Anda di halaman 1dari 17

TUMBUHAN

BERACUN DAN
PESTISIDA

Dosen Pengampu
Rustam T. S.Si.,M.Kes
Kelompok 1
● Eka Putri Octaviani 201904006
● Farah Rahmayanti 201904008
● Marniati 20190400
Pengertian Pestisida
Secara Umum Pestisida Nabati diartikan sebagai suatu
pestisida yang bahan dasarnya adalah tumbuhan.
Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan bahan dan
teknologi yang sederhana.
Bahan bakunya yang alami/nabati membuat pestisida ini
mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak
mencemari lingkungan.
Pestisida ini juga relatif aman bagi manusia dan ternak
peliharaan karena residunya mudah hilang.
Pestisida nabati bersifat “pukul dan lari” (hit and run), saat diaplikasikan,
akan membunuh hama saat itu juga dan setelah hamanya mati,
residunya akan hilang di alam. Dengan demikian produk terbebas dari
residu pestisda sehingga aman dikonsumsi manusia.
Pestisida nabati menjadi alternatif pengendalian hama yang aman
dibanding pestisida sintetis. Penggunaan pestisida nabati memberikan
keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang aman, lingkungan
juga tidak tercemar.
Pestisida organik ini mampu mengatasi dan mengusir hama perusak
tanaman pertanian dan perkebunan umumnya seperti kutu, ulat,
belalang dan sebagainya
PESTISIDA NABATI
MENURUT ASAL
DAN PROSES BAHAN
AKTIF
a. Botanical
Botanical, yang bahan aktifnya berasal dari tanaman
misalnya piretrin dari crysanthemum pirethrum,
azadirachtin dan nimbidin dari mimba, rotenon
dari ektrak tuba, dan nikotin dari ekstrak
tembakau, ryanodin dari ryania speciosa. Ada
lagi limbah penggilingan jagung yang disebut
gluten sebagai herbisida.
b. Isolat Mikrobial

Isolat mikrobial, yang bahan aktifnya berasal dari


metabolit sekunder / sekresi mikroorganisme
(bakteri, jamur, virus) yang bersifat racun,
contohnya delta endotoksin dari sekresi bakteri
Bacillus Thurigensis, streptomisin (bakterisida
dan antibiotik) dari streptomyces griseus.
c. Pestisida Biologis

Pestisida biologis, yang merupakan mikroorganisme


hidup diantaranya bakteri, fungi, virus yang
dapat menginfeksi organisme pengganggu
tanaman secara langsung mapupun dengan
mengeluarkan zat-zat toksik yang dapat
membunuh atau menekan perkembangan
organisme pengganggu tanaman.
AKARISIDA ALVISIDA FUNGSIDA INSEKTISIDA
ALGASIDA BAKTERISIDA HERBISIDA MULLOSKISIDA

JENIS JENIS PESTISIDA


01
AKARISIDA
● Akarisida yang berasal dari kata
akari yang artinya kutu atau
tungau.
● Pestisida ini juga sering disebut
dengan Mitesida. Jadi, bila dilihat
dari akar bahasanya tersebut maka
fungsi utamanya adalah untuk
membunuh tungau atau kutu yang
ada pada tanaman.
Berikut Beberapa Contoh Hama Dan Pestisida
Alaminya:

Kutu Putih pada daun atau batang. Dapat digunakan siung bawang putih yang
ditumbuk dan diperas airnya serta dicampurkan dengan air sesuai dosis yang
diperlukan. Jika kutu melekat erat pada tanaman, dapat digunakan campuran
sedikit minyak kelapa. Semprotkan campuran tersebut pada tanaman yang
terserang hama.

Tikus. Buah jengkol dapat ditebarkan di sekitar tanaman atau di depan lubang
sarang tikus. Atau dengan merendam irisan jengkol pada air selama 2 hari. Lalu
semprotkan pada tanaman padi yang belum berisi akan menekan serangan
walang sangit.
Berbagai serangga. Air rebusan cabai rawit yang telah dingin dan dicampur
dengan air lagi serta disemprotkan ke tanaman akan mengusir berbagai jenis
serangga perusak tanaman

Aphids. Air rebusan dari campuran tembakau dan teh dapat mengendalikan aphid
pada tanaman sayuran dan kacang-kacangan. Air hasil rebusan di campurkan
kembali dengan air sehingga lebih encer

Nematoda akar. Dengan menggunakan bunga kenikir (Bunga Tahi Kotok) yang
direndamkan oleh air panas mendidih. Biarkan semalam lalu saring. Hasil
saringan tersebut disiramkan ke media tanaman. Penting diperhatikan media yang
digunakan mudah dilalui oleh air.
Mengendalikan serangga, nematoda dan jamur. Dengan membuat air hasil
rendaman tumbukan biji nimba dengan air selama tiga hari. Lalu siram pada
tanaman, umumnya efektif pada tanaman sayuran.
Tanaman Yang Dapat Dimanfaatkan Sebagai Pestisida Nabati
(AKARISIDA):

1. AKAR TUBA (Deris eliptica)


Senyawa yang telah ditemukan antara lain adalah retenon. Retenon dapat diekstrak
menggunakan eter/aseton menghasilkan 2 – 4 % resin rotenone, dibuat menjadi
konsentrat air.
Rotenon bekerja sebagai racun sel yang sangat kuat (insektisida) dan sebagai
antifeedant yang menyebabkan serangga berhenti makan. Kematian serangga
terjadi beberapa jam sampai beberapa hari setelah terkenal rotenone.
Rotenon dapat dicampur dengan piretrin/belerang. Rotenon adalah racun kontak
(tidak sistemik) berpspektrum luas dan sebagai racun perut. Rotenon dapat
digunakan sebagai moluskisida (untuk moluska), insektisida (untuk serangga)
dan akarisida (tungau).
2. BAWANG PUTIH
Bawang putih adalah bagian dari keluarga Allium
dan telah digunakan di dapur selama berabad-
Selanjutnya………
abad. Meskipun kita menyukai rasa bawang
putih yang ditambahkan ke makanan, kutu
tidak menyukai bau dan rasa tanaman ini.
Caranya yaitu dengan menyebarkan siung bawang
putih yang telah dihancurkan di sekeliling
halaman untuk mencegah kutu memasuki area
rumah
3. ROSEMARY

Rosemary merupakan tanaman herbal wangi yang dapat mengusir kutu. Minyak
esensial rosemary kerap digunakan dalam upaya pengusiran hama.
Rosemary memiliki aroma yang begitu kuat, sehingga Anda bisa menaburkan
ranting tanaman ini di sekitar taman untuk mencegah serangan hama.
Tanaman ini juga mampu mengusir kutu daun, tungau, dan lalat.

4. ARTEMISIA
Apsintus, juga dikenal sebagai Artemisia, adalah tanaman yang memiliki dedaunan
perak yang lebat. Daunnya aromatik dan mencegah kutu dari halaman rumah.
Selain sebagai pengusir kutu dan ngengat, artemisia dapat digunakan untuk
membuat teh dan merupakan bahan utama absinth.
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai