INOKULUM FERMENTASI
Inokulum fermentasi → kultur mikroba yang
diinokulasikan dalam medium fermentasi pada
saat kultur mikroba tersebut berada pada fase
pertumbuhan eksponensial
Kriteria kultur mik untuk dapat digunakan sebagai
inokulum dalam proses fermentasi:
Perbedaan
utama:
pH, tekanan Hockenhull (1980),
osmotik
penggunaan medium
yang sangat berbeda
dapat membahayakan
fase-fase berikutnya
• Pada umumnya dapat disimpulkan bahwa susunan medium
untuk inokulum mengandung lebih sedikit sumber karbon
dibandingkan medium untuk proses fermentasi (produksi)
dengan perkecualian pada produksi protein sel tunggal (PST)
Jumlah inokulum yang digunakan pada umumnya antara
3-10% dari volume medium fermentasi
Propagasi I Propagasi II
250 ml 500 ml Propagasi III (1,5 lt)
Inokulum
Propagasi 150 lt
INOKULUM SEL
KHAMIR
Sel khamir → banyak digunakan dalam industri
minuman alkohol dan biomassa (ragi roti)
Industri alkohol → kultur murni (1896)
Contoh :
Inokulum untuk memproduksi vinegar harus menggunakan
inokulum yang berada dalam keadaan sangat aktif
Vinegar → bakteri asam asetat
Keay et al (1972);
penggunaan 5% inokulum Bacillus pada
kultur yang sedang berada pada fase
logaritmik untuk memproduksi protease.
Produksi kultur
5% kultur dari tahap II diinokulasi dlm medium 500 dm3
kedalam fermentor 500 dm3 (inkubasi 140-160 jam; 32oC)
INOKULUM KAPANG
Industri fermentasi yang menggunakan kapang
pada umumnya memilih spora untuk inokulum.