Anda di halaman 1dari 3

FORMULASI SABUN OPAQUE

Campuran Minyak (a)

Minyak kelapa sawit 45 gram

Minyak kelapa 45 gram

Minyak zaitun 60 gram

Campuran Basa (b)

Aquadest 66 gram

NaOH 21,75 gram


PEMBAHASAN

Pada praktikum yang dilakukan kali ini, dibuat formulasi sabun opaque. Sabun adalah
bahan yang digunakan untuk mencuci dan mengemulsi yang terdiri dari dua komponen utama
yaitu asam lemak dengan rantai karbon C16 dan sodium atau potasium. Sabun merupakan
suatu pembersih yang dibuat dengan berdasarkan reaksi kimia antara basa natrium atau
kalium dengan asam lemak dari minyak nabati atau hewani. Sabun yang dibuat dengan
menggunakan NaOH dikenal dengan sabun keras atau hard soap, sedangkan sabun yang
dibuat menggunakan KOH dikenal sebagai sabun lunak atau soft soap.

Fungsi utama dari sabun ini yaitu untuk mengangkat kotoran, sel-sel kulit mati,
mikroorganisme serta menghilangkan bau badan. Sabun dapat mengangkat kotoran dari kulit
dikarenakan memiliki dua gugus fungsi yang berbeda kepolarannya, yaitu gugus polar dan
nonpolar. Gugus non polar merupakan gugus yang tidak suka air (hidrofobik) sehingga dapat
mengikat kotoran yang ada pada kulit. Sedangkan gugus polar merupakan gugus yang suka
air (hidrofilik) sehingga ketika dibilas maka kotoran akan terikat atau terbawa dengan air
bilasan. Makin panjang bagian molekul sabun yang bersifat non polar, maka kuat daya
pembersihnya terhadap kotoran atau noda berlemak.

Sabun dapat dibedakan jenisnya berdasarkan penampakannya. Sabun tidak berwarna


(Opaque) merupakan jenis sabun yang biasa digunakan sehari-hari, sabun transparan
merupakan sabun yang penampakannya lebih berkilau dan bening sehingga bagian belakang
dari sabun dapat terlihat dari bagian depan, sabun agak transparan (Translucent) merupakan
sabun yang tampak cerah dan tembus cahaya, tetapi tidak terlalu bening dan agak berkabut.

Kata saponifikasi atau safonify berasal dari kata sapon yang berarti sabun dan fy yang
berarti membuat, sehingga saponifikasi ini artinya adalah membuat sabun. Proses
saponifikasi terjadi karena adanya proses reaksi trigliserida dengan alkali yang terjadi pada
suhu 80oC. Saponifikasi suatu trigliseraldehida menghasilkan suatu garam dari asam lemak
ke rantai panjang yang merupakan suatu sabun.

Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan sabun opaque yaitu


disiapkannya semua alat dan bahan yang akan digunakan. Bahan yang akan digunakan terdiri
dari 2 bagianm yaitu campuran minyak dan basa. Campuran minyak terdiri dari minyak
kelapa, minyak kelapa sawit, serta minyak zaitun. Sedangkan campuran basa terdiri dari dari
campuran aquadest dengan NaOH. Kemudian bahan-bahan tersebut ditimbang. Aquadest
sebelum ditimbang, harus dipanaskan terlebih dahulu lalu tunggu suhunya menjadi 30oC.
Tujuan nya yaitu untuk menghilangkan pengotor yang ada pada aquades tersebut. Kemudian,
dicampurkan semua bahan pada masing-masing campuran. Pada pencampuran basa, NaOH
ditambahkan pada aquadest. Proses tersebut harus dilakukan hati-hati dan tidak boleh terbalik
(aquadest dimasukan perlahan-lahan ke dalam NaOH). Hal tersebut dikarenakan natrium
merupakan logam alkali yang sangat reaktif. Logam alkali tersebut bereaksi kuat dengan air.
Hasil reaksinya dapat menimbulkan percikan api karena natrium akan melepaskan elektron
atau biasa yang disebut dengan reaksi eksoterm. Selain itu, dapat menimbulkan ledakan
karena reaksi antara logam natrium dengan oksigen yang begitu kuat serta menghasilkan gas
H2. Setelah itu, larutan NaOH dicampurkan ke dalam campuran minyak sedikit demi sedikit
sambil diaduk dengan menggunakan batang pengaduk yang dilakukan hingga campuran
menjadi agak kental dan homogen. Pencampuran bahan-bahan tersebut harus dilakukan pada
suhu yang sesuai dan dilakukan dengan cepat. Apabila tidak, maka akan terbentuk gumpalan-
gumpalan yang dapat mengakibatkan campuran sabun menjadi tidak homogen. Lalu
dituangkan ke dalam cetakan. Setelah itu, sabun didiamkan selama beberapa hari agar
mengeras.

Anda mungkin juga menyukai