Anda di halaman 1dari 4

Layaknya budidaya tanaman pada umumnya, sistem hidroponik di lahan terbuka

pun memiliki potensi terserang hama. Namun, peluang serangan hama pada sistem
hidroponik bisa dibilang lebih kecil dibandingkan dengan serangan hama pada
pertanian konvensional. Berikut beberapa hama yang berpotensi menyerang
tanaman hidroponik dan bagaimana cara pengendaliannya menggunakan pestisida
nabati. Simak penjelasannya!

Hama pada Tanaman Hidroponika


Hama merupakan hewan yang memiliki karakteristik yang dianggap berbahaya atau
tidak diinginkan. Suatu hewan bisa dikatakan sebagai hama apabila menyebabkan
kerusakan pada ekosistem alami atau menjadi agen penyebaran penyakit dalam
habitat manusia. Pada budidaya hidroponik erangan hama sangat merugikan karena
tanaman akan mengalami kerusakan dan penurunan produktivitas. Ada beberapa
hama yang sering meyerang tanaman hidroponik diantaranya:

1. Ulat, Belalang, Dan Kecoa

Ulat, belalang, dan kecoa merupakan hama yang dapat menyerang sayuran
hidroponik dengan menimbulkan kerusakan secara langsung berupa rusaknya daun
titik serangan ketiga jenis hama tersebut bisa menyebabkan daun berlubang atau
gerabah di bagian pinggirannya. Serangan yang dibiarkan atau tidak terdeteksi akan
menyebabkan seluruh daun tanaman habis.

Hama ulat, belalang, dan kecoa bisa ditangani dengan mengecek daun sayuran
yang rusak atau berlubang titik apabila ditemukan hama ulat, sebaiknya segera
disingkirkan dan bagian tanaman yang terserang juga harus dibuang titik sebaiknya
tanaman yang terserang juga disemprot pestisida nabati untuk menghindari
serangan berikutnya atau dikhawatirkan masih ada ulat lain yang tidak terlihat.

Sementara itu formal hama belalang agak sulit apabila harus di tanggapi satu per
satu. Karena itu, pengendaliannya bisa dengan menyemprot tanaman yang
dihinggapi belalang menggunakan pestisida nabati secara merata. cara ini terbukti
membuat belalang tinggal hinggap.

Lain halnya dengan kecoa, penanganan hama ini bisa dengan menyemprot kecoa
yang terlihat menggunakan pembasmi serangga, tetapi jangan sampai terkena
sayuran ataupun larutan nutrisi. untuk menghindari serangan kecoa berikutnya,
taburkan atau oleskan kapur anti serangga di jalur yang sering dilewati kecoa.

2. Thrips Tabaci

Jenis hama ini banyak menyerang daun muda atau bagian pucuk pada tanaman
cabai titik awal serangan thrips adalah adanya daun yang keriting dan menggulung
ke atas. serangan yang berlanjut akan menyebabkan daun kering lalu mati rumah
sehingga mengganggu pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

Penanganan serangan thrips pada tanaman hidroponik dilakukan dengan


menyemprot hama menggunakan pestisida nabati secara langsung, sehingga lama
mati dan tidak berpindah ke tanaman lainnya. Segera potong bagian tanaman yang
terserang atau cabut dan beruang tanaman rumah agar tidak menyebar.

3. Tungau Tanaman (Mite)

Mite merupakan jenis hama yang banyak menyerang daun tanaman sayuran buah,
seperti tomat dan cabai. Ciri khas sama ini adalah bergerombol di bagian bawah
daun dengan ciri berwarna kekuningan dan agak transparan. Mite menyerang
tanaman dengan cara mengisap cairan daun, sehingga klorofil pada daun menjadi
rusak dan menghambat proses fotosintesis tanaman.

Gejala serangan mite antara lain munculnya bintik kuning di permukaan daun yang
lama-kelamaan melebar, lalu berubah menjadi kecoklatan dan menghitam. serangan
yang tidak cepat tertangani membuat daun menjadi keriting dan menggulung ke arah
bawah.

Sama seperti penanganan thrips, serangan mite dapat diatasi dengan


menyemprotkan pestisida nabati secara langsung hama agar hama mati dan tidak
berpindah ke tanaman lainnya. Segera potong bagian tanaman yang terserang atau
dicabut dan buang tanaman yang terserang. Semprot juga tanaman lain yang
sejenis agar tidak terkena serangan susulan.

4. Kutu Kebul (Bemisia Tabaci)

Kutu kebul atau yang seringkali disebut sebagai kutu putih merupakan jenis hama
yang berpotensi menyerang banyak jenis tanaman, seperti cabai tomat, labu, terong,
buncis, mentimun, okra, kol, kubis, melon, rambutan, mangga, jeruk, dan anggur.

Kutu kebul menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun dan batang
tanaman, sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Cairan madu dari
eksresikutu kebul juga menjadi media tumbuhnya embun jelaga yang menutup
stomata, sehingga menghambat proses fotosintesis. Selain sebagai hama yang
menyerang tanaman langsung, kutu kebul juga berpeluang menjadi faktor pembawa
penyakit yang berbahaya bagi tanaman.

kutu kebul merupakan hama yang gemar berada di balik daun dan mirip seperti
tepung yang beterbangan jika tersentuh. Hama ini bisa menyebabkan daun
berbintik-bintik, menguning, layu, lalu rontok. Daun yang terserang juga akan
menjadi keriting, keriput, dan melengkung ke atas.

Pengendalian hama ini sama seperti pada hama thrips ataupun tungau, yaitu
dihilangkan dengan cara disemprot menggunakan pestisida nabati kemudian
tanaman yang terserang dibuang atau dibakar. Tanaman lainnya juga disemprot
agar tidak ikut terserang.

Pestisida nabati
Hama merupakan salah satu tantangan dalam budidaya hidroponik. Penggunaan
pestisida kimiawi tidak disarankan pada budidaya hidroponik, karena berdampak
buruk bagi pertumbuhan tanaman dan berbahaya bagi manusia yang
mengonsumsinya. Karena itu, gunakan pestisida yang terbuat dari bahan-bahan
alami, tetapi tetap mampu untuk membasmi hama.

Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat pestisida nabati, seperti


bawang putih, daun pepaya, daun sirsak Komang dan tembakau. kandungan
senyawa pada bawang putih efektif untuk mengendalikan beberapa hama titik
sementara itu, daun pepaya ya mengandung bahan aktif papain, sehingga efektif
untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.

Daun sirsak mengandung bahan aktif annonain dan resin yang efektif
mengendalikan hama thrips. Sementara itu, daun tembakau mengandung bahan
aktif nikotin yang efektif mengendalikan hama penghisap.

Cara Membuat Pestisida Nabati


Penanganan serangan berbagai hama pada sayuran organik bisa dilakukan dengan
menyemprotkan pestisida nabati. Penggunaan pestisida nabati dilakukan untuk
menghindari penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan residu tidak
baik. berikut ini beberapa bahan dan cara membuat pestisida nabati yang dapat
diaplikasikan untuk beberapa jenis hama dan sesuai ketersediaan bahan baku di
wilayah masing-masing.

1. Pestisida nabati bawang putih

Jenis pestisida ini efektif untuk mengendalikan hama, seperti ulat, belalang dan kutu.
Bahan dan cara membuatnya.

Bahan-bahan

1. 5 siung bawang putih


2. Satu sendok teh cairan pencuci piring yang food grade jangan menggunakan
deterjen, sabun cuci, atau sabun colek.
3. 1 liter air bersih

Cara membuat

BACA JUGA

 Seorang Imam adalah ma’shum, pendapat ini adalah keyakinan kaum


 Tujuan utama dari masa iddah adalah untuk
 Ucapan Kabul dalam akad nikah diucapkan oleh

1. Haluskan bawang putih, kemudian masukkan ke dalam wadah atau botol


2. Tambahkan and1 sendok teh cairan pencuci piring dan 1 liter air bersih
3. Aduk rata kedua bahan kemudian saring. Pestisida nabati siap digunakan

2. Pestisida Daun Pepaya


Daun pepaya mengandung bahan aktif papain, sehingga efektif untuk
mengendalikan hama ulat dan penghisap daun. Berikut adalah bahan-bahan dan
cara membuatnya

Bahan-bahan

1. 5 lembar daun pepaya


2. 1 sendok teh cairan pencuci piring yang food grade
3. 1 liter air

Cara membuat

1. Tumbuk daun pepaya hingga halus, kemudian masukkan ke dalam wadah


yang sudah disediakan
2. Tambahkan 1 sendok teh cairan pencuci piring, kemudian masukkan 1 liter air
bersih
3. Aduk rata bahan tersebut kemudian saring
4. Diamkan larutan hingga semalaman.

https://www.qoroa.id/2021/10/hama-pada-tanaman-hidroponik-dan-cara-pengendaliannya-
menggunakan-pestisida-nabati.html
7 Agustus 2023

Anda mungkin juga menyukai