LATAR BELAKANG
Sabun suatu produk perawatan berfungsi pembersih
digunakan sehari-hari. Sabun tersedia dalam bentuk padat dan cair. Sabun padat bentuk sediaan mudah dikemas baik dengan kertas maupun plastik . Konsumen dalam memilih sabun mandi mempertimbangkan, busa yang banyak dan memberikan efek lembut pada kulit, daya pembersih, bau dan rasa yang menarik
TUJUAN
Mempelajari formulasi sabun mandi padat yang meliputi definisi, komponen, formula, cara pembuatan, evaluasi dan uji stabilitas MANFAAT Paper ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan pengetahuan tentang sabun padat.
KULIT
Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan ransangan luar
STRUKTUR KULIT
LAPISAN KULIT
LAPISAN DERMIS
FUNGSI KULIT
FUNGSI PROTEKSI FUNGSI ABSORPSI FUNGSI EKSRESI FUNGSI PENGINDERA (SENSORI) FUNGSI PENGATURAN SUHU TUBUH (THERMOREGULASI) FUNGSI PEMBENTUKAN PIGMEN (MELANOGENESIS) FUNGSI KERATINISASI FUNGSI PRODUKSI VITAMIN D FUNGSI EKSPRESI EMOSI
SEJARAH SABUN
NAMA SOAP/SAPO/SABUN BERASAL DARI GUNUNG SAPO (2800 SM) Pabrik sabun pertama kali berdiri pada abad ke-7 di Negara Eropa (Italia, Spanyol, dan Perancis) Sabun pertama kali dipatenkan pada tahun 1791 oleh seorang kimiawan dari perancis yang bernama Nicholas Leblanc yang dibuat dari soda abu Ernest Solvay membuat sabun secara modern
DEFINISI
SNI (1994) menjelaskan bahwa sabun merupakan pembersih yang dibuat dengan mereaksikan secara kimia antara basa natrium atau basa kalium dan asam lemak yang berasaldari minyak nabati atau lemak hewani yang umumnya ditambahkan zat pewangi atau antiseptik yang digunakan untuk membersihkan tubuh manusia dan tidak membahayakankesehatan
JENIS-JENIS SABUN
BERDASARKAN KOMPONEN ALKALI : HARD SOAP NaOH SOFT SOAPKOH BERDASARKAN BENTUK BATANGAN (PADAT) opaque, sabun transparan, dan sabun transculen CAIR GEL BERDASARKAN MANFAAT :sabun obat, sabun jerawat,
Minyak mineral
Negatif
Melalui proses saponifikasi,salting out (pencucian), pendidihan akhir dan pencucian akhir, 3-5 hari
CH2-OOCR
Asam lemak Sabun
CH2-OH
gliserol
3. NETRALISASI ASAM LEMAK Tidak dihasilkan gliserol Air sebagai produk akhir Minyak/lemak dirubah menjadi asam lemak & gliserol Asam lemak dinetralisir oleh basa menghasilkan sabun
RCOOH + NaOH
RCOO-Na +H2O
Asam lemak
sabun
OCH2-OCR
CH2-OH
OCH2-OCR + 3CH3OH 3 RCOOCH3 + CH-OH OCH2- OCR Asam lemak metil ester CH2-OH gliserol
METIL ESTER
SABUN
METANOL
METODE PEMBUATAN SABUN PADAT DARI BASIS SABUN Basis sabun didinginkan di tambah parfum & pewangi pencampuran dipijat & ditekan dgn roler & plodder dicetak dicap & dikemas milled soap
KOMPONEN SABUN
KOMPONEN UTAMA MINYAK & LEMAK (TALLOW,LARD,PALM OIL,COCONUT OIL,PALM KERNEL OIL,PALM OIL STEARIN,MARINE OIL,CASTROL OIL,OLIVE OIL,CAMPURAN MINYAK & LEMAK. KOMPONEN ALKALI (NaOH,KOH,Na2CO3,NH4OH & ETHANOLAMINES)
KOMPONEN PENDUKUNG
NaCl
ALKOHOL GLYCERIN GULA STEARIC ACID PEWARNA HUMECTAN ANTIOKSIDAN SQUESTERING AGENT
sabun Lebih terasa lunak karena tidak alkali yang tertinggal Dapat membentuk komposisi yang homogen, dimana mengandung emmolien dan moisturizer .
sabun pada umumnya yaitu melalui reaksi hasil penyabunan antara asam lemak dan basa kuat, yang membedakan hanya penampilan yang transparan metode tertua adalah dengan cara melarutkan sabun dalam alkohol dengan pemanasan lembut untuk membuat larutan jernih yang kemudian diberi pewangi dan pewarna. Warna dari sabun batangan akhir tergantung pada pilihan bahan awal dan bila tidak digunakan sabun yang berkualitas baik, maka kemungkinan produk akhir akan berwarna sangat kuning
tersebut mencakup penghilangan sebagian alkohol melalui destilasi dan pencetakan sabun dari sabun cair menjadi blok. Blok tersebut dibiarkan hingga tiga bulan sebelum dicetak dan dikemas ke dalam penampilan akhirnya. Proses ini merupakan proses yang mahal. metode yang lebih murah dengan menggunakan minyak nabati dengan penambahan transparent agents seperti sukrosa (gula). Metode ini memungkinkan untuk membuat sabun transparan langsung dari bahan baku penyusunnya tanpa harus melakukan prapersiapan sabun sebagai tahap perantara dalam proses.
FORMULA
BAHAN FS BEEF TALLOW MINYAK KELAPA MINYAK JARAK MINYAK ZAITUN MINYAK NILAM VCO ASAM STEARAT NaOH ETANOL GLYCERIN ASAM SITRAT 22 10 4 4 6 20 4 JUMLAH (GRAM) F1 20 7 18 15 13 3 F2 20 7 20,3 15 13 3 F3 3 10 6,5 25 16 15 4 LEMAK MINYAK MINYAK MINYAK MINYAK MINYAK MENGERASKAN MELEMBUTKAN,MENSTABILKAN BUSA LARUTAN KAUSTIK TRANSPARENT AGENT TRANSPARENT AGENT,EMOLLIENT,HUMECTAN PENGELAT ,PENURUN Ph KARAKTERISTIK
GULA
COCOAMIDA DEA NaCl
9
-
7,5
3 0,2
5
5 -
karakeristik
TCC
IRGASAN DP 300 AIR
0,5
0,1 Ad 100
4,5
4,5
Ad 100
ANTISEPTIK
ANTISEPTIK PELARUT
CARA PEMBUATAN
PEMBAHASAN
Sabun transparan adalah jenis sabun yang digunakan
untuk wajah dan tubuh yang dapat menghasilkan busa yang lebih lembut di kulit dan penampakannya lebih berkilau jika dibandingkan dengan jenis sabun yang lain. Sabun transparan berantiseptik harus mempunyai tekstur yang padat, lembut, transparan, lebih berkilau, warna & aroma yang menarik, mampu melembabkan kulit dan mempunyai khasiat sebagai antiseptic yaitu membunuh dan mngurangi dan menghambat pertumbuhan kuman yang ada pada kulit.
kesempatan ini sebagai komponen utama digunakan kombinasi antara lemak sari sapi (beef tallow) dengan minyak kelapa, minyak jarak dan minyak zaitun. Sebagai komponen alkali digunakan NaOH karena ditujukan untuk mendapatkan sabun yang padat. Adanya NaOH ini diharapkan agar terjadi reaksi saponifikasi antara asam lemak dengan NaOH. Etanol pada formula tersebut berfungsi sebagai pelarut dan agar sabun menjadi bening (transparan). Glycerin sebagai humectan agar sabun dapat memberikan efek melembabkan kulit dan sabun menjadi transparan. Gula sebagai humectan, membantu pembusaan sabun dan sabun menjadi transparan.
fragrance yang memberikan aroma jeruk lemon. BHT dalam sabun digunakan sebagai antioksidan untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan seperti reaksi tengik, perubahan oragonleptik dan lain-lain. EDTA sebagai sequestering agent yang dapat mencegah perubahan bau,warana,penampilan, fungsi, essensinya dan hilangnya sifat transparansinya. TCC dan Irgasan DP 300 merupakan komponen tambahan dengan fungsi khusus sebagai antiseptic karena sabun yang dibuat ditujukan sebagai sabun antiseptic. Aqua destillata berfungsi sebagai pelarut yang ditambahkan pada saat pelarutan dan pencampuran.
digunakan kombinasi minyak kelapa dan madu sedangkan formula 3 digunakan kombinasi minyak nilam dan VCO. Pada ketiga formula pembanding tersebut semuanya menghasilkan sabun transparan karena pada umumnya mengandung etanol, glycerin dan gula yang menyebabkan sabun menjadi bening dan transparan. Formula 1,2 dan 3 juga menggunakan basa NaOH karena menghendaki sabun berbentuk padat dan ketiganya tidak mengandung bahan tambahan dengan fungs khusus. Ketiga sabun transparan tersebut juga mempunyai khasiat melembabkan karena mengandung glycerin semuanya, terutama untuk formula 3 mengandung minyak nilam dan VCO sehingga kemampuan melembabkannya lebih tinggi dan berkhasiat sebagai antijerawat. Ketiga formula pembanding tersebut juga mengandung asam sitrat yang berfungsi sebagai pengkelat dan penurun pH.
KESIMPULAN
Sabun transparan tersebut bersifat antiseptic karena
mengandung komponen tambahan yaitu Triclocarbon dan Irgasan DP 300. Sabun harus mempunyai karakteristik sabun yang baik yaitu mempunyai kadar air maksimum 15%, jumlah asam lemak minimum 70%, kadar fraksi tak tersabunkan masimal 2,5 %, bagian tak larut dalam alcohol pada sabun maksimum 2,5%, kadar alkali bebas pada sabun maksimum 0,1%, ph sabun berkisar 9-11 tetapi ph optimum adalah 9,2, dengan tingkat kekerasan jangan terlalu lunak karena jika sabun terlalu lunak maka sabun mudah larut sehingga cepat rusak, busa yang stabil, lembut dan tidak mengiritasi mata maupun kulit. Sabun juga harus mempunyai daya detergensi atau daya bersih yang tinggi, dan harus melewat uji organoleptik dengan menggunakan uji hedonic (kesukaan) yang terdiri atas 5 skala penilaian dimana sabun dikatakan baik kalau nilai skala 5 banyak.
minyak, lemak, NaOH / KOH) dan komponen pendukung yaitu NaOH, gula, glycerin dan alcohol yang menentukan tingkat tranparansi sabun, NaCl,asam stearat, surfaktan ,bahan pewangi, pengental, emmolient, antioksidan, sequestering agent humectan dan preservative. Komponen tambahan dengan fungsi khusus dapat ditambahkan sesuai dengan tujuan pemakaiannya. Metode pembuatan basis sabun dapat dilakukan dengan prinsip saponifikasi dengan pendidihan, saponifikasi asam lemak, netralisasi asam lemak dan saponifikasi metal ester. Bentuk evaluasi yang dilakukan terhadap sabun adalah pengujian sifat fisika kimia sabun ( yang meliputi kadar air, jumlah asam lemak, kadar fraksi tak tersabunkan, bagian tak larut dalam alcohol, kadar alkali bebas yang dihitung sebagai NaOH, nilai pH, kekerasan produk,stabilitas busa, daya bersih dan uji organoleptik), uji stabilitas dipercepat, tes iritasi sabun yang terdiri atas chamber test,wash test dan scarification test.