PADI
China
Banyak ditemukan jenis padi liar.
Hal ini sesuai teori .N.I Vavilov
yang menyatakan bahwa daerah
asal usul suatu tanaman ditandai
banyaknya pemusatan jenis-jenis Indonesia
tanaman liar
Adanya hikayat jawa kuno terkait
tentang Dewi Sri yang
melambangkan padi sawah dan
Retna Dumila yang melambang
padi gogo (lahan kering)
Faperta Unikarta
1.2. Klasifikasi Tanaman Padi
Berdasarkan literatur Grist (1960), padi dalam sistematika
tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut ;
Divisio: Spermatophyta
Sub Divisio Angiospermae
Kelas Monocotyledoneae,
Ordo Poales,
Famili Graminae
Genus Oryza Linn
Spesies Oryza sativa L.
padi.png
Perkembangan Padi di Kaltim
2018 2019
Kabupaten/Kota
Luas Panen Padi Produktivitas Padi Produktivitas Padi
Produksi Padi (Ton) Produksi Beras (Ton) Luas Panen Padi (Hektar) Produksi Padi (Ton) Produksi Beras (Ton)
(Hektar) (Kuintal/Hektar) (Kuintal/Hektar)
Kutai Barat 395.83 1,16 1089.61 26,29 292.91 32.87 962.88 23,22
Kutai Kartanegara 31.084,00 1,94 144048.49 83356.81 31358.20 38.65 121202.53 70136.52
Kutai Timur 3587.82 35.82 12850.97 309,87 4541.74 1,46 15926.08 9215.95
Penajam Paser Utara 11084.82 1,44 38039.29 22012.28 13138.93 31.68 41622.32 24085.68
Mahakam Ulu 546.64 0,87 46,70 27,03 19,60 1,36 63,38 36,68
Kalimantan Timur 64961.16 1,70 262773.88 152059.91 69707.75 1,53 253818.37 146877.61
Perkembangan Padi di Kukar
Faperta Unikarta
1.6. Strategi Peningkatan Produksi Padi
Pengembangan Sarana
&Prasarana Pertanian
Penguatan
Kelembagaan
Akselerasi Peningkatan
Produksi
Pengamanan Produksi
Perluasan Areal
Tanam
II.PERTUMBUHAN & ORGAN TAN. PADI
2.1
BagianVegetatif
Akar, Batang &
Daun
1
Bagian Generatif
Bunga, Gabah
& Malai
2
Organ Vegetatif
Akar (di pengaruhi
oleh N).
Batang
Daun
Faperta Unikarta
Bagian
Gabah
Generatif Tana. Insert Your Images
Padi
Malai
Struktur Malai
Struktur Gabah
2.2 Pola Pertumbuhan Tan. Padi
1. Stadia Vegetatif
Dimulai dari perkecambahan – inisiasi
primordia
Untuk vareietas berumur 120 hari fase
vegetatif memerlukan umur sekitar 60 hari, 3. Stadia Pemasakan
sedangkan yang bermur >150 hari perlu 90 Terjadi setelah pembungaan
hari shg penyebab umur panen berbeda, (heading)
Jumlah anakan dan tinggi tanaman Stadia pemasakan terdiri
bertambah secara maksimum. dari ; masak susu dough
(masak bertepung),
menguning dan masak panen
2. Stadia Reproduktif Terjadi 30 hari setelah
Dimulai dari inisiasi primordia – fase berbunga. pembungaan dan ditandai
Fase reproduktif untuk semua varietas itu sama, penuaan daun
yakni sekitar 30 hari (primordia – berbunga).
Ruas batang bagian atas memanjang,muncul daun
bendera, bunting dan pembunaan.
Jumlah anakan Tinggi tanam an
Anakan tidak efektif
Jumlah malai
Berat
gabah
A k h ir a n a k a n e f e k t if
0 25 45-50 55 60 90-95 120
A n a k a n m a k s im a l
Hari setelah berkecambah
B e rk e c a m b a h
I n is ia s i m a la i
A n a k a n a k t if
B e rb u n g a
B u n t in g
Tanam
P anen
<------------------ Vegetatif -------------------> <--- Reproduktif ---> <--Pemasakan
Gambar 2. Pola pertumbuhan kultivar berumur 105 -120 hari (Yoshida, 1981)
Jumlah anakan
Anakan tidak efektif Tinggi tanaman
Jumlah malai
Berat
gabah
A k h ir a n a k a n e f e k t if
0 25 50 60 70 90 105 125 150
A n a k a n m a k s im a l
Hari setelah berkecambah
B e rk e c a m b a h
I n is ia s i m a la i
A n a k a n a k t if
B e rb u n g a
B u n t in g
T anam
P anen
<------------------ Vegetatif -----------------------------------> <------- Reproduktif ------> <--Pemasakan
Veg.lag fase
Gambar 3. Pola pertumbuhan kultivar berumur 150 hari (Yoshida, 1981)
III. LINGKUNGAN TUMBUH PADI
Iklim Tanah
3.1 Faktor Iklim
Tinggi tempat berkisar 0-1500 dpl 3.2 Faktor Tanah
Curah hujan rata-rata 200 mm/bulan
atau 1500-2000 mm/tahun. Tanah bervariasi tergantung iklim,
mulai berpasir, lempung dan berdebu.
Suhu Udara antara 15 - 30 oC
Mengandung bahan organik, unsur hara
Rata – rata Kelembaban udara 40-60%
dan memiliki jenis tanah seperti
Ketersediaan air cukup tinggi. grumosol, latosol, andosol dan padsolik
Ketersediaan sinar matahari cukup Subur, gembur, dan tidak dalam
terserang hama.
Memiliki pH 4-7.
IV. BUDIDAYA PADI SAWAH
Kedalaman genangan air
4.1 Pendahuluan 1. Padi gogo (tidak digenangi)
2. Padi sawah (seluruh fase pertumbuhan
memperoleh genangan air 5-25 cm) ;
Budidaya padi digolongan atas dasar ;
3. Padi gogo rancah (tidak digenangi pada
Sumber air hujan/irigasi, sehingga awal pertumbuhan dan memperoleh
dikenal dengan istilah padi sawah dan genangan antara 5-25 cm pada periode
padi gogo; pertengahan sampai akhir
pertumbuhan ;
Musim tanam, sehingga disebut padi
musim hujan (MH) dan padi musim 4. Padi pasang surut (padi sawah dengan
kemarau (MK). genangan yang beragam tergantung
pasang surutnya air) dan padi rawa
dengan genangan 50–200 cm.
4.2 Varietas Padi (VP) 01 Varietas Padi Hibrida
Turunan pertama (F1) antara persilangan 2 varietas yang
berbeda. Berproduksi lebih tinggi dibandingkan varietas inbrida
karena adanya pengaruh heterosis dari tetuanya.
Dibedakan atas
Varietas sekali tanam, karena hasil penanaman berikutnya
produksi menurun ( Intan 1 & 2 ; Rokan, Hibrindo R-1 ;
VP Hibrindo R-2 ; Hipa 4 ; Hipa 5 Ceva ; Hipa 6 Jete, dll
Hibri
da
KCl
SP-36 SIS 100Kg/Ha
UREA SIS 100 Kg/Ha DO
300 KG/HA DO
Pemupukan pertama umur 7-10 Pemupukan kedua umur 21 – Pemupukan ketiga umur 50 –
HST ; 75 Kg Urea + 100 Kg 30 HST ; 150 Kg Urea 60 HST ; 75 Kg Urea + 50 Kg
SP-36 + 50 Kg KCl Perhektar. KCl Perhektar.
Perhektar
Tanaman padi tumbuh dan berkembang pada kondisi
berair, hal ini karena adanya jaringan aerenkhim pada 4.3.5 Pemeliharaan
akar tanaman padi yang berfungsi sebagai penyalur
udara dari daun ke akar
Air bagi tan. padi berguna untuk ; bagian tubuh tan, Kegiatan pemeliharaan meliputi ;
pelarut unsur hara dan zat organik, bahan reaksi atau Pengairan/irigasi,
subtrat pada berbagai proses metabolisme,
memelihara tekanan turgor pada sel-sel tanaman, Pengendalianngulma
transpirasi, evaporasi.
pengendalian hama/penyakit
Sanitasi lingkungan
Tanam serempak Gropyokan tikus
Minimalisasi ukuran pematang Kultur
Sistem perangkap bubu
Teknis Mekanis
Tugas Mahasiswa :
Membuat Materi H/P lainnya &
Kahat NPK
4.4 Panen
Penentuaan saat panen dapat dilakukan dengan
cara pengamatan visual dan berdasarkan
Kriteria Panen deskripsi varietas yang ditanam
Umur panen optimum ketika SEKITAR 90–
95 % butir gabah pada malai padi berwarna
kuning atau kuning keemasan
2
1
Tan padi siap dipanen jika
telah berumur 30-35 hari
3 setelah berbunga merata atau
berumur 90-120 HST untuk
varietas unggul dan umur 120-
150 HST untuk varietas lokal
Alat panen dapat berupa ani-ani, sabit, sabit
bergerigi dan terakhir berkembang mesin
4
pemanen padi seperti reaper, stripper dan Berdasarkan kadar air, umur panen optimum dicapai setelah
combine harvester. Kehilangan hasil akibat
panen yang tidak tepat dapat mencapai
kadar air gabah mencapai 22-23 % pada musim kemarau
9,52–15,00 %. dan 24-26 % pada musim penghujan
4.4.1 Proyeksi Hasil Gabah
5.1 Tahapan
Pengumpulan malai hasil panen
Pengemasan Gabah
Penyimpanan Gabah
Pengilingan Gabah
Pengeringan Gabah Matahari ; Driyer kadar Penyimpanan Gabah
air 14 % GKG