Anda di halaman 1dari 25

STRUKTUR DAN JENIS

FERMENTOR

KELOMPOK II :
•ALMAN UKO
•ELSA ADE LARA
•NUR AENI
•SETIANA HAEDY LAKSNANTI
•SULFATIMAH
PENGERTIAN FERMENTOR
• Suatu unit alat yang digunakan untuk melangsungkan
proses biokimia dari suatu bahan baku menjadi
produk yang diinginkan, dimana prosesnya dikatalisis
oleh enzim-enzim mikrobial atau isolat enzim murni.
Parameter Yang Dikontrol Pada Bioreaktor
• Suhu
• pH
• Oksigen terlarut
• Bahan baku dan nutrisi
Macam Bioreaktor Berdasarkan Kapasitas
• Skala laboratorium:
Dalam botol erlenmeyer (volume 50-2000 ml dengan
pengisian maksimum 20%)
• Kelebihan:
Dapat mengukur komposisi larutan nutrisi, suhu dan
suplementasi substrat
• Kelemahan:
Tidak dapat mengukur pH dan konsentrasi oksigen
Fermentor skala lab dan pilot
Fermentor untuk industri
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penentuan model bioreaktor

• Pemilihan sistem fermentasi (batch,continuous,fed


batch)
• Tipe bioreaktor dan cara operasinya.Sifat-sifat
mikroba yang digunakan
• Melakukan penelitianpendahuluan untuk menentukan
kondisi optimum suatu galur mikroba pada skala
laboratorium, lalu di-scale up hingga layak untuk
diproduksi skala industri.
Syarat Bioreaktor
• Tidak boleh ada hubungan antara bagian sistem yang steril dengan non-
steril.
• Hindari kelep-kelep/penghubung bentuk gelanagan, karena bentuk
demikian dapat menegendur akibat dari gerakan/fibrasi alat dan kenaikan
suhu, dan memungkinkan kontaminasi.
• Bila mungkin seluruh konstruksi alat di las.
• Hindari ruang-ruang perangkap serta bentuk leher, karena ruangan seperti
itu sulit untuk dibersihkan.
• Semua bagian sistem harus dapat disterilisasi secara tersendiri.
• Setiap hubungan atau kelep ke bejana harus dapat dsterilkan dengan uap.
• Gunakan katup-katup yang mudah dibersihkan maupun disteril kan,
misalnya katup bola atau diafragma.
• Tekana dalam fermentor harus tetap positif sehingga akan mengarah keluar.
Aturan operasional agar kondisi steril;
• Sterilisasi fermentor, dengan uap bertekanan. Medium
fermentasi dapat disterilkan bersama di dalam fermentor
atau secara terpisah.
• Sterilisasi penyediaan udara, dilakukan dengan
menggunakan penyaring berserat atau penyaring absolut.
• Aerasi dan agitasi, berkaitan dengan jenis bahan, struktur
geometrik dan posisi pemasanganya serta penggunaasn
“seal”.
• Penambahan inokulum, nutrien dan bahan-bahan lain,
harus dalam keadaan tekanan positif dan lubang
pemasukan dilengkapi sistem pemberian uap.
• Pengambilan contoh (sampling).Pengontrolan buih.
• Monitoring dan pengontrolan berbagai parameter.
TIPE-TIPE BIOREAKTOR / FERMENTOR
• skala laboratorium & skala pilot : ukuran 1-15 lliter
skala industri besar : 5.000-1000 gallon
• setiap fermentor harus mempunyai“head space”
sekitar ¼ atau 1/5 dari volume total, yang berguna
untuk menyediakan ruangan pada waktu aerasi dan
pembentukan buih.
KARAKTERISTIK BAHAN PEMBENTUK
FERMENTOR :
Fermentor kapasitas 1-30
liter biasanya terbuat dari
gelas atau stainless steel,
permukaannya halus, tidak
menimbulkan efek toksik
dan tahan karat.Fermentor
kapasitas > 30 liter biasanya
terbuat dari stainless steel
atau mild-steel.
Struktur fermentor (satu impeller multi-
blade) :
• Keterangan :
• 1 = pipa inokulasi
• 2 = seal stirrer sahft
• 3 = tinggi cairan kultur (=L)
• 4 = baffle
• 5 = pipa sambung
• 6 = impeller
• 7 = pipa udara steril
• 8 = sparger udara
• 9 = pipa pengeluaran
• H = tinggi fermentor
• D = diameter fermentor
KOMPONEN SISTEM AERASI & AGITASI
FERMENTOR :

• Impeller
Fungsi :
 memperkecil ukuran gelembung udara sehingga area
interface untuk transfer oksigen menjadi besar dan
menurunkan jarak difusi.
 Mempertahankan keseragaman kultur di seluruh
bagian fermentor.
Baffle
• Fungsi : meningkatkan efisiensi aerasi dan
mencegah aliran atau sirkulasi cairan kultur yang
terlalu cepat.
Sparger

Fungsi : memasukkan udara ke dalam cairan kultur dalam


fermentor
Tipe :
 Sparger berpori (untuk fermentor skala laboratorium,
tanpa agitator)
 Sparger orifice (pipa berlobang-lobang, mudah tertutup
mikroba)
 Sparger nozel (pipa terbuka atau tertutup di bawah
impeller)
JENIS-JENIS FERMENTOR BERDASARKAN
PEMBERIAN SUBSTRAT (DENBIGH&TURNER )
Proses fermentasi: • Batch Fermentor
Sistem tertutup
• Fermentor diisi oleh
nutrisi/medium, suhu &
pH di sterilisasi
• Inokulum dimasukan pada
proses fermentasi hingga
waktu yang ditentukan
• Proses s.d fase akhir
log/stasioner
• Proses selanjutnya diulang
• Tidak ada nutrisi yang
ditambahkan.
Continuous fermenter
• Pemberian nutrisi secara kontinyu/berkala dalam
jangka waktu tertentu
• Volume nutrisi di dalam reaktor harus tepat antara
nutrisi yang dikeluarkan dan dimasukan harus
ekivalen
• Proses fermentasi bersifat sensitif terhadap
kontaminasi, biomasa berkurang krn ikut terbuang,
perubahan fase biotik
Fed batch fermenter
• Intermediary bioreactor
• Nutrisi ditambahkan pada saat fase yang dibutuhkan
• Selama proses fermentasi kecepatan pertumbuhan mo
dan konsentrasi biomasa dapat dikontrol dengan
penambahan nutrisi saat fase tertentu
• Contoh batch fermentor pada produksi lysin

Retensi mikroorganisme di dalam
fermentor
Batch fermentor Continuous Fermentor

• Mikroorganisme tdk hilang selama • Terbatas MO., nutrisi dan cairan


proses fermentasi dapat ikut terbuangMO
• MO. Memiliki waktu utk • MO. Membutuhkan waktu utk
beradaptasi dan kecepatan beradaptasi lagi setiap penambahan
pembelahan maksimum nutrisi
• Biotransformasi MO. Berjalan dgn • Rentan thd MO kontaminan
baik dgn parameter lingkungan
yang terkontrol
• MO dpt lebih cepat/lambat msk ke
fase stasioner dan terakumulasi
toksin saat nutrisi Retensi
mikroorganisme di dalam fermentor
Feed batch fermentor
• Pemberian nutrisi secara berselang
• Mikroorganisme lebih sehat karena nutrisi dapat
terpenuhi
FERMENTOR BERDASARKAN TINGKAT
ASEPTIS :

• Fermentor aseptis
• Fermentor non aseptis
FERMENTOR BERDASARKAN SISTEM AERASI
• Stirred tank (menggunakan sistem agitasi)
• Bubble column (udara dialirkan melalui sparger)
• Loop bubble column bioreactor (udara dan media
disirkulasi bersamaan melalui suatu kolom)

Anda mungkin juga menyukai