Anda di halaman 1dari 41

Mekanisme hormon

dan peranan dlm metabolisme

Oleh
2/5/2020 Sumarman 1
1.1 Latar Belakang
• Sistem endokrin terlibat dalam semua aspek integratif kehidupan,
termasuk pertumbuhan, diferensiasi seks, metabolisme, dan
adaptasi terhadap lingkungan yang selalu berubah, dalam hal ini
akan berfokus pada aspek peran endokrin dalam metabolisme.
• Kelenjar yang berperan dalam metabolisme diantaranya Kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid dan kelenjar adrenal.
• Kelenjar2 yang berperan dalam metabolisme ini terletak di kanan
dan kiri trakhea untuk kelenjar tiroid dan paratiroid, sedangkan
kelenjar adrenal terletak di atas kutub sebelah atas setiap ginjal.

2/5/2020 2
NEXT
• Pertumbuhan dan fungsi dari kelenjar tiroid paling sedikit
dikendalikan empat mekanisme : sumbu hipotalamus-hipofisis-
tiroid klasik,hormon pelepas-tirotropin hipotalamus (TRH)
merangsang sintesis dan pelepasan dari hormon perangsang-
tiroid hipofisis anterior (TSH), merangsang sekresi hormon dan
pertumbuhan oleh kelenjar tiroid; kemudian deiodininase
hipofisis dan perifer, yang memodifikasi efek dari T4 dan T3.
• Kelenjar paratiroid menghasilkan h paratiroid yang mengatur
metabolisme zat kapur dan menegndalikan di dalam darah dan
tulang.
• Di korteks adrenal menghasilkan beberapa hormon steroid, yang
paling penting adalah kortisol, aldosteron dan androgen adrenal.
2/5/2020 3
2.1 SISTEM ENDOKRIN
• Sistem endokrin terlibat dalam semua aspek integratif kehidupan,
termasuk pertumbuhan, diferensiasi seks, metabolisme, dan
adaptasi terhadap lingkungan yang selalu berubah.
• Bab ini berfokus pada aspek peran endokrin dalam metabolisme.
• System Endokrin Meliputi:
1. Reseptor yg berperan utk mendeteksi proses regulasi dlm tbh
2. Integrator (dapat berupa neuron, kelenjar endokrin)
3. Organ efektor yg selanjutnya menyampaikan pesan di dlm sel
4. Hormon yg bertugas menyampaikan pesan di dlm sel

2/5/2020 4
2.1.1 Konsep Utama Hormon:

1. Hormon berfungsi sebagai pembawa pesan kimia, bergerak melalui darah ke


daerah target yang jauh dari tindakan, atau bertindak lebih lokal sebagai
utusan parakrin atau autokrin yang memicu efek lebih lokal.
2. Kebanyakan hormon ada dalam cairan tubuh sepanjang waktu, tetapi dalam
jumlah yang lebih besar atau lebih kecil, tergantung pada kebutuhan tubuh.
3. Hormon bereaksi dg berinteraksi dg reseptor afinitas tinggi, yang pada
gilirannya di h/d satu atau lebih sistem efektor dalam sel. Beberapa reseptor
hormon yang terletak pada permukaan sel dan bertindak melalui mekanisme
pembawa pesan kedua, dan lain-lain berada dalam sel, di mana mereka
demodulasi sintesis enzim, transpor protein, atau struktural protein.

2/5/2020 5
2.1.2 Klasifikasi Hormon

1. Peptida/ Protein
• Merupakan kelompok terbesar dan diarahkan oleh mRNA pada retikulum endoplasma,
sebagian besar dibentuk sebagi pro hormon peptide yang berasal dari pre pro hormon
menghasilkan pro hormon, kemudian pepetida itu selanjutnya di pecahkan di apparatus
golgi membentuk hormon.
• Contoh : peptida, polipeptida, glikoprotein, dan protein, dapat sekecil thyrotropin
releasing hormon (TRH), yang mengandung tiga asam amino, sebagian besar dan
kompleks sebagai hormon pertumbuhan (GH) dan follicle-stimulating hormone (FSH) ,
yang memiliki sekitar 200 asam amino. Glikoprotein adalah hormon peptida besar yang
terkait dengan karbohidrat (misalnya, FSH)
2. Amina
• Derivet asam amino tirosin, yang di sekresikan oleh kelenjar tiroid dan medulla kelenjar
adrenal (catecholamines).
• Contoh : norepinefrin dan epinefrin, yang berasal dari asam amino tunggal (yaitu,
tirosin), dan hormon tiroid, yang berasal dari dua iodinasi residu asam amino tirosin.

2/5/2020 6
NEXT
3. Steroid
• Terdiri dari hormon steroid, yang merupakan turunan dari kolesterol,
tererdifusi melewati membran sel, reseptor dalam sel
4. Turunan Asam Lemak
• Sekelompok senyawa yang memiliki aksi mirip hormon
• Contoh : Eicosanoids diantaranya asam arakidonat merupakan prekursor paling
penting dan berlimpah dari berbagai eicosanoid. Yang paling penting dari
eicosanoids adalah prostaglandin, leukotrien, dan tromboksan
• Retinoid (misalnya, asam retinoat) juga berasal dari asam lemak dan memiliki
peran penting dalam mengatur aksi reseptor inti.

2/5/2020 7
Kelas Hormon Berdasarkan Struktur

.
Amina dan Asam Senyawa Asam
Peptida, polipeptida, dan Protein Steroid
Amino Lemak
Dopamin Corticotropin-releasing hormone (CRH) Aldosterone Eicosanoids
Epinefrin Growth hormone–releasing hormone (GHRH) Glucocorticoids Retinoid
Norepinefrin Thyrotropin-releasing hormone (TRH) Estrogens
Hormon Tiroid Adrenocorticotropic hormone (ACTH) Testosterone
Follicle-stimulating hormone (FSH) Progesterone
Luteinizing hormone (LH) Androstenedione
Thyroid-stimulating hormone (TSH) 1,25-Dihydroxyvitamin D
Growth hormone (GH) Dihydrotestosterone (DHT)
Antidiuretic hormone (ADH) Dehydroepiandrosterone (DHEA)
Oxytocin
Insulin
Glucagon
Somatostatin
Calcitonin
Parathyroid hormone

Hampir semua peptida dan katekolamin bersifat hidrofilik sedangkan semua steroid
dan hormon
2/5/2020 tiroid bersifat hidropfobik. 8
2.1.3 Siklus kerja Hormon :

1. Hidrofilik, bereaksi dengan reseptor pada membran dan mengaktifkan pesan


kedua ( Second messenger ), karena tidak dapat menembus dua lapisan lemak
yang memebentuk membran sel. (Gbr. 1, A hidrofolik)
2. Hidrofobik, bereaksi dengan reseptor internal, karena dapat berdifusi
menembus dua lapisan lipid dari membran sel, umumnya reseptor berperan
sebagai faktor transkripsi dan mempengaruhi ekspresi gen. (Gbr. 1, A
hidrofobik)
• (Gbr. 1, A dan B)

2/5/2020 9
Gbr

2/5/2020 10
2.1.4 Pengaturan Sekresi Hormon

1. Umpan Balik Negatif


• Umpan balik negatif adalah mekanisme utama dalam sistem endokrin untuk
mempertahankan homeostasis, pengaturan sekresi hormon. Sekresi dari
hormon yang spesifik di-”on atau off”-kan oleh perubahan fisiologi yang
spesifik.
• Hormon dapat secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi sekresinya
sendiri melalui mekanisme down- regulation (penurunan jumlah reseptor
hormon yang menyebabkan penurunan sensifitas pada hormone)
1. Umpan Balik Positif
• Up-regulation: peningkatan jumlah reseptor hormon yang menyebabkan sel
lebih sensitif terhadap hormon tertentu, Sangat jarang terjadi.

2/5/2020 11
2.1.5 Pengaturan Metabolisme O/ hormon

1. Hormon kelenjar Tiroid :


a. Mempertahankan keseimbangan energi metabolik
b. Mrpk pencetus u/ fungsi normal dr semua sel termsk sel otot jantung,
c. Menunjang proses tumbuh / growth dan perkembangan sejak bayi’
2. Stimulasi sekresi hormon Kortisol oleh Korteks Adrenal
• a. KGD  Hypothalamus mensekresikan CRH (corticotropin-releasing hormon)
 Anterior pituitary cel mensekresikan ACTH (adrenocorticothropic hormon)
 Korteks Adrenal mensekresikan Kortisol (dan glukokortikoid lainnya)
[ Kortisol mencegah uptake glukosa oleh sel – sel otot]
• b. Jalur pengaturan Umpan Balik Negatif :
• a. Kortisol menghambat sekresi ACTH oleh Korteks Adrenal
• b. Kortisol juga menghambat sekresi CRH dari Hypothalamus

2/5/2020 12
NEXT
3. Peran pulau2 Langerhans Pankreas dalam Metabolisme :
a. Sel – sel alfa mensekresikan glukagon, sedang sel – sel beta menghasilkan insulin.
b. Insulin menurunkan KGD untuk uptake glukosa,merangsang otot dan hati untuk
meningkatkan sinteis glikogen (glikogenesis).
c. Glokagon meningkatk KGD dg merangsang hati utk mengubah glikogen glukosa dan
menstimulasi konversi asam lemak dan asam amino menjadi glukosa
(glukoneogenesis).
d. Sekresi insulin dan glukagon dikendalikan oleh kadar gula darah.
e. Insulin-glukagon merupakan sistem tercepat utk mempertahank KGD DBN secra ketat
f. Diabetes militus :
• 1. Type II = Reseptor insulin tdk dpt mengikat hormon
• 2. Type I = Penurunan jumlah sel – sel beta à kekurangan insulin, memerlukan suntikan
insulin.

2/5/2020 13
2.2 KELENJAR TIROID
• Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di
leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus,
sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu – kupu. (Gbr. 2)
• Kelenjar Tiroid
• (Gbr. 2)
• Dalam keadaan normal kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba,
tetapi bila membesar, dokter merabanya dengan mudah dan suat benjolan
bisa tampak dibawah atau disamping jakun.
• Kelenjar tiroid, menghasilkan hormon tiroid dan kalsitonin (dari sel – sel C),
yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh. (Gbr.3)

2/5/2020 14
(Gbr. 2)

2/5/2020 15
NEXT
• Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh
melalui 2 cara :
1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan
protein
2. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan sel
• Jika sel – sel bekerja keras, maka organ tubuh akan bekerja lebih
cepat. Untuk menghasilkan hormon tiroid memerlukan yodium,
yaitu satu elemen yang terdapat di dalam makanan dan air
• Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi
hormon tiroid. Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa
yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar tiroid dan didaur
ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.

2/5/2020 16
next
• Tubuh memiliki mekanisme rumit untuk menyesuaikan kadar
hormon tiroid.
• Hipotalamus menghasilkan thyrotropin-releasing hormon
(TRH)yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan thyroid-
stimulating hormon (TSH), TSH merangsang kelenjar tiroid untuk
menghasilkan hormon tiroid.
• Jika jumlah hormon tiroid dalam darah mencapai kadar tertentu,
maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam jumlah yang
lebih sedikit, jika kadar hormon tiroid dalam darah berkurang ,
maka kelenjar hipofisa akan mengeluarkan lebih banyak TSH. Hal
ini disebut mekanisme umpan balik.

2/5/2020 17
NEXT
• Hormon tiroid terdapat dalam 2 bentuk :
1. Tiroksin (T4) merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya
memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.
2. Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu
tri-iodo-tironin (T3). Perubahan sekitar 80 % bentuk hormon aktif, sedangkan
20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri.
• Perubahan dari T4 menjadi T3 didalam hati dan organ lainnya, dipengaruhi
oleh berbagai faktor, diantaranya kebutuhan tubuh dari waktu ke waktu.
• Sebagian besar T4 dan T3 terikat erat pada protein tertentu di dalam darah
dan hanya aktif jika tidak terikat pada protein ini. Dengan cara ini, tubuh
mempertahankan jumlah hormon tiroid yang sesuai dengan kebutuhan agar
kecepatan metabolisme tatap setabil.

2/5/2020 18
NEXT
• Agar kelenjar tiroid berfungsi secara normal, maka berbagai faktor harus
bekerja sama secara benar :
1. Hipotalamus
2. Kelenjar hipofisis
3. Kelenjar hipofisa
4. Hormon tiroid (ikatannya dengan protein dalam darah dan perubahan T4
menjadi T3 di dalam hati serta organ lainnya).

2/5/2020 19
2.2.1 Fungsi dari hormon-hormon tiroid

1. Mengatur laju metabolisme tubuh. T3 dan T4 keduanya


meningkatkan metabolisme karena peningkatan komsumsi
oksigen dan produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak,
lien, paru-paru dan testes
2. Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda
dalam intensitas dan cepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih
kuat reaksinya ttp waktunya lbh singkat dibanding dg T4. T3 lebih
sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3
setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.
3. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus
khususnya pertumbuhan saraf dan tulang
4. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin.
2/5/2020 20
NEXT
5. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan
kontraksi otot dan menambah irama jantung.
6. Merangsang pembentukan sel darah merah
7. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh
terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolisme
8. Bereaksi sebagai antagonis insulin
9. Tirokalsitonin mempunyai jaringan sasaran tulang dengan fungsi utama
menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorpsi kalsium di
tulang. Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah kadar kalsium
serum. Kadar kalsium serum yang rendah akan menekan pengeluaran
tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan kalsium serum akan merangsang
pengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah diet kalsium dan sekresi
gastrin di lambung.

2/5/2020 21
NEXT
• Meningkatnya pelepasan hormon tiroid, akan menyebabkan hipertiroidism,
yang juga disebut penyakit Graves.
• Gejala penyakit Graves :
1. Tidak bisa tidur dan gampang lelah
2. Hipertensi / darah tinggi
3. Tidak tahan panas
4. Kehilangan berat badan

2/5/2020 22
2.3 KELENJAR PARATIROID
• Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus
kelenjar tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah.
Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief
cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan
mensekresi hormon paratiroid atau parathormon (PTH).
• Apabila paratiroid dihilangkan atau rusak, menyebabkan hipokalsemia

2/5/2020 23
2.3.1 Fungsi kelenjar Paratiroid

1. Kelenjar paratiroid mensekresikan H. paratiroid atau parathormon (PTH).


2. Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh.
3. Organ targetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap
tulang, PTH mempertahankan reabsorpsi tulang sehingga kalsium serum
meningkat. Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan vitamin D
yang aktif akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari intestin.
Selain itu hormon inipun akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus
ginjal, meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na. karena sebagian
besar kalsium disimpan di tulang maka efek PTH lebih besar terhadap tulang.
Faktor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di samping
tentunya PTSH
• Berikut ini adalah perbedaan antara hormon tiroid dan paratiroid.

2/5/2020 24
2.4 KELENJAR ADRENAL
• Di dalam tubuh terdapat dua kelenjar adrenal, masing-masing mempunyai
berat ± 4 gram. Kelanjar ini terletak di kutub superior ginjal, secara anatomis
kelanjar adrenal dibedakan atas:

2/5/2020 25
2.4.1 Medulla Adrenal

• Adrenal medulla adalah kelenjar adrenal bagian dalam yang menempati 20%
dari kelenjar adrenal, hormone2 yang dihasilkan adalah:
1) Epinefrin (80%)
• Epinefrin menimbulkan efek yang kurang lebih sama dengan nor-epinefrin.
Perbedaan yang bisa dicatat adalah:
a. Epinefrin mempunyai efek metabolik 5 – 10 x lebih besar dp nor-epinefrin.
Akibatnya, perangsangan thd jantung juga menjadi lebih besar.
b. Efek epinefrin dalam mengkontriksikan pembuluh darah dalam otot lebih
lemah dibanding nor-epinefrin.
2) Nor-epinefrin (20%)
• Nor-epinefrin yang ada dalam sirkulasi darah menyebabkan konstriksi seluruh
pembuluh darah tubuh. Hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas jantung,
penghambatan saluran gastrointestinal, dan pelebaran pupil mata.

2/5/2020 26
2.4.2 Korteks Adrenal

1) Zona Glomerolusa
• Zona ini secara eksklusif memproduksi mineralokortikoid, terutama
aldosterone, efek aldosteron adalah meningkatkan jumlah natrium dan
menurunkan jumlah kalium dalam cairan ekstraseluler, selama proses
pembentukan urine.
• Efek berlebihnya kadar aldosteron:
a. Menyebabkan hipokalemia, yaitu keadaan menurunnya konsentrasi kalium
dalam plasma darah sampai di bawah nilai normal.
b. Penderita mengalami kelemahan otot yang berat.
• Efek rendahnya kadar aldosteron:
a. Konsentrasi ion kalium dalam cairan ekstraseluler meningkat sampai jauh di
atas nilai normal.
b. Peningkatan 60 – 100% dari nilai normal menyebabkan keracunan jantung.
Peningkatan di atas itu, menyebabkan gagal jantung.
2/5/2020 27
NEXT
2) Zona Fasikulata
• Zona ini mensintesis glukokortikoid, terutama kortisol.
• Peran kortisol:
a. Mengontrol metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
b. Membantu menolak efek destruktif dari stres mental dan fisik.
• Kortisol yang berlebih menyebk sindrom Cushing yang ditandai oleh:
a. Meningkk KGD (hiperglikemia), menurunnya protein, dan meningkatnya timbunan
lemak.
b. Glukosa tercampur urine (glukosuria), mirip dg DM shg disebut ‘Diabetes Adrenal’.
c. Sebagian glukosa diendapkan sbg lemak tubuh di atas bahu dan wajah, shg disebut
‘punuk kerbau’ (buffalo hump) dan ‘muka bulan’ (moon face).
3) Zona Retikularis
• Zona ini menghasilkan hormon seks adrenal (androgen dan estrogen) yang identik dg yg
dihasilkan gonad. Namun androgen dan estrogen adrenal ini tidak cukup kuat untuk
menimbulkan efek maskulinitas dan feminitas.
2/5/2020 28
NEXT
• Beberapa kelainan terkait dg meningkatnya androgen adrenal.
a. Maskulinitas pada wanita dewasa, tanda-tanda:
• Hirsutisme yaitu mengalami pola pertumbuhan rambut tubuh pria.
• Suara berat
• Otot lengan dan tungkai berkembang
• Payudara mengecil
• Menstruasi mungkin terhenti
b. Pseudohermafroditisme bayi perempuan yg ditandai dg pertumbuhan genetalia ekst
pria.
c. Pubertas prekoks pada anak laki-laki pra-pubertas.
1. Sekresi androgen adrenal tidak disertai dg pembentukan sperma atau aktivitas gonad
karena testis masih berada dalam status pra-pubertas non-fungsional.
2. Gejala pubertas prekoks, antara lain:
• a) Suara menjadi berat
• b) Tumbuh jenggot
• c)
2/5/2020
Penis membesar 29
2.4.3 Contoh Regulasi dari Metabolisme
Glukosa selama Olahraga
1. Sekresi glukagon meningkat selama olahraga untuk mendorong pemecahan
glikogen hati (glikogenolisis)
2. Kadar kortisol juga meningkat selama olah raga, untuk katabolisme protein,
untuk glukoneogenesis selanjutnya
3. Hormon pertumbuhan memobilisasi asam lemak bebas
4. Tiroksin mendorong katabolisme glukosa
5. Ketika intensitas olahraga meningkat, begitu pula dengan tingkat pelepasan
katekolamin untuk glikogenolisis
6. Selama olahraga, tingkat pelepasan glukosa, sangat tepat dengan kebutuhan
otot

2/5/2020 30
NEXT
7) Ketika kadar glukosa menurun, kadar glukagon dan kortisol meningkat secara
signifikan untuk meningkatkan glukoneogenesis.
8) Glukosa tidak hanya harus diantar ke sel, tetapi juga harus diambil oleh sel. Tugas
tersebut dilakukan oleh insulin
9) Olahraga dapat meningkatkan pengikatan insulin pada reseptor dalam serabut otot
10) Up-regulation terjadi dengan insulin setelah 4 minggu olahraga, untuk meningkatkan
sensifitasnya
11) Ketika kadar glukosa plasma rendah, katekolamin dilepaskan untuk mempercepat
lipolisis
12) Trigliserida dipecah menjadi asam lemak bebas oleh lipase, yang diaktivasi oleh:
• a) Kortisol
• b) Epineprin
• c) Norepineprin
• d) Hormon pertumbuhan

2/5/2020 31
2.5 Hormon Pertumbuhan (GH)
• Hormon pertumbuhan / GH (Growth Hormon) adalah suatu hormon anabolik
yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan pembentukan serta
metabolisme tubuh manusia, antara lain :
1. Metabolisme karbohidrat.
• Hormon pertumbuhan memiliki efek antagonis terhadap insulin sehingga
meningkatkan kadar gula dalam darah, yang nantinya akan meningkatkan
proses konversi karbohidrat menjadi protein.
2. Metabolisme lemak.
• Hormon pertumbuhan akan meningkatkan penguraian lemak tubuh menjadi
asam lemak bebas dan gliserol sehingga kadar lemak dalam darah meningkat.
3. Metabolisme mineral.
• Hormon pertumbuhan meningkatkan kadar kalsium, magnesium serta fosfat
sehingga merangsang pertumbuhan panjang dari tulang keras dan
pertumbuhan tulang rawan terutama pada anak-anak.
2/5/2020 32
3.1 KESIMPULAN
• Sistem endokrin terlibat dalam semua aspek integratif kehidupan, . Kelenjar
yang berperan dalam metabolisme diantaranya Kelenjar tiroid, kelenjar
paratiroid dan kelenjar adrenal.
• Kelenjar-kelenjar yang berperan dalam metabolisme ini terletak di kanan dan
kiri trakhea untuk kelenjar tiroid dan paratiroid, sedangkan kelenjar adrenal
terletak di atas kutub sebelah atas setiap ginjal. Dengan kita mempelajari
sistem endokrin terutama peranannya dalam metabolisme kita bisa
mencegah hal-hal yang dapat mengganggu metabolisme didalam tubuh kita
yakni akan seimbang.

2/5/2020 33
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h.
14, 80.
2. Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai
Pustaka, Jakarta. h. 230 – 232.
3. Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
4. Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira,
Jakarta.h. 65-66, 68.
5. Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 56 – 58, 60 - 61.
6. Karmana, O. dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Untuk SMA Kelas IIA2
Semester 3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 305 – 308.
7. http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/2980.pdf
8. http://ml.scribd.com/doc/21707477/KELENJAR-ADRENAL
9. http://repository.unpad.ac.id/bitstream/handle/123456789/881/fungsi_kelenjar_adren
al.pdf?sequence=1
10. http://nendapurnama.blogspot.co.id/2012/10/peran-endokrin-dalam-
metabolisme.html
2/5/2020 34
2/5/2020 35
2/5/2020 36
2/5/2020 37
2/5/2020 38
2/5/2020 39
2/5/2020 40
2/5/2020 41

Anda mungkin juga menyukai