NIM : 2110241006
Sebagai insan yang beriman dan berpancasila, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat
Allah SWT dan selawat beserta salam kepada Nabi kita Muhammad SAW, karena atas kuasa-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ALIRAN ENERGI DALAM
EKOSISTEM”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar
Ekologi.
Dengan adanya makalah ini penulis berharap kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami konsep tentang ekosistem serta menyadari perlunya ekosistem.
Selain itu, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini pasti masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penulisannya. Untuk itu, penulis mohon
kritik dan sarannya untuk perbaikan dan penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semuanya.
DAFTAR ISI
1 . 1 Latar Belakang
1.3. Tujuan
2.1. Pengertian
2.2. Rantai Makanan
Dalam ekosistem terjadi proses makan dan dimakan secara berurutan yang disebut dengan
rantai makanan. Proses inilah yang menentukan bagaimana energi mengalir dari satu organisme
ke organisme yang lain dalam satu sistem. Tiap tingkatan dari rantai makanan disebut taraf
trofik/ tingkat trofik. Pada setiap pemindahan energi, rata-rata 80%-90% energi dikeluarkan
dalam bentuk panas.
Suatu rantai makanan terdapat tingkatan untuk mendapatkan sumber makanan yang
disebut dengan tingkat trofik, yaitu:
2. Produsen
Merupakan organisme yang dapat mengolah makanan sendiri melalui proses fotosintetis.
3. Konsumen
Organisme yang tidak dapat mengolah sendiri makanannya disebut organisme heterotrof
konsumen. Konsumen dalam ekosistem dapat di golongkan beberapa tingkat : konsumen tingkat
I/primer (kelompok herbivora), konsumen tingkat II/sekunder, konsumen tingkat III/tersier
(Emanuel, 1997).
4. Dekomposer
Beberapa organisme mendapatkan energinya dengan cara memakan detritus atau materi
organik dari organisme lain. Detritivora yaitu organisme yang memakan detritus. Organisme
detritivora antara lain yaitu cacing tanah, kutu kayu, kepiting, dan siput (Kimball, 1999).
Rantai makanan dimulai dari produsen yang mengubah energi cahaya dari matahari
menjadi energi kimia. Energi kimia ini akan diteruskan pada konsumen tingkat pertama atau
primer, tingkat kedua atau sekunder, dan seterusnya sampai kelompok organisme pengurai atau
dekomposer. Rantai makanan sendiri memiliki menurut para ilmuan dibagi menjadi tiga rantai
pokok, yaitu :
1. Rantai pemangsa yaitu pemindahan energi dan materi dari produsen ke binatang kecil, kemudian
ke binatang besar, terakhir paling besar.
2. Rantai parasit yaitu dari organisme yang besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit,
seperti cacing tanah dan bakteri.
3. Rantai saprofit yaitu dimulai dari organisme mati ke organisme pengurai.
Berdasarkan gambar rantai makanan di atas dapat kita simpulkan bahwa padi berperan sebagai
produsen, tikus sebagai konsumen I, ular konsumen II dan burung elang sebagai konsumen III.
Dari rantai makanan tersebut dapat kita gambarkan bahwa produsen akan dimakan oleh
konsumen I kemudian konsumen I akan dimakan oleh konsumen II, dan konsumen II akan
dimakan oleh konsumen III, terakhir karena konsumen III merupakan konsumen terakhir, maka
ketika dia mati akan diurai oleh perombak dan nutrisi yang didapat oleh perombak akan
digunakan kembali oleh padi sebagai produsen begitupun selanjutnya. Proses penguraian tidak
hanya terjadi pada konsumen tingkat III, karena apabila konsumen I atau II tidak dimakan oleh
konsumen diatasnya maka mereka akan mati dan terurai dengan bantuan perombak(Kimball,
1999).
2.3. Jaring makanan
Jaring makanan adalah gabungan dari berbagai rantai makanan (Odum, 1993). Semua
rantai makanan dalam suatu ekosistem tidak berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan
dengan rantai makanan yang lain. Bahkan di dalam ekosistem, ketiga kelompok rantai makanan
yang telah disebutkan diatas (rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit) saling
berkaitan. Dengan kata lain, jika tiap-tiap rantai makanan yang ada di dalam ekosistem
disambung-sambungkan dan membentuk gabungan rantai makanan yang lebih kompleks, maka
terbentuk suatu jaring makanan (Indriyanto, 2006).
2 . 4 Piramida Ekologi
1. Piramida Energi
Pada piramida energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan
organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan
berbagai organisme di dalam transfer energi . Dalam penggunaan energi, makin
tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang
dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada
proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah
ke organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi. Sedangkan untuk produktivitasnya,
makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan
semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi dinyatakan dalam kalori per
satuan luas per satuan waktu.
Gambar: Piramida Energi
2. Piramida Biomassa
Piramida jumlah yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap
tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme
piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti
piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan
konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih
banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah
organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah
organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder
(Soerya, 1994).
3.1.Kesimpulan
1. Aliran energi adalah jalur satu arah dari perubahan energi pada suatu ekosistem. Proses aliran
energi antarorganisme dapat terjadi karena adanya proses makan dan di makan.
2. Aliran energi di ekosistem dapat dalam bentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan dan
piramida ekologi yang didalamnya terjadi proses pertukaran energi dari satu organisme ke
organisme lainnya.
3. Proses makan dan dimakan secara berurutan disebut dengan rantai makanan. Proses inilah yang
menentukan bagaimana energi mengalir dari satu organisme ke organisme yang lain dalam satu
sistem.
4. Tiap-tiap rantai makanan yang ada di dalam ekosistem disambung-sambungkan dan membentuk
gabungan rantai makanan yang lebih kompleks, maka terbentuk suatu aliran energi di dalamnya.
5. Piramida energi menggambarkan terjadinya penurunan energi pada tiap tahap tingkatan trofik,
setiap urutan tingkat trofik yang akan terjadi kehilangan energi.
6. Siklus materi merupakan suatu siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen
abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
7. Peranan siklus materi dalam ekosistem sebagai penjaga kestabilan ekosistem dengan cara
mengembalikan unsur kimia yang digunakan oleh semua yang ada dibumi dalam bentuk organik
maupun anorganik.
8. Terdapat 5 macam siklus materi yang sudah umum dikenal, yaitu siklus air, oksigen, nitrogen,
sulfur dan fosfor.
DAFTAR PUSTAKA