Heart rate:
Increased
Hormon steroid adrenokortikal dapat
mengalami penurunan jumlah sekresi karena
terjadi penurunan sekresi hormon ACTH
(hormon adrenokortikotropik).
Disebabkan oleh disfungsi mekanisme
kontrol hipotalamus-pituitari.
Disfungsi langsung kelenjar adrenal
Hilangnya fungsi aldosteron dan kortikal
Penurunan glukoneogenesis
Penurunan jumlah glikogen di hati dan otot
Hipoglikemia
Penurunan ekskresi urea nitrogen
Anoreksia dan penurunan berat badan
Ketidakseimbangan air dan mineral (K, Na)
Insufisiensi Adrenokortikal Kronis
Penyakit yg bersifat progresif akibat hipofungsi
adrenokortikal.
Dibagi menjadi dua:
Insufisiensi adrenokortikal primer (Penyakit Addison)
Insufisiensi adrenokortikal sekunder
Etiologi Insufisiensi Adrenal
Primer
Proses autoimun (50-60%)
Tuberkulosis
Bilateral adrenalectomy
Inflammatory necrosis
Sekunder
Cidera pada kelenjar pituitari atau hipotalamus
Terapi dg obat glukokortikoid
Patogenesis
Defisiensi kelenjar adrenal berkontribusi terhadap
hipotensi, menyebabkan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein, serta gangguan
sensitivitas insulin.
Gejala dan Tanda
Penyakit bisa berupa akut atau kronik. Tanda klinis
yg signifikan dapat terjadi bila kerusakan kelenjar
adrenal mencapai 70-90 %.
Keluhan yang paling sering muncul:
Rasa lemas
Berat badan turun
Anoreksia
Depresi
Hiperpigmentasi kulit
Terapi
Etiologis: terapi yg tepat terhadap infeksi penyebab,
misalnya tuberkulosis
Patogenis:
Diet: konsumsi protein, vitamin, air, dan garam dlm jumlah
cukup
Obat glukokortikoid
Kortisol: 20-25 mg per hari
Prednisolon: 5-7.5 mg per hari
Hidrokortison: 30-40 mg per hari