Anda di halaman 1dari 14

Penyakit Addison

Penyakit Addison adalah suatu kelainan


endokrin atau hormon yang terjadi pada
semua kelompok umur dan menimpa pria
dan wanita sama rata.
Penyakit
ini
dikarakteristikan
oleh
kehilangan berat badan, kelemahan otot,
kelelahan, tekanan darah rendah dan
adakalanya penggelapan kulit pada kedua
bagian-bagian tubuh yang terbuka dan
tidak tidak terbuka

Penyakit Addison ialah kondisi yang


terjadi sebagai hasil dari kerusakan pada
kelenjar adrenal
Penyakit Addison (juga dikenal sebagai
kekurangan adrenalin kronik,
hipokortisolisme atau hipokortisisme)
adalah penyakitendokrinlangka dimana
kelenjar adrenalin memproduksi
hormon steroidyang tidak cukup.

Penyakit yang terjadi akibat fungsi


korteks tidak adekuat untuk
memenuhi kebutuhan pasien akan
hormon hormon korteks adrenal
Adalah lesi kelenjar primer karena
penyakit destruktif atau atrofik,
biasanya auto imun atau
tuberkulosa.
Terjadi bila fungsi korteks adrenal
tidak adekuat untuk memenuhi
kebutuhan pasien akan kebutuhan
hormon hormon korteks adrenal.

Fungsi kelenjar suprarenalis

1) Mengatur keseimbangan air,


elektrolit dan garam-garam
2) Mengatur atau mempengaruhi
metabolisme lemak, hidrat arang
dan protein
3) Mempengaruhi aktifitas
jaringan limfoid

1.Medula adrenal
Berfungsi sebagai bagian dari system saraf
otonom.
Stimulasi serabut saraf simpatik pra ganglion
yang berjalan langsung ke dalam sel-sel pada
medulla adrenal akan menyebabkan
pelepasan hormon katekolamin yaitu
epinephrine dan norepinephrine.
Katekolamin mengatur lintasan metabolic
untuk meningkatkan katabolisme bahan bakar
yang tersimpan sehingga kebutuhan kalori
dari sumber-sumber endogen terpenuhi.

Efek utama pelepasan epinephrine


terlihat ketika seseorang dalam
persiapan untuk memenuhi suatu
tantangan (respon Fight or Fligh).
Katekolamin juga menyebabkan
pelepasan asam-asam lemak bebas,
meningkatkan kecepatan metabolic
basal (BMR) dan menaikkan kadar
glukosa darah.

2. Korteks Adrenal

Korteks adrenal tersusun dari zona


yaitu zona glomerulosa, zona
fasikulata dan zona retikularis.
Korteks adrenal menghasilkan
hormon steroid yang terdiri dari 3
kelompok hormon:
Glukokortikoid
Mineralokortikoid
Hormon-hormon seks Adrenal
(Androgen)

1. Hormon Glukokortikoid
Memiliki pengaruh yang penting terhadap
metabolisme glukosa
Peningkatan hidrokortison akan meningkatan
kadar glukosa darah.
Glukokortikoid disekresikan dari korteks
adrenal sebagai reaksi terhadap pelepasan
ACTH dari lobus anterior hipofisis.
Penurunan sekresi ACTH akan mengurangi
pelepasan glukokortikoid dari korteks adrenal.

2. Hormon Mineralokortikoid
Bekerja pada tubulus renal dan
epitelgastro intestinal untuk
meningkatkan absorpsi ion natrium
dalam proses pertukaran untuk
mengeksresikan ion kalium atau
hydrogen.
Sekresi aldesteron hanya sedikit
dipengaruhi ACTH.
Hormon ini terutama disekresikan
sebagai respon terhadap adanya
angiotensin II dalam aliran darah.

Kenaikan kadar aldesteron menyebabkan


peningkatan reabsorpsi natrium oleh
ginjal dan traktus gastro intestinal yang
cenderung memulihkan tekanan darah
untuk kembali normal.
Pelepasan aldesteron juga ditingkatkan
oleh hiperglikemia. Aldesteron merupakan
hormon primer untuk mengatur
keseimbangan natrium jangka panjang.

3.
Hormon-hormon
(Androgen)

seks

Adrenal

Androgen dihasilkan oleh korteks adrenal,


serta sekresinya didalam glandula
adrenalis dirangsang ACTH, mungkin
dengan sinergisme gonadotropin.
Kelompok hormon androgen ini
memberikan efek yang serupa dengan
efek hormon seks pria. Kelenjar adrenal
dapat pula mensekresikan sejumlah kecil
estrogen atau hormon seks wanita.
Sekresi androgen adrenal dikendalikan
oleh ACTH.

Penyebab terjadinya Hipofungsi Adrenokortikal


mencakup operasi pengangkatan kedua kelenjar
adrenal atau infeksi pada kedua kelenjar tersebut.
Tuberkulosis (TB) dan histoplasmosis merupakan
infeksi yang paling sering ditemukan dan
menyebabkan kerusakan pada kedua kelenjar
adrenal.
Kerusakan adrenal akibat proses autoimun telah
menggantikan tuberculosis sebagai penyebab
penyakit Addison,
Sekresi ACTH yang tidak adekuat dari kelenjar
hipofisis juga akan menimbulkan insufisiensi adrenal
akibat penurunan stimulasi korteks adrenal.

Gejala insufisiensi adrenokortikal dapat


pula terjadi akibat penghentian
mendadak terapi hormon adrenokortikal
yang akan menekan respon normal tubuh
terhadap keadaan stres dan mengganggu
mekanisme umpan balik normal.
Terapi dengan pemberian kortikosteroid
setiap hari selama 2-4 minggu dapat
menekan fungsi korteks adrenal.

Anda mungkin juga menyukai