FERMENTASI
SSF
proses fermentasi yang berlangsung pada kondisi ketersediaan air yang minimal
SMF
proses fermentasi yang berlangsung pada kondisi dimana air tersedia dalam jumlah berlimpah
Kadar air
pH Suhu Substrat Penambahan nutrisi Pretreatment
50-75%
Stabil (ada sistem kontrol) Tidak terjadi akumulasi panas
Limbah agroindustri (ampas Substrat murni tebu, dedak) Tidak ada Ada penambahan nutrisi
BIOREAKTOR
1. Media padat, bagian dalam fermentor memiliki kompartemen yang tersusun vertikal (bertingkat ke bawah) 2. Tidak memiliki alat pengatur pH 3. Fermentor cukup sederhana
1. Media cair, bagian dalam fermentor tidak memiliki kompartemen 2. Seluruh variabel fermentasi dapat dideteksi dan diatur secara otomatis 3. Fermentor cukup rumit karena perlengkapan pengatur fermentasi cukup kompleks
SSF FERMENTOR
Keterangan Gambar: 1. ruang 2. saluran pembuangan udara 3. tempat inokulasi culture 4. nampan pertumbuhan 5. substrat yang ditumbuhkan 6. saluran pendingin & pemanas 7& 8. saluran pemasukan udara 9. saluran pembuangan air 10. suplai udara/uap dingin atau panas dari mesin
10
bisa beradaptasi dengan baik pada SSF (toleransi yang baik pada Aw yang rendah).
Contoh :
Aktivitas enzim
Contoh:
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Spesifik terhadap organisme tertentu Substrat membutuhkan perlakuan pendahuluan Kontrol proses sulit Sulit dilakukan agitasi dan aerasi Mekanisme perpindahan panas sulit Sulit untuk diterapkan pd skala besar
Product
Purification
Separation
Culture fluid
SMF FERMENTOR
Mudah ditumbuhkan Meningkatkan pertumbuhan bakteri Mudah untuk dilakukan scale-up Mudah dilakukan agitasi
Biaya lebih mahal Mempunyai periode inkubasi yang pendek Menghasilkan produk dalam jumlah rendah Aw dari medium cenderung tinggi sehingga rentan terjadi kontaminasi jika kondisi aseptis tidak dipertahankan. Terjadi represi katabolit (catabolite repression