Mental Pada
Lanjut Usia
Dr.Luana N.A,SpKJ
Masalah Psikologik Lansia
2
Masalah Psikologik Lansia
3
Masalah Psikologik Lansia
Stresor Psikososial
Stresor: setiap keadaan/peristiwa yg menyebabkan
perubh
khdp seseorang beradaptasi.
a. Masalah perkawinan perselingkuhan
b. Masalah orang tua kenakalan remaja
c. Hub Interpersonal
d. Kehilangan teman sebaya
e. Lingkungan hidup perumahan, keamanan
f. Hukum
g. Keuangan pensiun, PHK penghasilan turun
h. Perkembangan
i. Penyakit fisik
j. Keluarga anak berumah tangga, krg perhatian
4
Masalah Psikologik Lansia
Stres
Respons tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap
setiap
tuntutan beban (Hans Selye)
- Eustres
- Distres gang organ gang fung pekerjaan
Cemas
Khawatir yg tdk realistik thd 2 / lebih hal yg
dipersepsi
sebagai ancaman sehingga individu tdk mampu
istirahat
dengan tenang
5
Masalah Psikologik Lansia
Gejala:
1. Ketegangan motorik
- Otot kedutan / rasa gemetar
- Otot tegang / kaku / pegal linu
- Tidak bisa diam
- Mudah lelah
2. Hiperaktivitas otonomik
* Napas pendek / berat
* Jantung berdebar
* Telapak tangan basah / dingin
* Mulut kering
* Pusing / melayang
* Mual, mencret, perut tidak enak
* Muka panas, badan menggigil
* Sering BAK
* Sukar menelan / rasa tersumbat
6
Masalah Psikologik Lansia
3. Waspada Berlebih
Perasaan jadi peka
Mudah terkejut
Sulit konsentrasi
Sulit tidur
Mudah tersinggung
7
Masalah Psikologik Lansia
Psikosis
* Skizofrenia waham curiga individu
terisolasi /
menarik diri dari kegiatan
sosial
* Sindrom Diogenes rumah / kamar kotor,
menumpuk barang,
bermain
dgn faeses/urine
8
Gangguan Depresi
Dementia
Mengubah gambar depresi
Agresivitas verbal dibanding pikiran
depresif (rasa bersalah)
Gangguan Mood Organik
Peny.Fisik secara patofisiologi
menyebabkan depresi
1. Endokrin / metabolik : Tiroid, Cushing
hiperkalsemia, Anemia perniciosa
2. Peny. Organik otak : Tumor, Parkinson,
Alaheimer, SLE
3. Karsinoma : Pankreas, paru-paru
4. Infeksi kronik : Neurosifilis
Depresi Vaskular
→ Kerusakan suplai arteri terminal jalur
striato subkortikal – Pallido –
Thalamokortikal
→ Mengganggu sikuit neurotransmiter
regulasi mood
1. Depresi timbul saat lansia
2. Ide depresi tidak menonjol
3. Tilikan kurang
4. Apati dan retardasi
5. Kognitif menurun (fungsi eksekutif)
6. Gangguan neurologik → kerusakan otak
iskemik yang mempengaruhi substansia
alba dan area subkortikal
Depresi dapat menjadi bagian dari
gangguan bipolar → Penyakit Otak
organik
Distimia → telah berlangsung 2 tahun
(Gangguan mood kronik)
Gangguan penyesuaian dengan afek
depresi → gejala depresi 1 bulan
setelah mengalami stresor
Tanda :
Rasa lelah berkepanjangan
Sulit konsentrasi
Gangguan tidur (cepat bangun pagi dan
selama tidur sehingga terbangun)
Nafsu makan lebih sedikit
BB menurun
Keluhan somatik
Episode depresi berat
Jarang mengeluh sedih
Hipokondriasis
Sering mengeluh gangguan memori
Komorbiditas dengan anxietas
Faktor Predisposisi :
1. Perempuan
2. Riwayat gangguan depresi sebelumnya
3. Status (janda/duda, riwayat berpisah)
4. Perubahan neuroamin otak (scrotonin,
depamin, norepinefrin menurun)
5. Hiperaktivitas dan disregulasi HPA Axis →
kortisol 1
6. Atrofi neuron otak dan perfisi menurun
7. Kepribadian menghindar, dependen,
anankastik
Faktor Predisposisi :
8. Komorbididitas peny. fisik
9. Perubahan fungsional otak → irreversible
10. Terapi sistemik → anti hipertensi (β
blokers, Methyldopa, Reserpin, Klonidin,
Calcium, Channel blokers, digoksin),
steroid, Analgesik (Kodein, opioid,
indomethasin, cox 2 inhibitors),
Antiparkinson, Antipsikotik, benzo
diazepin
11. Dukungan sosial kurang
Faktor Protektif
1. Nutrisi baik, koreksi defisit fisik
2. Coping mekanisme yang positif
3. Dukungan sosial yang baik
Komorbiditas dengan Penyakit Lain :
1. Depresi → Faktor risiko stroke, gagal
jantung kanker (durasi 6 thn)
2. Depresi memburuk MCI
3. Gangguan pendengaran dan
penglihatan berkorelasi dengan
depresi
4. Prognosis buruk bila mempunyai
peny.kronik
5. Gangguan depresi berhubungan
dengan status nutrisi
Prinsip Pengobatan
1. Tujuan Terapi Farmakologi
Meningkatkan kualitas hidup agar tetap berfungsi
dalam komunitas
Mencegah perawatan instruksi
Penyesuaian dosis secara individu
→ Perubahan fisiologis proses penuaan
Penurunan fungsi organ clearance ginjal
menurun, metanbolisme hati menurun, curah
jantung menurun, sekresi asam lambung
menurun
Perubahan rasio lemak : masa tubuh ~ distribusi
obat
Hipotensi ortostatik (Psikotropika)
→ mekanisme pengaturan tekanan darah
Prinsip Pengobatan
2. Elektroconvulsif Therapy (ECT)
3. Psikoterapi
P. Suportif
P. Berorientasi tilikan
Cognitive behavioral Therapy (BT)
DEMENSIA
Gangguan intelektual progresif dan ireversibel
Penyebab ketidakmampuan ke 2 pada lansia 65thn
setelah arthritis
Faktor risiko : usia, riwayat keluarga, wanita
Berbeda dengan RM → berjalannya waktu
Perubahan karakteristik → fungsi kognisi, daya ingat,
bahasa dan viskospasial disertai agitasi, gelisah,
gangguan tidur dan waham / halusinasi (75%)
Multifaktorial → cedera/tumor otak, AIDS, alkohol,
infeksi
10-15% memiliki gangguan sistemik → peny.Jantung,
ginjal, endokrin, depresi
Pembagian Demensia
A. Demensia Irreversible
1. Demensia Tipe Alzheimer (DTA)
2. Korea Huntington
3. Peny. Parkinson
4. Lain-lain
B. Demensia Reversible
1. Demensia vaskuler
2. Hidrosefalus tekanan normal
D.Alzheimer
Tersering 50-60%
Lansia 65 th 5%, 85 thn 15-25%
Wanita > laki-laki
Onset lambat dan progresif
Rentang hidup 1-20 thn (rata2 8 thn)
Penurunan daya ingat + 1 Afasia,
apraxia, Agnosia, Fungsi eksekutif
Urutan defisit Kognitif Daya ingat,
bahasa visuospasial
Anatomik Makroskopis Atrofi difus
dengan pendataran sulkus kortikal &
pembesaran ventrikel serebral
Mikroskopik kekusutan neurofibriler
bercampur dengan prot. TAU
Tidak ada pencegah/penyembuhan
terapi Paliatif (mengatasi agitasi /
agresi)
Inhibisi asetilkolin & kolin esterase
Korea Huntington
Demensia subkortikal
Neurotik – psikotik → mendahului gejala
korea
Autosomal dominan
Riwayat keluarga
Penyakit Parkinson
Basal ganglia (subkorteks)
40% depresi & atau demensia
D.Vaskuler
› Stroke multiple, iskemik otak
› Infark lakunar subkortikal substansia nigra
Reflex tendon meningkat
Respons plantar ekstensor
Gangguan cara berjalan
Kelemahan extremitas
› Onset mendadak dengan penurun bertahap
› Dapat dicegah – Fak. Risiko ↓(Hipertensi,
diabetes)
› Depresi dan psikotik → Iskemik otak
› Autopsi → patologi campuran penyakit
serebral vaskular dengan D.alzheimer
Hidrosefalus Tekanan Normal
Trias klasik : ataksia, inkontinensia,
demensia progresif
Tekanan LCS normal → MRI terdapat
pembesaran ventrikel
Shunt lumbal peritoneal / ventrikuloatrial
Demensia Menetap yg
Diinduksi Oleh Zat
Intoksikasi obat : major/minor tranquilizer,
analgesik, digoksin
Tumor otak : metastasis (paru, mammae) &
meningioma
Trauma otak : hematom subdural
Infeksi : pneumonia, ISK
Gang. Metabolik : Hipo/Hipertiroidisme,
Hipoglikemi, Elektrolit inbalance
Gang. Jantung, paru, hati, ginjal : gagal jantung
kronik, SBE, Emfisema, Encefalopati hepatik,
uremia
Tanda & Gejala Dini
1. Sistem Panca-indera
Perubahan degeneratif bersifat anatomik
fungsional pada penglihatan, pendengaran,
keseimbangan, perasaan, perabaan Glaukoma,
katarak, tuli konduktif, Sindrom Meniere
2. Sistem Gastrointestinal
Perubahan morfologik degeneratif dari gigi
sampai anus atrofi rahang, mukosa, kelenjar
dan otot pencernaan ulkus peptikum
3. Sistem Kardiovaskuler
Walau tidak ada penyakit kekuatan /
kecepatan kontraksi, isi sekuncup, curah jantung,
cadangan jantung menurun MCI
33
Aspek Fisiologik dan Patologik Lansia
4. Sistem Respirasi
Kematangan pertumbuhan: 20 – 25 tahun
penurunan fungsi elastisitas paru, kekuatan
otot dada menurun, kekakuan dinding dada
meningkat perfusi paru menurun PPOK
5. Sistem Endokrinologi
Intoleransi glukosa obesitas, kurang OR
Gang fung tiroid hiper/hipo tiroid
Penurunan hormon estrogen / testosteron
osteoporosis, penurunan seksual
6. Sistem Hematologik
Sel hemopoitik sum-sum tulang menurun
dengan respons regeneratif menurun anemia
34
Aspek Fisiologik dan Patologik Lansia
7. Sistem Persendian
Pmk sendi tidak rata, pembentukan celah pada
tulang rawan, cairan sendi menurun
osteoartritis, rematoid artritis
8. Sistem Urogenital dan Tekanan Darah
Penebalan Capsula Bowman, gang
permeabilitas, penurunan jumlah nefron dan
aliran darah CKD
9. Infeksi dan Imunologi
Timus sudah resorbsi, auto antibodi meningkat,
penyerangan sel tumor menurun, fung
makrofag menurun pneumonia, neoplasma,
UTI
35
Aspek Fisiologik dan Patologik Lansia
36
Sifat-Sifat Penyakit Lansia
1. Etiologi
- Endogen > Eksogen
- Occult
- Multiple
2. Diagnosis
Keluhan dan gejala tidak khas
3. Perjalanan penyakit
- Kronik
- Eksaserbasi akut
- Progresif
37
Kebutuhan Lansia
1. Makan cukup dan sehat
2. Pakaian dan kelengkapannya
3. Perumahan
4. Perawatan dan pengawasan kesehatan
5. Bantuan praktis sehari-hari / bantuan hukum
6. Transportasi
7. Kunjugan / teman bicara / informasi
8. Rekreasi dan hiburan
9. Rasa aman dan tentram
10. Bantua alat pancaindra
11. Cukup perhatian / diorangkan
38
Konsep Menua Sehat
- Menjadi tua tetapi tetap sehat
39
TERIMAKASIH
40