Kelompok 2A
Mineralokotikoid
+
Kerja utama hormon ini adalah untuk meningkatkan retensi Na dan
+
ekskresi K serta H+ khususnya dalam ginjal.
Contoh hormon kelompok ini adalah Aldosteron, dibuat di zona glomerulosa.
Glukokortikoid
Salah satu kerja tepenting adalah meningkatkan proses glukoneogenesis.
Misalnya hormon Kortisol pada manusia, dibuat di zona fasikulata.
Kortikosteon dihasilkan pada zona fasikulata dan glomrulosa namun lebih
banyak ditemukan pada hewan pengerat dari pada manusia
Androgen
Prekursor androgen berupa dehidroepiandosteon, diproduksi oleh zona
fasikulata dan retikularis.
Sintesis Glukokortikoid
- Memerlukan 3 enzim hidroksilase pada posisi C17, C21 dan C11.
Enzimnya berturut-turut adalah 17-hidroksilase, 21-hidroksilase
dan 11-hidroksilase.
- 17-hidroksilase merupakan enzim retikulum endoplasma halus
yang bekerja pada progesteron atau lebih sering pada
pregnenolon.
- 17-hidroksiprogesteron mengalami hidroksilasi
sehingga membentuk 11- deoksikortisol
- 11-deoksikortisol mengalami hidroksilasi membentuk kortisol
21-hidroksilase merupakan enzim retikulum endoplasma halus
sedangkan 11- hidroksilase merupakan enzim mitokondria.
Sintesis Androgen
- Prekursor androgen yang dihasilkan oleh korteks adrenal
adalah
dehidroepiandrosteron (DHEA)
- Produksi androgen adrenal mengalami peningkatan yang
mencolok bila biosintesis glukokortikoid terhambat oleh defisiensi
salah satu enzim hidroksilase.
- Sebagian besar DHEA akan dimodifikasi secara cepat lewat
penambahan sulfat dan sekitar separuh dari modifikasi ini terjadi
di dalam adrenal sedangkan sisanya di hati.
- DHEA sulfat merupakan unsur inaktif tetapi pengeluaran gugus
sulfat akan mengakibatkan pengaktifan kembali.
- 3-OHSD dan 5,4 isomerase akan mengubah DHEA
androgen yang lemah
menjadi androstenedion yang lebih poten.
- Reduksi androstenedion pada posisi C17 menghasilkan
terbentuknya testosteron
(hanya sejumlah kecil)
TRANSPORT
PLASMA
GLUKOKORTIKOID
- Kortisol beredar dalam plasma dalam bentuk terikat protein dan
dalam bentuk bebas.
- Protein pengikat utama dalam plasma disebut trans-kortin atau
globulin pengikat- kortikosteroid (CBG=Cortocosteroid-binding
globulin), CBG diproduksi di hati
- CBG mengikat sebagian besar hormon tersebut bila kadarnya
dalam plasma berada pada kisaran normal. Kortisol dalam jumlah
yang lebih kecil akan akan terikat ke albumin.
- Kekuatan pengikatan membantu menentukan usia paruh biologik
(t ) hormon glukokortikoid. Kortisol terikat erat pada CBG dan
memiliki t 1,5-2 jam, sedangkan kortikosteron yang kurang
terikat erat mempunyai t kurang dari 1 jam.
- CBG tidak hanya berikatan dengan glukokortikoid tapi juga
dengan deoksikortikosteron dan progesteron. Mereka bersaing
dalam berikatan dengan CBG.
- Dalam bentuk bebas kortisol ditemukan sekitar 8% dari jumlah
kortisol dalam plasma dan merupakan fraksi kortisol yang biologik
aktif.
MINERALOKORTIKOID
- Aldosteron tidak memiliki protein pengikat spesifik dalam plasma
tapi membentuk suatu ikatan yang lemah dengan albumin.
Kortikosteron dan 11- deoksikortikosteron, yaitu hormon steroid
lainnya dengan efek mineralokortikoid, terikat pada CBG.
LAJU
METABOLISME
GLUKOKORTIKOID
- Kortisol dan metabolitnya membentuk sekitar 80% jumlah 17-
hidroksikortikoid dalam plasma (setengahnya beredar dalam
plasma dalam bentuk metabolit dihidro- dan tetrahidro-), 20%
sisanya terdiri atas kortison dan 11-deoksikortisol.
- Semua senyawa tersebut dimodifikasi melalui proses konjugasi
dengan glukuronida
dan sebagian kecil dengan sulfat.
- Modifikasi ini terutama terjadi di hati dan membuat molekul
steroid yang bersifat lipofilik bisa larut air dan dapat
diekskresikan.
- Pada manusia sebagian besar steroid terkonjugasi yang
memasuki intestinum lewat ekskresi bilier akan diabsorbsi
kembali melalui sirkulasi enterohepatik.
- Sekitar 70% steroid terkonjugasi akan diekskresikan ke dalam
urine, 20% keluar dalam bentuk feses dan sisanya keluar melalui
kulit.
MINERALOKORTIKOID
- Aldosteron dengan cepat akan dibersihkan dari plasma oleh hati,
terjadi karena hormon ini kurang memiliki protein pembawa
dalam plasma darah.
- Hati kemudian membentuk tetrahidroaldosteron 3-glukoronida
yang diekskresikan ke dalam urine.
ANDROGEN
- Androgen diekskresikan sebagai senyawa 17-keto- tetapi hati
akan mengubah sekitar 50% dari jumlah testosteron tersebut
menjadi androsteron dan etiokolanolon
PENGATURAN SINTESIS HORMON STEROID KORTEKS
ADRENAL GLUKOKORTIKOID
- Sekresi kortisol diatur oleh ACTH yang dirangsang oleh CRH
- Hormon-hormon ini berhubungan melalui lingkaran umpan balik
negatif.
MINERALOKORTIKOID
- Zat pengatur utama adalah sistem renin-angiotensin dan kalium.
Didukung oleh peran natrium, ACTH dan mekanisme neural
Sistem renin-angiotensin
- sistem ini berperan dalam pengaturan tekanan darah dan
metabolisme elektrolit
- Hormon primer dalam sistem ini adalah angiotensin II,
dibuat dari angiotensinogen yang merupakan substrat bagi
renin (suatu enzim yang dihasilkan sel-sel jukstaglomerular
pada renal/ginjal.
Posisi sel tersebut sensitif terhadap banyak regulator (faktor-faktor yang
mempengaruhi) pelepasan renin yang bekerja melalui baroreseptor
renal.
angiotensinogen
reni
angiotensin
converting enzyme
angiotensin II
aminopeptidase
angiotensin III
angiotensinase
produk hasil
degradasi
BIOSINTESIS EPINEFRIN
Epinefrin disintesis dari tirosin (merupakan prekursor langsung
katekolamin) melalui 4 tahap:
1) hidroksilasi cincin
Tirosin diubah menjadi L-dihidroksifenilalanin (L-dopa) dengan
bantuan enzim tirosin hidroksilase yang berfungsi sebagai
oksidoreduktase dengan kofaktor berupa tetrahidropteridin.
2) dekarboksilasi
L-dopa mengalami konversi menjadi 3,4-dihidroksifeniletilamin
(dopamin) dengan bantuan enzim dopa dekarboksilase dan
piridoksal fosfat.
METABOLISME
Metabolisme katekolamin (dopamin, epinefrin dan norepinefrin)
dilakukan dengan cepat oleh enzim Katekol-O-metiltransferse
(COMT) dan monoamin oksidase (MAO).
Katekol-O-metiltransferse (COMT) merupakan enzim sitosol yang
mengkatalisis reaksi penambahan gugus metil pada posisi 3 (meta)
menjadi berbagai jenis katekolamin sesuai substratnya. Dopamin
diubah menjadi 3-metoksitiramin yang oleh MAO diubah menjadi
asam homovanilat, epinefrin diubah menjadi metanefrin dan
norepinefrin diubah menjadi normetanefrin.
Monoamin oksidase (MAO) merupakan oksidoreduktase yang
mendeaminasi monoamin. MAO-A ditemukan di jaringan syaraf dan
mendeaminasi serotonin, epinefrin dan norepinefrin. MAO-B
ditemukan di selain jaringan syaraf dan aktif terhadap 2-
feniletilamin dan benzilamin.
MAO mengubah epinefrin dan norepinefrin menjadi asam
dihidroksimandelat yang kemudian menjadi asam 3-metoksi-4-
hidroksi mandelat. Begitu pula dengan metanefrin dan
normetanefrin oleh MAO akan diubah menjadi asam 3-metoksi-4-
hidroksi mandelat (disebut juga dengan asam
hidroksimandelat/VMA).
MAO mengubah dopamin menjadi asam dihidroksifenilasetat yang
oleh COMT akan diubah menjadi asam homovanilat
1 2 1 2
peningkatan kontraksi otot stimulasi peningkatan
glikogenolisis polos traktus lipolisis glukoneogenesis
relaksasi otot gastrointestinal kontraksi hepatik
polos pembuluh kontraksi otot miokardium,
peningkatan
darah, traktus polos sebagian peningkatan glikogenolisis
genitourinarius vaskular laju, hepatik
inhibisi dari: peningkatan peningkatan
lipolisis kekuatan glikogenolisis otot
pelepasan renin peningkatan
agregasi pelepasan :
trombosit sekresi insulin, glukagon,
insulin renin
relaksasi otot
polos
: bronkus,
pembuluh darah,
traktus
genitourinarius,
Hormon yang terikat pada reseptor 1, 2 akan mengaktifkan enzim
adenilil siklase dan membentuk cAMP sedangkan hormon yang
terikat pada reseptor 2 akan menghambat enzim ini.
Reseptor 1 dirangkaikan dengan proses yang mengubah
konsentrasi ion kalsium intrasel atau memodifikasi metabolisme
fosfatidilinositida atau keduanya. Kompleks protein G juga terlibat
dalam proses ini.
Definisi , Epidemiologi, dan Etilogi Cushing Syndrome
Definisi
Sindrom Cushing adalah manifestasi klinis dari kelebihan abnormal
hormon glukokortikoid dalam waktu lama dengan segala
konsekuensinya.
Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan
kortisol plasma berlebihan dalam tubuh (hiperkortisolisme), baik oleh
pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik
(iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan
aksis hipotalamus-hipofisisadrenal (spontan).
Nama sindrom Cushing diambil dari Harvey Cushing, seorang ahli
bedah yang pertama kali mengidentifikasikan penyakit ini pada tahun
1912.
Epidemiologi
Diestimasikan insiden tahunan sindrom ini berkisar 2,3 juta per tahun di
seluruh dunia. Sindrom Cushing terutama terjadi pada wanita dengan
rasio wanita ke pria berkisar 3:1 sampai 10:1.
Pada klinik endokrin tersier di negara maju, ditemukan prevalensi
sindrom Cushing sekitar 5 % di antara pasien DM yang tidak terkontrol
dan osteoporosis.
Etiologi
Eksogen Iatrogenik
Adenoma
Adrenal
Etiologi ACTH
Karsinoma
Independe
Adrenal
nt
PPNAD
Endogen
Adenoma
Hipofisis
Sindrom
ACTH
ACTH
Dependent
Ektopik
Sindrom
CRH
Ektopik
DIAGNOSIS BANDING
1. Obesitas
Sekitar 15% pasien-pasien yang gemuk, kadar kortisol dalam darah tidak
tersupresi secara adekuat sebagai respon terhadap uji Dexametason
1mg semalaman.
2. Alkoholisme Kronik
Sejumlah pasien-pasien alkoholisme mempunyai gambaran klinis dan
biokimia sindroma Cushing (Sindroma Pseudo-Cushing yang diinduksi
oleh adanya Alkohol).
3. Depresi
Depresi endogen sering menyebabkan peningkatan sekresi kortisol
disertai dengan peningkatan kadarnya dalam plasma, peningkatan
kortisol bebas dalam urin dan gagalnya supresibilitas dengan
Deksametasone.
Gejala/tand Frekuensi
a (%)
Obesitas 97
sentral
Moon face 89
Hipertensi 76
Atrofi kulit 75
dan memar
Kelemahan 69
otot
Hirsutisme, 56
jerawat
Gangguan 55
mood
osteoporosi 40
s
Polidipsi/pol 10
iuri