Disusun oleh :
1. Arifuddin Ibrahim
2. Amalia
3. Febby ayu rahmayani
4. Putri amalia
5. Muhammad Rapidan
HUBUNGAN STRUKTUR-
AKTIVITAS OBAT-OBAT
GOLONGAN HORMON
Hubungan Struktur Aktivitas
Hormon Adrenokortikoid
a. Struktur penting kortikosteroid yang dapat menunjang aktivitas adalah ikatan rangkap
C4-C5, gugus keton pada C3 dan rantai samping 17β-ketol(-COCH2OH).
b. Cincin C dan D lebih penting dibandingkan cincin A dan B pada interaksi dengan
reseptor
c. Substitusi gugus 21-OH dengan fluorin (F) meningkatkan aktivitas glukokortikoid dan
mineralkortikoid, tetapi bila disubstitusi dengan halogen lainnya seperti Cl atau Br
justru akan menghilangkan aktivitas.
d. Adanya substituent 1-ene, 2α-CH3, 9α-Cl meningkatkan aktivitas biologis.
e. Umumnya mineralkortikoid tidak mengandung gugus 11-OH dan 17-OH. Adanya
substituent OH secara umum menghilangkan aktivitas mineralkortikoid.
f. Umumnya substitusi gugus F, Cl dan Br pada posisi 9α meningkatkan aktivitas
mineralkortikoid dengan urutan F<Cl<Br, begitupula substitusi pada posisi 12α.
g. Adanya ikatan rangkap pada posisi C1-C2 dan substituent pada 6α-Cl, 16α-
OH, 16α- OCH3, 16α-CH3, 16β-CH3, 17α-OH, 17α-CH3, dan 16α,17α-ketal
menurunkan aktivitas mineralkortikoid. Contohnya : parametason,
triamsinolon, fluosinolon, deksametason
dan betametason yang tidak menimbulkan efek retensi garam.
h. Umumnya struktur hormon glukokortikoid mengandung gugus keton atau
hidroksi
pada C11 dan gugus α-OH pada C17. Gugus 11β-OH ini sangat penting untuk
interaksi
obat-reseptor.
i. Pemasukan gugus α-CH3 pada posisi 2,6, dan 16 meningkatkan aktivitas
glukokortikoid.
j. Substitusi pada posisi 4α, 7α, 9α, 11α dan 21 menurunkan aktivitas
k. Pemasukan gugus α-OH pada posisi 1,6,7,9, 14 dan 16 juga menurunkan
aktivitas
glukokortikoid
5. Kegunaan Terapi Hormon
Adrenokortikosteroid