Anda di halaman 1dari 31

ZAT PENGATUR TUMBUH

MACAM-MACAM ZPT (ZAT PENGATUR TUMBUH) ORGANIK

1. Zat Perangsang Bunga

Bahan :

· Tubis/rebung : 5 kg

· Gula putih/pasir : 1 kg

Cara :

· Tubis diambil dari lapangan sebelum matahari terbit, kemudian


dicincang halus, ditempatkan dalam wadah tanah liat/plastik.

· Dari atas taburi dengan 1 kg gula pasir. Kemudian tekan dengan


papan (menggunakanbatu).Biarkanselama 1 minggu

· Selanjutnya air disaring dan siap untuk digunakan dengan dosis


15 s/d 20 cc/sdm tiap 15 l air ( 1tangki).

2. Zat Perangsang Akar atau tunas

Bahan :
– Bawang merah

Bawang merah diparut atau diblender lalu peras. Ambil cairan dari
bawang merah yang telah dihaluskan tersebut. Siap digunakan dengan
cara dioles pada tempat tumbuh akar atau pada titik tumbuh tanaman.

3. Zat Pengatur Tumbuh Lengkap ( Auksin, Giberelin dan Sitokinin )

Bahan :

1.Rebung : 2 kg

2.Kacambah (Tauge) : 1 kg

3.Bonggol Pisang : 2 kg

4.Pucuk daun-daunan : 2 kg

5.Gula merah : 1 kg

6.Bakteri pengurai : 200 cc


7.Air kelapa : 20 liter

Alat :

1.Blender/lesung/Lumpang

2.Tong/Jerigen 30 liter

3.Parang/pisau

4.Baskom

5.Saringan

6.Plastik penutup

7.Tali karet

Cara Pembuatan

Ø Bongol pisang, rebung, daun-daunan dicacah kecil-kecil dan di


tumbuk hingga lembut, di blender akan lebih bagus
Ø Kecambah atau tauge ditumbuk atau di blender hingga lembut

Ø Gula merah di direbus setelah mencair di diginkan

Ø Semua bahan-bahan yang sudah ditumbuk di masukkan ke


tong/jerigen, kemudian masukkan air kelapa dan tambahkan bakteri
pengurai/bio starter

Ø Setelah bahan sudah di jadikan satu kedalam tong lalu diaduk


sampai merata kemudian di tutup dengan plastik dan di ikat, tetapi
plastik di kendorkan

Ø Setiap hari di aduk selama ± 4 hari dan ZPT buah sudah jadi

Ø Setelah jadi ZPT Organik di saring tempatkan pada jerigen dan di


tutup rapat

Cara Pengunaan

Cabai Direndam selama 2 – 3 jam dosis 1 sdk mkn/liter air

Bawang Merah Sesaat sebelum tanam tanah disiram dengan larutan

Mentimun direndam selama 2 – 3 jam


Tomat direndam selama 3 – 4 jam

Kacang panjang direndam selama 1 jam

Padi direndam selam semalam ( 12 – 24 jam)

Nilam Stek diikat dan direndam 1 – 2 jam

Terong direndam selama 3 – 4 jam

Stek Kopi,lada,sirih, bunga Stek diikat dan direndam 1/2 jam

4. Zat Perangsang Buah 1

Bahan:

EM 4 1 liter

Kuning telur ayam kampung 3 butir

Cara Pembuatan:

Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi


selama 24 jam.

Aturan penggunaan:
Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air,
lalu disemprotkan.

Fungsi:

Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji.

Membuat buah beraroma dan manis rasanya.

Membuat biji menjadi bernas / mentes

5. Perangsang Buah II

Bahan:

Susu segar mentah 1 liter

Kuning telur ayam kampung 3 butir

Cara Pembuatan:

Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi


selama 24 jam.

Aturan penggunaan:
Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air,
lalu disemprotkan.

Fungsi:

Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji.

Membuat buah beraroma dan manis rasanya.

Membuat biji menjadi bernas / mentes.

August 27, 2012Leave a Reply

Advertisements

REPORT THIS AD

RAMUAN PESTISIDA TUNGGAL

RAMUAN PESTISIDA TUNGGAL

1. Dithane- 45 (Fungisida) untuk mengatasi layu daun


Bahan :

kunyit : 1 Kg

Belerang : 1 tel. jari

Air :1l

Cara : – Kunyit dan belerang di giling/ditumbuk halus

– Dilarutkan dalan 1 l air dan dibiarkan selama 1 minggu

– Larutan disaring dan siap untuk disemprotkan ketanaman dengan


dosis 20 cc /sendok makan setiap 1 tangki semprot air (15 l air).

2. Antracol (pendingin/fungisida)

Bahan/cara : 5 kg ubi kayu diparut lalu dijemur hingga kering.

Kemudian ditumbuk menjadi tepung.Setiap 1 sendok teh tepung


dilarutkan dalam 1 tangki semprot air dan siap untuk disemprotkan.

3. Pegitran Blue (fungisida)


Bahan/cara : Blue 1 tepek (cap kuda terbang) dilarutkan dalam
40 l air, siap untuk di semprotkan.

4. Tiodan (insektisida)

Bahan : Sirih : 20 lbr

Pinang : 1 biji

Gambir : 1 tel. Jari

August 27, 2012Leave a Reply

Advertisements

REPORT THIS AD

FERMENTASI URIN SAPI

FERMENTASI URINE SAPI


Dalam dunia pertanian ternyata urine sapi (air kencing sapi) sangat
bermanfaat sekali bagi petani karena urine sapi mengandung berbagai
unsur hara sehingga dapat digunakan sebagai pupuk cair. Sebelum
digunakan sebagai pupuk pertanian urine sapi ini sebaiknya di
fermentasi terlebih dahulu.Salah satu cara memfermentasi urine sapi
salah tersebut adalah:

BAHAN:

Urine sapi 20 liter

Gula merah 1 kg atau tetes tebu 1 liter

Segala jenis empon-empon(Lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur,


brotowali) masing-masing ½ kg

Air rendaman kedelai 1 gelas atau Urea 1 sendok makan

Lebih bagus jika dicampur dengan bakteri dekomposer (EM4, Simba,


Mbio dll)

Air 4 liter

CARA PEMBUATAN:

Empon-empon ditumbuk dan direbus sampai mendidih

Setelah dingin campur dengan semua bahan yang lain


Ditutup rapat dalam jerigen dan didiamkan selama 3 minggu

Setiap hari sekali tutup dibuka untuk membuang gas yang dihasilkan

CARA PENGGUNAAN:

Gunakan urine tersebut dengan kadar 10% (1 urine:10 air)

Untuk seedtreatmen benih/biji direndam selama semalam

Untuk bibit perendaman selama maksimal 10 menit

Untuk pupuk cair yang diaplikasi lewat daun gunakan 1 liter urine per
tangki

MANFAAT:

Zat perangsang pertumbuhan akar tanaman pada benih/bibit

Sebagai Pupuk daun organik

Dengan dicampur pestisida organik bisa membuka daun yang keriting


akibat serangan thrip.

August 27, 2012Leave a Reply

Advertisements
REPORT THIS AD

PUPUK ORGANIK

BAHAN BAKU DAN CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK

1. Pupuk Daun / Buah

Bahan:

Kuning telur ayam kampung 3 butir

Gula jawa ¼ kg

Susu murni segar ½ gelas

Cara Pembuatan:

Semua bahan dicampur dan diaduk secara merata kemudian


ditambahkan 30 liter air.

Kegunaan:

Hasil dari komposisi disemprotkan pada tanaman hingga merata.


2. Pupuk KCL Cair

Bahan:

Air

Sabut kelapa secukupnya

Drum (diperlukan untuk merendam bahan)

Cara pembuatan:

Masukkan sabut kelapa ke dalam drum sampai setengahnya. Setelah


drum diisi sabut kelapa berilah air sampai penuh. Tutuplah rapat-
rapat dengan plastik. Biarkan drum tertutup selama 2 minggu. Setelah
air berubah menjadi berwarna hitam pertanda air sudah melarutkan
kandungan KCL pada sabut kelapa. Air tersebut sudah siap digunakan,
jika airnya sudah habis dapat ditambah air sehingga air berwarna
jernih.

Cara penggunaan:

Disemprotkan atau disiramkan pada tanaman.

Fungsi:

Batang dan akar tanaman akan menjadi kuat, biji akan lebih berisi dan
berwarna cerah. Untuk buah akan berwarna harum dan rasanya
manis.
PUPUK TUNGGAL ORGANIK

1. Nitrogen

Sumber:

Azzola (salah satu tanaman yang mengambang di atas air)

Tumbuhan kacang-kacangan

Jerami (daun hijau)

Kotoran hewan / manusia

Fungsi:

Menghijaukan daun

Membuat bentuk akar, daun dan batang menjadi muda

2. Phospat

Sumber:
Ampas tebu

Kotoran hewan / manusia

Sampah organik

Kompos

Azzola

Abu dapur

Fungsi:

Memperkuat akar dan batang

Memacu bunga agar cepat berbuah

Menjadikan rasa buah lebih manis

3. Kalium

Sumber:

Pelepah / batang pisang

Kotoran ayam

Urine kambing, kelinci, dan manusia

Abu kayu

Sampah organik, misalnya kulit pisang, umbi-umbian, dan lain-lain

Fungsi:
Memperkuat akar dan batang

Memacu bunga agar cepat berbuah atau mengeluarkan biji

Membuat biji / bulir menjadi bernas

Menjadikan rasa buah atau umbi lebih manis

4. NPK Organik + Pestisida

Bahan:

100 liter urine

300 cc tetes tebu / air gula jawa / air gula pasir

0, 5 kg temu ireng dalam bentuk serbuk / ekstrak

0, 5 kg lawak dalam bentuk serbuk / ekstrak

0, 5 kg laos dalam bentuk serbuk / ekstrak

0, 5 kg kunyit dalam bentuk serbuk / ekstrak

Cara pembuatan:

Semua bahan dicampur dan difermentasi selama 21 hari

Kegunaan:
5-10 cc / 2 sendok makan + 15 liter air, pada daun dengan cara
disemprotkan, pada akar dengan cara disiramkan / dikocor.

Urine Kelinci:

Perbandingannya 1 : 13 liter air, kemudian disiramkan / dikocor pada


tanaman.

5. Pupuk Daun

Bahan:

Urine kelinci 5 liter

Terasi 10 gram

Jahe 1 ons

Kunyit 1 kg

Susu 1 liter

Gula jawa 1 kg

Cara pembuatan:

Semua bahan dicampur dan disaring, kemudian difermentasikan


selama 10 hari. Setelah itu selama 2 hari berikutnya tiap 2 jam dibuka.
2 hari berikunya tiap 2 jam dibuka. 3 hari berikutnya 2 jam dibuka.
6. Pupuk Bunga

Bahan:

Nanas 2 buah

Gula jawa 1 kg

Air 5 liter

Cara pembuatan:

Semua bahan dimasak dengan suhu api sedang, kemudian didiamkan


hingga dingin. Lalu masukkan ke dalam jerigen dan difermentasikan.

BOKASHI

Bahan:

Kotoran ayam / sapi / kambing 500 kg

Sekam padi / gergajian kayu 500 kg

Bekatul 20 kg

Abu dapur / abu sekam padi 30 kg

Gula pasir 15 ons


EM4 / mikroorganisme nabati secukupnya

Air secukupnya

Cara pembuatan:

Semua bahan dicampur jadi satu dan diaduk supaya merata sambil
dibasahi dengan air yang dicampur gula pasir dengan mikroorganisme
nabati, sehingga bahan menjadi lembab. Tutup dengan plastik / tenda
agar bokashi mengalami fermentasi. Proses fermentasi sangat
membutuhkan air, udara, dan panas. Proses fermentasi ini normal
terjadi dalam jangka waktu selama 14-21 hari dengan suhu 40-50°C
(dijaga kestabilannya). Bila melebihi dari 50°C tenda dibuka dan
bahan diaduk-aduk hingga panas stabil lalu ditutup kembali. Lebih
baik setiap 5 jam bahan dibuka untuk mengetahui suhunya. Bila
kurang panas, atau kurang dari 40°C disemprot dengan air yang
dicampur gula dan mikroorganisme nabati. Begitu seterusnya
sehingga bahan bokashi tidak berbau kotoran dan kalau dipegang
sudah tidak panas lagi, artinya bahan ini sudah dapat digunakan.

Cara penggunaan:

Untuk tanaman padi, palawija, sayuran dan tanaman hias sebagai


pupuk dengan dosis 1-1, 5 ton / Ha. Andaikan tanahnya terlalu liat
dapat ditingkatkan menjadi 2 ton / Ha.

MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR DAN BOKASHI


Kalau kita main ke kios-kios pertanian pasti kita akan banyak
menemukan pupuk organik cair yang dijual. Padahal dengan sangat
mudah kita bisa membuat pupuk organik cair tersebut, sehingga kita
tidak usah membeli dengan harga yang cukup mahal.Mau tahu
caranya?

ALAT DAN BAHAN:

Drum/ jerigen

Cair: Urine/ limbah cucian ikan/ cucian daging dll

Padat: Kotoran sapi, kambing, unggas

Hijauan: Tanaman Legume (gliricide, lamtoro, rumput wedusan dll)


dan tanaman pakis-pakisan.

Tetes tebu/ gula pasir/ gula jawa

Buah-buahan busuk: pepaya, nangka, pisang, semangka dll

Bacteri pengurai: EM4, M bio, simba dll

Abu: Abu dapur, abu sekam dan abu daun bambu

CARA MEMBUAT:

Siapkan drum/ jerigen bersihkan jika kotor.

Masukkan semua bahan, komposisi bahan sebaiknya cair 70 % dan


padat 30 %.

Aduk-aduk lalu tutup rapat (karena proses ini menggunakan bacteri


anaerob)

Tiap 3 hari sekali harus dibuka dan di aduk-aduk


Setelah 1 bulan pupuk organik cair siap digunakan (tanda-tanda jadi
yaitu bau tidak menyengat dan warna cairan dan bahan hitam
kecoklatan)

CARA MENGGUNAKAN:

Saring larutan menggunakan kain lalu semprotkan ketanaman dengan


konsentrasi 1 gelas 200ml/ tangki semprot.

Ampasnya bisa dikeringkan dan gunakan sebagai pupuk organik


padat.

BOKASHI

a. Bokashi Jerami :

Bahan :

1. Jerami 200 kg termasuk berbagai jenis rumput / pupuk hijau


dipotong-potong sepanjang 5 s/d 10 cm

2. Dedak 10 kg

3. Sekam 200 kg.


4. Gula pasir 10 sendok makan

5. EM4 200 ml (20 sendok makan) : Berlaku untuk berbagai macam


bahan organik, biasanya untuk membuat 1 ton bokashi

6. Air secukupnya.

CARA PEMBUATAN :

1. Larutkan EM 4 dan gula ke dalam air

2. Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata

3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan


secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila
adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan dan bila
kepalan dilepas adonan akan terurai.

4. Adonan digundukan di atsi tempat yang kering dengan ketinggian


adonan antara 15 s/d 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni
selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih
dari 50ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-
balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi
dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.

6. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap


digunakan sebagai pupuk orgaik.

b. Bokashi Pupuk Kandang

Bahan:

1. Pupuk kandang

2. Dedak 10 kg

3. Sekam 200 kg

4. Gula (10 sendok makan)

5. EM4 200 ml (20 sendok makan)

6. air secukupnya
Larutkan EM4 dan gula ke dalam air

Cara Pembuatan : 1.

2. Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata.

3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan


secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila
adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila
kepalan dilepas, maka adonan akan merekah.

4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian


tumpukan 15 s/d 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni
selama 3 s/d 4 hari.

5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih


dari 50ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-
balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi
dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.

6. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap


digunakan sebagai pupuk orgaik.

c. Bokashi Pupuk Kandang – Arang


Bahan :

1. Pupuk kandang 200 kg

2. Dedak 10 kg

3. Arang Sekam / arang serbuk gergaji 100 kg

4. Gula 10 sendok makan

5. EM4 200 ml (20 sendok makan)

6. Air secukupnya.

Cara Pembuatan :

1. Larutkan EM4 dan gula ke dalam air

2. Pupuk kandang, dedak, arang sekam arang serbuk gergaji dicampur


secara merata.
3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan
secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila
adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila
kepalan dilepas, maka adonan akan merekah.

4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian


tumpukan 15 s/d 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni
selama 3 s/d 4 hari.

5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih


dari 50ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-
balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi
dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.

6. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap


digunakan sebagai pupuk orgaik.

d. BOKASHI EXPRES 24 JAM

Bahan :

1. Jerami kering / daun-daun kering / sekam / serbuk gergaji atau


bahan apa saja yang bisa difermentasi sebanyak ± 200 kg.

2. Bokashi yang sudah jadi 20 kg


3. Dedak 20 kg

4. Gula pasir 5 sendok makan

5. EM4 200 ml (20 sendok makan)

6. Air secukupnya

Cara Pembuatan :

1. Larutkan EM4 dan gula ke dalam air

2. Jerami kering (atau bahan-bahan apa saja yang bisa


difermentasikan) dicampur dengan Bokashi yang sudah jadi dan
dedak secara merata.

3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan


secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila
adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila
kepalan dilepas, maka adonan akan merekah.

4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian


tumpukan 15 s/d 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni
selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih
dari 50ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-
balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi
dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.

6. Setelah 24 jsm, Bokashi Expres telah selesai terfermentasi dan siap


digunakan sebagai pupuk orgaik.

BONUS

e. Bokashi Pakan Ternak dari Pkotoran Hewan

Manfaat : Untuk pakan ternak ayam, itik, babi. Dapat menekan biaya
pakan ternak lebih dari 30%

Syarat : Kotoran ayam, kambing, sapi dalam keadaan kering.

Formula A :

Bahan:

1. Kotoran ayam, 2 bagian

2. Kotoran kambing, 1 bagian


3. EM4 (10 ml)

4. Dedak secukupnya Gula pasir 2 sendok makanatau molases / tetes


tebu 10 ml

5. Air secukupnya

6. Kadar air 30%

7. Tanah subur yang bersih 1 genggam.

Formula B :

Bahan : 10 bagian sebagaimana Formula A ditambah dengan dedak 5


bagaian, konsentrat 2 bagian dan jagung 2 bagian

Cara Pembuatan : Formula A dan Formula B dicampur menjadi satu


kemudian dapat langsung digunakan sebagai pakan ternak.

Cara Penggunaan Bokashi Pakan Ternak dan Pakan Ternak


Tambahan:

1. Untuk ayam petelur diberikan setelah ayam berumur 3 bulan


2. Pemberian larutan EM4 dapat dilakukan setiap hari pada air minum
ternak dengan konsentrasi 0,5 s/d 1 ml setiap 1 liter air minum ternak

Cara Penggunaan :

1. 3 s/d 4 genggam Bokashi setiap meter persegi disebar merata di


atas permukaan tanah pada tanah yang kurang subur dapat diberikan
lebih.

2. Cangkul / bajak tanah untuk mencampurkan Bokashi ke dalam


tanah. Penggunaan penutup tanah (mulsa) Dari jerami atau rumput-
rumput kering sangat dianjurkan pada tanah tegalan.Pada tanah
sawah pemberian Bokashi dilakukan pada waktu pembajakan dan
setelah tanaman padi berumur 14 hari dan 1 bulan.

3. Siramkan / Semprotkan 2 CC EM4 / liter air ke dalam tanah

4. Biarkan Bokashi selama seminggu, kemudian bibit siap ditanam.

5. Untuk tanaman buah-buahan, Bokashi disebar merata di


permukaan tanah / perakaran tanaman, dan siramkan 2 CC EM4 /
liter air setiap 2 minggu sekali.

Cara Penggunaan Khusus :


1. Bokashi Jerami dan Bokashi Pupuk kandang baik dipakai untuk
melanjutkan fermentasi penutup tanah (mulsa) dan bahan organik
lainnya di lahan pertanian, juga banyak diugnakan pada tanah sawah
karena ketersediaan bahan yang cukup.

2. .Bokashi Pupuk Kandang dan Bokashi pupuk kandang – Tanah baik


dipakai untuk pembibitan dan menanam bibit yang masih kecil.

3. Bokashi Expres baik digubanakan sebagai penutup tanah (mulsa)


pada tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan.

4. Pemuatan Bokashi dapat disesuaikan dengan ketersediaan bahan di


masing-m,asing lahan pertanian.

Anda mungkin juga menyukai