Anda di halaman 1dari 22

SABUN BAYI

( Baby Soup)
• Sabun bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menjaga kehalusan dan
kelembutan serta kesegaran kulit bayi.
• Syarat Sabun Bayi
- Pada umumnya mempunyai pH sekitar 10, berwarna putih, dan keras, dibuat dengan
cara cetak.
- Sabun bayi mengandung banyak lemak. Merupakan sabun lunak sehingga tidak akan
mengiritasi kulit bayi.
- Sabun bayi (Baby Soap) Tidak mengiritasi dan menyebabkan dermatitis pada kulit.
• Tujuan Penggunaan:
- membersihkan kulit
- memberikan kesegaran
- menghaluskan dan melembutkan kulit
• Sabun bayi biasanya dibuat dan merupakan reaksi antara asam lemak tinggi yang
terdapat dalam minyak-minyak lemak seperti oleum olivarum cocos, dengan suatu
alkali seperti NaOH, KOH, dsb.
• Kedalam sabun bayi dapat juga ditambahkan suatu antiseptika seperti heksaklorofen,
triklorokarborbanilid, dsb.
Syarat Sabun untuk Bayi
• Berikut persyaratan sabun mandi bayi yang
dipersyaratkan dalam SNl 16-4768-1998
dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Evaluasi Sabun Bayi
• Aman dan tidak iritasi (mata)
• Daya penyabunan (busa & stabilitas busa)
• Penghapusan kotoran yang efisien
• Kemudahan membilas
• Menghilangkan bakteri
Sabun

• Sabun adalah garam alkali karboksilat (RCOONa).


Gugus R bersifat hidrofobik karena bersifat nonpolar
dan COONa bersifat hidro-filik (polar). Proses yang
terjadi dalam pembuatan sabun disebut sebagai
saponifikasi.
• Pada pembuatan sabun, bahan dasar yang biasa
digunakan adalah : C12 – C18.
• Jika < C 12 : Iritasi pada kulit & > C 18 : Kurang larut
(digunakan sebagai campuran).
• Bahan pembuatan sabun : bahan baku dan bahan
pendukung.
Bahan Baku Sabun
• Masing masing lemak mengandung
sejumlah molekul asam lemak
dengan rantai karbon panjang
antara C12 (asam laurik) hingga C18
(asam stearat) pada lemak jenuh
dan begitu juga dengan lemak tak
jenuh.
• Campuran trigliserida diolah
menjadi sabun melalui proses
saponifikasi dengan larutan
natrium hidroksida membebaskan
gliserol.
Lemak yang Dapat Digunakan Alkali yang Dapat Digunakan
• Tallow. • NaOH,
• Lard
• Palm Oil (minyak kelapa sawit).
• KOH,
• Coconut Oil (minyak kelapa). • Na2CO3,
• Palm Kernel Oil (minyak inti • NH4OH,
kelapa sawit).
• Palm Oil Stearine (minyak • dan ethanolamines.
sawit stearin).
• Marine Oil.
• Castor Oil (minyak jarak).
• Olive oil (minyak zaitun).
• Campuran minyak dan lemak.
Sabun Cair
• Sabun mandi cair adalah sediaan pembersih kulit berbentuk cair
yang dibuat dari bahan dasar sabun atau deterjen dengan
penambahan bahan lain yang digunakan untuk mandi tanpa
memberikan iritasu pada kulit.
• Keberadaan sabun mandi cair (body foam) sedikit banyak telah
menggeser sabun mandi padat, dikarenakan beberapa kelebihan
dari sabun mandi cair dibanding sabun mandi padat sebagai berikut
:
1. Praktis, karena sabun mandi cair dapat dikemas dalam kemasan
botol, sehingga mudah dibawa kemana saja.
2. Mudah larut dalam air (misalnya bathtube), diaduk sebentar,
langsung berbusa dan digunakan untuk mandi berendam.
3. Kesehatan, kontaminasi terhadap kuman bisa dihindari, dan
menjamin bila dibandingkan sabun mandi padat yang dipegang
banyak orang alias dipakai bersama.
Sabun Cair
• Jenis sabun mandi cair ada dua yaitu :
- Jenis S : Sabun mandi cair dengan bahan dasar
sabun.
- Jenis D : Sabun mandi cair dengan bahan
deterjen

• Bahan-bahan yang biasa terdapat dalam sabun


mandi adalah :
– Minyak atau lemak
– NaOH/KOH
– Air (sebagai pelarut)
– Essensial dan fragrance (Pengharum)
– Pewarna
– Zat aditif
Contoh Formula sabun bayi cair

No Bahan Jumlah Fungsi

1 Minyak zaitun 85 g Basis Sabun


2 Minyak kelapa 36 g Basis sabun
3 KOH 28 g Basa sabun
4 K2CO3 5g Basa sabun
5 Vitamin E 10 ml Antioksidan
6 Na CMC 1g Pengental
7 Larutan asam sitrat 0,1 M 21,67 ml Sequistering agent
8 Avocado Seed Oil 10 % Zat Aktif
9 Chamomile oil 0,1 % Zat Aktif
10 Methyl paraben 0,15% Pengawet
11 Propyl Paraben 0,05 Pengawet
12 Aquadestilata Ad 100 ml Pelarut
Syarat sabun cair
Sabun Padat untuk Bayi
• Sabun mandi bayi adalah senyawa natrium
atau kalium dengan asam lemak yang
digunakan sebagai bahan pembersih tubuh,
berbentuk padat, berbusa, dengan atau
tanpa bahan tambahan lain serta tidak
menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan
selaput lendir.6

• Sabun bayi tidak jauh berbeda dari sabun


biasa, tetapi relatif kemurnian tinggi.→ Kulit
bayi yang lembut dan sensitif. Oleh karena
itu minyak yang digunakan untuk membuat
sabun bayi harus bersih dan diputihkan.
Contoh Formula Sabun Bayi Padat
• Contoh formulasi sabun bayi :
R/
Asam stearat 8,24 gram
Oleum sesami 23,59 gram
Natrium hidroksida 20 gram
Triaethanolamin 3,53 gram
Asam sitrat 2,53 gram
Air 5,29 mL
METODE PEMBUATAN SABUN
Metode Pembuatan Sabun Dalam
Metode Pembuatan Sabun Industri
• Metode Batch • Saponifikasi Lemak Netral
• Metode Kontiniu • Pengeringan Sabun
• Netralisasi Asam Lemak
• Metode Dingin • Penyempurnaan Sabun
• Metode Panas
• Metode Campuran
Formulasi, Pengemasan & Penandaan
• Contoh pembuatan sabun dengan proses pemanasan.
• Adapun tahapan kerjanya yaitu :

– Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


– Timbang bahan,
– Reaksikan fase minyak ( olive oil & Coconut oil) dengan KOH dan panaskan 60-
70 oC aduk hingga rata hingga terbentuk basis sabun (optimasi waktu reaksi).
Setelah terbentuk sabun dinginkan .
– Buat larutan pengental Na CMC 1 g dengan 20 ml air, setelah terbentuk
mucilage tambahkan asam sitrat & K2CO3.
– Siapkan fase minyak avocado seed oil Vit E, Methyl Paraben dan PropHyl
Paraben dan Chamomile oil.
– Campurkan Fase sabun dengan fase mucilage aduk rata kemudian tambahkan
fase minyak sedikit demi sedikit hingga terbentuk korpus emulsi, setelah
semua tercamput tambahkan air hingga 100 ml.
– Masukan kedalam kemasan tidak tembus cahaya dan tertutup rapat.
Formulasi, Pengemasan & Penandaan
• Pengemasan- pengemasan harus tertutup rapat dan
bahan kemas yang akan digunakan berdasarkan
persetujuan antara suplaier dan pembeli, dengan
memperhatikan stabilitas sediaan.

• Penandaan , iberi label yang sesuai yaitu :


– Nama produk
– Nama industri yang memproduksi dan
alamatnya.
– Bobot bersih
– Komposisi bahan
– No. Batch, Lot
– Tanggal dan tahun pembuatan/ Kasaluarsa
– Cara pemakaian
Pengujian Sabun
• Bentuk sediaan: homogen tidak ada partikel kasar & tajam
• Kadar fraksi tak tersabunkan→ Alkali/ Acidimetri. SNl 16-
4768-1998
• Nilai pH→ 1 gram sabun tambahkan 9 ml aquadest,
kemudian kocok secukupnya. Ukur pH contoh menggunakan
kertas pH atau pHmeter.
• Uji cemaran mikroba. SNl 16-4768-1998
• Kadar alkali bebas yang dihitung sebagai kadar NaOH
Pengujian Sabun
• Stabilitas busa→ Timbang contoh sebanyak 1 gram, kemudian dimasukkan
ke dalam tabung ulir. Tambahkan 9 ml aquadest kedalamnya, kemudian
kocok selama 1 menit. Hitung tinggi busa setelah pengocokkan, diamkan
selama 1 jam dan hitung tinggi busa akhir setelah didiamkan.
Stabilitas busa = Tinggi busa akhir x 100 %
Tinggi busa awal
• Daya bersih → Kain bersih ukuran 10 x 10 cm. Timbang mentega sebanyak
1 gram kemudian oleskan secara merata pada seluruh permukaan kain.
Tempatkan air sabun sebanyak 200 ml dalam gelas piala kemudian diukur
kekeruhannya ( A turbidimetri). Masukkan kain yang telah diolesi mentega
ke dalam gelas piala yang telah berisi air sabun tersebut dan diamkan
selama 10 menit. Air yang telah didiamkan tersebut diukur kekeruhannya (
B turbidimetri).
Daya bersih = B-A
• Uji organolepti →Skala penilaian yang digunakan adalah 1-5 dengan
jumlah panelis 30 orang.
Pengujian Sabun
• Uji Iritasi → Menggunakan kelinci yang diamati eritema. Dimana
punggung kelinci dicukur dibuat kotak 2 x2 cm, bersihkan
menggunakan kapas basah kemudian olesi dengan cairan sabun.

• Kadar alkali bebas/ asam lemak bebas → Alkali/ Acidimetri. SNl


16-4768-1998
Kadar alkali bebas yang dihitung sebagai kadar NaOH →
Kelebihan alkali dapat disebabkan karena penambahn alkali
yang berlebih pada proses pembuatan sabun. Alkali bebas yang
melebihi standar dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Menurut
SNI (1998), kadar alkali bebas pada sabun, NaOH maksimum
sebesar 0,06%, KOH maksimum sebesar 0,08 %.
• Bahan Aktif →

1. Timbang l0 g contoh, masukan kedalam gelas piala kemudian tambahkan 50 ml air suling,
beberapa tetes larutan penunjuk metil jingga dan asam klorida l0 % sampai semua lemak
dibebaskan yang ditunjukkan dengan timbulnya warna merah.
2. Masukkan larutan dalam corong pemisah. Bila ada endapan jangan dimasukkan kedalam corong
pemisah. L
3. arutan diendap tuangkan dengan pelarut petroleum eter atau dietil eter atau heksanad, iulangis
ampaip elarutb erjumlahl ebih kurang l00ml. Pelarut dikocok dan dicuci dengan air suling sampai
tidak bereaksi asam (lihat dengank ertask ongo).
4. Pada tiap pencucian di pakai 10 ml air suling. Pelarut dikeringkan dengan Natrium sulfat kering,
saring dan masukkan kedalaml abu lemaky angt elahd iketahuib obotnyab esertab atud idih (W1).
5. Pelarutd isulingd an labu lemakd ikeringkanp adas uhu 1050 C sampaib obot tetap (W2)

Perhitungan :
Bahan aktif untuk bahan dasar sabun (asam lemak jumlah)
W : bobot ( gram)

6. Untuk bahan dasar deterjen : 0,28 g natrium laurilsulfat (yang sebalumnya dipanaskand alam
lemari pengering pada suhu 105 0C selama 60 menit) Dimasukkan labu takar 250 ml, encerkan
dengan air suling sampai tanda garis dan kocok sampai homogen.
Molaritas larutan natrium lauril sulfat :

Anda mungkin juga menyukai