Anda di halaman 1dari 27

HAMA DAN PENYAKIT PADA

TANAMAN

DI Susun oleh H.Sardiman,


S.P.
APAKAH PESTISIDA ITU ??.
Pestisida adalah semua zat kimia, tumbuh
tumbuhan, jasad renik, bakteri dan virus
yang digunakan untuk memberatas dan
mencegah hama dan penyakit yang merusak
tanaman, atau hasil pertanian, jenis pestisida
antara lain:

1. Insektisida
Adalah bahan yang mengandung senyawa
kimia beracun bisa mematikan jenis
serangga seperti, belalang, kepik, wereng,
kumbang dan ulat.

2. Fungisida
Adalah bahan yang mengandung
senyawa kimia beracun dan digunakan
untuk memberantas, mencegah fungi/
jamur.
3. Herbisida
Adalah bahan yang mengandung
senyawa kimia beracun digunakan untuk
mamatikan tanaman penganggu/ gulma.
4. Bakterisida
Adalah bahan yang mengandung bahan
kimia beracun yang bisa mematikan
bakteri penganggu tanaman seperti,
busuk daun pada padi disebabkan
Xantomonas Oryzae.
5. Nematisida
Adalah bahan yang mengandung senyawa
kimia beracun digunakan untuk
mematikan hama tanah penganggu
tanaman seperti, jenis cacing penganggu.
6. Akarisida
Adalah bahan yang mengandung senyawa
kimia beracun digunakan untuk
7. Rodentisida
Adalah bahan yg mengandung senyawa kimia
beracun digunakan untuk mematikan jenis2 binatang
pengerat seperti, tikus.
8. Moluskisida
Adalah bahan yang mengandung senyawa kimia
beracun untuk membasmi dan mematikan jenis2
siput.
9. Pestisida Lainnya.
Adalah senyawa kimia yang tidak tergolong untuk
mematikan melainkan digunakan sebagai bahan
pembasah, bahan perata dan perekat.
Hama Dan Penyakit Tanaman:
Pengendalian Hama Dan
Penyakit Tanaman:
Bacalah petunjuk dengan baik dan
benar dan gunakan pestisida
seperlunya, jangan menggunakan
secara berlebihan yang
mengakibatkan kerusakan
lingkungan.
BudiDaya Tanaman Melon
BudiDaya Tanaman Cabai
INSEKTISIDA "MOVENTO"
Sistemik dua arah, Bahan aktif baru
cara kerja baru, Efektif
mengendalikan kutu kebul Bemisia
tabaci, Long lasting. Konsentrasi: 1
ml/l
INSEKTISIDA "CONFIDOR
Sistemik, Mengendalikan hama
penusuk pengisap, Anti stress.
Konsentrasi: 0.5-1 ml/l
INSEKTISIDA "BULDOK"
Kontak dan lambung, Knock Down
efek yang baik, Mengendalikan ulat,
Konsentrasi: 0.5-1 ml/l
INSEKTISIDA "DECIS"
Piretroid sintetik, Knock Down efek
yang sangat baik, Mengendalikan
ulat, kumbang dan lalat buah.
Konsentrasi: 0.5-1 ml/l
FUNGISIDA "NATIVO"
Sistemik dengan dua bahan aktif,
Proteksi, preventif dan long lasting,
Efektif mengendalikan Antraknosa
Colletotrichum lagenarium, kresek
Didymella sp. Konsentrasi: 0.4 g/l
FUNGISIDA "TRIVIA"
Sistemik translaminar, Protektif,
kuratif dan antisporulasi, Efektif
mengendalikan Busuk daun
Pseudoperonospora cubensis.
Konsentrasi: 1.5-2 g/l
FUNGISIDA "ANTRACOL"
Kontak, Pencegahan, Spektrum luas,
Fungisida segala musim. Konsentrasi:
2-3 g/l
PERANGKAP LALAT (METILAT)
Dipasang 2-3 m
Adapun beberapa hama penyakit yang sangat
berbahaya terhadap tanaman cabe salah satunya
adalah penyakit kriting daun keriting. Penyakit ini
merupakan sesuatu yang sangat mengerikan
bagi petani karena dapat menyebabkan gagal
total tanpa ada hasil panen sama sekali. Penyakit
keriting daun pada tanaman cabai disebabkan
oleh virus yang merusak klorovil daun dan
berakibat pada terganggunnya pertumbuhan dan
menurunnya produksi bahkan tanaman akan
mati secara perlahan.
Penyebab Daun Cabai Keriting.
Penyakit kerinting daun pada tanaman cabai diawali oleh
hama Thrips, yaitu kutu/serangga berwarna putih,
panjang tubuh lebih kurang 1 mm, serangga ini tergolong
kecil namun dapat dilihat dengan mata telanjang, hama
ini pemangsa segala jenis tanaman. Kutu menyerang
tanaman muda secara bergerombol, daun yang terserang
akan mengerut dan melingkar, cairan manis yang
dikeluarkan kutu membuat semut dan embun jelaga
warna hitam sering menandakan serangan kutu thrips
sedang berlangsung. Pengendalian kutu thrips dapat
dilakukan dengan furadan 3G dengan dosis 60-90 kg/ha
atau sekitar 2 sendok makan /10 m bujur sangkar area.
Gejala serangan hama Thrips/kutu putih adalah:
Adanya strip-strips pada daun dan berwarna keperakan
seperti noda akibat dimakan kutu Thrips.
Kemudian warna tersebut berubah menjadi coklat
muda.
Kutu Thrips berda pada bagian bawah daun dan mudah
terlihat disaat pagi hari atau sebelum terik matahari,
kutu thrips pada saat terik matahari, akan bersembunyi
disela-sela daun sehingga kurang terlihat.
Hama kutu thrips merupakan sebagai carrier atau
pembawa virus yang menyebabkan penyakit keriting
daun pada tanaman cabai, apabila tanaman telah
terserang virus yang dibawa oleh kutu thrips maka
penanggulangannya akan sulit karena tidak ada obat
kimia yang dapat mengatasi, salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan mencabut batang dan
dimusnahkan dengan dibakar.
Gejala serangan virus adalah:
Permukaan daun, perlahan meluas hingga
seluruh permukaan daun menguning.
Bentuk daun menjadi lebih kecil dari ukuran
normal.
Daun melengkung dan kaku.
Daun terlihat keriting.
Setelah kuning daun sebagian besar rontok.
Dibawah permukaan daun terdapat
hama/kutu berwarna putih.
Cara Pecegahan Daun Cabai Keriting.
Untuk mencegah daun cabai menjadi keriting
dapat dilakukan pencegahan sebagai berikut:
a. Awal tanam: Furadan 3G, dosis 60-90 kg/ha, 2
sendok makan/10 meter bujur sangkar.
b. Tanaman sudah tumbuh: Curacorn 500EC,
Nudrin 215WSC atau Tukotion 500EC, dosis 2-3
ml/liter.
c. Tanaman sudah cukup besar: Nugos 50 EC,
Azodrin 15 WSC, Nuracron 20 WSC, dosis 2-3
ml/liter.
:Selain penyakit keriting daun, penyakit lain dapat
digunakan Fungisida Dhitane M45, Antracol, Cupravit,
dosis 2-3 ml/liter.
Cara Pengendalian Daun Cabai Keriting. Ada beberapa
cara yang dapatn dilakukan untuk mengatasi tanaman
cabai yang terserang hama dan penyakit daun keriting
adapun caranya adalah sebagai berikut:
1. Membuat border atau pagar disekeliling lahan
budidaya cabai yaitu tanaman jagung atau dengan
memasang pagar berupa plastik setinggi 1,5-2 meter.
Tanaman jagung ditanam 1 bulan sebelum tanaman
cabai. Pagar plastik dioles dengan minyak goreng,
atau memasang perangkap agar serangga menempel
alat yang dipasang.
2. Pergiliran tanaman atau tidak menanam cabai secara
bertahap sepajang musim.
3. Melakukan penyemprotan pada tanaman cabai yang
terserang dengan air pada pagi dan sore hari. Hal ini
dimaksudkan agar serangga tidak aktif untuk
berkembang biak. Sehingga tidak terjadi ledakan hama.
.Pengedalian Secara Organik.
Bahan:
1 kg daun brotowali (daun-daun yang pahit), 10 sendok
makan kapur, 1 kg kunyit.
. Cara membuat: Ketiga bahan tadi ditumbuk/dihaluskan
dan diambil airnya lalu dicampur dengan air 30-50 liter.
. Cara Aplikasi: disemprot kedaun secara merata dengan
stelan berkabut.
. Bahan kimia yang saya rekomendasikan adalah:
campuran bahan aktif Abamektin dan Imidakloprit
dengan perbandinga bahan 1:1 .
Jika tanaman cabai sudah terlanjur
terserang dan pertumbuhannya terlihat
tidak normal maka setelah serangga
dikontrol dengan pestisida maka dilanjutan
dengan penyemprotan hormon pemacu
pertumbuhan seperti GA3, Atonik, atau
pupuk daun. Demikian informasi tentang
cara mencegah dan mengatasi daun
cabai keriting semoga dapat membantu
mengatasi masalah tanaman anda.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai