Anda di halaman 1dari 42

RTK - 3228

BIOPROSES

Kuliah ke -1
PENGANTAR BIOPROSES

Oleh
Dr. Amir Husin, ST, MT

Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknik – Universitas Sumatera Utara
2018
1. Pengertian dan ruang lingkup

Keteknikan (engineering) :
suatu profesi dimana pengetahuan matematika, dan
ilmu-ilmu alam (natural science) yang diperoleh
dengan studi, pengalaman dan praktek, diterapkan
secara bijaksana untuk mengembangkan cara-cara
memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan
bahan-bahan secara ekonomis untuk kesejahteraan
manusia.
1. Pengertian dan ruang lingkup

Bioteknologi:
Seni dan pengetahuan untuk mengkonversi
reaktan (substrat) menjadi produk yang berguna
oleh aksi mikroorganisme atau enzim.
1. Pengertian dan ruang lingkup

Biotechnology:
 Desain yang berguna dan modifikasi /pembuatan bahan-
bahan berbasis-bio (misal: protein /enzim, mikroorga-
nisme, sel tanaman /hewan, jaringan, sel induk (stem
cells) dll.) serta unit proses yang menguntungkan
manusia atau menghasilkan keuntungan.
 Penggunaan dan aplikasi sistem biologis (sel, jaringan,
dll.) atau biomolekul (enzim / protein, antibodi, DNA /
RNA) dan teknologi kunci untuk menghasilkan produk
berharga pada skala komersial dan untuk mengobati
penyakit
 Bioproses :
 Adalah suatu proses dimana mikroba atau organisme
hidup lengkap (bakteri, jamur, virus, tumbuhan dan lain-
lain) atau komponennya (enzim, kloroplas, DNA dan lain-
lain) memainkan peranan penting dalam
mentransformasi bahan baku menjadi produk-produk
yang diinginkan (berguna).
 kajian mengenai proses-proses yang melibatkan
organisme/ mikroorganisme sebagai jasad pemroses
substrat (bahan baku) menjadi suatu produk

Bioprocess engineering/Biochemical engineering


The efficient utilization of physical, chemical and biological
processes to convert raw materials into useful products, at
minimal cost, with minimal energy consumption, and with
minimal impact on the environment.
 Prinsip Dasar:

Biogas

Substrat Produk

Enzim/
mikroorganisme

Kondisi Operasi
Reaksi biologis
General Bioprocess

Feedstock Bioprocessing Product

GAS Cell culture

Recovery PRODUCT
LIQUID Biocatalyst Bioreactor
product
LINES
SOLID Enzymatic

Feedstock Bioprocessing Product


 Gas  Immobilized Enzymes  Separation  Pharmaceuticals
− Syn. Gas − Ambient to Extreme − In situ  Fine chemicals
− CO2  Fermentation − Secondary  Specialty Chemicals
− Organic vapor − Immobilized  Media  Feedstock
 Liquid − Free cell − Gaseous  Bulk chemicals
− Organic − Ambient to Extreme − Aqueous
− Sugar solution  Bioreactors − Organic
 Solid − Continuous Systems
− Biomass − Membrane
− Consumer Waste − Batch or Fed-batch
Products of Bioprocess Technology
 Contoh Produk Bioproses:
 Pembuatan tape dari ubi
 Konversi susu menjadi dadih (curd).
 Konversi juice menjadi anggur (wine)
 Konversi gula menjadi akohol
 Aplikasi yeast (khamir) dalam pembuatan roti.
 Pembuatan tuak dari nira ?
 Pembuatan tempe dari kacang kedelai
 Pembuatan tahu dari kacang kedelai ?
 Pembuatan kecap ?
Bioprocessing
Bioprocesses have become widely used in fields, such
as production of enzymes and proteins that are used in:

 food processing
 waste management
 medical research
 agriculture
 pharmaceutical development
 numerous other fields of science and industry.
Typical examples of Bio-Products

Company Procucts
 Vitamin B-2
 Methoxy isopropyl amine (chiral intermediate)
BASF  Styrene oxide
Amino acids

Eastman Chemical / Genencor  Ascorbic acid


 Acrylamide
 Fatty acid – derived esters
Degussa  Polyglycerine ester
 Organo modified silicones and oleochemicals
 Acetic acid
 Polyunsaturated fatty acids
Celanese / Diversa  Non-digestible starch
 Polylactic acid (PLA)

Cargill  Polylactic acid (PLA) (140,000 MT/yr)


 1,3-Propanediol
DuPont / Genencor  Terephthalic acid
 Adipic acid

Chevron / Maxygen  Methanol


 Bioproses memerlukan bantuan kajian:
1. Mikrobiologi: pemahaman tentang mikroba
(jenis,struktur dan komponen sel)
2. Fisiologi: proses-proses dan aktivitas sel suatu
organisme
3. Biokimia: reaksi-reaksi dan proses kimiawi
dalam sel
4. Genetika: materi genetik pada sel
Mikroorganisme/mikroba mampu untuk memperbanyak
diri dalam waktu yang sangat singkat dengan melang-
sungkan reaksi-reaksi biokimia yang rumit dalam selnya.

Untuk memanfaatkan mikroba  perlu menguasai


pengetahuan tentang biokimia sel terutama metabolisme
sel, sebagai sistem dasar yang digunakan mikroba untuk
melaksanakan aktivitas pertumbuhan dan perkembang-
biakannya.

 Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-


perubahan kimia yang terjadi di dalam sel dikaitkan
dengan perkembangan, pertumbuhan dan siklus hidupnya.
Mikrobiologi menjadi salah satu bidang ilmu dan
bersama-sama dengan ilmu-ilmu lain, berpotensi
untuk diaplikasikan dalam skala komersial/industri
untuk menghasilkan produk (barang dan/atau jasa).

Perlu aspek rekayasa bioproses untuk mendapatkan hasil


yang optimal dan ekonomis serta layak untuk skala industri

Rekayasa Bioproses : penerapan prinsip-prinsip keteknikan


(engineering) untuk merancang, membangun dan
menganalisa bioproses untuk mendapatkan proses yg
efisien, ekonomis dgn produktivitas tinggi
 Kenapa mikroba banyak digunakan dalam
bioproses ?

1. Ukurannya kecil, sehingga ratio luas dengan volume


sel menjadi tinggi
2. Perkembangbiakannnya cepat
3. materi genetiknya sederhana
4. Dapat tumbuh pada berbagai medium
5. relatif tidak menghasilkan limbah toksik (aman bagi
lingkungan)
Radius sel (r) 1 cm 10 cm

Surface area 12,57 cm2 1257 cm2


(4  r2)

Volume 4,189 cm3 4189 cm3


 CAKUPAN BIOPROSES
Metabolit:
 Metabolit Primer: metabolit yang essensial untuk pertum-
buhan dan reproduksi sel.
Contoh; Asam-asam organik: asam asetat, asam laktat,
asam glutamat, asam amino, polisakarida,
etanol dll.

 Metabolit Sekunder:
‒ Hanya dibentuk oleh sejumlah kecil organisme
‒ Tidak essensial untuk pertumbuhan dan reproduksi sel
‒ Pembentukannya sangat tergantung pada kondisi
lingkungan
‒ Dihasilkan sebagai suatu grup yang strukturnya
berhubungan
Contoh : zat antimikroba, zat pengatur tumbuh, zat-zat
farmakologis.
2. PENGOLAHAN:

A. LIMBAH INDUSTRI:
- menjadi produk berguna
- mencegah terjadinya polusi

B. Persenyawaan xenobiotik/rekalsitran, sehingga


dapat mengurangi polusi

C. Bioleaching (pelindian bijih) dan perolehan minyak


Bioprocessing

Fermentation (upstream processing)

+
Product recovery (downstream processing)
Upstream - Downstream
• Upstream processing refers to the culturing of
cells and microorganisms to create the bulk
bio-product.

• This processing is typically done through cell


culture or fermentation

• Downstream processing includes isolation and


purification of the desired product from
biological cells.
Upstream -Downstream
Dibandingkan dengan proses kimiawi, bioproses
memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
 Kondisi reaksi bioproses lebih moderat, biasanya
berlangsung pada suhu ruang, tekanan atmosfir dan pH
media kultivasi netral
 peralatan lebih sederhana dan kondisi operasi lebih
aman.

 Dapat digunakan untuk membuat produk yang tidak


dapat, sulit atau tidak ekonomis disintesis melalui proses
kimia.
 Hal ini disebabkan enzim sebagai biokatalis
mempunyai spesifitas reaksi yang sangat tinggi dan
bekerja pada reaksi kimia tunggal atau reaksi yang
pendek. Contoh produksi obat cortison
 Reaksi enzimatis bersifat lebih efektif & laju reaksi
lebih cepat, sehingga dibutuhkan dosis enzim
yang relatif sedikit.

 Umumnya membutuhkan bahan baku berupa


bahan yang dapat diperbarui (biomassa)
sebagai sumber karbon, sehingga lebih ramah
lingkungan.

 Pengembangan teknologi DNA rekombinan


memberikan peluang yang besar dalam
memperoleh mikroba unggulan, sehingga
aplikasi bioproses menjadi lebih lebih luas dan
efisien.
Kelemahan Bioproses :

 Dihasilkan produk berupa campuran kompleks (sel


mikroba, produk, hasil samping serta residu komponen
media)
 proses hilir menjadi lebih sulit.

 Cairan fermentasi encer dan produk yang dihasilkan


relatif sedikit dan bersifat labil terhadap lingkungan
ekstrim
 proses hilir menjadi mahal.
Kelemahan Bioproses :

 Bioproses bersifat rawan kontaminasi, apalagi bila


dijalankan dengan cara kultivasi sinambung (sistem
terbuka)

 Variabilitas bioproses besar, karena sel mikroba


cenderung melakukan mutasi bila terjadi perubahan
lingkungan yang ekstrim
 Kemampuan berproduksinya dapat menurun/hilang.

 Di samping itu enzim sebagai suatu protein bersifat


sensitif dan tidak stabil, sehingga dapat menurun/
rusak aktivitasnya.
 Perlu penelitian dan pengembangan untuk menghasil
kan produk (barang dan/atau jasa) dengan : tingkat
produktifitas dan efisiensi setinggi mungkin dan dengan
biaya yang serendah-rendahnya pada tingkat mutu
yang dapat diterima konsumen & memberikan
keuntungan yang sebesar-besarnya bagi industri.

 Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan ekonomis


serta layak untuk skala industri tersebut maka perlu
diterapkan rekayasa bioproses yang tepat

Rekayasa Bioproses mempunyai peranan


penting dalam pengembangan dan
komersialisasi/industrialisasi produk-produk
bioproses
 Sejarah dan perkembangan bioproses:
 Bangsa Yunani diketahui telah memproduki wine sejak
7000 tahun SM
 Bangsa Mesir telah membuat roti pada 4000 tahun SM.

 Namun demikian, pemahaman tentang peranan sel-sel


hidup tersebut belum diketahui secara pasti hingga “teori
sel” diusulkan oleh Schleiden dan Schwann pada tahun
1838.
 Tetapi, dasar-dasar bioteknologi modern sebagai bidang
yang berbeda baru jelas setelah berkembangnya
mikrobiologi pada akhir abad ke-19.
 Munculnya Biochemical Engineering relatif masih baru,
karena industri biologis belum mengakui pentingnya
peranan keteknikan hingga peristiwa proses produksi
penicilin. Proses produksi antibiotik ini merupakan awal
berkembangnya industri biokimia.
 Meskipun produksi asam sitrat secara komersial
pertama sekali telah dimulai oleh Pfizer pada tahun
1923, namun belum ada kejadian yang luar biasa
selama beberapa tahun berikutnya.
 Pada awalnya antibiotik dapat dibuat secara klasik
melalui isolasi strain penicillin sebagai kontaminan oleh
Alexander Fleming pada tahun 1928, ketika dia bekerja
dengan menggunakan Staphylococcus aureus.
 Mould famili penicillium terjadi sebagai kontaminan di
sekitar petri dish dimana organism Staphylococcus tidak
dapat tumbuh seluruhnya.
 Namun, penemuan yang luar biasa ini belum mendapat
banyak perhatian hingga perang duna II, dimana
permintaan yang besar terhadap penicilin untuk
mengobati tentara yang terluka.

 Pada tahap ini, terjadi penemuan strain baru penicilin yaitu


Penicillium chrysogenum, yang menghasilkan yield 200
kali lebih tinggi daripada mould yang ditemukan oleh
Fleming, yaitu melalui kultur dalam tangki aerasi yang
steril.
 Dengan demikian, kebutuhan untuk
mengoperasikan tangki fermentasi terendam
(submerged fermentation tank) dengan aerasi
pada kondisi yang steril semakin meningkat.

 Oleh karena itu, pekerjaan insinyur biokimia


untuk menyediakan atmosfir yang steril dan udara
steril semakin meningkat untuk memenuhi
kebutuhan proses fermentasi terendam
(submerged fermentation process).
Tahapan perkembangan bioproses:
1. Generasi awal:
 Fermentasi makanan dan minuman: Babilonia
6000SM, bir, anggur, yoghurt, keju, tempe, oncom,
tape, dsb
2. Generasi kedua:
Penemuan antibiotika penisilin oleh A. Fleming
(1928/1929)
3. Generasi ketiga (1970-an):
Rekayasa genetika: antibodi monoklonal (1975)

Tugas : Membuat makalah tentang


perkembangan bioproses !
 Aspek kajian Bioproses
1. Agen biologi (mikroba, enzim, sel
tumbuhan dan sel hewan)
2. Pendayagunaan secara teknologi dan
industri
3. Produk dan jasa yang dihasilkan
Ruang lingkup BIOPROSES
1. Skala laboratorium: tahapan penyeleksian
mikroba atau deskripsi kinerja enzim :
fermentor 1-5 liter
2. Skala pilot-plan: optimalisasi kondisi-
kondisi/variabel bioproses:
fermentor 5 –500 Liter
3. Skala industri: mempertimbangkan
perhitungan ekonomi :
fermentor 500 –5000 liter
Kinerja Bioproses
Prinsip : Efisiensi dan reproduksibilitas
1. Identifikasi produk, substrat dan produk antara
2. Stoikiometri proses
3. Kinetika laju bioproses
4. Rancang Bangun/ pemodelan bioreaktor
Contoh aktivitas bioproses lanjutan

 Bidang kedokteran:
Antibiotika, vaksin, vitamin, steroid, hormon
dan antibodi,
 interferon dll.
 Bidang pertanian:
Biopestisida, pakan ternak, enzim xilase,
kompos dan pupuk, bakteri penambat Nitrogen
dll.
 Bidang industri kimia: etanol, aseton, butanol,
asam organik, biopolimer,surfaktan, farfum dll.
Contoh aktivitas bioproses lanjutan

 Bidang agroindustri:
Minuman beralkohol, produk susu fermentasi,
PST, asam organik, enzim dan antioksidan, zat
pemanis, pewarna, aroma, dll.
 Bidang lingkungan:
Penanganan limbah secara aerobik dan
anaerobik, pendayagunaan limbah dan residu
organik, akumulasi dan biosorpsi logam,
detoksifikasi senyawa xenobiotik dll

Anda mungkin juga menyukai