Anda di halaman 1dari 49

PEMANFAATAN BAKTERI PERAKARAN PEMACU

PERTUMBUHAN (PGPR) DALAM PENGELOLAAN OPT RAMAH


LINGKUNGAN PADA TANAMAN CABAI
CIRI-CIRI PENGELOLAAN OPT RAMAH LINGKUNGAN

• Mampu menekan OPT sasaran


• Tidak mencemari lingkungan dan produk yang dipanen
• Tidak mengganggu keseimbangan alamiah (natural
balance)

PEMANFAATAN PGPR MERUPAKAN SALAH SATU


CARA PENGELOLAAN OPT RAMAH LINGKUNGAN
Pertimbangan:
1 Hukum Leibig
Penyakit 2

Tanaman
Lingkungan
Mengapa tanaman sakit

Penyakit

Lingkungan
Penyakit
2-a

Lingkungan

Penyakit

Lingkungan

Penyakit
Membunuh: Menyemprot dengan Racun

Lingkungan
2-b Mengelola: Budidaya Tanaman Sehat

Lingkungan
Penyakit

Penyakit
1. Gejala serangan dan kerusakan
2. Penyebab serangan dan kerusakan

3. Biologi/cara hidup OPT


4. Sumber/asal OPT dan cara penularan/
penyebarannya
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan OPT
Syarat-syarat agar tanaman tumbuh sehat

• Ditanam di tempat yang cukup cahayanya

• Ditanam di tempat yang cukup airnya

• Ditanam di tempat yang cukup unsur haranya

• Ditanam di tempat yang suhunya dapat ditolerir


oleh tanaman tersebut

• Ditanam pada saat yang tepat dimana keadaan lingkungan


kurang sesuai bagi perkembangan hama atau penyakit

• Menggunakan benih yang sehat


MELANGKAH MENUJU BUDIDAYA TANAMAN SEHAT
DENGAN PHT BIOINTENSIF

Responsif Pengendalian secara


kimiawi (pestisida)

Pemanfaatan agens
hayati

Pengendalian secara
fisik dan mekanik

Monitoring populasi OPT Monitoring populasi


dan organisme bermanfaat OPT

Sanitasi, waktu tanam, dan rotasi tanaman

Organisme bermanfaat Keragaman genetik tanaman dan kultivar yang


dan kesehatan tanah sesuai untuk ekosistem dan mampu menekan
OPT
Preemtif
(Proaktif)
PHT Biointensif PHT Konvensional
Pelindung Keselamatan Tanaman dari Serangan OPT

Ketahanan tanaman
Keturunan (fisik, biokimia)
Pemicu dan pemacu dari luar (PGPR)
Penjaga di dalam tanaman
Cendawan endofit/simbion
Penjaga di luar tanaman
Predator
Parasitoid
Agens antagonis
Manusia yang amanah
Mikroba Berguna di Zona Perakaran

o Simbiotik dengan tanaman


o Rizobakteri non simbiotik pemfiksasi nitrogen
o Mikrob saprofitik
o Mikrob penghasil metabolit yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman
o Mikrob penghambat cendawan patogen

BP3T PGPR
PERAN BP3T/PGPR

o Menekan perkembangan penyakit (Bioprotectant)


1. Induksi ketahanan secara sistemik (hama dan patogen)
2. Produksi siderofor dan antibiotik (patogen perakaran)
3. Kompetisi nutrisi (patogen perakaran)
o Memproduksi fitohormon (Biostimulant)
1. IAA (Indole Acetic Acid)
2. Sitokinin
3. Giberellin
4. Penghambat produksi etilen
o Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman
(Biofertilizer)
FUNGSI PGPR BAGI KESEHATAN TANAMAN

LEBIH TAHAN TERHADAP OPT

MERANGSANG LEBIH TOLERAN TERHADAP OPT


PRODUKSI SENYAWA
KEBUGARAN PERTAHANAN
MENINGKAT KEBUGARAN MENINGKAT

PENYERAPAN AIR DAN HARA


KETERSEDIAAN LEBIH BAIK
HARA TERTENTU
PERKEMBANGAN AKAR LEBIH BAIK
PRODUKSI ENZIM
PELARUT HARA
TERTENTU PRODUKSI HORMON TUMBUH

MENGHASILKAN SENYAWA MENEKAN POPULASI SERANGAN


ANTI MIKROBA PATOGEN DI TANAH BERKURANG
PGPR
Pupuk Sintetis Konvensional Organik
Tanpa Pestisida

Hasil Percobaan Partisipatif dengan Petani Brebes (2006)


Percobaan Lapang

Varietas Lokal Brebes Varietas Tit Super

Kontrol PGPR Kontrol PGPR


Tanpa perlakuan PGPR Perlakuan PGPR
Percobaan Lapang

Varietas Lokal Brebes

PGPR Kontrol
Percobaan Lapang

Varietas Tit Super

Agens Kontrol
Panjang Akar
Varietas Lokal Brebes

Kontrol
PGPR
Uji Kontaminasi Benih

Kontrol PGPR Blotter Test


Viabilitas Benih

Varietas Lokal Brebes Varietas Tit Super

PGPR Kontrol PGPR Kontrol


Percobaan Rumah Kaca

Varietas Lokal Brebes Varietas Tit Super

Kontrol Agens Kontrol Agens


Percobaan Rumah Kaca

Varietas Lokal Brebes Varietas Tit Super

Kontrol Agens Kontrol Agens


TANPA PGPR + PGPR
PUPUK HAYATI

(Gambar : Wahono – Yayasan Nastari Bogor)


(Gambar : Wahono – Yayasan Nastari Bogor)
PEMBUATAN BP3T (PGPR)
Penyiapan Bakteri

o Bakteri dapat diperoleh sendiri dari alam, misalkan


dengan cara:
1. Cari rumput liar atau rumput gajah yang sehat,
atau seresah di bawah rumpun bambu
2. Cabut dan rontokkan tanah di akar, tetapi jangan
bersih betul
3. Potong akarnya dan rendam dalam air masak
yang sudah didinginkan selama 2-4 hari
4. Air rendaman dapat digunakan sebagai bahan
sumber bakteri
PEMBUATAN BP3T
Penyiapan Media Tumbuh

o Bahan: Air bersih 20 liter + terasi tanpa bahan


pengawet 100 gram + katul 0,5 kg atau leri 1 liter + gula
200 gram + kapur mati/enjet 1 sendok teh
o Cara:
1. Panaskan air hingga mendidih
2. Masukan bahan satu persatu dan aduk hingga
merata
3. Setelah masak, dinginkan sampai suhu larutan
sama dengan suhu kamar
4. Saring untuk mendapatkan larutan yang siap
digunakan sebagai media tumbuh
PEMBUATAN BP3T

o Masukkan bahan sumber bakteri ke dalam larutan


media tumbuh bakteri: masukan 2-5 gelas air rendaman
per 20 liter media
o Aduk hingga merata
o Lakukan pengadukan setiap hari, atau gunakan aerator
o Tunggu antara 5-7 hari, BP3T siap digunakan dengan
tanda munculnya bau masam/busuk & cairan lebih
keruh
PENGGUNAAN BP3T
Tanaman Cabai: 3 x aplikasi (tergantung situasi)

o Perendaman benih:
1. Campurkan 3 – 4 sendok makan bahan biakan dengan 1 gelas air
masak, aduk hingga merata
2. Cuci benih cabai yang akan direndam hingga bersih
3. Rendam benih selama semalam (10 – 12 jam)
4. Angkat benih dan angin-anginkan di tempat teduh
5. Benih siap disemaikan
o Penyiraman persemaian (1 minggu sebelum ditanam)
1. Campurkan 1 gelas bahan biakan dengan 20 liter air, aduk hingga rata
2. Siramkan dengan gembor ke persemaian

o Penyiraman pertanaman (1 bulan setelah tanam)


1. Campurkan 1 gelas bahan biakan dengan 20 liter air, aduk hingga
merata
2. Siramkan dengan gembor ke sekitar perakaran sampai batas lingkar
tajuk
PENGGUNAAN BP3T
Perlakuan Benih/bibit, konsentrasi 3-4 sendok
makan/gelas air

Bawang Merah Sesaat sebelum tanam tanah


disiram dengan larutan

Mentimun direndam selama 2 – 3 jam

Tomat direndam selama 3 – 4 jam

Kacang panjang direndam selama 1 jam

Padi direndam selam semalam ( 10 – 12


jam)
PENGGUNAAN BP3T
Penyiraman tanah di sekeliling batang tanaman,
konsentrasi 1 gelas per 20 liter air

Bawang Merah Perlakuan 14 HST dan 40 HST

Mentimun Perlakuan 21 HST dan 45 HST

Tomat 7 hari sebelum pindah tanam dan 45 HST

Kacang panjang 21 HST dan 45 HST

Padi 7 hari sebelum pindah tanam dan 40 HST


Cara-cara pengantaran (delivery) atau formulasi
PGPR

 Dengan gambut (peat)


 Granular
 Bentuk pasta (slurry)
 Cairan (liquid)
 Tepung yang dapat dibasahkan (wettable powder)

Yang perlu diperhatikan !!!

• Kadang-kadang tidak semua cara introduksi seperti tersebut


efektif untuk semua kondisi lingkungan
(tipe tanah, kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah,kultivar tanaman)
atau efektif untuk spesifik lokal
• Strain dan mekanisme PGPR perlu dipahami dengan baik
TAHAPAN-TAHAPAN PENGEMBANGAN PGPR DALAM
PEMANFAATAN KOMERSIAL UNTUK PRODUKSI
TANAMAN

Isolasi dari perakaran

Penapisan (skrining) di laboratorium thd bakteri yang diduga


menekan patogen atau memacu pertumbuhan tanaman

Skrining dalam skala kecil

Skrining di lahan (berbagai tipe tanah dan kultivar tanaman)

Penyempurnaan inokulum komersial

Uji Ekotoksikologi sebelum registrasi

Registrasi produk komersial


BAGAIMANA CARA PEMANFAATAN PGPR
 Cara introduksi isolat yang unggul (seperti penggunaan
pestisida sintetik)
 Cara alamiah dengan pengelolaan habitat hidup mikrob agar
dapat berfungsi secara optimal melalui cara-cara budidaya
tanaman, seperti :

1. Pemberian bahan organik sebagai salah satu sumber nutrisi

PGPR

2. Penambahan bahan biopolimer

3. Solarisasi tanah

4. Rotasi dengan jenis tanaman (kultivar) tertentu

5. Pengaturan pH tanah
PGPR HANYA SALAH SATU KOMPONEN DALAM
PENGENDALIAN OPT: PERLU DIKOMBINASIKAN
DENGAN TEKNOLOGI LAINNYA

• Pemantauan rutin
• Sanitasi dan eradikasi tanaman/bagian tanaman sakit
• Penyiapan pembibitan dan lahan yang baik
• Pemberian pupuk (sintetik dan organik) secara tepat
PENYIAPAN BIBIT DAN LAHAN
UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT OLEH VIRUS
PENTINGNYA SANITASI DALAM PENGENDALIAN
ANTRAKNOSA
CARA PENGELOLAAN PENYAKIT ANTRAKNOSA
MARI KITA LESTARIKAN MIKROBA BERMANFAAT DI
ALAM UNTUK MENJAGA KESELAMATAN TANAMAN
KITA
? ? !

Anda mungkin juga menyukai