Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 5

Disusun oleh :
1. Arifuddin Ibrahim
2. Amalia
3. Febby ayu rahmayani
4. Putri amalia
5. Muhammad Rapidan
HUBUNGAN STRUKTUR-
AKTIVITAS OBAT-OBAT
GOLONGAN HORMON
Hubungan Struktur Aktivitas
Hormon Adrenokortikoid

Hormon steroid esensial yang diproduksi oleh kelenjar adrenal


bagian korteks adalah aldosteron (mineralkortikoid) dan
hidrokortison (glukokortikoid). Aldosteron merupakan
mineralkortikoid utama pada manusia yang dapat
menyebabkan retensi garam, sementara hidrokortison
merupakan glukokortikoid utama pada manusia yang berefek
pada system metabolisme
Gambar 1.1. Contoh nama umum dan nama sistematis hormon
steroid
Hubungan Struktur Aktivitas
Hormon Adrenokortikoid

Hormon adrenokortikoid atau disebut juga


adrenokortikosteroid, adrenokortikal, kortikosteroid atau
kortikoid merupakan hormon steroid yang disintesis dari
kolesterol dan diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagian
korteks. Kelenjar adrenal yang terletak diatas ginjal
mensekresi lebih dari 50 steroid yang berbeda termasuk
precursor dan hormon steroid
Gambar 1.2. Biosintesis Hidrokortison dan Aldosteron
Aktivitas Biologis
Mineralkortikoid dan
Glukokortikoid
Hormon adrenokortikoid membantu tubuh kita untuk
melakukan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan, stress
dan perubahan dalam diet. Sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa mineralkortikoid menjaga keseimbangan
elektrolit dan volume darah sementara glukokortikoid
berperan penting dalam metabolism karbohidrat, lipid dan
protein.
Aldo
• Aktivitas Biologis
Mineralkortikoid dan
Glukokortikoid
Aldosterone yang merupakan mineralkortikoid meningkatkan
reabsorpsi natrium di ginjal. Peningkatan pada konsentrasi
plasma natrium pada akhirnya akan meningkatkan volume
darah

Glukokortikoid memiliki banyak fungsi fisiologis dan farmakologis diantaranya


yakni :
1. Mengontrol metabolisme karbohidrat, lipid, protein dan purin.
2. Mempengaruhi fungsi kardiovaskular, system saraf dan otot rangka.
3. Meregulasi ekspresi genetic hormon pertumbuhan
4. Memiliki efek anti-inflamasi dan imunosupresif
2. Pengelompokan
Adrenokortikoid Berdasarkan
Aktivitas Biologisnya

Hormon adrenokortikoid umumnya dapat menyebabkan


retensi garam. Bila hormon tersebut dikelompokkan
berdasarkan aktivitas retensi garamnya maka, hormon
adrenokortikosteroid dapat digolongkan ke dalam tiga
kelompok utama yakni mineralkortikoid (efek retensi garam
tinggi), glukokortikoid efek retensi garam sedang- rendah,
glukokortikoid dengan sedikit atau tanpa efek retensi garam.
3. Struktur Kimia
Adrenokortikoid berdasarkan
Aktivitas Biologisnya

Struktur kimia adrekortikoid dan aktivitas biologisya,


ditampilkan pada Tabel 6.1. berikut. Senyawa adrekortikoid
pada Tabel 6.1. meliputi mineralkortikoid, glukokortikoid efek
retensi garam sedang ke rendah, dan glukokortikoid efek
sedikit atau tanpa retensi garam.
4. Hubungan Struktur Aktivitas
Hormon Adrenokortikoid

Mineralkortikoid merupakan hormon korteks adrenal yang


memiliki aktivitas retensi garam yang tinggi. Umumnya
hormon ini digunakan untuk penyakit Addison.

Glukokortikosteroid dengan efek retensi garam sedang hingga


rendah termasuk di dalamnya kortison, hidrokortison,
prednisolon dan prednisone.
Adapun hubungan struktur aktivitasnya dapat
dijelaskan sebagai berkut :

a. Struktur penting kortikosteroid yang dapat menunjang aktivitas adalah ikatan rangkap
C4-C5, gugus keton pada C3 dan rantai samping 17β-ketol(-COCH2OH).
b. Cincin C dan D lebih penting dibandingkan cincin A dan B pada interaksi dengan
reseptor
c. Substitusi gugus 21-OH dengan fluorin (F) meningkatkan aktivitas glukokortikoid dan
mineralkortikoid, tetapi bila disubstitusi dengan halogen lainnya seperti Cl atau Br
justru akan menghilangkan aktivitas.
d. Adanya substituent 1-ene, 2α-CH3, 9α-Cl meningkatkan aktivitas biologis.
e. Umumnya mineralkortikoid tidak mengandung gugus 11-OH dan 17-OH. Adanya
substituent OH secara umum menghilangkan aktivitas mineralkortikoid.
f. Umumnya substitusi gugus F, Cl dan Br pada posisi 9α meningkatkan aktivitas
mineralkortikoid dengan urutan F<Cl<Br, begitupula substitusi pada posisi 12α.
g. Adanya ikatan rangkap pada posisi C1-C2 dan substituent pada 6α-Cl, 16α-
OH, 16α- OCH3, 16α-CH3, 16β-CH3, 17α-OH, 17α-CH3, dan 16α,17α-ketal
menurunkan aktivitas mineralkortikoid. Contohnya : parametason,
triamsinolon, fluosinolon, deksametason
dan betametason yang tidak menimbulkan efek retensi garam.
h. Umumnya struktur hormon glukokortikoid mengandung gugus keton atau
hidroksi
pada C11 dan gugus α-OH pada C17. Gugus 11β-OH ini sangat penting untuk
interaksi
obat-reseptor.
i. Pemasukan gugus α-CH3 pada posisi 2,6, dan 16 meningkatkan aktivitas
glukokortikoid.
j. Substitusi pada posisi 4α, 7α, 9α, 11α dan 21 menurunkan aktivitas
k. Pemasukan gugus α-OH pada posisi 1,6,7,9, 14 dan 16 juga menurunkan
aktivitas
glukokortikoid
5. Kegunaan Terapi Hormon
Adrenokortikosteroid

Hormon steroid adrenokortikoid digunakan dalam terapi utamanya karena efek


glukokortikoidnya yang meliputi imunosupresan, anti inflamasi dan antialergi.
Mineralkortikoid hanya digunakan untuk terapi penyakit Addison. Penyakit
Addison disebabkan oleh kegagalan kelenjar adrenal bagian korteks dalam
memproduksi hormon. Penyakit Addison menggambarkan pentingnya hormon
adrenokortikoid bagi tubuh, khususnya aldosterone. Gejala dari penyakit ini
meliputi meningkatnya ekskresi ion natrium, menurunnya ekskresi ion kalium,
hipoglikemia, penurunan berat badan, hipotensi, lemah, meningkatnya sensitivitas
terhadap insulin, dan menurunnya lipolisis.

Anda mungkin juga menyukai