Anda di halaman 1dari 34

HORMON KORTEKS ADRENAL

Group IV :
Elva Latifatul K (1411012010)
Adinda Putri (1411012011)
Radika Vionita (1411012012)
Mutia Rahma Yunita (1411012013)
Delila Eliza (1411012014)
Yoan Yasril (1411012019)
Korteks adrenal
Korteks
a. Glucocorticoid
b. Mineralocorticoid
Kortek adrenal mempunyai 3 lapisan/zona
yaitu :
Zona glomerulosa :
memproduksi hormon mineralkortikoid.
Zona fasikulata :
memproduksi hormon glukokortikoid
(bersama dengan zonareticularis)
Zona reticularis :
memproduksi homon androgen
MEKANISME SEKRESI HORMON

Hormon steroid adrenal akan


dilepas ke dalam plasma setelah
dibuat. Kortisol dilepas secara
berkala diatur oleh pelepasan ACTH.
TRANSPORT PLASMA

GLUKOKORTIKOID
Kortisol beredar dalam plasma dalam bentuk terikat
protein dan dalam bentuk bebas.
Protein pengikat utama dalam plasma disebut trans-
kortin atau globulin pengikat kortikosteroid
(CBG=Cortocosteroid-binding globulin), CBG diproduksi
di hati
CBG mengikat sebagian besar hormon tersebut bila
kadarnya dalam plasma berada pada kisaran normal.
Kortisol dalam jumlah yang lebih kecil akan akan terikat
ke albumin.
MINERALOKORTIKOID
Aldosteron tidak memiliki protein pengikat
spesifik dalam plasma tapi membentuk suatu
ikatan yang lemah dengan albumin.
Kortikosteron dan 11deoksikortikosteron,yaitu
hormon steroid lainnya dengan efek
mineralokortikoid,terikat pada CBG.
STRUKTUR DAN AKTIVITAS HORMON
Glucocorticoide
Struktur
Hydrocortison adalah hormon
glucocorticoid yang diisolasi
dari adrenal pria.
Glucocorticoid yang pertama
diisolasi adalah Corticosteron
(Reichstein, 1936), kemudian
ditemukan Cortison pada 1939
bersamaan oleh Reichstein
dan Kedall.
Struktur dasar dari
glucocorticoid adalah kerangka
pregnan
Aktivitas
Dasar dari aktifitas antiphlogistic adalah efek penebalan
membran, yang terjadi melalui pembentukan glucocorticoid
pada membran. Dengan percobaan dapat dibuktikan, molekul
glucocorticoid berasosiasi dengan cholesterol. Selanjutnya
terjadi hambatan penglepasan enzim lysosom. Dengan inhibisi
Phospholipase A2 maka pembebasan asam arachidonat dari
phospholipid akan berkurang, dengan itu sintese
prostaglandin dan thromboxan meningkat. Efek ini juga terkait
dengan lipotropin, suatu protein bioaktif.
Karena fisiologi feedback mekanisme
penggunaan corticoid dalam waktu lama akan
mengakibatkan hambatan pembentukan
corticotropin dan atrophi kortek adrenal yang
dapat dilihat dari Cushing-Syndrom pada
muka pasien.
Mineralcorticoid
Kelompok hormon ini tidak Struktur
mempunyai 17-OH .
Mineralcorticoid alami yang
paling penting dan potensial
adalah Aldosteron.
Senyawa 11 -OH yang paling
penting ialalah Cyclo-
semiasetal yang tertutup,
terjadi kesetimbangan dengan
bentuk aldehid. Pada
aldosteron kesetimbangan
terletak pada sisi semiasetal.
Mineralcorticoid alam lainnya
adalah Desoxycorton, yang
merupakan bahan antara
glucocorticoid, corticosteron.

prof. aza
Aktivitas
Mengatur kestabilan kadar garam dan air dalam tubuh.
Mineralcorticoid ikut bertanggung jawab terhadap
kesetimbangan elektrolit-air. Dia meningkatkan resorpsi
kembali Ion Na+.
Hal ini akan mengurangi pengeluaran air melalui ginjal.
Bersamaan dengan itu ion-K+ dan proton semakin banyak
dikeluarkan.
Kendali terhadap sekresi aldosteron adalah melalui
Angiotensin II. Juga osmo- dan volume reseptor dapat
ditentukan, yang dapat meregulasi pengeluaran
mineralcorticoid dari kortek adrenal.
Sebagai lawan aldosteron dalam mengatur efek natrium
adalah faktor natrium arterial (ANF). ANF adalah suatu
polipeptid, yang terbentuk di serambi jantung.
Mineralcorticoid tidak memiliki arti farmakologi yang berarti.
Semua hormon korteks ginjal adalah senyawa
steroid.
Yang terbentuk dari
1. Sirkulasi darah
2. Pembebabasan oleh ester kolesterol endogen
melalui peningkatan enzim kolesterol
esterase
3. Peningkatan biosintesa kolesterol
Tahap- tahap sintesa Mineralokortikoid
(Aldosteron)
terjadi di zona glomerulosa
pregnenolon diubah menjadi progesteron oleh 2 enzim yaitu 3b-
hidroksisteroid dehidrogenase (3b-OHSD) dan D5,4 isomerase.
progesteron mengalami hidroksilasi membentuk 11-
deoksikortikosteron (DOC) yang merupakan mineralokortikoid aktif
(yang menahan ion Na+)
terjadi hidroksilasi berikutnya membentuk kortikosteron yang
mempunyai aktivitas glukokortikoid dan merupakan
mineralokortikoid lemah.
- Kortikosteron diubah menjadi 18-hidroksikortikosteron dengan
bantuan enzim 18- hidroksilase (aldosteron sintase)
- 18-hidroksikortikosteron diubah menjadi aldosteron (konversi 18-
alkohol menjadi aldehid
Hormon Glukokortikoid
Memerlukan 3 enzim hidroksilase pada posisi
C17, C21 dan C11. Enzimnya berturut-turut
adalah 17a-hidroksilase, 21-hidroksilase dan 11b-
hidroksilase.
17a-hidroksilase merupakan enzim retikulum
endoplasma halus yang bekerja pada progesteron
atau lebih sering pada pregnenolon.
17a-hidroksiprogesteron mengalami hidroksilasi
sehingga membentuk 11-deoksikortisol
11-deoksikortisol mengalami hidroksilasi
membentuk kortisol
Sintesis Androgen
Prekursor androgen yang dihasilkan oleh korteks adrenal adalah
dehidroepiandrosteron (DHEA)
Produksi androgen adrenal mengalami peningkatan yang mencolok
bila biosintesis glukokortikoid terhambat oleh defisiensi salah satu
enzim hidroksilase.
Sebagian besar DHEA akan dimodifikasi secara cepat lewat
penambahan sulfat dan sekitar separuh dari modifikasi ini terjadi di
dalam adrenal sedangkan sisanya di hati.
DHEA sulfat merupakan unsur inaktif tetapi pengeluaran gugus
sulfat akan mengakibatkan pengaktifan kembali.
3b-OHSD dan D5,4 isomerase akan mengubah DHEA androgen yang
lemah menjadi androstenedion yang lebih poten.
Reduksi androstenedion pada posisi C17 menghasilkan
terbentuknya testosteron (hanya sejumlah kecil)
EFEK SAMPING PREPARAT HORMON
STEROID ADRENAL
Efek terhadap metabolisme
meningkatkan produksi glukosa di hati dengan cara:
1. meningkatkan pengangkutan asam amino dari jaringan
perifer
2. meningkatkan laju glukoneogenesis melalui peningkatan
jumlah (dan aktivitas) beberapa enzim penting
3. memungkinkan berlangsungnya reaksi metabolik penting
lainnya pada laju reaksi optimal

meningkatkan deposisi glikogen hepatik dengan


meningkatkan aktivasi enzim glikogen sintetase
Mendorong lipolisis (di ekstremitas) tapi dapat
menimbulkan lipogenesisi di tempat lain (muka
dan badan) melebihi taraf fisiologis
Mendorong metabolisme protein dan RNA, hal ini
merupakan efek anabolik pada tahap fisiologis,
tapi pada keadaan tertentu dan pada taraf yang
melampaui taraf fisiologis dapat bersifat katabolik
Efek terhadap mekanisme pertahanan
supresi respon imun.
Hormon glukokortikoid menyebabkan
penghancuran (lisis) limfosit yang spesifk
menurut tipe sel dan spesiesnya
supresi respon inflamasi dengan cara:
1. menurunkan jumlah leukosit yang beredar
dalam darah dan migrasi leukosit jaringan
2. menghambat proliferasi fibroblas
3. menumpulkan produksi molekul-molekul anti
inflamasi yaitu prostaglandin dan leukotrien
Efek lain
penting untuk mempertahankan tekanan
darah dan curah jantung normal
diperlukan untuk mempertahankan
keseimbangan air dan elektrolit yang normal
bersama dengan hormon medula adrenal
penting untuk memungkinkan organisme
berespon terhadap stres.
Mekanisme Kerja Hormon
Seperti hormon steroid lain, adrenokortikoid
mengikat reseptor sitoplasmik intraseluler pada
jaringan target. Ikatan kompleks antara
kortikosteroid dengan reseptor protein akan
masuk ke dalam inti sel dan diikat oleh
kromatin. Ikatan reseptor protein-kortikosteroid-
kromatin mengadakan transkripsi DNA,
membentuk mRNA dan mRNA merangsang
sintesis protein spesifik.
Efek Farmakologis Hormon
Produk Korteks Adrenal
1. Zona Glomerulosa
Mineralokortikoid (Aldosteron)
2. Zona Retikularis
Glukokortikoid (Kortisol) dan sedikit Androgen.
Glukokortikoid Aldosteron
Mineralokortikoid
Keseimbangan garam mineral dan air dalam
tubuh
meningkatkan reabsorbsi Na+, meningkatkan eksresi
K+ dan H+. Efek ini diatur oleh aldosteron (pada
kelenjar adenal) yang bekerja pada tubulus ginjal,
menyebabkan reabsorbsi natrium, bikarbonat dan air.
Kardiovaskular
Peningkatan kadar aldosteron karena pemberian dosis
tinggi mineralokortikoid dapat menyebabkan alkalosis
(pH darah alkalis) dan hipokalemia.
Sedangkan retensi natrium dan air menyebabkan
peningkatan volume darah dan tekanan darah.
Glukokortikoid
Terhadap metabolisme
meningkatkan produksi glukosa di hati dengan cara:
1) meningkatkan pengangkutan asam amino dari jaringan
perifer
2) meningkatkan laju glukoneogenesis melalui peningkatan
jumlah (dan aktivitas) beberapa enzim penting
3) memungkinkan berlangsungnya reaksi metabolik penting
lainnya pada laju reaksi optimal
meningkatkan deposisi glikogen hepatik dengan
meningkatkan aktivasi enzim glikogen sintetase
mendorong lipolisis
Terhadap mekanisme pertahanan
supresi respon imun. Hormon glukokortikoid
menyebabkan penghancuran (lisis) limfosit yang
spesifk menurut tipe sel dan spesiesnya
supresi respon inflamasi dengan cara:
1) menurunkan jumlah leukosit yang beredar dalam
darah dan migrasi leukosit jaringan
2) menghambat proliferasi fibroblas
3) menumpulkan produksi molekul-molekul anti
inflamasi yaitu prostaglandin dan leukotrien
Meningkatkan resistensi terhadap stress.
Dengan meningkatkan kadar glukosa plasma,
glukokortikoid memberikan energi yang
diperlukan tubuh untuk melawan stress yang
disebabkan, misalnya oleh trauma, ketakutan,
infeksi, perdarahan atau infeksi yang melemahkan.
Merubah kadar sel darah dalam plasma.
Glukokortikoid menyebabkan menurunnya
komponen sel-sel darah putih / leukosit (eosinofil,
basofil, monosit dan limfosit). Sebaliknya
glukokortikoid meningkatkan kadar hemoglobin,
trombosit dan eritrosit.
Gangguan
Sekresi/Defisiensi dan
Akibatnya
Glukokortikoid
DEFISIENSI
Menyebabkan penyakit Addison, memperlihatkan
hIpoglikemia, sensitivitas tinggi terhadap insulin,
intoleransi terhadap stres, anoreksia, penurunan
berat badan, nausea dan gejala kelemahan berat.
Penderita addison mempunyai tekanan darah rendah,
penurunan laju filtrasi glomerulus, penurunan
kemampuan mengekskresikan kelebihan air.
Kadar Na plasma rendah, K tinggi, punya riwayat
ngidam garam.
Bisa tampak pigmentasi pada kulit dan membran
mukosa.
KELEBIHAN
Menyebabkan sindrom Cushing, terjadi karena adanya
adenoma hipofisis yang mensekresi ACTH terjadi
hiperglikemia atau intoleransi glukosa atau keduanya,
karena peningkatan glukoneogenesis.
Efek katabolik (pemecahan protein) berat
menimbulkan penipisan kulit, atrofi otot, osteoporosis,
keseimbangan nitrogen negatif
Redistribusi lemak yang aneh dengan obesitas batang
tubuh dan punuk kerbau (buffalo hump) resistensi
terhadap infeksi dan respon inflamasi terganggu,
misalnya pada penyembuhan luka.
Mineralokortikoid
KELEBIHAN
Terjadi aldosteronisme primer (sindrom Conn), yaitu
manifestasi klasik mencakup gejala hipertensi,
hipokalemia, hipernatremia, dan alkalosis. Kadar renin
dan angiotensin II dalam plasma disupresi
Aldosteronisme sekunder menyerupai aldosteronisme
primer, kecuali pada kenaikan kadar renin dan
angiotensin II. Terjadi ketika ada stenosis srteri renalis
disertai penurunan tekanan perfusi dapatmenimbulkan
hiperplasia serta hiperfungsi sel jukstaglomerular,
meyebabkan naiknya kadar renin dan angiotensin II.
Feokromositoma merupakan tumor adrenal,
terdeteksi bila menghasilkan dan
mensekresikan epinefrin dan norepinefrin
cukup banyak sehingga menimbulkan sindrom
hipertensi berat.
Norepinefrin yang banyak bertanggung jawab
atas terjadinya hipertensi, sedangkan
epinefrin bertanggung jawab atas terjadinya
hipermetabolisme
PATOFISIOLOGI
Feokromositoma merupakan tumor adrenal,
terdeteksi bila menghasilkan dan mensekresikan
epinefrin dan norepinefrin cukup banyak
sehingga menimbulkan sindrom hipertensi berat.
Norepinefrin yang banyak bertanggung jawab atas
terjadinya hipertensi, sedangkan epinefrin
bertanggung jawab atas terjadinya
hipermetabolisme.

Anda mungkin juga menyukai