TANAM
KERUSAKAN
EKONOMI
AMBANG EKONOMI
PRAKTEK BERCOCOK
TANAM KU
LAMA
KU
BARU
WAKTU
lanjutan
(iii) Praktek bercocok tanam umumnya mengurangi masalah hama
dg pengeluaran relatif kecil, dan berdampak minimal thd lingkungan.
Taktik bercocok tanam biasanya dpt diimplemantasikan tanpa
peralatan khusus dan tanpa menggunakan input eksternal yg besar,
tetapi memanfaatkan peralatan yang telah tersedia dalam praktek
bercocok tanam normal.
(iv) Praktek pengendalian hama secara tunggal, yaitu hanya
bergantung pada taktik bercocok tanam saja tdk dpt mengendalikan
hama dg sempurna. Cara bercocok tanam seharusnya menjadi
bagian program pengelolaan yg menggunakan beberapa taktik
secara bersama-sama untuk mempertahankan populasi hama tetap
di bawah ambang kerusakan ekonominya
lanjutan
(v) Pada kebanyakan taktik bercocok tanam memerlukan keahlian
dan peluang dari seorang manajer, sehingga memerlu-kan dana
ekstra untuk melatih manajer. Taktik bercocok tanam harusnya
diputuskan dalam hubungannya dg upaya untuk meningkatkan
keahlian yang diperlukan dan dana yang tersedia.
(vi) Taktik pengelolaan hama dg bercocok tanam seringkali bersifat
spesifik lokasi, shg yg baik untuk suatu daerah belum tentu sesuai
bagi semua daerah. Juga harusnya dipelajari secara seksama dalam
mentransfer taktik dari suatu daerah ke daerah yang lain., kecuali
kalau lingkungannya sesuai.
Keuntungan cara pengendalian dengan bercocok tanam
MOMEN
PATOGEN PENYEBAB SOLUSI
FENOLOGI
RHIZOCTONIA • GerminaSI •Benih kualitas rendah •Benih berkualitas
PYTIUM • Emergensi •Kelembaban berlebih di •Menabur pada tanggal
THILAVIOPSIS • Situasi pembibitan tanah yang tepat
FUSARIUM •suhu rendah •Tanah beroksigen
6. Pemupukan
Pemupukan dpt berpengaruh positif atau negatif thd populasi hama.
Pemberian pupuk proporsional dapat menghasilkan tanaman sehat shg
dpt mentolerir serangan hama dan mampu mengkompensasi akibat
serangan hama.
Tanaman dg pemupukan proporsional berimbang dapat tumbuh lebih
cepat shg masa peka tanaman dapat terhindar dari serangan hama.
Sebaliknya, pada umumnya penggunaan pupuk (terutama pupuk N) yg
berlebihan akan mengakibatkan kenaikan populasi hama. Pemupukan dpt
merubah fisiologi tanaman shg lebih menarik bagi serangga hama. Hal itu
dapat berpengaruh terhadap reproduksi dan kemampuan hidupnya.
7. Pengelolaan air
Pada pertanaman yang mendapatkan irigasi buatan,
pengelolaan air dapat digunakan untuk mengendalikan
populasi hama. Misalnya irigasi tetes lebih menguntungkan
tanaman daripada gulma, shg tanaman dapat tumbuh sehat.
Pengairan dengan sistem penggenangan dpt digunakan untuk
mengendalikan pupa serangga yg diletakkan di dalam tanah.
Selain itu, pengelolaan air irigasi yang baik dapat
menciptakan tanaman sehat shg lebih tahan terhadap
serangan hama. Misalnya pengairan intertmiten pada
tanaman padi
8. Pertanaman campuran
Menanam berbagai tanaman bersama di lokasi yang sama :
Meningkatkan habitat predator hama
Membatasi jumlah tanaman pangan untuk hama tertentu
9. Tumpang sari