Anda di halaman 1dari 43

CLINICAL SCIENCE

SESSION
KRISIS ADRENAL
Disusun oleh
Muhammad Nabil
Raden Vitri Iskandar
PENDAHULUAN
Krisis Adrenal atau krisis Addison atau Acute Adrenal
Insuffiency adalah suatu insufisiensi adrenal akut yang
biasanya ditemukan dalam keadaan syok pada :
seseorang yang menderita insufisiensi
adrenal yang sebelumnya tidak diketahui,
atau
penderita insufisiensi adrenal yang
kemudian mendapat suatu infeksi bakteri,
tindakan operasi, diare atau penyakit
berat lainnya.
Bagaimana terjadi?

Krisis terjadi bila kebutuhan fisiologis terhadap


hormon tersebut melebihi kemampuan kelenjar
adrenal untuk menghasilkan hormon tersebut,
yaitu pada penderita dengan kekurangan hormon
kelenjar adrenal yang kronis yang terkena stress
atau penyakit.
Etiologi dari krisis Addison ini antara lain adalah
infeksi, trauma, tindakan pembedahan, luka bakar,
kehamilan, anestesi umum dan keadaan
hipermetabolik.
Penyakit Addison vs Krisis Addison

Penyakit Addison adalah suatu kondisi dimana


kelenjar adrenal tidak dapat memproduksi dengan
cukup beberapa jenis hormon. Sangat jarang
ditemukan.
Pada penyakit Addison gejala berkembang secara
lambat mulai dari beberapa bulan sampai dengan
tahun ditandai dengan: lemah badan, lekas lelah,
anoreksia, penurunan berat badan dan
hiperpigmentasi, sedangkan krisis adrenal terjadi
secara akut yaitu muntah muntah dan nyeri
abdominal dan syok hipovolemik.
PEMBAHASAN
KELENJAR
ADRENAL
Kelenjar Adrenal
Adalah dua struktur kecil yang terletak di atas masing-
masing ginjal.
Terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan
bagian tengah (medula).
Kelenjar Adrenal
Medula adrenal secara
fungsional berkaitan dengan
sistem saraf simpatis yang
mensekresi hormon
epinefrin dan norepinefrin.
Korteks adrenal mensekresi
kelompok hormon
kortikosteroid.
Zona glomerulosa : mensintesis
mineralokortikoid (aldosteron)
Zona fasikulata : mensintesis
glukokortikoid
(kortisol/hidrokortison)
Zona retikularis : mensintesis
androgen adrenal & glukokortikoid
KORTEKS
ADRENAL
Biosintesis aldosteron & kortison
Biosintesis androgen
adrenal
Sekresi
Fungsi Hormon Korteks Adrenal
1. Aldosteron
. Berfungsi menjaga
keseimbangan ion
natrium dalam tubuh
. Sekresi dipengaruhi oleh
renin dan angiotensin
. ACTH berperan
memelihara sel-sel
glomerulosa agar
sensitif terhadap
regulator utamanya.
Fungsi Hormon Korteks Adrenal
2. Glukokortikoid
Fisiologis: metabolisme, respon terhadap
stress, metabolisme air.
Farmakologis :
-Anti inflamatori
-Immunorepresif penting dalam transplantasi
-Anti alergi penghambatan sistesis histamine
3. Kortisol
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme protein
Metabolisme lemak
Fungsi Hormon Korteks Adrenal

4. DHEA
. Pada masa fetus: merupakan bahan dasar estriol
indikator kesehatan janin
. Pada masa dewasa: pertumbuhan rambut pada
daerah pubik wanita
MEDULLA
ADRENAL
Medulla Adrenal

Sel-sel penyusun bagian medula dari kel. Adrenal berasal


dari sel-sel krista neuralis
Sel-sel pada bagian ini mengandung granula sel kromafin
Ada dua tipe sel kromafin yang menghasilkan produk yang
berbeda
Pada manusia 80% sel kromafin menghasilkan katekolamin

Produk adrenal medulla


1. Adrenalin (epinephrine) katekolamin
2. Noradrenalin (norepinephrine)
Sintesis Adrenalin &
Noradrenalin
Tyrosin
hidroksilasi
L-Dopa
dekarboksilasi
Dopamine (3,4-dihydroxyphenilalanine)
hidroksilasi
Noradrenaline
metilasi
Adrenaline
Kerja Katekolamin (adrenalin
& noradrenalin)
Adrenalin dan noradrenalin dapat memberikan efek
yang berbeda pada jaringan yang berbeda
Adrenalin dan noradrenalin memberikan efek yang
sama pada :
Sistem kardiovakuler
Sistem respirasi
Saluran pencernaan
Sistem syaraf pusat
Darah
Katekolamin &
metabolisma
Adrenalin memacu glikogenolisis dan glukoneogenesis
di dalam hati
Noradrenalin menghambat sekresi insulin-yang
diinduksi oleh glukosa dari sel- pada pulau Lagerhans
dalam pankreas
Adrenalin dan noradrenalin meningkatkan lipolitik
dalam jaringan lemak dan otot sehingga meningkatkan
konsentrasi asam lemak bebas dalam plasma darah
Adrenalin meningkatkan konsumsi oksigen total dan
memingkatkan laju metabolisme basal
II. KELAINAN-
KELAINAN
ADRENOKORTIK
AL
1. Hipofungsi
Insufisiensi Adrenokortikal Primer
(Penyakit Addison)
Insufisiensi Adrenokortikal Sekunder
Insufisiensi adrenal akut (KRISIS
ADRENAL)
2. Hiperfungsi
Sindroma Cushing
Sindroma ACTH Ektopik
Tumor-tumor adrenal
HIPERFUNGSI :
SINDROMA CUSHING
Glukokortikoid yang berlebihan kronis, apapun
penyebabnya, menyebabkan terjadinya gejala-gejala
dan gambaran fisik
Penyakit Cushing didefinisikan sebagai bentuk spesifik
tumor hipofisis yang berhubung dengan sekresi ACTH
hipofisis berlebihan
Etiologi dan Patogenesis : Sel-kortikotrof yang timbul
spontan dari adenoma hipofisis merupakan penyebab
primer dan akibat dari hiperplasia ACTH serta
hiperkortisolisme menyebabkan timbulnya
abnormalitas-abnormalitas endokrin yang khas serta
disfungsi hipotalamus.
HIPERFUNGSI : Sindroma
ACTH Ektopik
Etiologi dan Patogenesis
Sindroma ini timbul bila terdapat tumor-tumor non hipofisis
yang mensintesis dan mensekresi ACTH yang aktif secara
biologis dalam jumlah berlebihan. Peptida-peptida -LPH dan
P-endorfin yang berkaitan juga disintesis dan disekresi,
sebagai fragmen-fragmen ACTH yang inaktif.
Produksi CRH juga telah diperlihatkan pada tumor ektopik
yang mensekresi ACTH, tapi apakah CRH memainkan peranan
dalam pathogenesis masih belum jelas.
Sindroma ACTH ektopik terjadi terutama hanya pada sejumlah
kecil tumor dengan jenis-jenis tertentu karsinoma small cell
pada paru paru menjadi penyebab pada 50% kasus.
HIPERFUNGSI : Tumor-
tumor Adrenal
Etiologi dan Patogenesis
Adenoma-adenoma dan karsinoma-karsinoma adrenal
yang memproduksi glukokortikoid timbul secara
spontan.
Tumor-tumor ini tidak dipengaruhi oleh hipotalamus-
hipofisis dan secara otonom mensekresi steroid-steroid
adrenokortikal. Yang lebih jarang, timbul karsinoma-
karsinoma adrenal akibat adanya hipersekresi ACTH
yang berlangsung kronis pada pasienpasien penyakit
Cushing dan hiperplasia nodular adrenal ataupun
hiperplasia adrenal kongenital.
HIPOFUNGSI :
INSUFISIENSI ADRENAL
DEFINISI
Adalah sekresi yang inadekuat dari adrenokortikosteroid, dapat terjadi
sebagai hasil dari sekresi ACTH yang tidak cukup atau karena kerusakan dari
sebagian atau seluruh kelenjar adrenal. Manifestasi yang terjadi dapat
bermacam macam , dapat terjadi tiba-tiba dan mengancam jiwa atau dapat
juga berkembang secara bertahap dan perlahan-lahan.

KLASIFIKASI
Insufisiensi adrenal dibagi menjadi 3 tipe, tergantung dari dimana terjadinya
masalah pada kelenjar hypothalamic pituitary-adrenal dan seberapa cepat
turunnya hormon-hormon tersebut :

1. Chronic primary adrenal insufficiency (Addison disease)


2. Chronic secondary adrenal insufficiency
3. Acute adrenal insufficiency (Adrenal Crisis)
1. Chronic Primary Adrenal
Insufficiency (Addison Disease)
Penyakit ini berhubungan dengan kerusakan secara lambat
dari kelenjar adrenal, dengan defisiensi kortisol, aldosteron,
dan adrenal androgen dan kelebihan dari ACTH dan CRH
yang berhubungan dengan hilangnya feedback negatif.
Patofisiologi :
Insufisiensi adrenal kronis terjadi ketika kelenjar adrenal
gagal untuk mengeluarkan hormon dalam jumlah yang
adekuat, untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, walaupun
ACTH keluar dari kelenjar pituitari.
Etiologi
1. Autoimun ( kurang lebih 70-90 kasus)
2. Infeksi ( TBC, Histoplasmosis, HIV, Syphilis)
3. Keganasan ( metastase dari paru paru, mamae,
carcinoma colon, melanoma, lymphoma)
Gejala gejala dan tanda tanda
Gejala yang berhubungan dengan kekurangan kortisol
Lemah badan, cepat lelah, anoreksia, mual-mual, muntah,
diare, hipoglikemi, hipertensi ortostatik ringan, hiponatremi,
eosinophilia.
Gejala yang berhubungan dengan kekurangan aldosteron
Hipertensi ortostatik, hiperkalemia, hiponatremia
Gejala yang berhubungan dengan kekurangan androgen
Kehilangan bulu bulu axilla dan pubis
Gejala yang berhubungan dengan kelebihan ACTH
Hiperpigmentasi kulit dan permukaan mukosa
2. Chronic Secondary
Adrenal
Adalah penurunan Insufficiency
kadar kortisol yang berlebihan,
berhubungan dengan kehilangan fungsi secara lambat
dari hypothalamus dan pituitari. Kadar kortisol dan
ACTH keduanya menurun, tetapi kadar aldosteron dan
adrenal androgen biasanya normal karena keduanya
diregulasi diluar jalur hipotalamus hipofise.
Patofisiologi
Insufisiensi adrenal kronis sekunder terjadi ketika
steroid eksogen menekan hypothalamus-pituitary-
adrenal axis (HPA). Bila terjadi penurunan dari steroid
eksogen ini akan mencetuskan suatu krisis adrenal
atau stress yang akan meningkatkan kebutuhan
kortisol.
Etiologi
-Terapi glukokortikoid jangka lama ( mensupresi CRH )
-Tumor pituitari atau hipotalamus
-Radiasi pituitari
-Penyakit infeksi dan infiltrasi dari kelenjar pituitari (sarkoid,
hystiosistosis,TB, histoplasmosis)

Gejala dan tanda tanda :


Yang berhubungan dengan kekurangan hormon kortisol
adalah: lemah badan, cepat lelah, anoreksia, mual-mual,
muntah, diare, hipoglikemi, eosinophilia, hipotensi ortostatik
yang ringan.
3. Acute Adrenal Insufficiency
(KRISIS ADRENAL/KRISIS ADDISON)

DEFINISI
Suatu keadaan gawat darurat yang berhubungan
dengan menurunnya atau kekurangan hormon
yang relatif dan terjadinya kolaps sistem
kardiovaskuler dan biasanya gejala gejalanya non
spesifik, seperti muntah dan nyeri abdomen.
Krisis Adrenal

INSIDENSI
Insidensi dari krisis adrenal sangat jarang yaitu : sekitar 4 dari
100.000 orang.

ETIOLOGI
Penyebab primer : perdarahan kelenjar adrenal bilateral,
trombosis atau nekrosis selama terjadi sepsis atau ketika
mendapat antikoagulan.
Penyebab sekunder : peripartum pituitary infark (Sheehan`s
syndrom), Pituitary apoplexy ( perdarahan pada kelenjar
pituitary), trauma kepala dengan gangguan batang kelenjar
pitutari, tetapi biasanya tidak seberat pada keadaan adrenal
insuficiency primer karena sekresi aldosteron tidak dipengaruhi.
Krisis Adrenal
FAKTOR RESIKO
Penggunaan steroid , kurang lebih 20 mg sehari dari
prednison atau persamaannya sekurang kurangnya 5 hari
pada 1 tahun terahir, penderita menerima dosis yang
mendekati kadar fisiologis yang dibutuhkan selama 1 bulan
untuk memulihkan fungsi dari kelenjar adrenal.
Stres fisiologik yang berat seperti sepsis, trauma, luka
bakar, tindakan pembedahan.
Organisme yang berhubungan dengan krisis adrenal yaitu
haemophilus influenza, staphilokokus aureus, streptokokus
pneumonia, jamur. Selain itu penggunaan obat inhalasi
fluticasone, setelah injeksi steroid intra artikular, dan pada
pengguna obat-obatan ketokonazole, phenitoin, rifampisin.
Gambar 3. Aktifitas dari hipotalamus-pituitary-adrenal axis pada
A. keadaan normal
B. Respon terhadap stres
C. Dalam keadaan critically illnes
(dikutip dari Corticosteroid Insufficiency in Acutely ill patient, N Eng J Med2003;348:727-34)
Krisis Adrenal
GEJALA KLINIS
Syok yang sulit dijelaskan etiologinya biasanya tidak ada
pengaruh dengan pemberian resusitasi cairan atau
vasopresor.
Hipotermia atau hipertermia
Yang berhubungan dengan kekurangan kortisol yaitu cepat
lelah, lemah badan, anoreksia, mual mual dan muntah ,
diare, hipoglikemi, hipotensi, hiponatremi.
Yang berhubungan dengan kekurangan hormon aldosteron
yaitu hiperkalemia dan hipotensi berat yang menetap
Lain lain tergantung dari penyebab, mungkin didapatkan
panas badan, nyeri abdomen dan pinggang yang
berhubungan dengan perdarahan kelenjar adrenal.
Krisis Adrenal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : Darah rutin, kimia darah, AGD, kadar glukosa, kadar
ACTH dan kortisol (jika terdapat byk waktu)
ACTH Test :
Cara melakukan ACTH test adalah pertama tetapkan kadar kortisol
plasma baseline, kemudian berikan ACTH 250 mcg intavena yang
diberi tekanan kemudian pantau serum kortisol 30-60 menit setelah
diberikan ACTH. Kenaikan kurang dari 9 mcg dapat dipikirkan sebagai
insuficiensi adrenal.
Imaging : foto thorax, CT scan abdomen
Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan histologis (tergantung dari penyebab kegagalan
adrenal).
Krisis Adrenal
PENATALAKSANAAN
Cairan isotonik seperti NaCl 9% diberikan untuk menambah
volume dan garam.
Jika penderita hipoglikemi dapat di berikan cairan dextrose 50%
Steroid IV secepatnya : dexametason 4 mg atau hydrokortisone
100 mg. Setelah penderita stabil lanjutkan dengan dexametasone
4 mg IV tiap 12 jam atau hydrokortison 100 mg IV tiap 6-8 jam.
Obati penyakit dasarnya seperti infeksi dan perdarahan, untuk
infeksi dapat diberikan antibiotik.
Untuk meningkatkan tekanan darah dapat diberikan dopamin
atau norepineprin.
Terapi pengganti mineralokortikoid dengan fludricortisone
Penderita harus dikonsultasikan dengan endokrinologist, spesialis
penyakit Infeksi, ahli critical care, kardiologis, ahli bedah.
Krisis Adrenal

PROGNOSIS
Pada keadaan tidak didapatkan perdarahan adrenal
bilateral, kemungkinan hidup dari penderita dengan
krisis adrenal akut yang didiagnosa secara cepat dan
ditangani secara baik, mendekati penderita tanpa krisis
adrenal dengan tingkat keparahan yang sama. Penderita
yang penyakitnya berkembang menjadi perdarahan
sebelum dapat dilakukan pemeriksaan CT scan atau test
hormonal jarang yang dapat bertahan hidup.
Karena insiden dari krisis adrenal dan perdarahan
adrenal sulit diketahui secara pasti maka mortalitas dan
morbiditasnya tidak diketahui dengan jelas.
KESIMPULAN
Setiap dokter yang bertugas di unit gawat darurat
(UGD) harus dapat mengenali insufisiensi
adrenokortikal yang potensial mengancam jiwa.
Diagnosis awal dan keputusan memilih terapi
bersifat dugaan dan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan terkadang hasil
laboratorium.
Keterlambatan penanganan karena menunggu
diagnosis pasti dapat berakibat pada hasil akhir
yang buruk pada pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai