(lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang terutama bidang kesehatan
menyebabkan terjadinya peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia termasuk Indonesia. Namun di balik keberhasilan peningkatan UHH
terseliptantanganyangharusdiwaspadai, yaitu ke depannya Indonesia akan menghadapi beban tiga (triple burden) yaitu di samping meningkatnya
angka kelahiran dan beban penyakit (menular dan tidak menular), juga akan terjadi peningkatan Angka Beban Tanggungan penduduk kelompok
usia produktif terhadap kelompok usia tidak produktif.
Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lansia akan mengalami penurunan derajat kesehatan baik secara alamiah maupun akibat penyakit. Oleh
karena itu, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk lansia maka sejak sekarang kita sudah harus mempersiapkan dan
merencanakan berbagai program kesehatan yang ditujukan bagi kelompok lansia.
O'
Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan terutama di bidang kesehatan. Bangsa yang sehat ditandai
dengan semakin panjangnya usia harapan hidup penduduknya.
Gambar I
Proyeksi Rata-rata Usia Harapan Hidup Penduduk Indonesia dan Dunia Tahun 2000-2100
Rat
arata
Duni
a
Indo
nesi
a
Gambar 2
Proyeksi Jumlah Penduduk Dunia dan Lansia Tahun 2013, 2050 dan 2100
Gambar 2 memperlihatkan proyeksi jumlah penduduk dunia dan lansia pada tahun 2013, 2050 dan 2100. Nampak adanya kecenderungan
peningkatan jumlah penduduk dunia dan lansia dari dari
tahun ke tahun.
Jumlah Penduduk
Dunia
JumlahLanaia <ft
Nagara Berfcembang
Jumlah Lansia <
Negara Maju
Gambar 3
Gambar 3
persentase penduduk
dan dunia pada tahun
adanya kecenderungan
lansia dibandingkan
pesat sejak tahun 2013
dunia) hingga tahun 2050
dunia) dan 2100 (41 % di
Sebaliknya untuk
59 tahun, persentasenya
pada tahun 2050 dan
memperlihatkan pertambahan
lansia (60+ tahun) di Indonesia
2013, 2050 dan 2100. Nampak
peningkatan persentase kelompok
kelompok usia lainnya yang cukup
(8,9% di Indonesia dan 13,4% di
(21,4% di Indonesia dan 25,3% di
Indonesia dan 35,1 % di dunia).
kelompok usia 0-14 tahun dan 15cenderung mengalami penurunan
2100.
Gambar 4 memperlihatkan komposisi penduduk lansia di Indonesia tahun 2012. Nampak proporsi penduduk lansia di
Gambar 4
Komposisi Penduduk Lansia di Indonesia Tahun 2012
Indonesia pada tahun 2012 sebesar 7,59%. Jumlah lansia perempuan (10.046.073 jiwa atau 54%) lebih banyak dari
pada lansia laki-laki (8.538.832 jiwa atau 46%).
Gambar 5
Perkembangan Proporsi Penduduk Lansia di Indonesia Tahun 1980 - 2020
Gambar 5 memperlihatkan perkembangan proporsi
penduduk lansia di Indonesia sejak tahun 1980 sampai
2010 dan proyeksi tahun 2020. Sejak tahun 2000,
persentase penduduk lansia melebihi 7% yang berarti
Indonesia mulai masuk ke dalam kelompok negara
berstruktur tua (ageing population). Adanya struktur
ageing population merupakan cerminan dari semakin
tingginya rata-rata usia harapan hidup (UHH).
Tingginya UHH merupakan salah satu indikator
keberhasilan pencapaian pembangunan nasional
terutama di bidang kesehatan.
ll.M
1980
1990
1000
2010
2020
Angka Beban Tanggungan adalah angkayang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur < 15 tahun dan > 65
tahun) dan banyaknya orang yang termasuk umur produktif (umur 15-64 tahun). Secara kasar perbandingan angka beban tanggungan
menunjukkan dinamika beban tanggungan umur produktif terhadap umur non-produktif. Angka ini mencerminkan besarnya beban ekonomi yang
harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai penduduk usia non produktif. Contoh: Angka Beban Tanggungan di wilayah Xsebesar
50%,artinyasetiap 100 orang penduduk yang masih produktif akan menanggung50 orang yang tidak produktif di wilayah X.
Gambar 6
Angka Beban Tanggungan per Provinsi Tahun 2012
Gambar 6 memperlihatkan Angka Beban Tanggungan per
provinsi tahun 2012 dengan beban tanggungan tertinggi
adadi Provinsi NusaTenggaraTimur (78,2%), sedangkan
Angka Beban Tanggungan terendah ada di Provinsi DKI
Jakarta (36,93%).
/yW'S/W'VW/W/
Angka Be ban Tanggungan (%)
i Perkotaan Perdesaan
. Perkotaan + Perdesaan
2008, 2010 dan 2012 dalam BPS, Statistik Penduduk Lanjut Usia 2012.
Gambar 8
Proporsi Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam I Bulan Terakhir menurut Tipe Daerah, Tahun 2012
Gambar 8 memperlihatkan proporsi penduduk lansia yang
mengalami keluhan kesehatan berdasarkan tipe daerah.
Proporsi penduduk lansia yang mengalami keluhan
kesehatan di daerah perdesaan relatif lebih tinggi daripada
di perkotaan (52,81 % berbanding 51,11 %).
Sumber: Susenas, 2012 dalam BPS, Profil Statistik Kesehatan Tahun 2013
Gambar 9
Persentase Penduduk Lansia yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dalam I Bulan Terakhir
Gambar 10
Proporsi Penduduk Lansia yang Sakit menurut Tempat Berobat Jalan dan Tipe Daerah Tahun 2012
Sumber: Susenas 2012 dalam BPS. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2012.
Tabel I
10 Penyakit Terbanyak pada Lansia Tahun 2013
N
o.
Jenis Penyakit
1
Hipertensi
2
3
Artritis
45.0
51.9
54.8
Strok
33.0
46.1
67.0
5.6
DM
5.5
8.6
4.8
6
7
Kanker
3.2
3.9
5.0
2.8
3.6
3.2
8
9
Batu ginjal
Gagal iantung
1.3
0.7
1.2
0.9
1.1
0.5
0.5
1
Gagal ginial
0
Sumber: Kementerian Kesehatan Rl, Riskesdas, 2013
9.4
3.5
1.1
0.6
Tabel I memperlihatkan 10 penyakit tersering yang diderita kelompok lansia, tahun 2013. Nampak jenis penyakit yang
mendominasi adalah golongan penyakit tidak menular, penyakit kronik dan degeneratif, terutama golongan penyakit
kardiovaskular.
Posyandu Lansia
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia adalah suatu wadah pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) untuk melayani
penduduk lansia, yang proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM),
lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan Iain-lain, dengan menitikberatkan pelayanan kesehatan pada upaya
promotif dan preventif. Di samping pelayanan kesehatan, Posyandu Lansia juga memberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan, keterampilan,
olah raga, seni budaya, dan pelayanan lain yang dibutuhkan para lansia dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan. Selain itu Posyandu Lansia membantu memacu lansia agar dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri.
Gambar I I
Jumlah Posyandu Lansia per Provinsi Tahun 2013
Gambar I I memperlihatkan jumlah Posyandu
Lansia yang terbanyak di Provinsi Jawa Timur yaitu
berjumlah 52.450 Posyandu Lansia. Saat ini
Posyandu Lansia baru tersedia di 15 provinsi di
Indonesia.
Sumber: Kementerian Kesehatan Rl, Bina Upaya Kesehatan, 2013
I
ii
I
2! * li
?s*S5
o o o o
o o o o
o o o o
o o o o
o o
Yang dimaksud Puskesmas Santun Lansia adalah Puskesmas yang menyediakan ruang khusus untuk melakukan pelayanan bagi kelompok usia
lanjut yang meliputi pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Ciri-ciri Puskesmas Santun Lansia yaitu pelayanannya
secara pro-aktif, baik, berkualitas, sopan, memberikan kemudahan dalam pelayanan kesehatan kepada lansia, memberikan
keringanan/penghapusan biaya pelayanan bagi lansia yang tak mampu, memberikan berbagai dukungan dan bimbingan kepada lansia dalam
memeliharadan meningkatkan kesehatan melalui kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor.
Gambar 12
Jumlah Puskesmas Santun Lansia per Provinsi Tahun 2013
Gambar 12 memperlihatkan jumlah Puskesmas Santun Lansia per provinsi, yang terbanyak ada di Provinsi Jawa Barat yang mencapai 106
Puskesmas. Saat ini Puskesmas Santun Lansia sudah ada di 28 provinsi.
Mengupayakan agar para Lansia menikmati masa tua bahagia dan berguna.
Memfokuskan pada upaya promotif dan preventif.
Kegiatan pembinaan sebaiknya dimulai dari usia pra lansia dengan kegiatan penyuluhan, pelayanan kesehatan, gizi dan psikososial
agar kondisi kesehatan lansia terjagasehinggatetap produktif.
Adanya peran serta aktif dan partisipasi lintas sektor.
Meningkatkan koordinasi Lintas Sektor di setiap tingkat administrasi, seiring dengan program kerja Komisi Daerah Lansia.
(Permendagri Nomor 60 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Komisi Daerah Lanjut Usia dan Pemberdayaan Masyarakat
dalam Penanganan Lanjut Usiadi Daerah)
Puskesmas sebagai kunci utama dalam penggerakan masyarakat diharapkan melakukan upaya pro aktif bekerjasama dengan para
tokoh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan lansia.
Pelayanan kesehatan,
Pelayanan kesehatan,
Perlindungan sosial.
Meliputisemuaaspek,
Saran
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Lansia, maka pemerintah dan masyarakat harus mengupayakan peningkatan kesejahateraan sosial dan
kesehatan bagi kelompok penduduk lansia. Upaya tersebut berupa serangkaian kegiatan yang dilaksanakan
secara terkoordinasi antara pemerintah dan masyarakat untuk memberdayakan lansia agar lansia tetap dapat
melaksanakan fungsi sosialnya dan berperan aktif secara wajar dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Diperlukan keterlibatan, peran dan tanggung jawab pemerintah, masyarakat, dan lembaga/organisasi sosial untuk
bersama-sama berkomitmen dan bertindak dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bagi para lansia. Seluruh
upaya ini harus dilakukan dengan cara memberdayakan para lansia untuk ikut aktif berpartisipasi dalam
pembangunan untuk mengurangi kemiskinan, memperoleh kesehatan yang lebih baik dan mendukung kehidupan
sosial kemasyarakatan. Lansia diberdayakan dengan tetap memperhatikan fungsi, kearifan, pengetahuan,
keahlian, keterampilan, pengalaman, usia, kondisifisikdan mental.
EQ1M
Kementerian Kesehatan Rl