Bahan :
- Buah sawo matang dll : 1 kg
- Rotan : 100 ml
- Gula : 100 gram
- Vetsin / Msg : 1 sendok makan
- Air : 5 liter
Cara buat :
- Blender buah sawo dan buah2 lainnya
- Campurkan semua bahan secara merata dan aduk aduk
- Simpan dalam wadah tertutup selama 2 minggu
Dosis :
1 liter + 10 liter air, aplikasi 1 minggu sekali pada tanaman fase generatif
Moga berhasil !
Cara Buat Pupuk Organik Cair
By. Ayah Manjel Dech
Pupuk N
Bahan :
- Urine hewan : 10 liter
- Kohe halus : 1/2 karung
- Daun daunan hijau (daun gamal, kacang-kacangan, wedusan dll) : 1 karung
- Rotan : 1 liter
- Gula / molases : 1 kg
- Air : 20 liter
Cara buat :
- Daun daunan dicacah halus
- Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata
- Fermentasi selama 2 minggu
Dosis :
1 liter + 10 liter air
Pupuk P
Bahan :
- Batang pisang : 1 pohon
- Kohe guano/puyuh : 5 kg
- Rotan : 1 liter
- Gula / molases : 1 kg
- Air : 30 liter
Cara buat :
- Batang pisang dicacah halus
- Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata
- Fermentasi selama 2 minggu
Dosis :
1 liter + 10 liter air
Pupuk K
Bahan :
- Sabut Kelapa : 10 kg
- Rotan : 1 liter
- Gula / molases : 1 kg
- Air : 30 liter
Cara buat :
- Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata
- Fermentasi selama 2 minggu
Dosis :
1 liter + 10 liter air
CARA MEMBUAT PGPR
By : Ayah Manjel Dech
Bahan :
1. Akar bambu + tanahnya : 1 kantong kresek / kg (lbh banyak lbh bagus)
2. Akar kacang tanah : 1 ons (lbh banyak lbh bagus)
3. Akar putri malu : 1 ons (lbh banyak lbh bagus)
4. Air : 3 liter
5. Gula merah/pasir : kg
6. Air kelapa : 2 liter
Cara buat :
- Untuk bahan 1, 2, 3 bila ada ketiganya bila tidak ada bisa salah satunya, tapi yang
terbaik addalah akar bambu
- Potong kecil-kecil semua akar
- Masukan semua bahan kedalam wadah tertutup rapat
- Biarkan selama 2-3 hari dan kocok-kocok setiap hari
Cara buat :
- Gula merah, dedak dan terasi mentah dididihkan dengan air 10 liter selama 30
menit, kemudian biarkan sampa benar-benar dingin
- Masukan air kelapa, air 90 liter, dan biang PGPR dalam drum
- Tutup rapat, dan biarkan selama 2 minggu, sebaiknya pake aerator
Dosis :
- 1 liter + air 10 liter
- Siram / kocor pada lahan sebelum tanam, dan seminggu sekali setelah tanam
sebanyak 3 - 4 x
- Untuk merendam benih tambahkan ROTAN dengan perbandingan 1 : 1
Moga berhasil !!
PEMBUATAN POC VEGETATIF
By : Ayah Manjel Dech
Bahan :
- Pupuk N : 3 liter ( lihat di file pembuatan pupuk N, P, K)
- Pupuk P : 2 liter ( lihat di file pembuatan pupuk N, P, K)
- Pupuk K : 1 liter ( lihat di file pembuatan pupuk N, P, K)
- PGPR : 1 liter
- Rotan : 100 ml
- Gula : 3-4 sendok
Cara Buat :
- Semua bahan di campur dan simpan dalam wadah tertutup, biarkan selama 24 jam
atau lebih
Moga Manfaat !!
CARA PEMBUATAN ROMA
(RAMUAN ORGANIK HAMA)
Bahan :
Cara buat :
Catatan :
Jika buah pinang tidak ada bisa diganti dengan Daun Kenikir
Ramuan tsb akan sangat efektif jika langsung diapliksikan.
Jika ingin bertahan lama tambahkan ROTAN 1 liter bisa disimpan sampai 6 bulan.
Pengalaman yg aneh tapi luar biasa, jika ingin hama tsb tidak balik lagi, ambil hama tsb
secukupnya.. hancurkan trs tambahkan ke ROMA dan fermentasikan selama sehari
semalam.
Moga berhasil.
CARA PEMBUATAN ROTAN
(RAMUAN ORGANIK TANAMAN)
Bahan :
1. Buah Pisang : 5 buah
2. Buah Pepaya : 1 buah
3. Buah Nanas : 1 buah
4. Buah Mangga : 2 buah
5. Buah Melon/semangka : 1 buah
6. Kangkung air : 3 ikat
7. Kacang panjang : 3 ikat
8. Jagung muda : 2 buah
9. Ragi : 3-5 butir
10. Air kelapa : 5 liter
11. Air leri : 3 liter
12. Gula Kelapa : 1 kg
13. Usus ikan Nila : 1 ons
Cara buat :
Semua bahan 1 s/d 8 sterilkan dengan cara di rendam dalam air hangat (70 0C)
Semua wadah / peralatan di sterilkan dengan air panas / alkohol
Sterlkan tangan dengan alkohol
No 1 sampai 8 di blender sampai seperti jus
Gula kelapa di didihkan dengan air 5 liter, biarkan sampai benar2 dingin
Campurkan semua bahan, kemudian aduk2 sampai benar2 merata
Simpan dalam wadah yg terbuat dari tembikar/plastic ( jgn yg terbuat dari logam)
Fermentasi selama 14 hari dalam keadaan tertutup rapat, setiap 2 hari sekali aduk-
aduk / digoyang goyangkan selama 5 menit. Untuk menghindari wadah
menggelumbung sebaiknya buatkan aerasi udara.
Ciri berhasil jika campuran berbau asam dan harum tape
Fermentasi selesai jika sudah tidak ada lagi gas yg terkandung
Cara memperbanyak :
Bahan no 1,2 dan 3 panaskan, sesudah dingin campurkan dengan dengan no, 4,5 masukan
dalam drum plastic tutup rapat selama 14 hari.
Selesai .. dah jadi ROTAN 15 liter dengan kwalitas yg sama.
CARA PEMBUATAN ROTER
(RAMUAN ORGANIK PERIKANAN)
BAHAN :
1. Rumput laut :1 kg, jika tidak ada bisa diganti dengan azzola
2. Pisang ; 5 buah
3. Nanas : 1 Buah
4. Kangkung air : 1 ikat, diambil dengan batang dan akarnya
5. Yoghurt : 1/2 liter
6. Yakult : 5 botol
7. Usus ikan nila/mujair : 100 gram
8. Gula merah : 1 kg
9. Ragi tape : 4 butir
10. air kelapa : 5 liter
11. kepiting batu : 4-5 ekor
12. Ragi Roti : 3 sendok makan
13. Air sumur : 5 liter
CARA BUAT :
- Rumput laut / azolla, pisang, kangkung air dan nenas di blender
- usus ikan dan kepiting batu di cingcang (blender lebih baik)
- gula merah didihkan dengan air 5 liter, biarkan sampai dingin
- campurkan semua bahan, kemudian aduk2 selama 3-5 menit
- fermentasikan selama 14 hari dlm wadah tertutup. Buat aerator agar aman.
catatan :
- setiap 2 - 3 hari sekali dikocok selama 5 menit
- dosis 10 ml + gula 3-4 sendol dicampur air 20 liter untuk fermentasi pakan / pembuatan
pelet
- untuk kolam ukuran 3x4 m : 1 gelas + gula 2-3 sendok
catatan : jika berbau busuk artinya gagal buang sj, jika berbau wangi tape artinya berhasil.
CARA PEMBUATAN ROTER
(RAMUAN ORGANIK TERNAK/UNGGAS)
BAHAN :
1. Rumput laut :1 kg, jika tidak ada bisa diganti dengan azzola
2. Pisang ; 5 buah
3. Nanas : 1 Buah
4. Yoghurt : 1 liter
5. Yakult : 10 botol
6. Usus ikan nila/mujair : 100 gram
7. Gula merah : 1 kg
8. Ragi tape : 4 butir
9. Ragi Roti : 2 sendok
10. air kelapa : 5 liter
CARA BUAT :
- Rumput laut / azolla, pisang dan nenas di blender
- usus ikan di cingcang (blender lebih baik)
- gula merah didihkan dengan air 1 liter, biarkan sampai dingin
- campurkan semua bahan, kemudian aduk2 selama 3-5 menit
- fermentasikan selama 14 hari dlm wadah tertutup.
catatan :
- setiap 2 - 3 hari sekali dikocok selama 5 menit
- dosis 10 ml dicampur air 20 liter dan gula 100 gram untuk fermentasi pakan / pembuatan
pelet
- untuk minum unggas atau ternak 1 liter + gula 1 kg + air 400 liter
Caranya campurkan semua bahan setelah dingin, kemudian fermentasi selama 14 hari
catatan : jika berbau busuk artinya gagal buang sj, jika berbau wangi tape artinya berhasil.
KANDUNGAN N P K YANG DIBUTUHKAN OLEH TANAMAN
By. Ayah Manjel Dech
Catatan :
Untuk tanaman hortikulkura yang sudah berbuah setelah 1 bulan maka selanjutnya dah
dianggap tanaman dewasa.
Bahan/alat :
Cara :
Bagian dalam bambu dibersihkan, Belahan bambu dibuat lobang sebesar jari kelingking
di kedua ruas kiri dan kanan
Kemudian isi satu bagian/belahan bambu dengan nasi yang sudah dibiarkan semalam.
Satukan belahan bambu tersebut dan ikat dengan tali plastic sampai rapat
Kubur di hutan atau di bawah pokon bambu atau di tanah yang subur/humus sedalam
10-20 cm, tutup kembali dengan tanah dan bertanda untuk memudahkan pengambilan.
Biarkan selama 5-7, kemudian ambil dan jika terdapat jamur seperti kapas maka kita
sudah mendapatkan Trichoderma.
Cara 1
Bahan :
dedak : 10 kg
gula Pasir : 20 sdm
air : secukupnya (3 l)
biakanTrichoderma : 1 ruas bambu
Cara :
- dedak dikukus terlebih dahulu untuk mensterilkan dedak dari berbagai
jamur/bakteri).
- Larutkan gula dalam air matang
- biakanTrichoderma dikeluarkan dari bamboo dan dicampurkankan dengan dedak
- Campuran dedak dan trichoderma ditaburi larutan gula hingga dedak bisa dikepal-
kepal (tidak terlalu kering dan basa)
- Masukkan dalam wadah plastik dan tempatkan ditempat yang terhindar dari
matahari dan hujan langsung.
- Biarkan selama 3 7 hari
Cara 2
Bahan:
1. Jamur induk Trichoderma (F0) saru ruas bambu
2. Beras (sesuaikan dengan keinginan)
3. Air murni / air dari mata air / kalau kepepet ga ada pake air matang yg sudah direbus
dulu
4. Alcohol 70% (untuk pensterilan alat2)
Peralatan :
1. Plastic bening
2. Kompor Gas
3. Panci
4. Sendok
5. Wadah / nampan
6. Lilin
Cara buat :
Bahan:
1. Susu bekas/kadaluarsa 1 Kaleng
2. Tambahkan air kelapa I butir (maksudnya: 1butir kelapa diambil airnya). Bisa diperbanyak
sampai 5 liter
3. Nasi basi 1 kepal tangan
4. 3-4 cangkang telur yg sudah digerus halus
5. Botol aqua bekas (apa saja yang ada)
Cara Buat:
- Masukkan semua bahan dalam botol aqua bekas, kocok2 sampe bener2 nyampur, simpan
selama 5-7 hari.
- bisa untuk pupuk bunga, khususnya anggrek
Dosis aplikasi:
Catatan :
bisa untuk tanaman apa saja yg hendak berbunga / sebagai perangsang bunga
Moga manfaat !!
PEMBUATAN POC GENERATIF
By : Ayah Manjel Dech
Bahan :
- Pupuk N : 1 liter ( lihat di file pembuatan pupuk N, P, K)
- Pupuk P : 2 liter ( lihat di file pembuatan pupuk N, P, K)
- Pupuk K : 3 liter ( lihat di file pembuatan pupuk N, P, K)
- Mol Buah : 1 liter
- Rotan : 100 ml
- Gula : 3-4 sendok
Cara Buat :
- Semua bahan di campur dan simpan dalam wadah tertutup, biarkan selama 24 jam
atau lebih
Moga Manfaat !!
PENYAKIT PADA KAMBING
Herbalisme
1. Penyakit mata
Penyakit ini bisa menyerang kambing pada saat cuaca kurang baik serta adanya penurunan
daya tahan tubuh kambing , biasanya mudah sekali terserang penyakit mata.
Untuk pengobatan sementara dan pertama yang dilakukan dengan daun sirih, garam dan
air panas, sedangkan cara pembuatan obatnya cukup mengambil 3 lbr daun sirih,kemudian
di tuangkan air panas kedalam gelas yang di campur oleh garam,Setelah air garam
bercampur daun sirih tersebut agak dingin kita kompreskan ke bagian mata kambing yang
terjangkit penyakit tersebut lakukan 1 kali sehari selama 2 hari .
2. Penyakit batuk
Penyakit ini kadang juga menyerang kambing dan biasanya juga di sertai pilek atau
semacam flu ,pada penyakit ini kambing biasanya susah bernafas dan sering batuk batuk
layaknya manusia ,penyakit batuk pada kambing kadang terjadi karena makanan hijauan
yang agak basah terkena air hujan yang berlebihan .
Untuk pengobatan penyakit ini para peternak biasanya menggunakan beras kencur,
sedangkan caranya cukup mengambil beberapa potong kencur ditumbuk di campur dengan
beras kemudian di kasih air panas, setelah itu minumkan ke kambing yang sakit setelah
seduhan beras kencur tersebut dingin.
Penyakit cacingan hampir selalu di jumpai oleh setiap kambing karena faktor makanan
yang biasanya membawa benih cacing kedalam perut kambing .
Untuk pengobatan penyakit ini biasanya para pelaku peternak melakukan tindakan preventif
setiap 3 bulan dengan memberikan minuman campuran temu hitam dengan gula merah
,Jika kurang nafsu makan kita juga bisa gunakan temu ireng di campur dengan garam
sebagai perangsang nafu makan, untuk kambing yang terserang cacingan cukup parah
hingga kurus sekali sebaiknya di berikan makanan daun jimitri untuk beberapa hari.
Penyakit jenis ini biasanya menyerang pada sebagian kulit kaki, kepala dan sebagian tubuh
kambing ettawa, jenis penyakit ini mudah sekali menular pada kambing yang lain ,
Untuk pengobatan dan penangananya pertama sebaiknya pisahkan kambing yang sakit
gatal ini dengan kambing yang lain kemudian pengobatanya kita bisa ambil bebara butir
lirang, oli bekas di campur dengan minyak goreng dan garam, di tumbuk sampai halus dan
dioleskan ke bagian yang gatal dan sakit , lakukan beberapa kali hingga luka kurap
mengering.
5. Ambing kambing Bengkak
Gejala Susu bengkak (ngrangkak) atau tidak keluar air susu disaat menyusui anak kambing
kadang sering juga kita jumpai.
Untuk mengatasi penyakit ini kita bisa gunakan beberapa siung bawang putih dicampur
dengan garam, kita tumbuk halus di kasih air hangat lalu buat ngompress bagian yang sakit .
6. Penyakit Tetanus
Penyakit ini paling sulit untuk bisa di obati namun ada bebarapa cara untuk
pencegahan,yauitu dengan cara melakukan prefentif dengan cara memotong plasenta yang
basah dan agak panjang dan kemudian mengolesinya dengan kunyit dengan tujuan agar
tidak terkena baksil tetanus yang biasanya melalui ujung plasenta ini.
Penyakit ini juga kadang menyerang kambing yang biasanya di sebabkan makanan sejenis
yang berlebihan atau karena kambing memakan hijauan makanan ternak yang berupa daun
yang masih terlalu muda yang berlebihan, Untuk mengatasi penyakit Mencret pada
kambing cukup menggunakan mahkota dewa, jika di daerah anda tersedia buah mahkota
dewa itu bisa kita gunakan untuk obat mencret, cara nya adalah dengan mengiris iris
beberapa buah mahkota dewa kemudian campukan dengan garam serta air panas ,sesaat
setelah dingin minumkan pada kambing yang terserang diare atau mencret tersebut , jika di
daerah anda susah menemukan buah mahkota dewa anda bisa melakukan terapi makanan
kambing dengan mencampur daun jambu biji yang di campur dengan garam secukupnya.
Medicalisme
Penyakit mencret adalah penyakit akut dan menular pada anak kambing. Karena mencret,
anak kambing akan mengeluarkan kotoran terus-menerus, dan bila tidak tertanggulangi
dapat menyebabkan kematian karena anak kambing tersebut kehabisan cairan.
Gejala : Kambing tampak lesu, tidak ingin menyusu, suhu tubuh meninggi, mengeluarkan
kotoran cair dan berbau busuk
Penyakit ini berkaitan dengan pemotongan pusar cempe setelah dilahirkan dengan alat
potong yang tidak steril atau dapat pula setelah pemotongan tali pusar tercemar sehingga
menjadi infeksi yang berakibat kematian cempe.
Gejala : Terjadinya pembengkakan pada sekitar pusar, panas di bekas potongan tali pusar,
sekeliling pusar berwarna merah. Apabila pusarnya diraba maka cempe merasa kesakitan.
Pencegahan : Pemotongan tali pusar harus menggunakan alat potong yang steril dan bekas
luka diolesi Jodium tinctur sebagai pencegah infeksi.
Pengobatan penyakit : Dapat menggunakan obat-obatan antibiotika, Sulfa. Selain itu tali
pusar dikompres dengan larutan rivanol (desinfektan) atau campuran larutan asam acidium
dan barium.
Penyakit ini cukup berbahaya karena akan menyebabkan tidak bisa mengisap air susu
induknya, sehingga dapat mengakibatkan kematian. Pada umumnya penyakit cacar mulut
ini menyerang ternggorokan anak kambing.
Gejala : Penyakit ini datang mendadak diikuti demam meninggi, sukar bernafas, lidah
terjulur, mulut banyak mengeluarkan cairan dan mulut berbau asam.
Pencegahan : Dianjurkan agar mulut cempe sering dikontrol secara berkala, karena luka
kecil bila terkontaminasi bakteri Actynomyces necrophorus dapat menjadi penyebab awal
terjadinya penyakit ini.
Penyakit titani adalah gangguan pada pertukaran zat dalam tubuh (penyakit metabolisme),
sehingga menyebabkan ketidakseimbangan fungsi syaraf.
Gejala : Cempe selalu gelisah, timbul kejang-kejang pada beberapa ototnya, bahkan sampai
ke seluruh badan.
Pencegahan : Kontrol pemberian air susu, makanan penguat dan nutrisinya, khususnya
kandungan mineral kalsium dan mangan yang tersedia dalam makanan penguat.
Pengobatan : Harus dilakukan tindakan cepat, menempatkan cempe di tempat gelap, suntik
dengan larutan Genconos calcicus dan magnesium. Dosis sesuai dengan aturan penggunaan
atau atas saran ahli kesehatan hewan.
Penyakit radang limpha tergolong penyakit kambing yang berbahaya, karena penularannya
cepat dan dapat menular pada manusia.
Gejala-gejala : Suhu tubuh meninggi, dari lubang hidung dan dubur keluar cairan bercampur
darah, nadi berjalan cepat, tubuh gemetar, nafsu makan hilang. Tanda-tanda selanjutnya
yang dapat dilihat secara jelas adalah mencret dengan kotoran campur darah.
Pencegahan : Vaksinasi dengan vaksin Spora (Max Sterne) dengan dosis 1 cc, dilakukan
setiap selang 6 bulan sekali atau dapat juga dengan serum anti-anthrax dengan dosis 25-50
cc per ekor kambing
Penyakit ini dapat menular dan menyebabkan kematian. Bagian yang diserang adalah
mulut dan kuku, dimana mulut melepuh diselaputi lendir sehingga ternak tidak mau
mengkonsumsi makanan dan akhirnya mati.
Penyebab : Virus
Gejala : Panas badan tinggi, selanjutnya gusi dan permukaan lidah melepuh yang berisi
cairan jernih.
Penyakit ini menyebabkan nafsu makan ternak berkurang, dan menimbulkan bengkak-
bengkak pada bagian leher dan dada.
Gejala : Lidah bengkak dan menjulur ke luar, mulut menganga, keluar lendir berbuih, sulit
bernafas, sehingga terdengar ngorok
Pengobatan : Dapat menggunakan obat-obatan Antibiotika lewat air minum atau suntikan.
Penyakit ini disebabkan oleh gas didalam perut yang tidak dapat keluar sehingga
mengganggu proses pencernaan dalam rumen kambing.
Penyebab : Pemberian makanan yang tidak teratur atau kambing terlalu lapar sehingga
rakus mengkonsumsi makanan kasar, khususnya kacang-kacangan. Dapat juga terjadi bila
kambing digembalakan dan makan rumput yang masih diselimuti embun.
Pencegahan : Dapat dilakukan dengan pemberian makanan yang teratur jadwal dan
jumlahnya ; tidak digembalakan terlalu pagi yaitu pada saat rumput masih diselimuti
embun.
Pengobatan : Dapat diusahakan dengan memberikan gula yang diseduh dengan asam,
selanjutnya kaki kambing bagian depan diangkat ke atas sampai gas keluar atau dapat
diberikan minuman bersoda
a. menyerap sebagian zat makanan yang seharusnya untuk pertambahan berat tubuh,
b. merusak jaringan-jaringan organ vital ternak kambing,
Penyebab 1: Fasciola gigantica (cacing hati), merupakan cacing yang senang menyerang hati
kambing.
Pengobatan penyakit : Dapat digunakan Zanil atau valbazen yang diberikan lewat air minum
atau lewat suntikan dengan Dovanik
Pencegahan : Secara berkala 2 bulan sekali diberikan obat cacing, misalnya Piperazin lewat
air minum
Pengobatan : Dapat menggunakan Piperazin dengan dosis 220 mg/kg berat tubuh ternak
kambing, lewat air minum.
Pencegahan : Tidak memberikan hijauan pakan yang masih diselimuti embun; bila akan
memberikan makanan dianjurkan dipanaskan lebih dahulu atau diangin-anginkan.
Penyebab 4 : Thelazia rhodesii (cacing mata), merupakan cacing yang menyerang bagian
mata, seperti pada kantong konjungtiva, kamar mata, dan saluran air mata.
Penyakit kudis merupakan penyakit menular yang menyerang kulit kambing. Akibat dari
serangan ini adalah produksi ternak kambing merosot, kulit menjadi jelek dan mengurangi
nilai jual ternak kambing.
Gejala :Ternak makin lama kondisinya makin memburuk, badan lemah dan kurus, nafsu
makan menurun, sering menggaruk atau menggosok-gosokan badannya. Kudis terjadi pada
muka, telinga, perut, punggung, kaki dan pangkal ekor. Bila tidak ditanggulangi, penyakit ini
akan meluas ke seluruh tubuh.
Pencegahan : Pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik ; sering memandikan
kambing dan membersihkan bulunya. Jika ternak kambing menunjukkan gejala sakit kudis
harus segera dikarantina agar tidak menular pada kambing yang sehat.
Penyakit ini merupakan penyakit kulit, terutama terhadap daerah kulit bibir kambing dan
menular pada kambing lainnya.
Gejala : Terjadi peradangan kulit di sekitar mulut, kelopak mata dan alat genital. Pada induk
kambing yang menyusui dan kambing perah terjadi radang kelenjar susu.
Pencegahan : Vaksinasi merupakan cara yang efektif ; vaksin dapat dibuat sendiri dengan
keropeng kulit kambing penderita yang dibuat tepung halus dan disuspensikan menjadi 1
persen dalam glycerin 50 persen. Vaksinasi pada ternak kambing muda dilakukan dengan
cara membuat cacaran di sekitar kulit sebelah dalam paha ; sedangkan pada ternak kambing
dewasa dapat dilakukan di sekitar leher beberapa minggu sebelum menyusui. Cempe dapat
divaksin setelah mencapai usia 1 bulan ; selanjutnya diulang pada usia 2-3 bulan. Reaksi
akan terjadi seminggu setelah vaksinasi ; dengan masa kekebalan 8 28 bulan.
Pengobatan : Dilakukan secara lokal pada kulit yang terluka dengan menggunakan salep
atau Jodium tinctur. Untuk mencegah infeksi sekunder, kambing dapat diobati dengan
preparat antibiotika dengan spektrum luas.
Penyebab : Kandang yang lembab, ventilasi kurang mendukung pertukaran udara, polusi di
lingkungan kandang, dan banyak angin kencang yang masuk ke dalam kandang.
Gejala : Nafsu makan berkurang, ternak terlihat kurus dan lemah, batuk-batuk dan sulit
bernafas, demam dengan suhu tubuh yang meninggi.
Penyakit ini sering terjadi pada kambing perah sehingga air susu yang diperah dari kambing
penderita tercemar dan tidak dapat dikonsumsi.
Penyebab : Akibat pemerahan yang tidak hati-hati atau sebelum pemerahan kambing tidak
dibersihkan ambingnya dengan desinfektan
Gejala : Ambing kambing bengkak, bila diraba panas, terjadi demam dan suhu tubuh
meninggi, nafsu makan berkurang, produksi air susu terhenti atau berkurang.
Bahan :
Temu kunci ( 500 gram ), kunyit (500 gram), temuireng (500 gram), temulawak (250 gram),
temu giring (250 gram), mengkudu (500 gram), daun pepaya (5 tangkai) dan cacing (100
gram). Kencur (500 gram), bawang putih (500 gram), jahe (250 gram), gula merah (1000
gram), Roter (100 ml)
Cara membuat:
Cacing direbus dengan 1 liter air sampai mendidih. Kunyit, temuireng, temugiring,
temulawak, temu kunci, kencur, bawang putih, jahe dan mengkudu diparut menjadi satu,
dan daun pepaya ditumbuk sampai halus. Campurkan bahan-bahan tersebut dan tambah 4
liter air bersih. Remas-remaslah semua bahan tersebut dan saring. Terakhir tambah dengan
1 liter rebusan cacing dan aduk sampai rata. Selanjutnya campuran tersebut direbus sampai
mendidih dan setelah dingin campurkan dengan air gula dan roter, dapat digunakan sebagai
jamu pada ayam pedaging, petelur atau unggas yg lainnya. Jamu tersebut dapat diberikan
dengan cara mencampur ke air minum.
Aplikasi :
Moga manfaat !
SOP CARA BERTANAM MENTIMUN POLA ORGANIK
Persiapan Lahan :
Persiapan benih :
- Benih bisa dibeli di beli di toko pertanian, benih harus varietas F1 / unggulan
- Rendam benih dalam air hangat selama 3-5 menit, kemudian tiriskan
- Rendam dengan ROMA selama 1-3 menit, kemudian tiriskan
- Rendam dengan ROTAN +PGPR / POC+MOL+ZPT selama 30 menit
- Peram benih selama 12-24 jam sampai keluar kecambah/tunas
Penanaman :
Beberapa penyakit dan hama yang menyerang mentimu diantaranya dikenal dengan
istilah cacantal atau oteng-oteng. Hama ini menyerang daun dan bisa menyebabkan
kematian pada tanaman. Selain itu, hama yang kerap menyerang mentimun adalah
ulat tanah. Hama ini biasanya menyerang batang yang menjadi pangkal keluarnya
daun atau buah. Kedua hama ini bisa dikendalikan dengan menggunakan
biopestisida yang terbuat dari ekstrak kipait dan gadung yang dicampur dengan air
kencing kelinci. Atau dengan ROMA (Ramuan Organik Hama) + Bawang Putih + Cabe
rawit merah + tembakau dengan dosis 1 gelas untuk 1 tangki 14 liter
Untuk berbagai jenis penyakit semprot tanaman dengan larutan ROMA setiap 2
minggu sekali.
1. Semua varietas bawang merah / putih yang telah dilepas cocok ditanam di
lahan sawah maupun tegalan.cukup umurnya (75 hari)
2. Kebutuhan benih sekitar 700 kg/ha
Penyiapan lahan
1. Pada lahan bekas padi, tunggul padi perlu dipotong pendek dan dibenamkan
yang sebelumnya dah dikocor dengan TRICHODERMA dan DOLOMIT
2. Apabila tanah becek maka perlu dibuat saluran drainase dengan jarak 3-5 m
3. Pada lahan tegalan atau bekas tanaman palawija lain perlu pengolahan
tanah:
pembajakan sedalam 15 - 20 cm,
kemudian dihaluskan dan diratakan.
Buat bedengan dengan lebar 1-1.5 m dan tinggi 20-25 cm
saluran irigasi dibuat dengan lebar 30 cm.
4. Kocorkan ROMA cukup pekat 1 liter untuk 1 tangki kemudian kocor/semprot
ke lahan secara merata biarkan selama 3 hari
5. Masukan pupuk kandang/kohe (yg bagus kohe ayam BR) untuk 1 Ha idealnya
4 ton untuk lahan yg sebelumnya belum pernah pakai organik, bagi yang
sebelumnya dah masuk pupuk organik bisa 2 ton per Ha
6. Kocorkan TRICHODERMA 1 Liter dan ROTAN 1 liter tambahkan air 200 liter
selanjutnya tanah di campur/aduk, biarkan selama 7-14 hari
Cara tanam
1. Benih potong ujungnya 05-1 cm biar cepat tumbuh tunas, sebaiknya setelah
dipotong disemprot langsung dengan ROTAN + PGPR dan Trichoderma
sebelum ditanam ke lahan
2. Tanam dengan sistem tugal, satu biji 1 lobang
3. Pada musim hujan, digunakan jarak tanam 30 cm x 30 cm
4. Pada musim kemarau digunakan Jarak tanam 30 cm x 20 cm
5. Pada bekas tanaman padi, penanaman bawang merah / putih tidak boleh
lebih dari 7 hari sesudah padi dipanen,
6. Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih dari 7 hari.
Pemupukan
1. Untuk lahan yang kurang subur, tanaman dipupuk dengan POC Vegetatif
seminggu setelah tanam. Dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki
2. Hari ke 15 semprot ROMA ++
3. Pada hari ke 25 POC Vegetatif seminggu setelah tanam. Dengan dosis 200 ml
untuk 1 tangki 14 liter
4. Hari ke 30 semprot ROMA ++
5. Pada hari ke 35 masuk POC Generatif dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki ( 14
liter)
6. Hari ke 40 semprot dengan ROMA ++
7. Pada hari ke 45 masuk POC Generatif dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki ( 14
liter)
Mulsa jerami
Untuk menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan gulma, dan penguapan air, jerami
padi sebanyak 5 ton/ha dapat diberikan sebagai mulsa.
Pengendalian hama/penyakit
1. Hama utama bawang merah / putih adalah : ulat, jamur busuk umbi dan
ujung pangkal.
2. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan ROMA + Bawang putih + Cabe
rawit merah + tembakau dengan dosis 150 ml per tangki setiap seminggu
sekali mulai hari ke 5 setelah tanam
3. Dan penyemprotan TRICHODERMA sekali pada awal penanaman
Moga manfaat !!
SOP BUDIDAYA JAGUNG ORGANIK
By : Ayah Manjel Dech
Perlakuan Lahan :
Dua minggu sebelum lahan ditanami tebarkan dolomit 1 ton / Ha secara merata
Masukan pupuk kandang (ayam/sapi/kambing) sebanyak 2-4 ton / Ha kemudian
kocor diatasnya dengan ROTAN 3 + TRICHODERMA (dosis 1 liter Rotan 3 + 1 Liter
Tricho + gula 1 kg + air 200 liter)
Bajak lahan sedalam 20-30 cm dan biarkan selama 5 hari
Kocor dengan ROMA+Bawang putih+Tembakau+Cabe rawit+Kluwih dengan dosis 1
liter + 50 liter air, biarkan selama 5 hari
Buat parit setiap jarak 3m dengan kedalaman 20 cm untuk drainase jika musim
penghujan
Perlakuan benih :
Benih biji rendam dengan air panas (70 derajat) selama 5-10 menit kemudian
tiriskan
Rendam benih ke dalam larutan ROTAN 3 + TRICHODERMA + PGPR (dosis 10 ml
Rotan+10 ml Trichoderma+PGPR 10 ml+gula 3 sendok+air 1 liter) selama 12 jam
Penanaman benih :
Tugal / bual lobang sedalam 3-5 cm dengan jarak antar baris 70-75 cm dan jarak
dalam baris 20-25 cm
Masukan benih satu lobang 1 biji
Tutup lobang dengan pupuk kandang yang sudah di fermentasi sebelumnya
( pupuk kandang 100 kg + dedak 5 kg + ROTAN liter + TRICHODERMA liter + gula
kg cair+air 10 liter kemudan di tutup rapat selama 14 hari)
Kocor lobang dengan campuran Rotan 10 ml + Trichoderma 10 ml + PGPR 100 ml +
Gula 1 ons + air 14 liter / 1 tangki
Pemupukan :
3 hari setelah tanam kocor dengan ROMA +++ (dosis 200 ml+air 14 liter)
7 hari setelah tanam kocor dengan POC Vegetatif + Tricho (dosis 200 ml+air 14 liter)
15 hari setelah tanam kocor dengan ROMA +++ (dosis 200 ml+air 14 liter)
21 hari setelah tanam kocor dengan POC Vegetatif + Tricho (dosis 200 ml+air 14 liter)
27 hari setelah tanam kocor dengan ROMA +++ (dosis 200 ml+air 14 liter)
35 hari setelah tanam kocor dengan POC Vegetatif (dosis 200 ml+air 14 liter)
40 hari setelah tanam kocor dengan ROMA +++ (dosis 200 ml+air 14 liter)
45 hari setelah tanam kocor dengan POC Generatif (dosis 200 ml+air 14 liter)
60 hari setelah tanam kocor dengan POC Generatif (dosis 200 ml+air 14 liter)
75 hari setelah tanam kocor dengan POC Generatif (dosis 200 ml+air 14 liter)
Catatan :
Perlakuan ROMA+++ disesuaikan keadaan, jika ada indikasi hama/penyakit lakukan
penyemprotan dengan dosis 200 ml + 14 liter air
SOP BUDIDAYA KACANG HIJAU/KACANG TANAH/KEDELAI
3. Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam di lahan sawah
maupun tegalan.
4. Varietas terbaru tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti Sriti,
Kutilang, Perkutut, dan Mural dapat dianjurkan untuk ditanam pada daerah
yang endemik penyakit tersebut.
5. Kebutuhan benih sekitar 20 kg/ha dengan daya tumbuh 90%.
Penyiapan lahan
7. Pada lahan bekas padi, tidak perlu dilakukan pengolahan tanah (Tanpa Olah
Tanah = TOT).
8. Tunggul padi perlu dipotong pendek dan dibersihkan seperlunya atau
dipinggirkan.
9. Apabila tanah becek maka perlu dibuat saluran drainase dengan jarak 3 - 5 m
10. Pada lahan tegalan atau bekas tanaman palawija lain (jagung) perlu
pengolahan tanah:
pembajakan sedalam 15 - 20 cm,
kemudian dihaluskan dan diratakan.
saluran irigasi dibuat dengan jarak 3 - 5 m.
11. Kocorkan ROMA cukup pekat 1 liter untuk 1 tangki kemudian kocor/semprot
ke lahan secara merata biarkan selama 3 hari
12. Masukan pupuk kandang/kohe (yg bagus kohe ayam BR) untuk 1 Ha idealnya
4 ton untuk lahan yg sebelumnya belum pernah pakai organik, bagi yang
sebelumnya dah masuk pupuk organik bisa 2 ton per Ha
13. Kocorkan TRICHODERMA 1 Liter dan ROTAN 1 liter tambahkan air 200 liter
selanjutnya tanah di campur/aduk, biarkan selama 5-7 hari
Cara tanam
8. Untuk lahan yang kurang subur, tanaman dipupuk dengan POC Vegetatif
seminggu setelah tanam. Dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki
9. Disusul nanti pada hari ke 25 setelah tanam sama dengan pupuk spt di atas
10. Pada hari ke 35 masuk POC Generatif dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki ( 14
liter)
11. Pada hari ke 45 masuk POC Generatif dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki ( 14
liter)
Mulsa jerami
Untuk menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan gulma, dan penguapan air, jerami
padi sebanyak 5 ton/ha dapat diberikan sebagai mulsa.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan dua kali pada saat tanaman berumur 2 dan 4 minggu.
Pengairan
1. Pada daerah panas (suhu udara 30 -31 0C) dan kelembaban udara rendah (54
52 %) pertanaman perlu diairi dua kali pada umur 21 hari dan 33 hari.
2. Pada daerah sedang (suhu udara 24 - 26 0C) dan kelembaban udara sedang
hingga tinggi (77 - 82 %) pengairan cukup diberikan satu kali pada umur 21
hari atau 38 hari.
3. Periode kritis kacang hijau terhadap ketersediaan air adalah pada saat
menjelang bertunga (umur 25 hari) dan pengisian polong (45 - 50 hari),
sehingga jika kekurangan air pada periode tersebut perlu dilakukan
pengairan.
Pengendalian hama
4. Hama utama kacang hijau adalah : lalat kacang Agmmyxa phaseoti, ulat
jengkal Piusia chaitites, kepik hijau Nezara virfduta, kepik coklat Riptonus
tinearis, penggerek polong Maruca testutalis dan Etietla ztnckenetta, dan
Kutu Thrips.
5. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan ROMA + Bawang putih + Cabe
rawit merah + tembakau dengan dosis 150 ml per tangki setiap seminggu
sekali mulai hari ke 5 setelah tanam
Pengendalian penyakit
By Ayah Manjel
SYARAT TUMBUH
Tanaman tembakau pada umumnya tidak menghendaki iklim yang kering ataupun
iklim yang sangat basah.
Untuk tanaman tembakau dataran rendah, curah hujan rata-rata 2.000 mm/tahun,
sedangkan untuk tembakau dataran tinggi, curah hujan rata rata 1.500-3.500
mm/tahun.
Penyinaran cahaya matahari yang kurang dapat menyebabkan pertumbuhan
tanaman kurang baik sehingga produktivitasnya rendah. Oleh karena itu lokasi untuk
tanaman tembakau sebaiknya dipilih di tempat terbuka dan waktu tanam
disesuaikan dengan jenisnya.
Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau berkisar antara 21-
32,30 C.
Tanaman tembakau dapat tumbuh pada dataran rendah ataupun di dataran tinggi
bergantung pada varietasnya. Ketinggian tempat yang paling cocok untuk
pertumbuhan tanaman tembakau adalah 0 - 900 mdpl, pH antara 5-6.
Tanah gembur, remah, mudah mengikat air, memiliki tata air dan udara yang baik
sehingga dapat meningkatkan drainase, ketinggian antara 200-3.000 m dpl.
PEMBIBITAN
Lahan disebari pupuk kandang fermentasi dosis 5 ton/ha lalu dibajak dan semprot
dengan larutan ROTAN 3 I dosis 10 ml/ltr air,ROMA+++ dosis 10 ml/ltr air,
TRICHODERMA dosis 10 ml/ltr , dibiarkan 1 minggu
Buat bedengan lebar 40 cm dan tinggi 40 cm. Jarak antar bedeng 90-100 cm dengan
arah membujur antara timur dan barat.
Lakukan pengapuran jika tanah masam, dosis 0,7 1,5 ton/ha.
Siram dengan larutan ROTAN 3 I dosis 10 ml/ltr air,ROMA+++ dosis 10 ml/ltr air,
TRICHODERMA dosis 10 ml/ltr merata dipermukaan bedengan, diamkan selama 2
hari
Apabila diinginkan daun yang tipis dan halus maka jarak tanam harus rapat, sekitar
90 x 70 cm.
Tembakau Madura ditanam dengan jarak 60 x 50 cm yang penanamannya dilakukan
dalam dua baris tanaman.
Jenis tembakau rakyat/rajangan umumnya ditanam dengan jarak tanam 90 x 90 cm
dan penanamannya dilakukan satu baris tanaman, dan jarak antar bedengan 90 cm
atau 120 x 50 cm.
PENANAMAN
Basahi dan sobek polibag lalu benamkan bibit sedalam leher akar
Waktu tanam pada pagi hari atau sore hari.
Siram dengan larutan ROTAN 3 I dosis 10 ml/ltr air,ROMA+++ dosis 10 ml/ltr air,
TRICHODERMA dosis 10 ml/ltr
Penyulaman dilakukan 1- 3 minggu setelah tanam, bibit kurang baik dicabut dan
diganti dengan bibit baru yang berumur sama.
Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan pembumbunan yaitu setiap 3
minggu sekali.
PEMUPUKAN
Dosis tergantung jenis tanah dan varietas
Waktu Pemupukan Dosis Pupuk Makro (liter/Ha)
POC URINE + MOL BATANG MOL
ROTAN 3 PISANG + ROTAN 3 SABUT KELAPA +
ROTAN 3
Saat Tanam - 60 -
Umur 7 HST 60 - 70
Umur 28 HST 60 - 70
TOTAL 120 60 140
PEMANGKASAN
Ulat Grayak ( Spodoptera litura ) Gejala : berupa lubang-lubang tidak beraturan dan
berwarna putih pada luka bekas gigitan. Pengendalian: Pangkas dan bakar sarang
telur dan ulat, penggenangan sesaat pada pagi/sore hari , semprot BAUVERIA dosis
10 ml/lt air, TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air & ROMA dosis 20 ml/ltr air.
Ulat Tanah ( Agrotis ypsilon ) Gejala : daun terserang berlubang-lubang terutama
daun muda sehingga tangkai daun rebah. Pengendalian: pangkas daun sarang
telur/ulat, penggenangan sesaat, semprot BAUVERIA dosis 10 ml/lt air,
TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air & ROMA dosis 20 ml/ltr air.
Ulat penggerek pucuk ( Heliothis sp. ) Gejala: daun pucuk tanaman terserang
berlubang-lubang dan habis. Pengendalian: kumpulkan dan musnah telur / ulat,
sanitasi kebun, semprot BAUVERIA dosis 10 ml/lt air, TRICHODERMA dosis 10 ml/lt
air & ROMA dosis 20 ml/ltr air.
Nematoda ( Meloydogyne sp. ) Gejala : bagian akar tanaman tampak bisul-bisul
bulat, tanaman kerdil, layu, daun berguguran dan akhirnya mati. Pengendalian:
sanitasi kebun, pemberian TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air diawal tanam, Semprot
BAUVERIA dosis 10 ml/lt air, TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air, ROMA+++ dosis 20
ml/ltr air.
Kutu - kutuan ( Aphis Sp, Thrips sp, Bemisia sp.) pembawa penyakit yang disebabkan
virus. Pengendalian: predator Koksinelid, semprot BAUVERIA dosis 10 ml/lt air,
TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air & ROMA dosis 20 ml/ltr air.
Hama lainnya Gangsir (Gryllus mitratus ), jangkrik (Brachytrypes portentosus),
orong-orong (Gryllotalpa africana), semut geni (Solenopsis geminata), belalang banci
(Engytarus tenuis).Siram & semprot BAUVERIA dosis 10 ml/lt air, TRICHODERMA
dosis 10 ml/lt air & ROMA dosis 20 ml/ltr air
Penyakit
Hangus batang ( damping off ) Penyebab : jamur Rhizoctonia solani. Gejala: batang
tanaman yang terinfeksi akan mengering dan berwarna coklat sampai hitam seperti
terbakar. Pengendalian : cabut tanaman yang terserang dan bakar, pencegahan awal
dengan TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air, ROMA+++ dosis 20 ml/ltr air
Lanas Penyebab : Phytophora parasitica var. nicotinae. Gejala: timbul bercak-bercak
pada daun berwarna kelabu yang akan meluas, pada batang, terserang akan lemas
dan menggantung lalu layu dan mati. Pengendalian: cabut tanaman yang terserang
dan bakar, semprotkan Semprot, TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air, ROMA+++ dosis
20 ml/lt air.
Patik daun Penyebab : jamur Cercospora nicotianae. Gejala: di atas daun terdapat
bercak bulat putih hingga coklat, bagian daun yang terserang menjadi rapuh dan
mudah robek. Pengendalian: desinfeksi bibit, renggangkan jarak tanam, olah tanah
intensif, gunakan air bersih, bongkar dan bakar tanaman terserang, semprot
TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air, ROMA+++ dosis 10 ml/ltr air & ROMA dosis 20
ml/ltr air.
Bercak coklat Penyebab : jamur Alternaria longipes. Gejala: timbul bercak-bercak
coklat, selain tanaman dewasa penyakit ini juga menyerang tanaman di persemaian.
Jamur juga menyerang batang dan biji. Pengendalian: mencabut dan membakar
tanaman yang terserang. semprot TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air, ROMA+++ dosis
10 ml/ltr air & ROMA dosis 20 ml/ltr air.
Busuk daun Penyebab : bakteri Sclerotium rolfsii. Gejala: mirip dengan lanas namun
daun membusuk, akarnya bila diteliti diselubungi oleh massa cendawan.
Pengendalian: cabut dan bakar tanaman terserang, semprot TRICHODERMA dosis 10
ml/lt air, ROMA+++ dosis 20 ml/ltr air
Penyakit Virus Penyebab: virus mozaik (Tobacco Virus Mozaic, (TVM), Kerupuk (Krul),
Pseudomozaik, Marmer, Mozaik ketimun (Cucumber Mozaic Virus). Gejala:
pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Pengendalian: menjaga sanitasi kebun,
tanaman yang terinfeksi di cabut dan dibakar. semprot TRICHODERMA dosis 10 ml/lt
air, ROMA+++ dosis 20 ml/ltr air
Pemetikan daun tembakau yang baik adalah jika daun-daunnya telah cukup umur
dan telah berwarna hijau kekuning-kuningan.
Untuk golongan tembakau cerutu maka pemungutan daun yang baik pada tingkat
tepat masak/hampir masak hal tersebut di tandai dengan warna keabu-abuan.
Sedangkan untuk golongan sigaret pada tingkat kemasakan tepat masak/masak
sekali, apabila pasar menginginkan krosok yang halus maka pemetikan dilakukan
tepat masak.
Sedangkan bila menginginkan krosok yang kasar pemetikan diperpanjang 5-10 hari
dari tingkat kemasakan tepat masak.
Daun dipetik mulai dari daun terbawah ke atas.
Waktu yang baik untuk pemetikan adalah pada sore/pagi hari pada saat hari cerah.
Pemetikan dapat dilakukan berselang 3-5 hari, dengan jumlah daun satu kali petik
antara 2-4 helai tiap tanaman.
Untuk setiap tanaman dapat dilakukan pemetikan sebanyak 5 kali.
Sortir daun berdasarkan kualitas warna daun yaitu:
a) Trash (apkiran): warna daun hitam
b) Slick (licin/mulus): warna daun kuning muda
c) Less slick (kurang liciin): warna daun kuning (seperti warna buah jeruk lemon)
d) More grany side ( sedikit kasar ) : warna daun antara kuning-oranye.
Catatan :
2. Peningkatan warna daun, tekstur, daya bakar sifat higroskopis daun tembakau dipengaruhi
dosis kalium.
3. Dosis terbaik untuk produksi yaitu pada 90 kg N/ha dan dosis kalium dengan dosis 100 kg
K2O/ha.
CARA TANAM CABE POLA ORGANIK
By. Ayah Manjel Dech
Yang perlu kita persiapkan sebelum kita menanam Cabe organik adalah:
Pengolahan Lahan
Buat bedengan/leleran dengan lebar 1 meter dan panjang sesuaikan dengan lahan
Masukan pupuk kandang (yg terbaik pupuk kandang ayam broiler) sebanyak 1
karung untuk bedengan yang panjangnya 10 meter
Kocor dengan ROMA + Bawang Putih + Cabe Rawit Merah + Tembakau di atas pupuk
kandang tsb dengan dosis 1 liter + 10 liter air, kemudian baru di aduk/campur
dengan tanah. Biarkan 1-2 hari
Kocor dengan ROTAN 1 liter + PGPR 1 liter + TRICHODERMA 1 liter + Gula 1 kg + air
200 liter, kocor sampai terlihat basah setiap bedengannya.
Tutup dengan mulsa dan biarkan jangan dulu diberi lobang selama 2 minggu / 14 hari
Setelah 2 minggu baru diberi lobang dengan jarak 30x30x30 cm tiap baris dan jarak
antar baris 30-40 cm
Pembenihan
Rendam benih biji cabe dalam air hangat selama 3-5 menit, kemudian tiriskan
Rendam benih biji cabe dalam ROMA selama 10-15 menit, kemudian tiriskan
Rendam benih biji cabe kedalam ROTAN + PGPR selama 12 jam
Persiapan Penyemaian
Campurkan Tanah bawah bambu + Pupuk Kandang kemudian kocor dengan ROMA++
dan biarkan selama 1-2 hari
Hari ke 3 semprot/kocor dengan ROTAN + PGPR + TRICHODERMA dan biarkan
selama 1 minggu
Masukan tanah ke dalam tempat penyemaian, kemudian masukan benih biji yang
sudah disiapkan sebelumnya masing2 1 butir ke setiap tempat, kemudian siram
dengan ROTAN dosis 10 ml / liter air, kemudian langsung tutup dengan mulsa/terpal
biarkan sampai keluar daun pertama selanjutnya buka tutup mulsa/terpal
Setelah berdaun lima (kira-kira umur 2 minggu) cabe kita tanam dalam lahan yang
sudah kita persiapkan. 2 minggu sebelumnya.
Pemupukan dan Perawatan
Ketika benih cabe pindah ke lahan maka kocor dengan POC Vegetatif dengan dosis 1
liter + 200 liter, cukup asal basah saja ke tiap lobang
Umur 7 hari semprot dengan ROMA ++
Umur 14 hari kocor dengan POC Vegetatif dengan dosis 1 liter + TRICHODERMA 1
liter + 200 liter, cukup asal basah saja ke tiap lobang
Buang tunas air/ tunas yang tumbuh di bawah cabang pertama
Lakukan prunning / pemotongan tunas setelah tanaman berdaun 8-10, 1cm dari
tunas
Kembali lakukan prunning/pemotongan ketika muncul bunga pertama di atas cabang
kedua
Umur 25 hari kocor dengan ROTAN 100 ml + TRICHODERMA 100 ml + POC Vegetatif
1 liter + gula kg + air 200 liter dengan dosis 1 gelas untuk 1 tangki (14 liter)
Setelah muncul bunga kembali maka semprot dengan POC Generatif 1 liter + 150
liter air setiap seminggu sekali bergantian dengan ROMA ++.
Amati adanya serangan hama dan penyakit, bila terjadi gejala serangan harus cepat
kita atasi secara mekanik (kita ambil hama dan daun yang terserang tersebut, lalu
kita pisahkan tanaman yang sehat dan yang sakit agar mudah dalam pengelolaan
hama maupun penyakit). Jika musim kemarau sebaiknya sering disiram daunnya
untuk mengurangi serangan kutu. Lakukan penyemprotan dengan ROMA+ Bawang
Putih + Cabe Rawit merah + Tembakau
Catatan :
Hal paling pokok adalah pastikan dalam pembuatan pupuk organic harus benar2
berhasil / matang. Terutama Kohe harus di sterilkan dari microba/bakteri pathogen
dengan Ramuan Organik Hama (ROMA)
Dari pengalaman pola spt di atas tanaman cabe benar2 sehat dan tidak terkena
hama/penyakit. Dan hasil sampai 2x lipat dari pola biasa.
Yang perlu kita persiapkan sebelum kita menanam Tomat organik adalah:
Pengolahan Lahan
Buat bedengan/leleran dengan lebar 1 meter dan panjang sesuaikan dengan lahan
Masukan pupuk kandang (yg terbaik pupuk kandang ayam broiler) sebanyak 1
karung untuk bedengan yang panjangnya 10 meter
Kocor dengan ROMA + Bawang Putih + Tomat Rawit Merah + Tembakau di atas
pupuk kandang tsb dengan dosis 1 liter + 10 liter air, kemudian baru di aduk/campur
dengan tanah. Biarkan 1-2 hari
Kocor dengan ROTAN 1 liter + PGPR 1 liter + TRICHODERMA 1 liter + Gula 1 kg + air
200 liter, kocor sampai terlihat basah setiap bedengannya.
Tutup dengan mulsa dan biarkan jangan dulu diberi lobang selama 2 minggu / 14 hari
Setelah 2 minggu baru diberi lobang dengan jarak 40x40 cm tiap baris dan jarak
antar baris 50 cm
Pembenihan
Rendam benih biji tomat dalam air hangat selama 3-5 menit, kemudian tiriskan
Rendam benih biji tomat dalam ROMA selama 10-15 menit, kemudian tiriskan
Rendam benih biji tomat kedalam ROTAN + PGPR selama 12 jam
Persiapan Penyemaian
Campurkan Tanah bawah bambu + Pupuk Kandang kemudian kocor dengan ROMA++
dan biarkan selama 1-2 hari
Hari ke 3 semprot/kocor dengan ROTAN + PGPR + TRICHODERMA dan biarkan
selama 1 minggu
Masukan tanah ke dalam tempat penyemaian, kemudian masukan benih biji yang
sudah disiapkan sebelumnya masing2 1 butir ke setiap tempat, kemudian siram
dengan ROTAN dosis 10 ml / liter air, kemudian langsung tutup dengan mulsa/terpal
biarkan sampai keluar daun pertama selanjutnya buka tutup mulsa/terpal
Setelah berdaun lima (kira-kira umur 2 minggu) tomat kita tanam dalam lahan yang
sudah kita persiapkan. 2 minggu sebelumnya.
Pemupukan dan Perawatan
Ketika benih tomat pindah ke lahan maka kocor dengan POC Vegetatif dengan dosis
1 liter + 200 liter, cukup asal basah saja ke tiap lobang
Umur 7 hari semprot dengan ROMA ++
Umur 14 hari kocor dengan POC Vegetatif dengan dosis 1 liter + TRICHODERMA 1
liter + 200 liter, cukup asal basah saja ke tiap lobang
Buang tunas air/ tunas yang tumbuh di bawah cabang pertama
Lakukan prunning / pemotongan tunas setelah tanaman berdaun 8-10, 1cm dari
tunas
Setelah prunning/pemotongan tunas, kocor dengan POC Vegetatif 1 liter + PGPR 1
liter + air 150 liter
Umur 25 hari kocor dengan ROTAN 100 ml + TRICHODERMA 100 ml + POC Vegetatif
1 liter + gula kg + air 200 liter dengan dosis 1 gelas untuk 1 tangki (14 liter)
Setelah muncul bunga kembali maka semprot dengan POC Generatif 1 liter + 150
liter air setiap seminggu sekali bergantian dengan ROMA ++.
Amati adanya serangan hama dan penyakit, bila terjadi gejala serangan harus cepat
kita atasi secara mekanik (kita ambil hama dan daun yang terserang tersebut, lalu
kita pisahkan tanaman yang sehat dan yang sakit agar mudah dalam pengelolaan
hama maupun penyakit). Jika musim kemarau sebaiknya sering disiram daunnya
untuk mengurangi serangan kutu. Lakukan penyemprotan dengan ROMA+ Bawang
Putih + Tomat Rawit merah + Tembakau
Catatan :
Hal paling pokok adalah pastikan dalam pembuatan pupuk organic harus benar2
berhasil / matang. Terutama Kohe harus di sterilkan dari microba/bakteri pathogen
dengan Ramuan Organik Hama (ROMA)
Dari pengalaman pola spt di atas tanaman tomat benar2 sehat dan tidak terkena
hama/penyakit. Dan hasil sampai 2x lipat dari pola biasa.
2. Tebarkan pupuk kandang (apa saja bleh yang masih baru boleh yang sudah lama alias
bebas) lebih banyak lebih bagus. Idealnya 1 ha butuh 4 ton
3. Kocor lagi ROMA diatas pupuk kandang yang sudah ditebarkan, besoknya kocor dengan
ROTAN dan Trichoderma ( 1 liter Rotan + 1 liter Tricho + air 100 liter) 1 ha kurang lebih
butuh 4 liter ROTAN dan Trichoderma
4. Lahan langsung di campur/aduk dan lapisan teratas adalah tanah kurang lebih setebal 2-3
cm. Setelah selesai siram sampai benar-benar lembab
6. Asam amino, POC Vegetatif dan generatif diberikan cukup di sekitar tanaman saja,
sebaiknya diberikan per 1 minggu sekali atau paling lama 2 minggu sekali.
Moga manfaat !!
TIPS AGAR TANAMAN CEPAT BERBUAH
DAN MENCEGAH BUNGA & BUAH RONTOK
By. Ayah Manjel Dech
Bahan :
Mol buah (sawo dll) : 2 liter
Pupuk P : 3 liter
Pupuk K : 5 liter
Rotan : 100 ml
Gula/molases : kg
Air : 50 liter
Cara Aplikasi :
- Campur semua bahan dan aduk aduk sampai merata, biarkan tertutup selama 24
jam
- Siram / kocorkan ke tanaman atau lahan setiap 1-2 minggu sekali. Jangan dicampur
air lagi.
- Lakukan pada masa generatif atau masa bau keluar bunga
Catatan :
- Untuk tanaman besar (buah, mangga, cengkeh dll) satu pohon 2-3 liter
- Untuk tanaman horti (cabe, tomat, kacang dll) satu pohon 100 ml
- Jika cuaca musim penghujan dosis bisa ditambah menjadi 2x lipat
Moga berhasil !!
TIPS MENCEGAH DAN MENGATASI VIRUS GEMINI DAN CMV
Bahan :
1. ROMA 1 liter (buah pinang+sereh+daun sirsak+bawang putih+cabe rawit)
2. daun bunga pukul empat sore 1 ons
3. daun bayam duri 1 ons
4. daun bunga pagoda 1 ons
5. eceng gondok 2 ons
Cara buat :
a. ekstrak (blender yg gampang) semua bahan ( 2 - 5 ) masing2 secara terpisah. tambahkan
air 1 liter masing2
b. saring semua, kemudian biarkan selama sehari semalam
c.campurkan semua bahan pada saat akan diaplikasikan (dadakan)
Semoga berhasil !!
TIPS MENGATASI MASALAH TANAH
By. Ayah Manjel Dech
1. Tanah liat.
Jenis tanah ini banyak mengandung makanan tapi sayang tidak bisa dimakan oleh
tumbuhan karena kekurangan kadar oksigen (O2). Untuk menanggulanginya yaitu
mengupayakan agar tersedia O2. Caranya adalah dengan memberikan : kompos,
bokashi pupuk kandang arang, atau bahan organik lainnya dan probiotik (ROTAN)
sehingga tanah menjadi gembur.
2. Tanah berpasir.
Jenis tanah ini adalah sulit mengikat air, cepat kering dan merana. Adapun cara
mengatasi tanah seperti ini adalah dengan menambahkan bahan organic seperti :
kompos, bokashi pupuk kandang, pupuk organik daun hijau yang mudah busuk
ditambah dengan kotoran hewan, tanah, Rotan dan air dengan perbandingan 1: 1: 1:
1, simpan didalam drum dan biarkan selama 3 minggu.
3. Tanah berkapur.
Jenis tanah ini memiliki keasaman yang tinggi, mudah longsor, makanan mikronya
kurang tersedia (contoh : zat besi, seng, tembaga). Untuk mengatasi jenis tanah
seperti ini adalah dengan memberikan pupuk kompos, dan dedaunanyang hijau
apalagi bila dedaunannya jenis tanaman yang berbunga kupu-kupu seperti kacang-
kacangan, johar, turi, dll. Dan untuk menurunkan tingkat keasaman dilakukan
dengan cara memberikan pupuk yang mengandung belerang, plus aplikasikan Rotan
rutin seminggu sekali.
4. Tanah Gambut
Tanah ini kaya akan zat organik namun belum bisa dijadikan makanan oleh
tumbuhan karena belum terurai dan pHnya rendah atau asam. Sirkulasi udara yang
kurang baik sehingga bakteri tidak bisa bekerja secara maksimal. Pada tanah yang
seperti ini hanya beberapa jenis tanaman saja yang dapat hidup seperti karet. Cara
mengatasi jenis tanah yang seperti ini :
a. Memberikan kompos dari pupuk kandang, arang atau bokashi pupuk kandang
arang.
b. Membuat tali parit atau parit sebanyak mungkin.
c. Memberikan kultur campuran mikro organisme yang menguntungkan Rotan setiap
sebulan sekali
d. Memberikan bakteri yang berasal dari limbah yang mengandung banyak protein
seperti : limbah tahu, darah, atau ikan busuk.
Bila diketahui pH tanah kita 4,5. Tanah yang pH yang kita inginkan 6, maka 6
4.5 = 1,5. Kemudian kita dari tabe1 di bawah. Tabel Kebutuhan Kapur Dolomite
pada selisih pH 1.5 maka diperoleh pemberian kapur pertanian 5.25 ton/Ha.
Penambahan selanjutnya dapat dilakukan lagi setelah 3 5 tahun.