1, 2009: 12-16 Dwi Wahyuni Ardiana: Isolasi DNA genom pepaya dan jeruk menggunakan bufer CTAB
12
Contoh daun
Proses lisis
Vortex mixer
t
CIA 24:1
t
t t Proses ini diulang ± lima
Pelet Supernatan
kali sampai tidak terdapat
Sentrifus 12.000 rpm 10 menit lapisan putih antara
t supernatan dan CIA
CIA 24:1
t t t
t t
Dikeringanginkan
Dicuci dengan alkohol 70% Pelet
t
Pelet + bufer TE 50 µl
Gambar 1. Skema proses isolasi DNA genom daun pepaya dan jeruk dengan menggunakan bufer CTAB, Balitbu
Tropika, Solok, 2006
18,61 g disodium etilendiamin tetra asetat 2H 2O, 1M Tris- Selanjutnya, tabung diangkat dari waterbath dan dibiarkan
HCl pH 8,0, 12,11 g Trisma Base, 1,40 M NaCl, 29,22 g beberapa menit sampai suhu contoh menurun.
sodium khlorida, 2% PVP dan 0,20% ß-mercaptoetanol). Tabung berisi contoh yang telah diinkubasi lalu di-
Lima belas menit sebelum proses ekstraksi, bufer dipanaskan tambah khloroform: isoamil-alkohol (CIA 24:1) 500 µl.
dalam waterbath dengan suhu 65°C, lalu contoh daun yang Tabung lalu dikocok menggunakan vortex mixer sampai
telah ditambah bufer ekstraksi CTAB dan PVP 0,01 g digerus
contoh dan CIA 24:1 tercampur, kemudian disentrifus pada
hingga menjadi bubur halus sambil ditambah bufer lagi
kecepatan 12.000 rpm selama 10 menit. Bagian atas contoh
sampai 1 ml. Selanjutnya bubur halus dipindahkan ke dalam
yang berupa cairan jernih (supernatan) dipindahkan ke dalam
tabung sentrifus ukuran 1,5 ml.
tabung baru dan ditambahkan 600-800 µl CIA 24:1, lalu
Proses lisis dinding sel dilakukan dengan menginkubasi disentrifus lagi pada kecepatan 12.000 rpm selama 10 menit.
tabung berisi contoh ke dalam waterbath suhu 65°C selama Langkah ini diulang sampai tidak ada lapisan putih antara
30-90 menit atau sampai fase padat terpisah dari fase cair. supernatan dan CIA 24:1.
14 Dwi Wahyuni Ardiana: Isolasi DNA genom pepaya dan jeruk menggunakan bufer CTAB
Kuantifikasi DNA Menggunakan Elektroforesis Ekstraksi DNA menggunakan nitrogen cair untuk melisis
dinding sel dapat mengeluarkan semua isi sel yang kemudian
DNA dikuantifikasi menggunakan elektroforesis pada agarose ditampung dalam larutan penyangga yang berisi Tris HCl dan
gel 0,8%. Prosesnya, 2µl stok DNA dicampur dengan 8 µl air EDTA. Dinding sel juga dapat dipecahkan dengan peng-
suling dan 2µl loading dye. Campuran contoh lalu dimasukkan gerusan menggunakan bufer ekstraksi diikuti dengan peng-
ke dalam sumuran gel dalam kamar elektroforesis yang telah hangatan pada suhu 65°C. Detergen seperti sodium dodecil
diisi bufer TBE 0,5x (Trisma Base, boric acid, dan 0,5 M EDTA sulfat (SDS), sarkosil, dan CTAB dapat digunakan untuk
pH 8,0). Sebagai pembanding digunakan λ DNA ladder yang proses lisis (Subandiyah 2006).
diletakkan pada sumur pertama kemudian elektroforesis Penggunaan bufer CTAB sebagai pengganti nitrogen cair
dijalankan pada tegangan 50 volts sampai DNA untuk ekstraksi dapat menghasilkan produk DNA yang
bermigrasi/bergerak lebih kurang 1 cm di atas batas bawah. berkualitas yang ditunjukkan oleh pita DNA genom (Gambar
2) . Dengan demikian, bufer CTAB dapat digunakan untuk
Pewarnaan dan Visualisasi Hasil mengisolasi DNA pada tanaman jeruk dan pepaya. Produk
ekstraksi DNA yang berkualitas baik ditunjukkan dengan pita
Setelah elektroforesis, gel direndam dalam larutan staining DNA yang terlihat tebal dan bersih bila divisualisasi meng-
etidium bromida (0,5 µl/ml) selama 10 menit, lalu direndam gunakan image gel elektroforesis.
dalam air suling selama 20 menit. Setelah itu gel siap untuk Setelah proses elektroforesis DNA genom dan dihasil-
diambil fotonya dengan menggunakan gel doc. Kuantitas kan pita DNA yang berkualitas dilanjutkan proses PCR, yaitu
DNA ditentukan dengan membandingkan ketebalan pita DNA metode in vitro yang secara cepat dapat melipatgandakan
contoh dengan pita standar λ DNA ladder. sekuen-sekuen DNA target yang ada di dalam DNA sumber.
Dwi Wahyuni Ardiana: Isolasi DNA genom pepaya dan jeruk menggunakan bufer CTAB 15
DAFTAR PUSTAKA
Doyle, J.J. and J.L. Doyle. 1987. A rapid DNA isolation procedure
for small quantities of fresh leaf tissue. Phytochem. Bull. 19:
11-15.
Jose, J. and R. Usha. 2000. Extraction of geminiviral DNA from a
highly mucilaginous plant (Abelmoschus esculentus). Plant
Mol. Biol. Rep. 18: 349-355.
Gambar 5. Pola pita DNA tanaman pepaya hasil isolasi tanpa
menggunakan nitrogen cair; lajur no (1) pepaya dampit, Karp, A., S. Kresovich, K.V. Bhat, W.G. Ayad, and T. Hodgkin. 1997.
(2) pepaya eksotika dengan primer (1) RAPD 1, (2) Molecular Tool in Plant Genetic Resources Conservation: A guide
RAPD 2, (3) RAPD 3, (4) RAPD 4, (5) RAPD 5, dan (6) to the technologies. IPGRI Technical Bulletin no. 2.
RAPD 6; Balitbu Tropika, Solok, 2006
Lamadji, S. 1998. Pemberdayaan sifat morfologi untuk analisis
kekerabatan plasma nutfah tebu. Bulletin P3GI 148: 17-31.
Lumaret, R., H. Michaud, J.P. Ripoll, and L. Toumi. 1998.
Chloroplast DNA extraction procedure for species high in
tanaman yang mengandung karbohidrat dan fenol tinggi
phenolics and polysaccharides. p. 15-17. In A. Karp, P.G. Isaac,
karena tidak merusak DNA. Bufer CTAB dengan kandungan and D.S. Ingram (Eds.). Molecular Tool for Screening
garam yang tinggi dapat memisahkan polisakarida dari Biodiversity. Chapman and Hall, London.
dinding sel (Porebski et al. 1997; Surzycki 2000), sedangkan Nicholl, D.S.T. 1993. An Introduction to Genetic Engineering.
PVP dapat mengurangi broning akibat kandungan fenol pada Department of Biological Science, University of Praisly.
daun muda (Porebski et al. 1997).
Porebski, S., L.G. Baily, and B.R. Baum. 1997. Modification of a
CTAB DNA extraction protocol for plants containing high
polysaccharide and polyphenol components. Plant Mol. Biol.
KESIMPULAN DAN SARAN Rep. 15: 8-15.
Santoso, P.J., G.B. Saleh, N.M. Saleh, and S. Napis. 2003.
Pemisahan DNA dari bahan lain seperti protein, lemak, dan
Preservation of fresh leaf samples from long distance field
karbohidrat dilakukan melalui ekstraksi. Penggunaan nitro- collection for DNA extraction. p. 97-99. In M.K. Thong, M.Y.
gen cair lebih memudahkan proses ekstraksi, namun ekstrak- Fong, M.E. Phipps, U.R. Kuppusamy, M. Ameen, M.
si dengan bufer CTAB ditambah 0,2% β -mercaptoetanol dan Zulqarnain, K.A.R. Suzainur, and M.N. Suzita (Eds.).
PVP mampu mengurangi broning. Ekstraksi dengan bufer ini Proceedings of the 5th National Coggress on Genetics. From
tidak memerlukan nitrogen cair dan menghasilkan DNA Peas to Chips: The Globalisation of Genetics, Kuala Lumpur,
Malaysia, 25-27 March 2003.
genom yang cukup baik. Ekstraksi tanpa nitrogen cair lebih
efisien, terutama bagi laboratorium yang sulit mendapatkan Santoso, P.J. 2005. Modified CTAB-based DNA isolation procedure
nitrogen cair. for fruit crops. Jurnal Stigma XIV(1): 1-4.
Subandiyah, S. 2006. Polymerase Chain Reaction untuk Deteksi atau
Identifikasi Patogen Tumbuhan. Beberapa Metode Ekstraksi
UCAPAN TERIMA KASIH DNA. Pelatihan dan Workshop Identifikasi DNA dengan
Aplikasi PCR. Malang. hlm. 43-50.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Jarot Surzycki, S. 2000. Basic Techniques in Molecular Biology.
Santoso, SP, MSc., Bapak Makful, SP, MSi., dan Ibu Ir. Elina Springer-Verlag, Berlin, Heidelberg, New York.
Mansyah, MP, yang telah membimbing penulis dalam
Tridjatmiko, K.R. 2006. Penggunaan Metode PCR untuk Deteksi
kegiatan molekuler, juga pengurus Laboratorium Pengujian Cepat Keragaman DNA. Pelatihan dan Workshop Identifikasi
Mutu Fisik Benih Tanaman Buah, Balai Penelitian Tanaman DNA dengan Aplikasi PCR. Malang. hlm. 22-25.