Acetobacter accetti
Bakteri ini penting dalam produksi asam asetat
yang mengoksidasi alkohol sehingga menjadi asam
asetat. Banyak terdapat pada ragi tapai, yang
menyebabkan tapai yang melewati 2 hari fermentasi
akan menjadi berasa asam.
Acetobacter xylinum
Bakteri ini digunakan dalam pembuatan
nata de coco. Acetobacter xylinummampu
mensintesis selulosa dari gula yang
dikonsumsi. Nata yang dihasilkan
berupa pelikel yang mengambang di
permukaan substrat. Bakteri ini juga
terdapat produk kombucha yaitu
fermentasi dari teh.
Saccharomyces cerevisiae
merupakan khamir yang paling populer
dalam pengolahan makanan. Khamir ini
telah lama digunakan dalam industri
wine dan bir. Dalam industri pangan,
khamir digunakan dalam pengembang
adonan roti dan dikenal sebagai ragi roti.
Saccharomyces roxii
khamir yang digunakan dalam
pembuatan kecap dan berkontribusi pada
pembentukan aroma.
Rhizopus oryzae
Jamur ini penting pada pembuatan
tempe. Aktivitas jamur Rhizopus oryzae
menjadikan nutrisi pada tempe siap
dikonsumsi manusia. Aktivitas enzim
yang dihasilkan menjadikan protein
terlarut meningkat. Produk tempe kini
juga telah dikembngkan menjadi
isoflavon yang penting bagi
kesehatan.
Penicillium sp
Jamur ini paling terkenal karena
kemampuannya menghasilkan antibiotika
yang disebut pensilin. Sejak pertama kali
dikenal terus digunakan sampai sekarang.
Jamur pengasil antibiotika saat ini telah
banyak diketahui sehingga ragam antibiotik
pun semakin banyak
2. Pembuatan Inokulum
a. Inokulum
Inokulum adalah bahan padat/cair yang mengandung
mikrobia/spora/enzim yang ditambahkan kedalam
substrat/media fermentasi.
Kriteria inokulum untuk industri :
1. Kultur mikrobia sehat dan aktif (dalam fase logaritmik) fase lag
pendek
2. Tersedia dalam jumlah cukup untuk tercapainya proporsi
inokulum dan media fermentasi yang optimal
3. Bebas kontaminan
4. Memiliki kemampuan membentuk produk yang tetap stabil
5. Berada dalam bentuk morfologi yang sesuai
Pada tahap awal pengembangan inokulum diutamakan
jumlah sel tinggi dan aktif, bukan pembentukan produk,
komposisi media yang digunakan berbeda dengan media
untuk fermentasi
Tujuan penyiapan media untuk inokulum:
Menyediakan nutrisi bagi pertumbuhan sel
Memberikan fase lag minimal
Secara umum susunan media untuk inokulum/starter
memiliki kadar sumber karbon yang relatif lebih rendah
dibandingkan media untuk produksi.
Proporsi inokulum yang ditambahkan umumnya 3 10 %
dari volume total media fermentasi dengan tujuan
pertumbuhan mikroba cepat, fase lag singkat, dan efesiensi
penggunaan substrat tinggi. Jika inoculum terlalu kecil maka
inoculum akan mudah terkontaminasi.
Inokulum dikembangkan dari kultur stock melalui
beberapa tahap untuk mencapai jumlah inokulum yang
didinginkan jika semakin panjang tahap pengembangan
inokulum semakin besar resiko terjadinya kontaminasi.
Preparasi pembuatan inokulum :