Anda di halaman 1dari 23

PESTISIDA UNTUK PERTANIAN

ORGANIK
Definisi Pestisida

 Pestisida adalah bahan (racun) yang digunakan untuk mengendalikan OPT


( organisme pengganggu tanaman) yaitu hama, penyakit dan gulma tanaman.
 Pestisida dapat benbentuk pestisida kimia sintetis dan pestisida alami
 Pestisida kimia memiliki daya racun yanng kuat dan relatif lebih persisten (tahan
lama) di alamsehingga dianggap tidak ramah lingkungan. Pestisida alami bersifat
ramah lingkungan karena mudah terdegradasi di alam dan relatif aman bagi
manusia dan hewan
Pengelompokan Pestisida dalam Pertanian Organik:

1. Bio-pestisida: pestisida botani (nabati) yang berasal dari bahan tumbuhan dan
semua turunan yang dihasilkan (produk metabolit sekunder) dan pestisida
zoologi (hayati)yang berasal dari bakteri, jemur atau virus.
2. Pestisida yang berasal dari alam seperti bahan mineral antara lain belerang,
musuh alami seperti parasitoid dan predator atau alat dan bahan seperti
cahaya, suara, panas, CO2, gas nitrogen dll
Catatan: dalam pertanian organik penggunaan bahan alami tertentu sangat
dibatasi contoh: penggunaan sulfur yang diperkenankan hanya yang langsung dari
alam sedangkan yang telah diproses dengan penambahan bahan tertentu di pabrik
tidak diperkenankan. Demikian juga nikotin yang diektraksi dari dari daun
tembakau tidak diperkenankan karena nikotin punya daya racun yang kuat kecuali
ekstrak air daun tembakau langsung
Proses Pembuatan Pestisida untuk Pertanian Organik:

1. Fisik/mekanik: meliputi pengepresan, penumbukan, pengabuan dan cara


lainnya yang tidak memerlukan bahan pelarut ataupun bahankimia lainnya
2. Kimia: meliputi ekstraksi, maserasi (perendaman bahan), fermentasi dan
lain sebagainya yang biasanya memerlukan alat atau bahan khusus
3. Biologi: meliputi pembiakan atau perbanyakan agen hayati (jamur, virus,
bakteri) ataupun yang berhubungan dengan pemanfaatan mahluk hidup
lainnya seperti predator serta tumbuhan tertentu yang memiliki warna
atau bau yang mencolok
4. Penyulingan (destilasi) yaitu proses untuk mengambil minyak atsiri dari
bahan yang disuling (daun, biji, kulit batang, bungan dan bagian tanaman
lainnya) dengan cara dikukus atau direbus
Bahan yang Diperbolehkan dan Dilarang
• Dalam sistem pertanian organik, pengelolaan OPT harus
memperhitungkan dampak potensian yang dapat menganggu
lingkungan biotik dan kesehatan konsumen. Pengelolaan OPT harus
mengutamakan tindakan pencegahan (preventive) sebelum
melaksanakan pengendalian (curative)
Tindakan Pencegahan
1. Pemilihan varietas yang sesuai
2. Program rotasi/pergiliran tanaman
3. Program penanaman tumpng sari/kultur teknis
4. Pelestarian dan pemanfaatan musuh alami ( parasitoid, predator,
dan patogen serangga) melalui pelepasan musuh alami dan
penyediaan habitat yang cocok seperti pembuatan pagar hidup atau
tempat berlindung musuh alami, zona penyangga ekologi yang
menjaga vegetasi asli utnuk pengembangan populasi musuh alami
Bahan yang Dilarang
1. Semua Pestisida kimia sintetis
2. Semua bahan yang berasal dari produk GMO
3. Antibiotik sistetis
Contoh Pembuatan Pestisida Nabati/Botani
1. Pengepresan: untuk mendapatkan minyak dari tumbuhan contoh biji mimba dan
jarak
2. Penumbukan: untuk menghasilkan tepung untuk megendalikan hama gudang
untuk melindungi biji-bijian misal bungan piretrum
3. Pengabuan: untuk mengendalikan hama gudang misal pembakaran serai wangi
4. Ekstraksi: (1) ekstraksi sederhana dengan pelarut air misal ekstraksi akar tuba
dengan air untuk mengendalikan hama atau ada juga yang direndam 1-2 hari (2)
ekstraksi dengan bantuan pelarut seperti alkohol, heksan, minyak tanah, aceton dll
misal ekstrak biji sirsak atau srikaya namun pelarut tidak boleh mendominasi dari
bahan utama
5. Destilasi atau penyulingan: untuk mendapatka minyak atsiri contohnya adalah
penyulingan daun cengkeh atau serai wangi
Contoh Pembuatan Pestisida dari Agen
Hayati
1. Pembuatan sediaan sederhana: contoh dengan mengaduk ulat atau
larva yang terkena serangan virus kemudian mengaduknya dengan air
dan disemprotkan ke hama sejenis sehingga diharapkan virus tersebut
mampu menginfeksi hama sasaran
2. Memperbanyak agen hayati: misal jamur Beauveria bassiana atau
Metarhizium anisoplae dengan media buatan jagung atau besar
selanjutkan diencerkan dengan air disaring dan disemprotkan ke
tanaman
3. Memformulai dalam bentuk cairan atau tepung: Misal Bacillus
thuringiensis yang sudah dipasarkan ataupun formula nematoda yang
termasuk insek patogen
Pembuatan Pestisida Alami dari Bahan
Mineral lainnya
Penggunaan bahan alami seperti sulfur atau belerang, pembuatan
bubur bordeaux dan sediaan lainnya dalam sistem pertanian organik
diperbolehkan apabila bahan tersebut diambil secara langsung dari
alam tanpa melalui pemprosesan terlebih dahulu. Misal penggunaan
bahan alami sepertii sulfur yang sudah diproses sebagai bahan aktif
pembuatan formula fungisida maka hal tersebut tidak diperbolehkan
Contoh Biopestisida di Pasaran
Contoh Pestisida Nabati/Botani di Pasaran
Kategori Insektisida Nabati/Botani
2.000 jenis tumbuhan mempunyai sifat-sifat insektisidal
Insektisida botani dalam arti sempit (bahan kimia beracun):
- Racun syaraf: piretrin dari bunga piretrum, nikotin dari tembakau,
pipersida dari Piperaceae
- Racun respirasi: rotenon dari akar tuba dan skuamosin dari biji srikaya
- Penghambat fungsi hormon serangga (IGR) azadirahtin dari biji mimba
Zat penghambat makan: salanin dari mimba, limonin dari kulit jeruk
Zat pengusir: senyawa terpenoid dari Asteraceae
Zat pemikat: metil eugenol dari selasih
Zat pemandul: β-asaron dari jeringau
Insektisida Nabati/Botani Berfungsi sebagai:

1. Repellent, penolak kehadiran serangga. Biasanya baunya


menyengat sehingga mencegah serangga meletakkan telur
serta menghentikan proses penetasan telur
2. Antifeedant, mencegah serangga memakan tanaman
3. Racun syaraf
4. Attractant, memikat kehadiran serangga tetapi sebagai
perangkap
Sejak tahun 1970-an disebut bahwa sumber insektisida botani yang
potensial dari tanaman famili: yang terdapat di Indonesia antara lain:

Meliaceae (contoh: mindi Melia azedarach, suren, culan Aglaia,


odorata, A. aungustifolia, A. elliptica, A. harmsiana, A. odoratissima,
Dysoxylum mollissimum dan Trichilia trijuga
- Ekstrak tanaman Meliaceae lebih bersifat racun perut daripada
kontak racun perut
- memiliki aktivitas penghambat makan (antifeedant) dan/atau
penghambat perkembangan yang akhirnya dapat menyebabkan
kematian
Annonaceae
contoh srikaya Annona squamosa, buah
sabrang A. glabra, buah nona A. reticulata,
sirsak A. muricata
- Ekstrak biji sirsak kurang aktif
dibandingkan ekstrak biji srikaya dan buah
nona sabrang
- Memilik efek kontak yang cukup baik
terhadap serangga dari ordo Lepidoptera,
Coleoptera, Homoptera dan Diptera
Piperaceae
biji lada Piper nigrum bahan aktif memiliki efek racun perut dan racun
kontak
 Asteraceae
- yang paling terkenal adalah piretrum , ekstrak bunganya memiliki efek
racun kontak yang cukup cepat dan juga bersifat sebagai racun perut
- umumnya famili Asteraceae bersifat sebagai repellent, antifeedant
dan/atau penghambat perkembangan serangga
- Betina Crocidolomia binotalis tidak mau bertelur pada tanaman yang
disemprot ekstrak daun kenikir Cosmos caudatus
Pencarian bahan insektisida alami
1. Pengujian sejumlah besar tumbuhan/organisme lain yang dipilih secara acak contoh
sifat insektisida tanaman Ryania speciosa didapatkan melalui pengujian 2500 jenis
tumbuhan
2. Penapisan senyawa aktif dlm tumbuhan/organisme lain berdasarkan penggunaannya
dlm pengendalian hama secara tradisional Contoh: Azadirachtin diisolasi dari tanaman
nimba yang telah lama digunakan untuk pengendalian hama di gudang/di lapangan di
Pakistan
3. Pengujian sifat insektisida tumbuhan/organisme lain berdasarkan penggunaan sebagai
obat tradisional Contoh: pinang yang digunakan untuk mengobati kutu kepala
4. Pengujian insektisida jenis tumbuhan /organisme lain yang sekeraba contoh: mindi
sekerabat dengan nimba biji srikaya sekerabat dengan biji sirsak
5. Pengujian insektisida dari tumbuhan/organisme lain berdasarkan pengamatan ekologi
contoh: tanaman ki pait tidak terserang oleh hama sedangkan tanaman lain di
sekitarnya digunduli oleh hama ulat grayak
Aktivitas biologi insektisida nabati
1. Penghambat/penolak makan (Antifedant)
Contoh: famili tanaman Zingiberaceae, Meliaceae,
Solanaceae, Annonaceae
2. Penolakan peneluran
Contoh: Annonaceae
3. Menghambat pertumbuhan dan perkembangan
Contoh: Aglaia sp.
4. Efek kematian
Contoh: krisan, tembakau, tuba, dll.
Keuntungan Pestisida Nabati:

1. Mudah terurai (biodegradable) di alam


2. Tidak mencemarkan lingkungan
3. Relatif aman terhadap manusia dan ternak
4. Dapat membunuh hama dan penyakit
5. Mudah diaplikasikan oleh petani
6. Melestarikan plasma nutfah/usaha budidaya
7. Dapat dipadukan dengan komponenlain dari PHT
8. Beberapa jenis dapat disiapkan sendiri oleh petani
Kelemahan Pestisida Nabati:

1. Tidak dapat langsung mematikan target yaitu serangga hama


2. Effektivitasnya tergantung dari bahan tumbuhan yang dipakai
3. Efek residu yang pendek berarti efektivitasnya terbatas
4. Persistensi yang singkat, artinya aplikasi harus dilakukan
berulang-ulang sehingga menjadi mahal, atau tidak praktis
5. Membutuhkan bahan kasar (raw material) yang sangat banyak,
terutama jika hendak diekstraksi, karena kandungan bahan
insektisidalnya umumnya sedikit atau rendah (tanpa ekstraksi
efektivitas bahan menjadi rendah)

Anda mungkin juga menyukai