Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SANDY MIRANDA PRANATA

NIM : 2110241006

MATKUL : TPT HORTIKULTURA DHAR A

HAMA PADA TANAMAN

 SAYURAN

Tomat (Solanum lycopersicum )

1. Kutu daun thrips tomat

Ciri-ciri dari kutu daun thrips adalah memiliki panjang 1 mm dan berwarna hitam. Kutu daun
thrips ini menyerang bagian daun tanaman. Akibatnya proses fotosintesis pada tanaman akan
terganggu karena proses fotosintesis terganggu atau bahkan terhenti.

Kutu daun thrips menghisap cairan pada daun tanaman. Tanda-tanda dari serangan kutu daun
thrips adalah daun tanaman akan berubah warna menjadi putih. Serangan yang sudah parah akan
mengakibatkan daun menjadi kering dan lama kelamaan akan mati.

Bagaimanakah cara membasmi hama kutu daun thrips ini?

Cara mengendalikannya adalah dengan cara menyemprotkan cairan insektisida sesuai dengan
dosis. Sedangkan untuk pencegahan serangan hama ini adalah dengan membersihkan gulma
disekitar tanaman tomat karena kutu daun thrips kebanyakan berlindung pada gulma.

2. Ulat buah tomat

Ulat buah tomat ini menyerang bagian daun, bunga, dan buah tanaman tomat. Ciri-ciri dari hama
ulat buah tomat adalah memiliki panjang tubuh sekitar 3 cm.
Warna tubuh dari ulat ini adalah cokelat hingga hitam. Tubuhnya diselubungi oleh bulu-bulu
halus. Yang akan terjadi jika ulat buah tomat ini menyerang salah satu bagian tanaman seperti
buah tomat adalah munculnya lubang yang mengelilingi buah. Lama kelamaan buah tomat akan
mengalami infeksi dan terjadi busuk lunak.

Pengendalian ulat buah tomat ini dapat dilakukan dengan memasang perangkat yang memiliki
cahaya ultraviolet, membunuh telur beserta ulatnya, dan membersihkan tanaman liar di sekitar
tanaman tomat.

3. Kutu daun aphis hijau pada tomat

Kutu daun aphis hijau lebih sering disebut dengan kutu hijau. Ciri-ciri dari kutu hijau adalah
memiliki panjang tubuh 2 mm. Warna tubuhnya adalah cokelat hingga hitam.

Kutu daun hijau ini biasanya menyerang bagian bawah daun tanaman tomat. Tanda-tanda dari
serangan kutu daun hijau adalah tanaman menjadi kerdil, daun menjadi jelek dan mengeriting.
Lama kelamaan daun menjadi rapuh dan akhirnya rontok. Kutu hijau merupakan penyalur virus.
Itu berarti tanaman tomat akan terserang penyakit virus.

Penyakit virus termasuk penyakit yang dapat mematikan. Apabila kutu daun hijau ini tidak
segera dibasmi, maka akan mengakibatkan tanaman menjadi mati.

Kutu hijau ini dapat dikendalikan dengan menjaga kebersihan areal budidaya dari tanaman
inang. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin.

4. Ulat Tanah (Agrotis ipsilo Hufn)


Serangan hama ini di tandai dengan terpotongnya tanaman pada bagian pangkal batang yang
akan menyebabkan tanaman menjadi mati dan rusak.

Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi kebun atau lahan selain itu
juga dapat dengan melakukan peyemprotan dengan insektisida sesuai dengan dosis.

5. Lalat Buah (Bactrocera sp)

Hama ini berukuran sekitar 8 mm denga warna tubuh hijau kehitaman dan memiliki sayap
tranparan. Sedangkan saat belatung muda berwarna putih dan kekuningan jika menjelang dewasa
pada daging tomat.

Tomat yang terserang hama ini akan mengalami pembusukan dan terdapat belatung di dalamnya.

Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pengolahan dengan cara yang
baik dan benar, membuat perangkap, namun jika sudah terlanjur terserang dapat dilakukan
pemetikan tomat lalu membakarnya agar tidak menyebar pada buah yang lainnya.

6. Ulat Grayak ( Spodoptera liture F )

Tanaman tomat yang terserang hama ini di tandai dengan permukaan daun atas akan berlubang
dan tulang daun akan rusak sehingga daun tidak beraturan atau tidak rata.

Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemangkasan daun yang
terserang atau dengan cara melakukan penyemprotan dengan insektisida sesuai dengan dosis.

 Buahan

Mangga (Mangifera indica )


1.Hama penggerek batang

Hama penggerek batang yang menyerang pohon mangga adalah sejenis kumbang berwarna
hitam dengan antena panjang dari famili Cerambycidae. Larva yang sudah menempel di bagian
daun dan batang akan membesar dan merusak seluruh bagian tanaman. Dinamakan hama
penggerek batang karena hama ini selalu merusak batang pohon mangga. Tanda kemunculan
hama ini adalah adanya lubang di batang mangga dengan sisa serbuk kayu seperti serbuk gergaji
di permukaan batang. Jika sudah dihinggapi hama ini, lama-kelamaan batang akan mati, rapuh,
kemudian patah

2. Kutu putih Hama

kutu putih bisa menyerang berbagai jenis tanaman, baik cabai maupun mangga. Kutu putih pada
mangga akan menghisap nutrisi tanaman yang ada pada daun. Yang paling sering menempel
pada pohon mangga adalah kutu putih yang berupa serangga berkoloni yang menempel pada
permukaan daun. Karena tanaman jadi kurang nutrisi, maka tanaman jadi susah berbuah.

3.Lalatbuah

Sesuai namanya, hama pohon mangga yang satu ini hanya menyerang bagian buah yang ada
dalam sebuah pohon. Ketika buah mangga sudah matang dan menguarkan aroma wangi, lalat
buah bisa datang dan mengerumuni buah mangga yang ada. Selain menghisap cairan buah, lalat
akan menusuk kulit buah mangga dan meninggalkan telur atau larvanya di sana. Telur ini
kemudian akan menetas menjadi ulat.

4. Wereng mangga
 Wereng mangga bisa membuat pohon mangga gagal berbuah. Karena wereng datang
untuk menghisap cairan bunga yang baru mekar, sehingga bunga akan kering dan mati.
Wereng ini juga senang bertengger di bagian daun dan batang dan meninggalkan
senyawa bercita rasa manis. Senyawa ini lah yang akan mengundang hama berikutnya,
yaitu si semut api yang akan menghabiskan kuncup-kuncup bunga dan daun.

Tanaman Hias
Bunga Kertas (Bougainvillea)

1. Kutu daun Kutu daun bisa menjadi masalah bagi bugenvil saat suhu mencapai antara 18
sampai 26 derajat celcius. Kutu daun menyedot jus dari daun. Jenis kutu daun yang kerap
menyerang tanaman bunga kertas atau bugenvil adalah kutu daun cowpea dan kutu daun
melon. Kutu daun cowpea berwarna hitam atau abu-abu gelap, tidak bersayap, berbentuk
seperti buah pir, memiliki panjang seperdelapan hingga seperempat inci, dan memiliki kaki
putih. Adapun kutu daun melon berwarna kuning-hijau hingga hijau-hitam, berbentuk oval,
panjangnya kurang dari seperdelapan inci, dan mungkin memiliki sayap. Hama ini kerap
mengeluarkan zat bening dan lengket. Perhatikan juga semut. Mereka tertarik dan melindungi
dari pemangsa. Kendalikan semut dengan perangkap semut yang diletakkan di tanah.
Semprotkan bagian bawah daun dengan air dari selang taman pada tanda pertama kutu daun.
Pangkas daun yang menggulung dan buang ke tempat sampah. Rawat pohon dengan sabun
insektisida atau minyak nimba jika serangan hama tidak dapat dikendalikan dengan air.
2. Ulat jengkal bugenvil Hama ulat jengkal memakan daun. Mereka adalah ulat berwarna
kuning-hijau hingga cokelat sepanjang 1 inci yang berubah menjadi ngengat abu-abu atau
cokelat dengan lebar sayap 1 inci. Rawat pohon dengan insektisida yang mengandung
Bacillus thuringiensis atau Spinosad jika serangannya parah.
3. Kutu putih Kutu putih berukuran kurang dari seperempat inci, berbentuk lonjong, serta
berwarna putih dengan lapisan tepung atau lilin. Daun rontok dari pokok tanaman dan
pertumbuhan melambat bisa menjadi tanda infestasi. Kutu putih mengeluarkan embun madu
dan menarik semut seperti kutu daun. Gunakan metode yang sama untuk membasmi kutu
putih seperti yang digunakan untuk mengobati kutu daun.
4. Scale atau kutu sisik
Kutu sisik berwarna cokelat dan menempel pada cabang bugenvil dan tetap di sana sepanjang
tahun, memakan sari tanaman. Bentuknya serupa benjolan mengkilap yang panjangnya
kurang dari seperempat inci. Kutu sisik biasanya dilindungi dari pemangsa alami mereka oleh
semut. Semprotkan pohon dengan minyak hortikultura atau gunakan insektisida jika
serangannya sangat parah sehingga pengendalian tidak efektif.
5. Kutu kebul
Kutu kebul menyedot jus dari daun tanaman. Telur atau nimfa kutu kebul berbentuk seperti
nasi berwarna putih, sementara yang dewasa memiliki panjang tiga perenambelas inci dapat
ditemukan di bagian bawah daun.

 Biofarmaka
Lengkuas (Alpinia galangal)

1. Kumbang
Kumbang menyerang bagian samping daun untuk menempelkan telurnya. Pengendalian hama
kumbang dapat dilakukan dengan cara memberikan air tuba atau insektisida.

2. Lalat
Lalat menyerang bagian samping lengkuas dan menularkan bakteri. Untuk mengendalikan hama
lalat pada tanaman lengkuas bisa menggunakan pestisida kimia seperti karbofouran dan
nematisida.

3. Ulat
Ada dua jenis ulat yang biasa menyerang lengkuas, ulat tanah dan ulat akar. Serangan ini
mengakibatkan tumbuhan lengkuas mengering dan secara perlahan mati.
Untuk mengendalikan gunakan Dimilin 25 WP dengan konsentrasi 0.1-0.2 % atau karbofuran
dengan dosis 1 gram per-tanaman.

4. Kepik
Kepik akan menyerang daun lengkuas sehingga daun akan berlubang. Untuk mencegah kepik
gunakan semprotan berbahan insektisida organic seperti air tuba.

Jika dirasa belum efektif, semprot dengan pestisida kimia seperti betasiflutrin dan profenofos.

5. Nematode
Nematode yang menyerang tanaman lengkuas akan menimbulkan bintik-bintik merah dan
merubah warna tanaman menjadi coklat.

Untuk mengendalikan hama menatoda pada lengkuas menggunakan karbofuran dengan dosis 1
gram per-tanaman.

6. Tanaman liar
Tanaman liar atau gulma yang sering menyerang lengkuas adalah alang-alang, rumput teki, dll.
Untuk mengendalikan gulma, cukup dengan secara rutin mencabutinya. Gulma dapat dicegah
dengan pola tanam model polybag.

7. Kutu daun
Menyerang bagian daun lengkuas yang membuat daun melengkung, menggulung dan layu.

Untuk mengandalikan kutu daun pada tanaman lengkuas gunakan pestisida kimia seperti
betasiflutrin dan profenofos.

Anda mungkin juga menyukai