Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN SABUN

Disusun oleh :
Cintya Dita Faadhilah / XII MIPA 4
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menunjukkan reaksi penyabunan atau reaksi saponifikasi pada proses pembuatan sabun.
2. Mengetahui sifat sabun.
3. Mengetahui bahan apa saja yang digunakan untuk membuat sabun.

LANDASAN TEORI
Sabun adalah suatu senyawa kimia yang dihasilkan dari reaksi saponifikasi lemak atau minyak,
yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dalam kondisi basa. Molekul sabun berbentuk rantai
panjang dan satu gugus ionik yang bersifat sangat polar. Pada seluruh rantai panjangnya,
strukturnya tepat sama dengan molekul minyak sehingga memiliki keakraban dengan molekul
minyak (bersifat hidropolik). Sementara pada bagian kepala, ada sepasang atom yang bermuatan
listrik yang senang bergabung dengan molekul air (bersifat hidropobik). Kepala ini membuat
seluruh molekul sabun menyatu dengan air. Sabun termasuk ke dalam senyawa yang disebut
surfaktan, yakni senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan air. Molekul surfaktan
mengandung suatu ujung hidrofilik. Porsi hidrokarbon suatu molekul surfaktan harus
mengandung 12 atom karbon atau lebih agar efektif.
Lemak dan minyak yang umum digunakan pada pembuatan sabun adalah trigliserida dengan tiga
buah asam lemak diesterifikasi dengan gliserol. Campuran trigliserida diolah menjadi sabun
melalui proses saponifikasi dengan larutan natrium hidroksida membebaskan gliserol. Hasil
penyabunan tersebut diperoleh suatu campuran sabun, gliserol, dan sisa alkali atau asam lemak
yang berasal dari lemak yang telah terhidrolisis oleh alkali.
Sabun merupakan garam garam monovalen dari asam karboksilat dengan rumus umumnya
RCOOM, R adalah rantai lurus (alifatis) panjang dengan jumlah atom C bervariasi yaitu antara
C-12 sampai C-18 dan M adalah kation dari kelompok alkali atau ion amonium. Sabun adalah
garam logam dari asam lemak. Sabun dibuat dengan cara mereaksikan asam lemak dan alkali
sehingga terjadi reaksi penyabunan. Reaksi yang terjadi adalah 3RCOOH + NaOH menghasilkan
RCOONa + H,0. Kegunaan sabun ialah kemampuannya mengemulsi kotoran dan minyak dan
dibersihkan dengan air. Kemampuan sabun ini disebabkan karena sifat sabun yang larut dalam
zat zat nonpolar. Ujung anion molekul sabun yang tertarik pada air ditolak oleh ujung anion
molekul molekul sabun yang menyembul dari tetesan minyak lain. Karena tolak menolak antara
tetes tetes sabun minyak. maka minyak itu tidak dapat saling bergabung tetapi tetap tersuspensi.
ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Mangkok Plastik
2. Sendok Plastik
3. Cup Plastik
4. Cetakan Sabun
5. Baskom
Bahan
1. Air
2. Minyak Kelapa
3. Minyak Zaitun
4. NaOH
5. Air es

LANGKAH KERJA
1. Masukkan NaOH sebanyak 4 sendok makan atau 82 gram ke dalam 300 ml air.
2. Kemudian sampai NaOH larut dalam air.
3. Karena terjadi pelepasan kalor oleh NaOH sehingga larutan menjadi sangat panas,
siapkan baskom berisi air es.
4. Rendam cup plastik yang berisi larutan NaOH ke dalam air es sampai suhu mencapai
suhu ruang.
5. Siapkan minyak 150 ml minyak kelapa dan campur 5 sendok makan minyak zaitun
kedalamnya.
6. Masukan larutan NaOH yang sudah dingin dan minyak ke dalam mangkok plastik.
7. Aduk larutan sampai homogen atau mengental.
8. Tuang larutan kental kedalam cetakan sabun.
9. Hasil cetakan dibiarkan selama 2 hari 2 malam, semakin lama didiamkan hasil akan
semakin keras dan bagus.
DATA PENGAMATAN
1) Tabel Pengamatan
Bahan yang Dicampur Hasil
NaOH + air Warna bening, suhu larutan panas
Larutan NaOH dan air + minyak Setelah diaduk mengental, warna menjadi
kuning pucat

2) Reaksi Penyabunan
Pembuatan sabun batang terjadi reaksi penggaraman. Reaksinya adalah Asam ditambah
basa menghasilkan garam.

Trigliserida + Alkali (NaOH) → sabun

C3H5(OOCR)3 + 3NaOH C3H5 (OH)3 + 3NaOOCR

Dalam pembuatan sabun NaOH sebagai soda kaustik dalam industri sabun, merupakan
alkali yang paling banyak digunakan karena sifatnya mudah larut dalam air. Sabun
dengan berat molekul yang lebih rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur
sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun
tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini adalah pembuatan sabun batang. Sabun yang kita gunakan sehari hari dibuat
dengan proses saponifikasi atau penyabunan yaitu mereaksikan suatu asam lemak atau minyak
dengan basa alkalI sehingga terbentuk sabun. Sabun batang ini berbahan baku minyak kelapa
sawit yang sudah siap pakai atau disebut minyak goreng dan basa alkal yang digunakan adalah
NaOH.
Langkah awal yang dilakukan adalah mengukur bahan bahan seperti minyak. NAOH, dan air
sesuai dengan yang ditentukan yaitu NaOH sebanyak 82 gr. minyak 200 ml. dan air 300 ml.
Penambahan NaOH berfungsi untuk menetralkan sifat asam. Selain itu NaOH juga sebagai
pemberi busa pada sabun. Setelah ukurannya sudah benar, kemudian mencampurkan NaOH ke
dalam air dan diaduk. Larutan akan berwarna putih dan terasa panas. Hal ini dikarenakan terjadi
peristiwa eksoterm. Setelah larutan dingin, dimasukkan kedalam mangkok yang sudah berisi
minyak. Diaduk secara terus menerus sampai mengental, warna berrubah menjadi kuning
kecoklatan, sampai minyak tidak ada diatasnya. Saponifikasi pada prinsipnya lemak akan
terhidrolisis oleh basa menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Setelah mengental kemudian
memasukkan ke dalam cetakan yang sudah bersih. Untuk mengeraskan cukup waktu tiga hari
tapi belum bisa digunakan. Untuk hasil yang baik, ditunggu selama satu bulan untuk sabun yang
siap pakai.
Ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan dasar sabun antara lain
warna, lemak dan minyak berwarna terang merupakan minyak yang bagus untuk membuat sabun
angka saponifikasi, adalah angka yang terdapat pada miligram kalilum hidroksida pada proses
saponifikasi sempurna untuk satu gram minyak dan angka untuk menghitung alkali yang
digunakan; bilangan iod, untuk menghitung ketidakjenuhan minyak atau lemak, semakin besar
angka iod, maka asam lemak tersebut semakin tidak jenuh. Dalam pencampurannya bilangan iod
semakin penting yaitu untuk mengidentifikasi ketahanan sabun pada suhu tertentu.

KESIMPULAN
1. Sabun merupakan produk agroindustri dengan bahan baku minyak kelapa sawit.
2. Pembuatan sabun melibatkan reaksi penggaraman.
Asam + Basa → Garam
DAFTAR PUSTAKA
Faadhilah, Cintya Dita 2022. “Laporan Praktikum Pembuatan Sabun”. Magelang.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai