ASIDIMETRI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
ARDIANTI 202104004
DOSEN PEMBIMBING:
LABORATORIUM FARMASI
MUHAMMADIYAH SIDRAP
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. TUJUAN PERCOBAAN
B. PRINSIP PERCOBAAN
C. LATAR BELAKANG
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DASAR TEORI
Titrasi asidimetri adalah titrasi larutan yang bersiofat basa (basa bebas,
dan larutan garam-garam terhidrolisis yang berasal dari asam lemah) dengan
larutan standart asam.
Dalam proses titrasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Indikator titrasi, yaitu zat kimia lain, analit atau titran yang sengaja
ditambahkan pada proses titrasi untuk mengetahui titik ekivalen.
2. Titik Ekivalen/titik akhir teoritis, yaitu saat dimana reaksi tepat berlangsung
sempurna.
3. Titik Akhir titrasi, yaitu suatu peristiwa dimana indikator telah menunjukkan
warna dan titrasi harus dihentikan.
2
larutan standart primer. Serta faktor yang paling penting adalah ketepatan dalam
pemilihan indikator agar kesalahan titrasi yang terjadi menjadi sekecil mungkin.
B. URAIAN BAHAN
3
Rumus Kimia : Na2CO3
Rumus Molekul : Na2CO3
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan air mendidih.
Pemerian : Serbuk hablur putih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Zat tambahan, keratolitikum
e. Metil Jingga
Nama Resmi : Sodium 4-[(4-dimethylamino) phenyldiazenyl]
benzenesulfonate
4
Rumus Kimia : C14H14N3NaO3S
Rumus Molekul : C14H14N3NaO3S
Kelarutan : Tidak larut dalam dietil eter
Pemerian : Serbuk Jingga kekuningan
Kelarutan : Mudah larut dalam air panas, sukar larut dalam air
dingin, sangat sukar larut dalam etanol
Kegunaan : Larutan indikator asam basa
5
BAB III
METODE PERCOBAAN
ALAT UKURAN
Erlenmeyer 250 ml
Gelas ukur 25 ml
Gelas ukur 10 ml
Buret 100 ml
Corong gelas 60 mm
Pipet volume 25 ml
Karet penghisap 38 x 33 x 14 mm
Statis -
Pipet tetes 15 cm
Timbangan Mg
BAHAN UKURAN
6
Natrium Karbonat (Na2CO3) -
Natrium Subkarbonat -
(NaHCO₃)
7
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
8
Rumus pengenceran
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 36,04 = 250 x 0,1
V1 x 36,04 = 25
V1 = 25/36,04
= 0,69 ml
9
Perhitungan Pembakuan
a) Perhitungan bahan yang ditimbang/diukur
Dik : Mgrek = 3,5
BE Na2CO3 = 53
Dit : Mg….?
Penyelesaian :
Mg = Mgrek x BE
= 3,5 x 53
= 185,5
g = 185,5 / 1000
= 0,185
10
berwarna jingga, Jika sudah berubah warna tutup keran dan catat
volume titrasi yang dibutuhkan.
9. Diulangi titrasi dua kali lagi.
10. Dihitung normalitas larutan H2SO4 tersebut
PENGAMATAN VOLUME
NO. BERAT/VOLUME TITIK TITIK TITRASI
AWAL AKHIR
1. 25 ml 0 8,1 ml 8,1 ml
2. 25 ml 8,1 ml 18 ml 9,9 ml
3. 25 ml 18 ml 27 ml 9 ml
Rata – rata = 9 ml
Perhitungan Normalitas :
Dik : V. H2SO4 = 8,1 ml + 9,9 ml + 9 ml/3 = 9 ml
BE Na2CO3 = 53 gr/mol
Mgrek Na2CO3 = 185,5 mg
Dit : N .......... ?
Penyelesaian :
Mgrek H2SO4 = Mgrek Na2CO3
VxN = Mg/BE
9xN = 185,5/53
9xN = 3,5
N = 3,5/9
N = 0,38
11
Fp = 25/100 x 0,38 = 0,095 N
Jadi, normalitas larutan H2SO4 adalah 0,25 N
Perhitungan Kadar
a) Perhitungan bahan yang ditimbang/diukur
Dik : V = 12 ml
BE = 60 gr/mol
N = 0,1 N
Dit : g ….?
Mg = V x BE x N
= 12 x 60 x 0,1
= 72
g = 72/1000
= 0,072 g
b) Prosedur kerja
1. Diisi buret dengan larutan H2SO4 yang sudah dibakukan.
2. Ditimbang seksama NaHCO3 0,072 gram sebanyak tiga kali, lalu
dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
3. Dilarutkan dengan 25 ml air suling, lalu dihomogenkan hingga
larut.
4. Ditambahkan 3 tetes Indikator metil jingga (MO) ke dalam masing-
masing erlenmeyer.
5. Dititrasi dengan larutan H2SO4 0,1 N menggunakan sebuah buret
sampai tepat berwarna jingga, Jika sudah berubah warna tutup keran
dan catat volume H2SO4
6. Diulangi titrasi 2 kali lagi.
7. Dihitung kadar NaHCO3
12
c) Tabel pengamatan dan perhitungan kadar
PENGAMATAN VOLUME
NO. BERAT/VOLUME TITIK TITIK TITRASI
AWAL AKHIR
1. 0,08 gr 0 20,2 ml 20,2 ml
Perhitungan Kadar
1. Dik : V = 20,2 ml
BE = 60
N = 0,095
Dit : gr….?
Penyelesaian :
Mgrek NaHCO₃ = Mgrek H2SO4
Mg/BE = VxN
Mg/60 = 20,2 x 0,095
Mg = 1,919 x 60
Mg = 115,4
gr = 115,4/1000
gr = 0,11 gr
13
= 0,11 g/0,08 g x 100%
= 137,5%
2. Dik : V = 20,2 ml
BE = 60
N = 0,095
Dit : gr….?
Penyelesaian :
Mgrek NaHCO₃ = Mgrek H2SO4
Mg/BE = VxN
Mg/60 = 20,2 x 0,095
Mg = 1,919 x 60
Mg = 115,4
gr = 115,4/1000
gr = 0,11 gr
3. Dik : V = 18,6ml
BE = 60
N = 0,095
Dit : g….?
14
gr = 106,02/1000
gr = 0,10 g
15
BAB V
PEMBAHASAN
16
Dan adapun untuk hasil dari proses titrasi yaitu terlihat perubahan warna
terjadi dari warna kuning akibat ditetesi indikator metil jingga berubah menjadi
warna merah muda. Bila dalam suatu larutan diberi dengan indikator pp kemudian
larutannya berwarna merah muda, maka larutan tersebut bersifat basa. untuk
mengetahui dan mengidentifikasi suatu senyawa yang termasuk kedalam
golongan asam atau basa, maka salah satu cara yang digunakan adalah dengan
memberi sedikit indikator pada larutannya. Dan pada praktikum yang telah di
laksanakan warna pada larutan berwarna merah muda, yang artinya larutan dari
hasil praktikum adalah bersifat basa.
Pada proses terjadinya warna pink pada titrasi, larutan baku atau titran
yang digunakan adalah basa. karena pada proses ini yang menjadi sebagai titer
(larutan yang dititrasi) adalah larutan yang bersifat asam dan yang menjadi titran
(larutan yang menitrasi) adalah larutan yang bersifat basa.
Untuk titer, kita berikan sedikit indikator pp untuk mengetahui apakah senyawa
tersebut memiliki sifat asam atau basa. setelah penambahan indikator pp pada
larutan asam maih berwarna bening, maka kita akan menitrasinya dengan titran
yang memiliki sifat basa. ketika terjadi pencampuran awal, antara larutan asam
dan larutan basa maka warna larutan masih tetap berwarna bening, namun ketika
mol asam sudah habis karena digunakan untuk bereaksi dengan mol basa
(namanya adalah titik ekivalen), maka larutan basa akan berikatan dengan
indikator pp, sehingga terjadi perubahan warna dari bening ke warna pink
(namanya titik akhir titrasi, ditandai dengan perubahan warna). karena memang
larutan basa akan lebih memilih berikatan dengan larutan asam dulu dari pada
dengan indikator pp.
17
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. Pada pH akhir titrasi tercapai adalah merupakan bagian paling penting, sebab di
sinilah letak keberhasilan suatu praktikum.
3. Dari percobaan titrasi asidimetri diperoleh kadar H2SO4 adalah pada percobaan
pertama yaitu 100 %, percobaan kedua yaitu 98,2 % dan percobaan ketiga yaitu
100 %. Dengan rata-rata kadar, yaitu 99,4 %.
B. SARAN
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=asam+sulfat&oq=asam+sulfat&aqs=chrome.0.69i59j0l5j69i61j69i60.2058j0j9
&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?
q=larutan+titrasi+basa+&tbm=isch&ved=2ahUKEwjVuP_jkuntAhWlNLcAHWI
zA6sQ2-
cCegQIABAA&oq=larutan+titrasi+basa+&gs_lcp=CgNpbWcQA1C1iQFYtYkB
YNeLAWgAcAB4AIABV4gBV5IBATGYAQCgAQGqAQtnd3Mtd2l6LWltZ8A
BAQ&sclient=img&ei=ztzlX9WZJqXp3LUP4uaM2Ao&bih=657&biw=1366&sa
fe=strict#imgrc=dtfk2H2ZL0zB2M&imgdii=2pIiEWvUKbq77M
http://khoirulazam89.blogspot.com/2012/01/proses-terjadinya-warna-pink-
pada.html
https://www.google.com/search?
safe=strict&ei=S9blX7L1Io28rQHZqbKAAQ&q=penyebab+berubahnya+warna+
saat+dititrasi&oq=penyebab+berubahnya+warna+saat+dititrasi&gs_lcp=CgZwc3
ktYWIQAzoECAAQRzoICCEQFhAdEB46BggAEBYQHjoFCCEQoAE6BwghE
AoQoAFQyUZY6XZgj3loAXACeACAAYEBiAHUDJIBBDE0LjSYAQCgAQG
qAQdnd3Mtd2l6yAEIwAEB&sclient=psy-
ab&ved=0ahUKEwjyxorJjOntAhUNXisKHdmUDBAQ4dUDCAw&uact=5
http://renoenjex.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-kimia-dasar.html
19
LAMPIRAN
20