Anda di halaman 1dari 18

MIKROBIOLOGI PROT.

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

• CHELSY DWI MAHARANI (1910251008)


• RAHMA FADHILA (1910251033)
• HENNY FADILA SAPUTRI (1910251036)
• MURIA WAHYUNI (1910251038)
• LANNIDA (1910251043)
• EMIYA PEPAYOSA BR PINEM (1910251028)
PEMBUATAN MEDIA
Nutrient Agar (NA)
• NA adalah medium umum budidaya mikroba.
• Berfungsi untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang selektif (mikroorganisme
heterotroph)
• Tersusun dari bahan ekstrak beef, pepton dan agar
• Digunakan sebagai pemadat, karena bersifat mudah membeku dan mengandung karbohidrat
yang berupa galaktan sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
Cara pembuatan
• Timbang semua bahan  beef extract 3 g
pepton 5 g
Menggunaan timbangan analitis
agar 15 g
akuades 1000 ml
• Akuades 100 ml dibagi menjadi 2 bagian untuk beef extract dan pepton dan sebagian lagi untuk
melarutkan agar
• Sebagian akuades digunakan untuk melarutkan pepton dan beef extract. Setelah keduanya larut,
tuang ke adar dan aduk sampai homogeny
• Ukur PH menggunakan kertas PH indicator agar netral dan cukupkan volume sampai 1000ml.
• Masukkan ke labu Erlenmeyer dan disterilisasi dengan autoklaf
• Tuang media steril ke cawan petri steril secara aseptis
Nutrient Broth (NB)
• NB adalah medium yang berbentuk cair untuk budidaya mikroba
• Sama hal nya dengan NA. Namun, tidak memakai agar sebagai pemadat.
• Tersusun dari bahan ekstak beef dan pepton dan tidak memerlukan panas untuk melarutkan
bahan tersebut.
• Berfungsi untuk menumbuhkan mikroorganisme
Cara pembuatan
• Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades
• Larutkan 3 g ekstrak beef dalam larutan yang dibuat pada langkah pertama
• Atur PH sampai netral (7)
• Beri air distilasi sebanyak 1000 ml
• Sterilisasi dengan autoklaf
Potato Dextrose Agar (PDA)
• PDA merukan medium umum pertumbuhan tang digunakan dalam mikrobiologi yang terbuat
dari kentang
• Paling banyak digunakan untuk menumbuhkan fungi dan bakteri
• PDA mengandung sumber karbohidrat yang cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan
2% glukosa.
Cara pembuatan
• Timbang bahan sesuai komposisi kentang 200 g
dextrose (D-glukosa) 10 g
Menggunakan timbangan
agar 15 g
analitis
Akuades sampai 1000 ml
• Sebelum di timbang, kentang dikupas dan iris kecil- kecil.
• Rebus kentang dengan sebagian akuades sampai lunak dan ambil ekstraknya Lalu, tampung ke
beaker glass
• Agar dilarutkan dengan hot plate stirrer dalam 200ml akuades. Setelah larut, tambahkan
dekstosa dan homogenkan lagi dengan pemanasan. Lalu, ekstrak kentang dan agar dekstrosa di
homogenkan
• Atur PH menjadi 5-6 dan cukupkan volume sampai 1000ml
• Masukkan ke dalam tabung reaksi/ Erlenmeyer dan sterilisasi
ISOLASI JAMUR
Pengamatan isolasi jamur pada jeruk (Citrus sp.)

Teknik isolasi adalah salah satu tahapan penting dalam penelitian mengenai jamur dari berbagai
organ tumbuhan untuk memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur
atau biakan murni. Terjadilah pemindahan dari tempat awal ke media baru untuk di perbanyak,
yang bertujuan menghindari dari mikroorganisme yang tidak di inginkan.
Bahan dan alat

bahan Alat
Jeruk yang bergejala Cawan petri
Alkohol Kertas saring
akuades Cutter
Pinset
Biology safety cabinet
Spritus
Cara Kerja
• Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
• Potong buah yang bergejala dengan ukuran ± 1 x 1 cm dengan menggunakan cutter yang telah
di sterilkan. Pemotongan tersebut harus terdapat bagian yang terserang jamur dan yang tidak
sebanyak 5 potong x 2
• Siapkan 4 cawan petri yang berisi akuades, alcohol (0,5 menit), akuades,dan akuades. Cuci
potongan buah yang bergejala ke dalam 4 cawan petri secara berurutan.
• Basahi kertas saring dan masukkan ke cawan pertri.
• Masukkan jeruk yang bergejala ke dalam cawan petri tersebut di LAF dengan spritus menyala di
dalam nya agar proses pemindahannya secara aseptis
• Simpan di ruang inkubasi selama 7 hari
• Dokumentasikan
Pemotongan jeruk yang
bergejala

Pencucian potongan buah


Pembahasan kertas saring

Simpan di inkubator
Jeruk bergejala di tempakan ke cawan Penempatan kertas saring ke
petri dalam LAF dan panas dari spritus cawan petri
Hasil pengamatan
• Hari 1

Pada hari pertama, belum memperlihatkan


perubahan yang signifikan. Namun, terlihat bahwa
objek sedikit berubah warna menjadi kecoklatan.
Hari ke 2

Pada hari ke 2, objek berubah menjadi sedikit


mengerut. Hal ini diduga Karena kertas saring
kering dan tidak di lembab kan dengan akuades.
Hari ke 3

Pada hari ke 3, terlihat objek makin kecil dan


mengerut. Warna nya juga berubah menjadi
kecoklatan. Dan pertumbuhan jamur terus
maksimal.
Hari ke 4

Pada hari ke 4, jamur tambah menciut dan mengecil. Lalu, di lembabkan lagi dengan akudes agar
tidak terlalu mengecil. Jamur sudah tampak menghitam akibat kekurangan kelembaban
Hari ke 5 dan 6

Terlihat bahwa objek mulai tidak mengecil lagi setelah diberi kelembaban oleh akuades.
Menurut identifikasi awal, bahwa jeruk tersebut terinfeksi jamur penicillium yang sering menyerang
tumbuhan jeruk atau Citrus sp. (Hetherington, 1931). Berdasarkan pengamatan karateristik pada
jeruk yakni adanya jamur berwarna putih yang menyelimutinya.

Setelah di isolasi, langkah selanjutnya adalah pemindahan media PDA untuk di perbanyak.
THANKS FOR YOUR
ATTENTION
Have a nice day 

Anda mungkin juga menyukai