Anda di halaman 1dari 44

CARA BUAT MOL BUAH

By : Ayah Manjel Dech

Bahan :
- Buah sawo matang dll : 1 kg
- Rotan : 100 ml
- Gula : 100 gram
- Vetsin / Msg : 1 sendok makan
- Air : 5 liter

Cara buat :
- Blender buah sawo dan buah2 lainnya
- Campurkan semua bahan secara merata dan aduk aduk
- Simpan dalam wadah tertutup selama 2 minggu

Dosis :
1 liter + 10 liter air, aplikasi 1 minggu sekali pada tanaman fase generatif

Moga berhasil !
Cara Buat Pupuk Organik Cair
By. Ayah Manjel Dech

Pupuk N
Bahan :
- Urine hewan : 10 liter
- Kohe halus : 1/2 karung
- Daun daunan hijau (daun gamal, kacang-kacangan, wedusan dll) : 1 karung
- Rotan : 1 liter
- Gula / molases : 1 kg
- Air : 20 liter

Cara buat :
- Daun daunan dicacah halus
- Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata
- Fermentasi selama 2 minggu

Dosis :
1 liter + 10 liter air

Pupuk P
Bahan :
- Batang pisang : 1 pohon
- Kohe guano/puyuh : 5 kg
- Rotan : 1 liter
- Gula / molases : 1 kg
- Air : 30 liter

Cara buat :
- Batang pisang dicacah halus
- Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata
- Fermentasi selama 2 minggu

Dosis :
1 liter + 10 liter air

Pupuk K
Bahan :
- Sabut Kelapa : 10 kg
- Rotan : 1 liter
- Gula / molases : 1 kg
- Air : 30 liter

Cara buat :
- Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata
- Fermentasi selama 2 minggu
Dosis :
1 liter + 10 liter air
CARA MEMBUAT PGPR
By : Ayah Manjel Dech

Bahan :
1. Akar bambu + tanahnya : 1 kantong kresek / kg (lbh banyak lbh bagus)
2. Akar kacang tanah : 1 ons (lbh banyak lbh bagus)
3. Akar putri malu : 1 ons (lbh banyak lbh bagus)
4. Air : 3 liter
5. Gula merah/pasir : kg
6. Air kelapa : 2 liter

Cara buat :
- Untuk bahan 1, 2, 3 bila ada ketiganya bila tidak ada bisa salah satunya, tapi yang
terbaik addalah akar bambu
- Potong kecil-kecil semua akar
- Masukan semua bahan kedalam wadah tertutup rapat
- Biarkan selama 2-3 hari dan kocok-kocok setiap hari

CARA MEMPERBANYAK PGPR


Bahan :
1. Gula merah/molases : 3 kg
2. Dedak : 3 kg
3. Terasi mentah : 1 kg
4. Air kelapa : 5 liter
5. Biang PGPR : 1 liter
6. Air : 100 liter

Cara buat :
- Gula merah, dedak dan terasi mentah dididihkan dengan air 10 liter selama 30
menit, kemudian biarkan sampa benar-benar dingin
- Masukan air kelapa, air 90 liter, dan biang PGPR dalam drum
- Tutup rapat, dan biarkan selama 2 minggu, sebaiknya pake aerator

Dosis :
- 1 liter + air 10 liter
- Siram / kocor pada lahan sebelum tanam, dan seminggu sekali setelah tanam
sebanyak 3 - 4 x
- Untuk merendam benih tambahkan ROTAN dengan perbandingan 1 : 1

Moga berhasil !!
PEMBUATAN POC VEGETATIF
By : Ayah Manjel Dech

Bahan :
- Pupuk N : 3 liter ( lihat di file pembuatan pupuk N, P, K)
- Pupuk P : 2 liter ( lihat di file pembuatan pupuk N, P, K)
- Pupuk K : 1 liter ( lihat di file pembuatan pupuk N, P, K)
- PGPR : 1 liter
- Rotan : 100 ml
- Gula : 3-4 sendok

Cara Buat :
- Semua bahan di campur dan simpan dalam wadah tertutup, biarkan selama 24 jam
atau lebih

Aplikasi & Dosis :


- Aplikasi diberikan mulai tanam dan pada fase vegetatif atau pertumbuhan
- Aplikasi bisa dikocorkan atau disemprotkan pada daun, jika disemprotkan sebaiknya
pada pagi pukul 6.00 9.00, jika sore hari jam 15.00 18.00
- Aplikasi sebaiknya 1 minggu sekali pada tanaman jenis horti/sayuran sampai masa
akan masuk fase generatif / pembungaan
- Dosis : 200 ml + air 14 liter ( 1 tangki)

Moga Manfaat !!
CARA PEMBUATAN ROMA
(RAMUAN ORGANIK HAMA)

Bahan :

1. Buah pinang yg cukup tua tapi belum kuning/kenikir : 1 kg


2. Daun sirsak : 1 kg
3. Batang serai : kg
4. Daun sirih : kg
5. Bawang putih : kg
6. Cabe rawit merah : kg
7. Daun tembakau / tembakau yg sudah jadi : kg
8. Air bersih : 20 liter

Cara buat :

buah pinang tumbuk sampai halus (semuanya baik kulit/bjinya)


daun sirsakbatang serai, daun sirih, bawang putih, cabe rawit, daun tembakau
tumbuk / blender
campur semua bahan dengan air bersih
simpan selama 1 hari semalam
dosis untuk 20 ml ditambah 1 liter air atau 1 gelas ditambah air 10 liter, aplikasi
sebaiknya setiap semingu sekali

Efektif untuk hama ulat/trip/kutu daun/belalang/wereng/walangsangit. Perlakuan yang


kontinu dan teratur akan membuat tanaman tidak terkena fungi juga virus

Catatan :

Jika buah pinang tidak ada bisa diganti dengan Daun Kenikir
Ramuan tsb akan sangat efektif jika langsung diapliksikan.
Jika ingin bertahan lama tambahkan ROTAN 1 liter bisa disimpan sampai 6 bulan.

Pengalaman yg aneh tapi luar biasa, jika ingin hama tsb tidak balik lagi, ambil hama tsb
secukupnya.. hancurkan trs tambahkan ke ROMA dan fermentasikan selama sehari
semalam.

Moga berhasil.
CARA PEMBUATAN ROTAN
(RAMUAN ORGANIK TANAMAN)

Bahan :
1. Buah Pisang : 5 buah
2. Buah Pepaya : 1 buah
3. Buah Nanas : 1 buah
4. Buah Mangga : 2 buah
5. Buah Melon/semangka : 1 buah
6. Kangkung air : 3 ikat
7. Kacang panjang : 3 ikat
8. Jagung muda : 2 buah
9. Ragi : 3-5 butir
10. Air kelapa : 5 liter
11. Air leri : 3 liter
12. Gula Kelapa : 1 kg
13. Usus ikan Nila : 1 ons

Cara buat :

Semua bahan 1 s/d 8 sterilkan dengan cara di rendam dalam air hangat (70 0C)
Semua wadah / peralatan di sterilkan dengan air panas / alkohol
Sterlkan tangan dengan alkohol
No 1 sampai 8 di blender sampai seperti jus
Gula kelapa di didihkan dengan air 5 liter, biarkan sampai benar2 dingin
Campurkan semua bahan, kemudian aduk2 sampai benar2 merata
Simpan dalam wadah yg terbuat dari tembikar/plastic ( jgn yg terbuat dari logam)
Fermentasi selama 14 hari dalam keadaan tertutup rapat, setiap 2 hari sekali aduk-
aduk / digoyang goyangkan selama 5 menit. Untuk menghindari wadah
menggelumbung sebaiknya buatkan aerasi udara.
Ciri berhasil jika campuran berbau asam dan harum tape
Fermentasi selesai jika sudah tidak ada lagi gas yg terkandung

Cara memperbanyak :

1. Air jernih (sumur/mata air) : 10 liter


2. Dedak : 1 kg
3. Gula kelapa : 0.5 kg
4. Air kelapa : 5 liter
5. ROTAN : 1 liter

Bahan no 1,2 dan 3 panaskan, sesudah dingin campurkan dengan dengan no, 4,5 masukan
dalam drum plastic tutup rapat selama 14 hari.
Selesai .. dah jadi ROTAN 15 liter dengan kwalitas yg sama.
CARA PEMBUATAN ROTER
(RAMUAN ORGANIK PERIKANAN)

BAHAN :
1. Rumput laut :1 kg, jika tidak ada bisa diganti dengan azzola
2. Pisang ; 5 buah
3. Nanas : 1 Buah
4. Kangkung air : 1 ikat, diambil dengan batang dan akarnya
5. Yoghurt : 1/2 liter
6. Yakult : 5 botol
7. Usus ikan nila/mujair : 100 gram
8. Gula merah : 1 kg
9. Ragi tape : 4 butir
10. air kelapa : 5 liter
11. kepiting batu : 4-5 ekor
12. Ragi Roti : 3 sendok makan
13. Air sumur : 5 liter

CARA BUAT :
- Rumput laut / azolla, pisang, kangkung air dan nenas di blender
- usus ikan dan kepiting batu di cingcang (blender lebih baik)
- gula merah didihkan dengan air 5 liter, biarkan sampai dingin
- campurkan semua bahan, kemudian aduk2 selama 3-5 menit
- fermentasikan selama 14 hari dlm wadah tertutup. Buat aerator agar aman.

catatan :
- setiap 2 - 3 hari sekali dikocok selama 5 menit
- dosis 10 ml + gula 3-4 sendol dicampur air 20 liter untuk fermentasi pakan / pembuatan
pelet
- untuk kolam ukuran 3x4 m : 1 gelas + gula 2-3 sendok

Jika ingin memperbanyak caranya :


- Ambil 1 liter ramuan ROTER IKAN
- Gula Kelapa1 kg (didihkan dulu)
- air kelapa 5 liter
- air (mata air/sumur) 10 liter (didihkan dulu)
- susu murni/yakult 2 liter/5 botol
- dedak 2-3 kg (didihkan ambil air nya saja)
- Terasi 1 ons (dididihkan/dibakar)

Caranya campurkan semua bahan kemudian fermentasi selama 14 hari

catatan : jika berbau busuk artinya gagal buang sj, jika berbau wangi tape artinya berhasil.
CARA PEMBUATAN ROTER
(RAMUAN ORGANIK TERNAK/UNGGAS)

BAHAN :
1. Rumput laut :1 kg, jika tidak ada bisa diganti dengan azzola
2. Pisang ; 5 buah
3. Nanas : 1 Buah
4. Yoghurt : 1 liter
5. Yakult : 10 botol
6. Usus ikan nila/mujair : 100 gram
7. Gula merah : 1 kg
8. Ragi tape : 4 butir
9. Ragi Roti : 2 sendok
10. air kelapa : 5 liter

CARA BUAT :
- Rumput laut / azolla, pisang dan nenas di blender
- usus ikan di cingcang (blender lebih baik)
- gula merah didihkan dengan air 1 liter, biarkan sampai dingin
- campurkan semua bahan, kemudian aduk2 selama 3-5 menit
- fermentasikan selama 14 hari dlm wadah tertutup.

catatan :
- setiap 2 - 3 hari sekali dikocok selama 5 menit
- dosis 10 ml dicampur air 20 liter dan gula 100 gram untuk fermentasi pakan / pembuatan
pelet
- untuk minum unggas atau ternak 1 liter + gula 1 kg + air 400 liter

Jika ingin memperbanyak carnya :


- Ambil 1 liter ramuan ROTER
- Gula Kelapa1 kg (didihkan dulu)
- air (mata air/sumur) 10 liter (didihkan dulu)
- susu murni/yakult 2 liter/5 botol
- terasi matang 100 gram (diseduh air panas/dibakar)
- dedak 2-3 kg (didihkan ambil air nya saja)

Caranya campurkan semua bahan setelah dingin, kemudian fermentasi selama 14 hari

catatan : jika berbau busuk artinya gagal buang sj, jika berbau wangi tape artinya berhasil.
KANDUNGAN N P K YANG DIBUTUHKAN OLEH TANAMAN
By. Ayah Manjel Dech

Kebutuhan pupuk untuk tanaman secara umum (N:P:K=1:1:1)

Umur 0 2 bulan : 20 gram/tanaman/bulan.


Umur 3 5 bulan : 50 gram/tanaman/bulan.
Umur 6 12 bulan : 100 gram/tanaman/bulan.
Umur > 12 bulan : 130 gram/tanaman/bulan.

Kebutuhan pupuk untuk tanaman dewasa masa Vegetatif

Unsur N ... 60 gram/pohon/bulan


Unsur P ... 40 gram/pohon/bulan
Unsur K ... 30 gram/pohon/bulan

Kebutuhan pupuk untuk tanaman dewasa masa Generatif

Unsur N ... 20 gram/pohon/bulan


Unsur P ... 50 gram/pohon/bulan
Unsur K ... 60 gram/pohon/bulan

Catatan :

Untuk tanaman hortikulkura yang sudah berbuah setelah 1 bulan maka selanjutnya dah
dianggap tanaman dewasa.

umur tanaman muda adalah :


- Umur 0 3 bulan : 20 gram/tanaman/bulan.
- Umur 4 6 bulan : 50 gram/tanaman/bulan.
- Umur > 7 bulan : 100 gram/tanaman/bulan.
CARAMENDAPATKAN STARTER TRICHODERMA
Dan TEKNIK PERBANYAKANNYA
By. Ayah Manjel Dech

Bahan/alat :

Nasi yang sudah bermalam : 1 2 muk/takar


Bambu (dibelah 2 bagian) : 1 ruas
Tali plastic/karet secukupnya

Cara :

Bagian dalam bambu dibersihkan, Belahan bambu dibuat lobang sebesar jari kelingking
di kedua ruas kiri dan kanan

Kemudian isi satu bagian/belahan bambu dengan nasi yang sudah dibiarkan semalam.

Satukan belahan bambu tersebut dan ikat dengan tali plastic sampai rapat

Kubur di hutan atau di bawah pokon bambu atau di tanah yang subur/humus sedalam
10-20 cm, tutup kembali dengan tanah dan bertanda untuk memudahkan pengambilan.

Biarkan selama 5-7, kemudian ambil dan jika terdapat jamur seperti kapas maka kita
sudah mendapatkan Trichoderma.

CARA MEMPERBANYAK TRICHODERMA

Cara 1
Bahan :
dedak : 10 kg
gula Pasir : 20 sdm
air : secukupnya (3 l)
biakanTrichoderma : 1 ruas bambu
Cara :
- dedak dikukus terlebih dahulu untuk mensterilkan dedak dari berbagai
jamur/bakteri).
- Larutkan gula dalam air matang
- biakanTrichoderma dikeluarkan dari bamboo dan dicampurkankan dengan dedak
- Campuran dedak dan trichoderma ditaburi larutan gula hingga dedak bisa dikepal-
kepal (tidak terlalu kering dan basa)
- Masukkan dalam wadah plastik dan tempatkan ditempat yang terhindar dari
matahari dan hujan langsung.
- Biarkan selama 3 7 hari

Cara 2
Bahan:
1. Jamur induk Trichoderma (F0) saru ruas bambu
2. Beras (sesuaikan dengan keinginan)
3. Air murni / air dari mata air / kalau kepepet ga ada pake air matang yg sudah direbus
dulu
4. Alcohol 70% (untuk pensterilan alat2)

Peralatan :

1. Plastic bening
2. Kompor Gas
3. Panci
4. Sendok
5. Wadah / nampan
6. Lilin

Cara buat :

1. Beras dimasak menjadi 1/3 masak (selama 10 menit), (sunda: ngagigihan)


2. Setelah beras menjadi 1/3 masak dinginkan pada wadah nampan yang telah
disediakan.
3. Setelah itu masukan beras yang telah didinginkan tersebut kedalam plastic bening.
Setiap plastic diisi dg beras 10 sendok makan.
4. Kemudian beras yang telah selesai di masukkan ke dalam plastic dilakukan proses
pengukusan kembali selama 10 menit.
5. Selanjutnya dinginkan lagi pada wadah nampan hingga benar-benar dingin.
6. Sendok yang akan digunakan harus disterilkan dengan menggunakan alcohol, begitu
juga dengan tangan kita.
7. Sendok tersebut dekatkan dengan api lilin secara sekilas saja, hal ini untuk bertujuan
mensterilkan sendok dari bakteri-bakteri di udara.
8. Gunakan sendok yang telah disterilkan tersebut untuk mengambil bahan induk jamur
trichoderma
9. Setiap 1 kantong plastic yang berisi beras yang telah dikukuskan tadi akan kita isi
dengan bahan induk jamur trichoderma sebanyak 1/3 sendok.
10. Kocokkan agar jamur trichoderma merata tercampur dengan media beras yang telah
kita kukuskan tadi.
11. Kemudian setelah itu streples ujung plastic yang terbuka agar tidak ada celah
binatang kecil seperti semut dsb masuk ke dalam plastic tersebut.
12. simpan selama 14 hari.
13. Jika proses yang kita lakukan baik dan benar maka setelah 14 hari media beras diatas
akan berubah warna menjadi warna hijau yang merata.
14. Trichoderma (F1) ini sudah siap untuk digunakan. Catatan :

Sebaiknya dilakukan di dalam kamar/ruangan yg steril

Moga Berhasil !!!


NUTRISI UNTUK BUNGA DARI SUSU KADALUARSA

BY : Ayah Manjel Dech

Bahan:
1. Susu bekas/kadaluarsa 1 Kaleng
2. Tambahkan air kelapa I butir (maksudnya: 1butir kelapa diambil airnya). Bisa diperbanyak
sampai 5 liter
3. Nasi basi 1 kepal tangan
4. 3-4 cangkang telur yg sudah digerus halus
5. Botol aqua bekas (apa saja yang ada)
Cara Buat:
- Masukkan semua bahan dalam botol aqua bekas, kocok2 sampe bener2 nyampur, simpan
selama 5-7 hari.
- bisa untuk pupuk bunga, khususnya anggrek

Dosis aplikasi:

10 ml untuk 1 liter, bisa semprot atau kocor

Catatan :

bisa untuk tanaman apa saja yg hendak berbunga / sebagai perangsang bunga

Moga manfaat !!
PEMBUATAN POC GENERATIF
By : Ayah Manjel Dech

Bahan :
- Pupuk N : 1 liter ( lihat di file pembuatan pupuk N, P, K)
- Pupuk P : 2 liter ( lihat di file pembuatan pupuk N, P, K)
- Pupuk K : 3 liter ( lihat di file pembuatan pupuk N, P, K)
- Mol Buah : 1 liter
- Rotan : 100 ml
- Gula : 3-4 sendok

Cara Buat :
- Semua bahan di campur dan simpan dalam wadah tertutup, biarkan selama 24 jam
atau lebih

Aplikasi & Dosis :


- Aplikasi diberikan mulai tanam dan pada fase GENERATIF atau pembungaan
- Aplikasi bisa dikocorkan atau disemprotkan pada daun, jika disemprotkan sebaiknya
pada pagi pukul 6.00 9.00, jika sore hari jam 15.00 18.00
- Aplikasi sebaiknya 1 minggu sekali pada tanaman jenis horti/sayuran.
- Untuk tanaman tahunan perlakuan 2 minggu sekali pada masa akan masuk generatif
/ pembungaan
- Dosis : 200 ml + air 14 liter ( 1 tangki)

Moga Manfaat !!
PENYAKIT PADA KAMBING

Herbalisme

1. Penyakit mata

Penyakit ini bisa menyerang kambing pada saat cuaca kurang baik serta adanya penurunan
daya tahan tubuh kambing , biasanya mudah sekali terserang penyakit mata.

Untuk pengobatan sementara dan pertama yang dilakukan dengan daun sirih, garam dan
air panas, sedangkan cara pembuatan obatnya cukup mengambil 3 lbr daun sirih,kemudian
di tuangkan air panas kedalam gelas yang di campur oleh garam,Setelah air garam
bercampur daun sirih tersebut agak dingin kita kompreskan ke bagian mata kambing yang
terjangkit penyakit tersebut lakukan 1 kali sehari selama 2 hari .

2. Penyakit batuk

Penyakit ini kadang juga menyerang kambing dan biasanya juga di sertai pilek atau
semacam flu ,pada penyakit ini kambing biasanya susah bernafas dan sering batuk batuk
layaknya manusia ,penyakit batuk pada kambing kadang terjadi karena makanan hijauan
yang agak basah terkena air hujan yang berlebihan .

Untuk pengobatan penyakit ini para peternak biasanya menggunakan beras kencur,
sedangkan caranya cukup mengambil beberapa potong kencur ditumbuk di campur dengan
beras kemudian di kasih air panas, setelah itu minumkan ke kambing yang sakit setelah
seduhan beras kencur tersebut dingin.

3. Penyakit Cacingan/Nafsu makan Menurun

Penyakit cacingan hampir selalu di jumpai oleh setiap kambing karena faktor makanan
yang biasanya membawa benih cacing kedalam perut kambing .

Untuk pengobatan penyakit ini biasanya para pelaku peternak melakukan tindakan preventif
setiap 3 bulan dengan memberikan minuman campuran temu hitam dengan gula merah
,Jika kurang nafsu makan kita juga bisa gunakan temu ireng di campur dengan garam
sebagai perangsang nafu makan, untuk kambing yang terserang cacingan cukup parah
hingga kurus sekali sebaiknya di berikan makanan daun jimitri untuk beberapa hari.

4. Kurap dan gatal

Penyakit jenis ini biasanya menyerang pada sebagian kulit kaki, kepala dan sebagian tubuh
kambing ettawa, jenis penyakit ini mudah sekali menular pada kambing yang lain ,

Untuk pengobatan dan penangananya pertama sebaiknya pisahkan kambing yang sakit
gatal ini dengan kambing yang lain kemudian pengobatanya kita bisa ambil bebara butir
lirang, oli bekas di campur dengan minyak goreng dan garam, di tumbuk sampai halus dan
dioleskan ke bagian yang gatal dan sakit , lakukan beberapa kali hingga luka kurap
mengering.
5. Ambing kambing Bengkak

Gejala Susu bengkak (ngrangkak) atau tidak keluar air susu disaat menyusui anak kambing
kadang sering juga kita jumpai.

Untuk mengatasi penyakit ini kita bisa gunakan beberapa siung bawang putih dicampur
dengan garam, kita tumbuk halus di kasih air hangat lalu buat ngompress bagian yang sakit .

6. Penyakit Tetanus

Penyakit ini paling sulit untuk bisa di obati namun ada bebarapa cara untuk
pencegahan,yauitu dengan cara melakukan prefentif dengan cara memotong plasenta yang
basah dan agak panjang dan kemudian mengolesinya dengan kunyit dengan tujuan agar
tidak terkena baksil tetanus yang biasanya melalui ujung plasenta ini.

7. Penyakit Diare /Mencret

Penyakit ini juga kadang menyerang kambing yang biasanya di sebabkan makanan sejenis
yang berlebihan atau karena kambing memakan hijauan makanan ternak yang berupa daun
yang masih terlalu muda yang berlebihan, Untuk mengatasi penyakit Mencret pada
kambing cukup menggunakan mahkota dewa, jika di daerah anda tersedia buah mahkota
dewa itu bisa kita gunakan untuk obat mencret, cara nya adalah dengan mengiris iris
beberapa buah mahkota dewa kemudian campukan dengan garam serta air panas ,sesaat
setelah dingin minumkan pada kambing yang terserang diare atau mencret tersebut , jika di
daerah anda susah menemukan buah mahkota dewa anda bisa melakukan terapi makanan
kambing dengan mencampur daun jambu biji yang di campur dengan garam secukupnya.

Medicalisme

1). Penyakit mencret

Penyakit mencret adalah penyakit akut dan menular pada anak kambing. Karena mencret,
anak kambing akan mengeluarkan kotoran terus-menerus, dan bila tidak tertanggulangi
dapat menyebabkan kematian karena anak kambing tersebut kehabisan cairan.

Penyebab : Bakteri Escherichia coli

Usia : Cempe sampai usia 3 bulan

Gejala : Kambing tampak lesu, tidak ingin menyusu, suhu tubuh meninggi, mengeluarkan
kotoran cair dan berbau busuk

Pencegahan : Menjaga kebersihan kandang, sering mengganti alas kandang, selalu


membersihkan ambing susu induk kambing dengan air hangat yang dicampur desinfektan.

Pengobatan penyakit : Menggunakan obat-obatan antibiotika sulfa. Dianjurkan agar obat


diberikan lewat mulut atau dalam air minum.
2). Penyakit radang pusar

Penyakit ini berkaitan dengan pemotongan pusar cempe setelah dilahirkan dengan alat
potong yang tidak steril atau dapat pula setelah pemotongan tali pusar tercemar sehingga
menjadi infeksi yang berakibat kematian cempe.

Penyebab : Bakteri Streptococcus, Staphyloccus, Actinomyces necrophorus, Escerichia coli.

Usia : Cempe usia 2 7 hari

Gejala : Terjadinya pembengkakan pada sekitar pusar, panas di bekas potongan tali pusar,
sekeliling pusar berwarna merah. Apabila pusarnya diraba maka cempe merasa kesakitan.

Pencegahan : Pemotongan tali pusar harus menggunakan alat potong yang steril dan bekas
luka diolesi Jodium tinctur sebagai pencegah infeksi.

Pengobatan penyakit : Dapat menggunakan obat-obatan antibiotika, Sulfa. Selain itu tali
pusar dikompres dengan larutan rivanol (desinfektan) atau campuran larutan asam acidium
dan barium.

3). Penyakit cacar mulut

Penyakit ini cukup berbahaya karena akan menyebabkan tidak bisa mengisap air susu
induknya, sehingga dapat mengakibatkan kematian. Pada umumnya penyakit cacar mulut
ini menyerang ternggorokan anak kambing.

Penyebab : Bakteri Actynomyces necrophorus.

Usia : Cempe sampai usia 3 bulan

Gejala : Penyakit ini datang mendadak diikuti demam meninggi, sukar bernafas, lidah
terjulur, mulut banyak mengeluarkan cairan dan mulut berbau asam.

Pencegahan : Dianjurkan agar mulut cempe sering dikontrol secara berkala, karena luka
kecil bila terkontaminasi bakteri Actynomyces necrophorus dapat menjadi penyebab awal
terjadinya penyakit ini.

Pengobatan : Dilakukan pemberian obat-obatan Sulfa, seperti : Sulfapyridine,


Sulfamerozine, Trypyron, atau Pinicillin. Bila terjadi di rongga mulut, luka dapat diolesi
Jodium tinctur atau larutan permanganant 10 persen.

4). Penyakit titani

Penyakit titani adalah gangguan pada pertukaran zat dalam tubuh (penyakit metabolisme),
sehingga menyebabkan ketidakseimbangan fungsi syaraf.

Penyebab : Defisiensi Kalsium (Ca) dan Mangan (Mg)


Usia : Cempe usia 3 4 bulan

Gejala : Cempe selalu gelisah, timbul kejang-kejang pada beberapa ototnya, bahkan sampai
ke seluruh badan.

Pencegahan : Kontrol pemberian air susu, makanan penguat dan nutrisinya, khususnya
kandungan mineral kalsium dan mangan yang tersedia dalam makanan penguat.

Pengobatan : Harus dilakukan tindakan cepat, menempatkan cempe di tempat gelap, suntik
dengan larutan Genconos calcicus dan magnesium. Dosis sesuai dengan aturan penggunaan
atau atas saran ahli kesehatan hewan.

5). Penyakit limpha

Penyakit radang limpha tergolong penyakit kambing yang berbahaya, karena penularannya
cepat dan dapat menular pada manusia.

Penyebab : Bacillus anthracis

Usia : Semua usia kambing

Gejala-gejala : Suhu tubuh meninggi, dari lubang hidung dan dubur keluar cairan bercampur
darah, nadi berjalan cepat, tubuh gemetar, nafsu makan hilang. Tanda-tanda selanjutnya
yang dapat dilihat secara jelas adalah mencret dengan kotoran campur darah.

Pencegahan : Vaksinasi dengan vaksin Spora (Max Sterne) dengan dosis 1 cc, dilakukan
setiap selang 6 bulan sekali atau dapat juga dengan serum anti-anthrax dengan dosis 25-50
cc per ekor kambing

Pengobatan : Dapat diusahakan dengan penyuntikan antibiotika pracain penicillin G, dengan


dosis 6.000-10.000 F/kg berat tubuh kambing yang tertular.

6). Penyakit mulut dan kuku (PMK)

Penyakit ini dapat menular dan menyebabkan kematian. Bagian yang diserang adalah
mulut dan kuku, dimana mulut melepuh diselaputi lendir sehingga ternak tidak mau
mengkonsumsi makanan dan akhirnya mati.

Penyebab : Virus

Usia : Semua usia kambing

Gejala : Panas badan tinggi, selanjutnya gusi dan permukaan lidah melepuh yang berisi
cairan jernih.

Pencegahan : Vaksinasi dengan menggunakan vaksin AE setiap selang 6 bulan.


Pengobatan : Dapat diusahakan dengan membersihkan bagian yang melepuh pada mulut
dengan larutan Alumunium sulfat 5 persen. Sedangkan pengobatan penyakit pada kuku
dapat dilakukan dengan merendamnya dalam larutan formalin atau larutan Natrium
karbonat 4 persen.

7). Penyakit ngorok

Penyakit ini menyebabkan nafsu makan ternak berkurang, dan menimbulkan bengkak-
bengkak pada bagian leher dan dada.

Penyebab : Bakteri Pasteurella multocida

Usia : Semua usia kambing

Gejala : Lidah bengkak dan menjulur ke luar, mulut menganga, keluar lendir berbuih, sulit
bernafas, sehingga terdengar ngorok

Pencegahan : Melaksanakan vaksinasi dengan vaksin SE (Septichaemia Epizootica) setiap


selang 6 bulan.

Pengobatan : Dapat menggunakan obat-obatan Antibiotika lewat air minum atau suntikan.

8). Penyakit perut kembung

Penyakit ini disebabkan oleh gas didalam perut yang tidak dapat keluar sehingga
mengganggu proses pencernaan dalam rumen kambing.

Penyebab : Pemberian makanan yang tidak teratur atau kambing terlalu lapar sehingga
rakus mengkonsumsi makanan kasar, khususnya kacang-kacangan. Dapat juga terjadi bila
kambing digembalakan dan makan rumput yang masih diselimuti embun.

Usia : Semua usia kambing

Gejala : Lambung kambing membesar

Pencegahan : Dapat dilakukan dengan pemberian makanan yang teratur jadwal dan
jumlahnya ; tidak digembalakan terlalu pagi yaitu pada saat rumput masih diselimuti
embun.

Pengobatan : Dapat diusahakan dengan memberikan gula yang diseduh dengan asam,
selanjutnya kaki kambing bagian depan diangkat ke atas sampai gas keluar atau dapat
diberikan minuman bersoda

9). Penyakit parasit cacing

Penyakit ini menyebabkan hambatan pertambahan berat tubuh karena cacing :

a. menyerap sebagian zat makanan yang seharusnya untuk pertambahan berat tubuh,
b. merusak jaringan-jaringan organ vital ternak kambing,

c. menyebabkan nafsu makan menurun

Penyebab 1: Fasciola gigantica (cacing hati), merupakan cacing yang senang menyerang hati
kambing.

Usia : Semua usia kambing

Pencegahan : Hindarkanlah pemberian makanan kasar atau hijauan pakan yang


terkontaminasi siput dan usahakan agar hijauan pakan sebelum diberikan pada ternak dicuci
terlebih dahulu.

Pengobatan penyakit : Dapat digunakan Zanil atau valbazen yang diberikan lewat air minum
atau lewat suntikan dengan Dovanik

Penyebab 2 : Neoascaris vitulorum (cacing gelang) merupakan cacing yang senang


menyerang dan menetap di usus kecil kambing serta menyebar ke dalam jaringan otot,
selain memiliki kesanggupan mengikuti peredaran darah.

Usia : Semua usia kambing

Pencegahan : Secara berkala 2 bulan sekali diberikan obat cacing, misalnya Piperazin lewat
air minum

Pengobatan : Dapat menggunakan Piperazin dengan dosis 220 mg/kg berat tubuh ternak
kambing, lewat air minum.

Penyebab 3 : Haemonchus contortus (cacing lambung), merupakan cacing yang berdiam di


lambung dan mengisap darah

Usia : Semua usia kambing

Pencegahan : Tidak memberikan hijauan pakan yang masih diselimuti embun; bila akan
memberikan makanan dianjurkan dipanaskan lebih dahulu atau diangin-anginkan.

Pengobatan : Dapat diberi obat Valbazen lewat air minum

Penyebab 4 : Thelazia rhodesii (cacing mata), merupakan cacing yang menyerang bagian
mata, seperti pada kantong konjungtiva, kamar mata, dan saluran air mata.

Usia : Semua usia kambing

Pencegahan : Usahakan lalat jangan sampai berkembang populasinya karena merupakan


media yang menularkan cacing ini. Sanitasi yang baik dapat mencegah penularan penyakit
ini.
Pengobatan : Pengobatan yang paling efektif adalah cacing diambil langsung dari mata
dengan menggunakan pinset secara hati-hati. Setelah itu, peradangan diobnati dengan obat
mata yang mengandung antibiotika.

10). Penyakit kudis

Penyakit kudis merupakan penyakit menular yang menyerang kulit kambing. Akibat dari
serangan ini adalah produksi ternak kambing merosot, kulit menjadi jelek dan mengurangi
nilai jual ternak kambing.

Penyebab : Kutu Psoroptes ovis, Psoroptes cuniculi, dan Chorioptes bovis.

Usia : Semua usia kambing

Gejala :Ternak makin lama kondisinya makin memburuk, badan lemah dan kurus, nafsu
makan menurun, sering menggaruk atau menggosok-gosokan badannya. Kudis terjadi pada
muka, telinga, perut, punggung, kaki dan pangkal ekor. Bila tidak ditanggulangi, penyakit ini
akan meluas ke seluruh tubuh.

Pencegahan : Pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik ; sering memandikan
kambing dan membersihkan bulunya. Jika ternak kambing menunjukkan gejala sakit kudis
harus segera dikarantina agar tidak menular pada kambing yang sehat.

Pengobatan : Dapat dilakukan antara lain : a. Mengoleskan Benzoas bensilikus 10 persen


pada luka kudis, b. Menyemprot atau merendam kambing dengan Coumaphos 0,05-0,1
persen, c. Campuran Creolin dengan Spirtus, ratio 1 : 10; campuran ini digosokkan pada luka
kudis.Sebelum pengobatan, bulu kambing dicukur terlebih dahulu.

11). Penyakit Dermatitis

Penyakit ini merupakan penyakit kulit, terutama terhadap daerah kulit bibir kambing dan
menular pada kambing lainnya.

Penyebab : Virus dari sub group Pox virus

Usia : Semua usia kambing

Gejala : Terjadi peradangan kulit di sekitar mulut, kelopak mata dan alat genital. Pada induk
kambing yang menyusui dan kambing perah terjadi radang kelenjar susu.

Pencegahan : Vaksinasi merupakan cara yang efektif ; vaksin dapat dibuat sendiri dengan
keropeng kulit kambing penderita yang dibuat tepung halus dan disuspensikan menjadi 1
persen dalam glycerin 50 persen. Vaksinasi pada ternak kambing muda dilakukan dengan
cara membuat cacaran di sekitar kulit sebelah dalam paha ; sedangkan pada ternak kambing
dewasa dapat dilakukan di sekitar leher beberapa minggu sebelum menyusui. Cempe dapat
divaksin setelah mencapai usia 1 bulan ; selanjutnya diulang pada usia 2-3 bulan. Reaksi
akan terjadi seminggu setelah vaksinasi ; dengan masa kekebalan 8 28 bulan.
Pengobatan : Dilakukan secara lokal pada kulit yang terluka dengan menggunakan salep
atau Jodium tinctur. Untuk mencegah infeksi sekunder, kambing dapat diobati dengan
preparat antibiotika dengan spektrum luas.

12). Penyakit Pneumonia

Penyakit ini berkaitan dengan sistem tatalaksana yang buruk.

Penyebab : Kandang yang lembab, ventilasi kurang mendukung pertukaran udara, polusi di
lingkungan kandang, dan banyak angin kencang yang masuk ke dalam kandang.

Usia : Semua usia kambing

Gejala : Nafsu makan berkurang, ternak terlihat kurus dan lemah, batuk-batuk dan sulit
bernafas, demam dengan suhu tubuh yang meninggi.

Pencegahan : Melaksanakan tatalaksana kandang dengan baik, hindarkan kambing terkena


angin keras secara langsung dalam kandang.

Pengobatan : Dapat diberikan obat-obatan Antibiotika lewat air minum.

13). Penyakit radang kelenjar susu

Penyakit ini sering terjadi pada kambing perah sehingga air susu yang diperah dari kambing
penderita tercemar dan tidak dapat dikonsumsi.

Penyebab : Akibat pemerahan yang tidak hati-hati atau sebelum pemerahan kambing tidak
dibersihkan ambingnya dengan desinfektan

Usia : Kambing dewasa

Gejala : Ambing kambing bengkak, bila diraba panas, terjadi demam dan suhu tubuh
meninggi, nafsu makan berkurang, produksi air susu terhenti atau berkurang.

Pencegahan : Menjaga kebersihan sebelum melakukan pemerahan dan menghindarkan


perlakuan yang kasar saat melakukan pemerahanPengobatan : Bisa diberi obat-obatan
Antibiotika lewat air minum.
RAMUAN JAMU ORGANIK PEMELIHARAAN UNGGAS BIAR CEPAT BESAR DAN BEBAS
PENYAKIT (ND/TETELO, FLU BURUNG, MENCRET, BERAK KAPUR DLL)

By. Ayah manjel

Bahan :

Temu kunci ( 500 gram ), kunyit (500 gram), temuireng (500 gram), temulawak (250 gram),
temu giring (250 gram), mengkudu (500 gram), daun pepaya (5 tangkai) dan cacing (100
gram). Kencur (500 gram), bawang putih (500 gram), jahe (250 gram), gula merah (1000
gram), Roter (100 ml)

Cara membuat:

Cacing direbus dengan 1 liter air sampai mendidih. Kunyit, temuireng, temugiring,
temulawak, temu kunci, kencur, bawang putih, jahe dan mengkudu diparut menjadi satu,
dan daun pepaya ditumbuk sampai halus. Campurkan bahan-bahan tersebut dan tambah 4
liter air bersih. Remas-remaslah semua bahan tersebut dan saring. Terakhir tambah dengan
1 liter rebusan cacing dan aduk sampai rata. Selanjutnya campuran tersebut direbus sampai
mendidih dan setelah dingin campurkan dengan air gula dan roter, dapat digunakan sebagai
jamu pada ayam pedaging, petelur atau unggas yg lainnya. Jamu tersebut dapat diberikan
dengan cara mencampur ke air minum.

Aplikasi :

Dalam pelaksanaannya pemberian jamu dilakukan setelah ayam/unggas berumur 10 hari


sampai panen. Pemberian dilakukan tiga hari berturut-turut selanjutnya diselang dengan air
putih. Dosis 1 liter untuk campuran air 100 liter

Moga manfaat !
SOP CARA BERTANAM MENTIMUN POLA ORGANIK

By. Ayah Manjel Dech

Persiapan Lahan :

- Balikan tanah dg di bajak/dicangkul sedalam 25-30 cm, campurkan pupuk kandang/


pupuk organic sebanyak 2-3 ton per ha, dolomite sebanyak 1 ton per ha.
- Kocorkan / Siram dengan ROMA (Ramuan Organik HAMA & Penyakit)
- Biarkan selama 3 hari
- Buat bedengan / leleran dengan lebar 1 m dan tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 30
cm.
- Siram / kocorkan ROTAN 1 liter+ Trichoderma 1 Liter + PGPR 1 liter ke dalam
bedengan dengan komposisi 1 liter untuk 1m2
- Tutup dengan mulsa hitam perak dan biarkan selama 14 hari
- Lubangi mulsa dengan diameter 10 cm untuk penanaman benih dengan jarak 40 cm
satu baris dan jarak antar baris 60 cm

Persiapan benih :

- Benih bisa dibeli di beli di toko pertanian, benih harus varietas F1 / unggulan
- Rendam benih dalam air hangat selama 3-5 menit, kemudian tiriskan
- Rendam dengan ROMA selama 1-3 menit, kemudian tiriskan
- Rendam dengan ROTAN +PGPR / POC+MOL+ZPT selama 30 menit
- Peram benih selama 12-24 jam sampai keluar kecambah/tunas

Penanaman :

- Masukan benih yg sudah bertunas ke dalam lubang dalam bedengan dengan


kedalaman 2-3 cm
- Setelah 5 hari tanam buat lenjer/turus dari bambu untuk mendapatkan buah yang
baik, sebaiknya pasang satu lenjer bambu untuk setiap lubang tanam lalu ikatkan
setiap empat lenjer bambu pada ujung atasnya. Bantu tanaman untuk melilit atau
memanjat pada bambu tersebut.
- 7 hari setelah tanam siram dengan ROTAN/POC Vegetatif dosis 1 liter + air 150 liter
- Lakukan penyiraman setiap seminggu sekali berselang antara ROMA dan
ROTAN/POC Vegetatif
- Penyiraman POC Generatif lakukan pada tanaman mulai tampak berbunga, lakukan
seminggu sekali berselang dengan ROMA
- Lakukan pemangkasan jika daun terlalu lebat

Pengendalian hama dan penyakit

Beberapa penyakit dan hama yang menyerang mentimu diantaranya dikenal dengan
istilah cacantal atau oteng-oteng. Hama ini menyerang daun dan bisa menyebabkan
kematian pada tanaman. Selain itu, hama yang kerap menyerang mentimun adalah
ulat tanah. Hama ini biasanya menyerang batang yang menjadi pangkal keluarnya
daun atau buah. Kedua hama ini bisa dikendalikan dengan menggunakan
biopestisida yang terbuat dari ekstrak kipait dan gadung yang dicampur dengan air
kencing kelinci. Atau dengan ROMA (Ramuan Organik Hama) + Bawang Putih + Cabe
rawit merah + tembakau dengan dosis 1 gelas untuk 1 tangki 14 liter

Untuk berbagai jenis penyakit semprot tanaman dengan larutan ROMA setiap 2
minggu sekali.

Selamat mencoba semoga sukses ..


SOP BUDIDAYA BAWANG MERAH/PUTIH

By Ayah Manjel Dech

Benih dan Varietas

1. Semua varietas bawang merah / putih yang telah dilepas cocok ditanam di
lahan sawah maupun tegalan.cukup umurnya (75 hari)
2. Kebutuhan benih sekitar 700 kg/ha

Penyiapan lahan

1. Pada lahan bekas padi, tunggul padi perlu dipotong pendek dan dibenamkan
yang sebelumnya dah dikocor dengan TRICHODERMA dan DOLOMIT
2. Apabila tanah becek maka perlu dibuat saluran drainase dengan jarak 3-5 m
3. Pada lahan tegalan atau bekas tanaman palawija lain perlu pengolahan
tanah:
pembajakan sedalam 15 - 20 cm,
kemudian dihaluskan dan diratakan.
Buat bedengan dengan lebar 1-1.5 m dan tinggi 20-25 cm
saluran irigasi dibuat dengan lebar 30 cm.
4. Kocorkan ROMA cukup pekat 1 liter untuk 1 tangki kemudian kocor/semprot
ke lahan secara merata biarkan selama 3 hari
5. Masukan pupuk kandang/kohe (yg bagus kohe ayam BR) untuk 1 Ha idealnya
4 ton untuk lahan yg sebelumnya belum pernah pakai organik, bagi yang
sebelumnya dah masuk pupuk organik bisa 2 ton per Ha
6. Kocorkan TRICHODERMA 1 Liter dan ROTAN 1 liter tambahkan air 200 liter
selanjutnya tanah di campur/aduk, biarkan selama 7-14 hari

Cara tanam

1. Benih potong ujungnya 05-1 cm biar cepat tumbuh tunas, sebaiknya setelah
dipotong disemprot langsung dengan ROTAN + PGPR dan Trichoderma
sebelum ditanam ke lahan
2. Tanam dengan sistem tugal, satu biji 1 lobang
3. Pada musim hujan, digunakan jarak tanam 30 cm x 30 cm
4. Pada musim kemarau digunakan Jarak tanam 30 cm x 20 cm
5. Pada bekas tanaman padi, penanaman bawang merah / putih tidak boleh
lebih dari 7 hari sesudah padi dipanen,
6. Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih dari 7 hari.

Pemupukan

1. Untuk lahan yang kurang subur, tanaman dipupuk dengan POC Vegetatif
seminggu setelah tanam. Dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki
2. Hari ke 15 semprot ROMA ++
3. Pada hari ke 25 POC Vegetatif seminggu setelah tanam. Dengan dosis 200 ml
untuk 1 tangki 14 liter
4. Hari ke 30 semprot ROMA ++
5. Pada hari ke 35 masuk POC Generatif dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki ( 14
liter)
6. Hari ke 40 semprot dengan ROMA ++
7. Pada hari ke 45 masuk POC Generatif dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki ( 14
liter)

Mulsa jerami

Untuk menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan gulma, dan penguapan air, jerami
padi sebanyak 5 ton/ha dapat diberikan sebagai mulsa.

Pengendalian hama/penyakit

1. Hama utama bawang merah / putih adalah : ulat, jamur busuk umbi dan
ujung pangkal.
2. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan ROMA + Bawang putih + Cabe
rawit merah + tembakau dengan dosis 150 ml per tangki setiap seminggu
sekali mulai hari ke 5 setelah tanam
3. Dan penyemprotan TRICHODERMA sekali pada awal penanaman

Moga manfaat !!
SOP BUDIDAYA JAGUNG ORGANIK
By : Ayah Manjel Dech
Perlakuan Lahan :
Dua minggu sebelum lahan ditanami tebarkan dolomit 1 ton / Ha secara merata
Masukan pupuk kandang (ayam/sapi/kambing) sebanyak 2-4 ton / Ha kemudian
kocor diatasnya dengan ROTAN 3 + TRICHODERMA (dosis 1 liter Rotan 3 + 1 Liter
Tricho + gula 1 kg + air 200 liter)
Bajak lahan sedalam 20-30 cm dan biarkan selama 5 hari
Kocor dengan ROMA+Bawang putih+Tembakau+Cabe rawit+Kluwih dengan dosis 1
liter + 50 liter air, biarkan selama 5 hari
Buat parit setiap jarak 3m dengan kedalaman 20 cm untuk drainase jika musim
penghujan

Perlakuan benih :
Benih biji rendam dengan air panas (70 derajat) selama 5-10 menit kemudian
tiriskan
Rendam benih ke dalam larutan ROTAN 3 + TRICHODERMA + PGPR (dosis 10 ml
Rotan+10 ml Trichoderma+PGPR 10 ml+gula 3 sendok+air 1 liter) selama 12 jam

Penanaman benih :
Tugal / bual lobang sedalam 3-5 cm dengan jarak antar baris 70-75 cm dan jarak
dalam baris 20-25 cm
Masukan benih satu lobang 1 biji
Tutup lobang dengan pupuk kandang yang sudah di fermentasi sebelumnya
( pupuk kandang 100 kg + dedak 5 kg + ROTAN liter + TRICHODERMA liter + gula
kg cair+air 10 liter kemudan di tutup rapat selama 14 hari)
Kocor lobang dengan campuran Rotan 10 ml + Trichoderma 10 ml + PGPR 100 ml +
Gula 1 ons + air 14 liter / 1 tangki

Pemupukan :
3 hari setelah tanam kocor dengan ROMA +++ (dosis 200 ml+air 14 liter)
7 hari setelah tanam kocor dengan POC Vegetatif + Tricho (dosis 200 ml+air 14 liter)
15 hari setelah tanam kocor dengan ROMA +++ (dosis 200 ml+air 14 liter)
21 hari setelah tanam kocor dengan POC Vegetatif + Tricho (dosis 200 ml+air 14 liter)
27 hari setelah tanam kocor dengan ROMA +++ (dosis 200 ml+air 14 liter)
35 hari setelah tanam kocor dengan POC Vegetatif (dosis 200 ml+air 14 liter)
40 hari setelah tanam kocor dengan ROMA +++ (dosis 200 ml+air 14 liter)
45 hari setelah tanam kocor dengan POC Generatif (dosis 200 ml+air 14 liter)
60 hari setelah tanam kocor dengan POC Generatif (dosis 200 ml+air 14 liter)
75 hari setelah tanam kocor dengan POC Generatif (dosis 200 ml+air 14 liter)

Catatan :
Perlakuan ROMA+++ disesuaikan keadaan, jika ada indikasi hama/penyakit lakukan
penyemprotan dengan dosis 200 ml + 14 liter air
SOP BUDIDAYA KACANG HIJAU/KACANG TANAH/KEDELAI

By Ayah Manjel Dech

Benih dan Varietas

3. Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam di lahan sawah
maupun tegalan.
4. Varietas terbaru tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti Sriti,
Kutilang, Perkutut, dan Mural dapat dianjurkan untuk ditanam pada daerah
yang endemik penyakit tersebut.
5. Kebutuhan benih sekitar 20 kg/ha dengan daya tumbuh 90%.

Penyiapan lahan

7. Pada lahan bekas padi, tidak perlu dilakukan pengolahan tanah (Tanpa Olah
Tanah = TOT).
8. Tunggul padi perlu dipotong pendek dan dibersihkan seperlunya atau
dipinggirkan.
9. Apabila tanah becek maka perlu dibuat saluran drainase dengan jarak 3 - 5 m
10. Pada lahan tegalan atau bekas tanaman palawija lain (jagung) perlu
pengolahan tanah:
pembajakan sedalam 15 - 20 cm,
kemudian dihaluskan dan diratakan.
saluran irigasi dibuat dengan jarak 3 - 5 m.
11. Kocorkan ROMA cukup pekat 1 liter untuk 1 tangki kemudian kocor/semprot
ke lahan secara merata biarkan selama 3 hari
12. Masukan pupuk kandang/kohe (yg bagus kohe ayam BR) untuk 1 Ha idealnya
4 ton untuk lahan yg sebelumnya belum pernah pakai organik, bagi yang
sebelumnya dah masuk pupuk organik bisa 2 ton per Ha
13. Kocorkan TRICHODERMA 1 Liter dan ROTAN 1 liter tambahkan air 200 liter
selanjutnya tanah di campur/aduk, biarkan selama 5-7 hari

Cara tanam

7. Tanam dengan sistem tugal, dua biji/lubang.


8. Pada musim hujan, digunakan jarak tanam 40 cm x 15 cm sehingga mencapai
populasi 300 - 400 ribu tanaman/ha.
9. Pada musim kemarau digunakan Jarak tanam 40 cm x 10 cm sehingga
populasinya sekitar 400-500 ribu tanaman/ha.
10. Pada bekas tanaman padi, penanaman kacang hijau tidak boleh lebih dari 5
hari sesudah padi dipanen,
11. Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih dari 7 hari.
12. WAJIB DIPERHATIKAN : Bagi lahan yg sbelumnya belum pernah ditanami
kacang hijau maka wajib benih kacang direndam dengan PGPR murni selama
2-4 jam dan langsung tanam jika sudah direndam
Pemupukan

8. Untuk lahan yang kurang subur, tanaman dipupuk dengan POC Vegetatif
seminggu setelah tanam. Dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki
9. Disusul nanti pada hari ke 25 setelah tanam sama dengan pupuk spt di atas
10. Pada hari ke 35 masuk POC Generatif dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki ( 14
liter)
11. Pada hari ke 45 masuk POC Generatif dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki ( 14
liter)

Mulsa jerami

Untuk menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan gulma, dan penguapan air, jerami
padi sebanyak 5 ton/ha dapat diberikan sebagai mulsa.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan dua kali pada saat tanaman berumur 2 dan 4 minggu.

Pengairan

1. Pada daerah panas (suhu udara 30 -31 0C) dan kelembaban udara rendah (54
52 %) pertanaman perlu diairi dua kali pada umur 21 hari dan 33 hari.
2. Pada daerah sedang (suhu udara 24 - 26 0C) dan kelembaban udara sedang
hingga tinggi (77 - 82 %) pengairan cukup diberikan satu kali pada umur 21
hari atau 38 hari.
3. Periode kritis kacang hijau terhadap ketersediaan air adalah pada saat
menjelang bertunga (umur 25 hari) dan pengisian polong (45 - 50 hari),
sehingga jika kekurangan air pada periode tersebut perlu dilakukan
pengairan.

Pengendalian hama

4. Hama utama kacang hijau adalah : lalat kacang Agmmyxa phaseoti, ulat
jengkal Piusia chaitites, kepik hijau Nezara virfduta, kepik coklat Riptonus
tinearis, penggerek polong Maruca testutalis dan Etietla ztnckenetta, dan
Kutu Thrips.
5. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan ROMA + Bawang putih + Cabe
rawit merah + tembakau dengan dosis 150 ml per tangki setiap seminggu
sekali mulai hari ke 5 setelah tanam

Pengendalian penyakit

1. Penyakit utama adalah bercak daun fcrcospeiu w-cscenst busuk batang,


embun tepung Erysiptiepoiygoni, dan penyakit puru Bsinos giycines.
2. Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan Trichoderma atau Glio
dengan dosis 10 ml untuk 1 tangki setip 2 minggu sekali mulai hari ke 10
setelah tanam
POLA BUDIDAYA TEMBAKAU

By Ayah Manjel

SYARAT TUMBUH

Tanaman tembakau pada umumnya tidak menghendaki iklim yang kering ataupun
iklim yang sangat basah.
Untuk tanaman tembakau dataran rendah, curah hujan rata-rata 2.000 mm/tahun,
sedangkan untuk tembakau dataran tinggi, curah hujan rata rata 1.500-3.500
mm/tahun.
Penyinaran cahaya matahari yang kurang dapat menyebabkan pertumbuhan
tanaman kurang baik sehingga produktivitasnya rendah. Oleh karena itu lokasi untuk
tanaman tembakau sebaiknya dipilih di tempat terbuka dan waktu tanam
disesuaikan dengan jenisnya.
Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau berkisar antara 21-
32,30 C.
Tanaman tembakau dapat tumbuh pada dataran rendah ataupun di dataran tinggi
bergantung pada varietasnya. Ketinggian tempat yang paling cocok untuk
pertumbuhan tanaman tembakau adalah 0 - 900 mdpl, pH antara 5-6.
Tanah gembur, remah, mudah mengikat air, memiliki tata air dan udara yang baik
sehingga dapat meningkatkan drainase, ketinggian antara 200-3.000 m dpl.

PEMBIBITAN

Jumlah benih + 8-10 gram/ha, tergantung jarak tanam.


Biji utuh, tidak terserang penyakit dan tidak keriput
Media semai = campuran tanah + pupuk kandang fermentasi dan 35 gram Sp 36 yg
telah dilarutkan dengan ROTAN 3 I dosis 10 ml/ltr air,ROMA+++ dosis 10 ml/ltr air,
TRICHODERMA dosis 10 ml/ltr air dan isikan pada polybag
Bedeng persemaian diberi naungan berupa daun-daunan, tinggi atap 1 m sisi Timur
dan 60 cm sisi Barat.
Benih direndam dalam ROTAN 3 dosis 10 ml/ltr air & air hangat selama 1-2 jam lalu
dikeringanginkan.
Kecambahkan pada baki/tampah yang diberi alas kertas merang atau kain yang
dibasahi hingga agak lembab.
Tiga hari kemudian benih sudah menampakkan akarnya yang ditandai dengan bintik
putih. Pada stadium ini benih baru dapat disemaikan.
Siram media semai sampai agak basah/lembab, masukan benih pada lubang sedalam
0,5 cm dan tutup tanah tipis-tipis.
Semprot ROTAN 3 I dosis 10 ml/ltr air,ROMA+++ dosis 10 ml/ltr air, TRICHODERMA
dosis 10 ml/ltr secara periodik 3 5 hr sekali selama pembibitan berumur 30 dan 45
hari.
Bibit sudah dapat dipindahtanamkan ke kebun apabila berumur 35-55 hari setelah
semai.
PENGOLAHAN MEDIA TANAM

Lahan disebari pupuk kandang fermentasi dosis 5 ton/ha lalu dibajak dan semprot
dengan larutan ROTAN 3 I dosis 10 ml/ltr air,ROMA+++ dosis 10 ml/ltr air,
TRICHODERMA dosis 10 ml/ltr , dibiarkan 1 minggu
Buat bedengan lebar 40 cm dan tinggi 40 cm. Jarak antar bedeng 90-100 cm dengan
arah membujur antara timur dan barat.
Lakukan pengapuran jika tanah masam, dosis 0,7 1,5 ton/ha.
Siram dengan larutan ROTAN 3 I dosis 10 ml/ltr air,ROMA+++ dosis 10 ml/ltr air,
TRICHODERMA dosis 10 ml/ltr merata dipermukaan bedengan, diamkan selama 2
hari
Apabila diinginkan daun yang tipis dan halus maka jarak tanam harus rapat, sekitar
90 x 70 cm.
Tembakau Madura ditanam dengan jarak 60 x 50 cm yang penanamannya dilakukan
dalam dua baris tanaman.
Jenis tembakau rakyat/rajangan umumnya ditanam dengan jarak tanam 90 x 90 cm
dan penanamannya dilakukan satu baris tanaman, dan jarak antar bedengan 90 cm
atau 120 x 50 cm.

PENANAMAN

Basahi dan sobek polibag lalu benamkan bibit sedalam leher akar
Waktu tanam pada pagi hari atau sore hari.
Siram dengan larutan ROTAN 3 I dosis 10 ml/ltr air,ROMA+++ dosis 10 ml/ltr air,
TRICHODERMA dosis 10 ml/ltr
Penyulaman dilakukan 1- 3 minggu setelah tanam, bibit kurang baik dicabut dan
diganti dengan bibit baru yang berumur sama.
Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan pembumbunan yaitu setiap 3
minggu sekali.

PEMUPUKAN
Dosis tergantung jenis tanah dan varietas
Waktu Pemupukan Dosis Pupuk Makro (liter/Ha)
POC URINE + MOL BATANG MOL
ROTAN 3 PISANG + ROTAN 3 SABUT KELAPA +
ROTAN 3
Saat Tanam - 60 -
Umur 7 HST 60 - 70
Umur 28 HST 60 - 70
TOTAL 120 60 140

Ket : Penyemprotan ROTAN 3 I dosis 10 ml/ltr air,ROMA+++ dosis 20 ml/ltr air,


TRICHODERMA dosis 10 ml/ltr setiap 1- 2 minggu sekali.
PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN

Pengairan diberikan 7 HST = 1-2 lt air/tanaman,


Pada umur 7-25 HST = 3-4 lt/tanaman,
Pada umur 25-30 HST = 4 lt/tanaman.
Pada umur 45 HST = 5 lt/tanaman setiap 3 hari.
Pada umur 65 HST penyiraman dihentikan, kecuali bila cuaca sangat kering.

PEMANGKASAN

Pangkas tunas ketiak daun dan bunga setiap 3 hari sekali


Pangkas pucuk tanaman saat bunga mekar dengan 3-4 lembar daun di bawah bunga

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT


Hama

Ulat Grayak ( Spodoptera litura ) Gejala : berupa lubang-lubang tidak beraturan dan
berwarna putih pada luka bekas gigitan. Pengendalian: Pangkas dan bakar sarang
telur dan ulat, penggenangan sesaat pada pagi/sore hari , semprot BAUVERIA dosis
10 ml/lt air, TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air & ROMA dosis 20 ml/ltr air.
Ulat Tanah ( Agrotis ypsilon ) Gejala : daun terserang berlubang-lubang terutama
daun muda sehingga tangkai daun rebah. Pengendalian: pangkas daun sarang
telur/ulat, penggenangan sesaat, semprot BAUVERIA dosis 10 ml/lt air,
TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air & ROMA dosis 20 ml/ltr air.
Ulat penggerek pucuk ( Heliothis sp. ) Gejala: daun pucuk tanaman terserang
berlubang-lubang dan habis. Pengendalian: kumpulkan dan musnah telur / ulat,
sanitasi kebun, semprot BAUVERIA dosis 10 ml/lt air, TRICHODERMA dosis 10 ml/lt
air & ROMA dosis 20 ml/ltr air.
Nematoda ( Meloydogyne sp. ) Gejala : bagian akar tanaman tampak bisul-bisul
bulat, tanaman kerdil, layu, daun berguguran dan akhirnya mati. Pengendalian:
sanitasi kebun, pemberian TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air diawal tanam, Semprot
BAUVERIA dosis 10 ml/lt air, TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air, ROMA+++ dosis 20
ml/ltr air.
Kutu - kutuan ( Aphis Sp, Thrips sp, Bemisia sp.) pembawa penyakit yang disebabkan
virus. Pengendalian: predator Koksinelid, semprot BAUVERIA dosis 10 ml/lt air,
TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air & ROMA dosis 20 ml/ltr air.
Hama lainnya Gangsir (Gryllus mitratus ), jangkrik (Brachytrypes portentosus),
orong-orong (Gryllotalpa africana), semut geni (Solenopsis geminata), belalang banci
(Engytarus tenuis).Siram & semprot BAUVERIA dosis 10 ml/lt air, TRICHODERMA
dosis 10 ml/lt air & ROMA dosis 20 ml/ltr air
Penyakit

Hangus batang ( damping off ) Penyebab : jamur Rhizoctonia solani. Gejala: batang
tanaman yang terinfeksi akan mengering dan berwarna coklat sampai hitam seperti
terbakar. Pengendalian : cabut tanaman yang terserang dan bakar, pencegahan awal
dengan TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air, ROMA+++ dosis 20 ml/ltr air
Lanas Penyebab : Phytophora parasitica var. nicotinae. Gejala: timbul bercak-bercak
pada daun berwarna kelabu yang akan meluas, pada batang, terserang akan lemas
dan menggantung lalu layu dan mati. Pengendalian: cabut tanaman yang terserang
dan bakar, semprotkan Semprot, TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air, ROMA+++ dosis
20 ml/lt air.
Patik daun Penyebab : jamur Cercospora nicotianae. Gejala: di atas daun terdapat
bercak bulat putih hingga coklat, bagian daun yang terserang menjadi rapuh dan
mudah robek. Pengendalian: desinfeksi bibit, renggangkan jarak tanam, olah tanah
intensif, gunakan air bersih, bongkar dan bakar tanaman terserang, semprot
TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air, ROMA+++ dosis 10 ml/ltr air & ROMA dosis 20
ml/ltr air.
Bercak coklat Penyebab : jamur Alternaria longipes. Gejala: timbul bercak-bercak
coklat, selain tanaman dewasa penyakit ini juga menyerang tanaman di persemaian.
Jamur juga menyerang batang dan biji. Pengendalian: mencabut dan membakar
tanaman yang terserang. semprot TRICHODERMA dosis 10 ml/lt air, ROMA+++ dosis
10 ml/ltr air & ROMA dosis 20 ml/ltr air.
Busuk daun Penyebab : bakteri Sclerotium rolfsii. Gejala: mirip dengan lanas namun
daun membusuk, akarnya bila diteliti diselubungi oleh massa cendawan.
Pengendalian: cabut dan bakar tanaman terserang, semprot TRICHODERMA dosis 10
ml/lt air, ROMA+++ dosis 20 ml/ltr air
Penyakit Virus Penyebab: virus mozaik (Tobacco Virus Mozaic, (TVM), Kerupuk (Krul),
Pseudomozaik, Marmer, Mozaik ketimun (Cucumber Mozaic Virus). Gejala:
pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Pengendalian: menjaga sanitasi kebun,
tanaman yang terinfeksi di cabut dan dibakar. semprot TRICHODERMA dosis 10 ml/lt
air, ROMA+++ dosis 20 ml/ltr air

PANEN DAN PASCA PENEN

Pemetikan daun tembakau yang baik adalah jika daun-daunnya telah cukup umur
dan telah berwarna hijau kekuning-kuningan.
Untuk golongan tembakau cerutu maka pemungutan daun yang baik pada tingkat
tepat masak/hampir masak hal tersebut di tandai dengan warna keabu-abuan.
Sedangkan untuk golongan sigaret pada tingkat kemasakan tepat masak/masak
sekali, apabila pasar menginginkan krosok yang halus maka pemetikan dilakukan
tepat masak.
Sedangkan bila menginginkan krosok yang kasar pemetikan diperpanjang 5-10 hari
dari tingkat kemasakan tepat masak.
Daun dipetik mulai dari daun terbawah ke atas.
Waktu yang baik untuk pemetikan adalah pada sore/pagi hari pada saat hari cerah.
Pemetikan dapat dilakukan berselang 3-5 hari, dengan jumlah daun satu kali petik
antara 2-4 helai tiap tanaman.
Untuk setiap tanaman dapat dilakukan pemetikan sebanyak 5 kali.
Sortir daun berdasarkan kualitas warna daun yaitu:
a) Trash (apkiran): warna daun hitam
b) Slick (licin/mulus): warna daun kuning muda
c) Less slick (kurang liciin): warna daun kuning (seperti warna buah jeruk lemon)
d) More grany side ( sedikit kasar ) : warna daun antara kuning-oranye.

Catatan :

1. Panjang, lebar dan kadar nikotin daun dipengaruhi oleh dosis N.

2. Peningkatan warna daun, tekstur, daya bakar sifat higroskopis daun tembakau dipengaruhi

dosis kalium.

3. Dosis terbaik untuk produksi yaitu pada 90 kg N/ha dan dosis kalium dengan dosis 100 kg

K2O/ha.
CARA TANAM CABE POLA ORGANIK
By. Ayah Manjel Dech

Yang perlu kita persiapkan sebelum kita menanam Cabe organik adalah:

1. Benih cabe unggulan dan sehat


2. Pupuk organik/ Pupuk kandang 3 4 ton / Ha
3. Trichoderma
4. ROTAN, POC Vegetatif, POC Generatif
5. Pestisida organik / ROMA

Teknik Cara Penanam Cabe :

Pengolahan Lahan
Buat bedengan/leleran dengan lebar 1 meter dan panjang sesuaikan dengan lahan
Masukan pupuk kandang (yg terbaik pupuk kandang ayam broiler) sebanyak 1
karung untuk bedengan yang panjangnya 10 meter
Kocor dengan ROMA + Bawang Putih + Cabe Rawit Merah + Tembakau di atas pupuk
kandang tsb dengan dosis 1 liter + 10 liter air, kemudian baru di aduk/campur
dengan tanah. Biarkan 1-2 hari
Kocor dengan ROTAN 1 liter + PGPR 1 liter + TRICHODERMA 1 liter + Gula 1 kg + air
200 liter, kocor sampai terlihat basah setiap bedengannya.
Tutup dengan mulsa dan biarkan jangan dulu diberi lobang selama 2 minggu / 14 hari
Setelah 2 minggu baru diberi lobang dengan jarak 30x30x30 cm tiap baris dan jarak
antar baris 30-40 cm

Pembenihan
Rendam benih biji cabe dalam air hangat selama 3-5 menit, kemudian tiriskan
Rendam benih biji cabe dalam ROMA selama 10-15 menit, kemudian tiriskan
Rendam benih biji cabe kedalam ROTAN + PGPR selama 12 jam

Persiapan Penyemaian
Campurkan Tanah bawah bambu + Pupuk Kandang kemudian kocor dengan ROMA++
dan biarkan selama 1-2 hari
Hari ke 3 semprot/kocor dengan ROTAN + PGPR + TRICHODERMA dan biarkan
selama 1 minggu
Masukan tanah ke dalam tempat penyemaian, kemudian masukan benih biji yang
sudah disiapkan sebelumnya masing2 1 butir ke setiap tempat, kemudian siram
dengan ROTAN dosis 10 ml / liter air, kemudian langsung tutup dengan mulsa/terpal
biarkan sampai keluar daun pertama selanjutnya buka tutup mulsa/terpal
Setelah berdaun lima (kira-kira umur 2 minggu) cabe kita tanam dalam lahan yang
sudah kita persiapkan. 2 minggu sebelumnya.
Pemupukan dan Perawatan

Ketika benih cabe pindah ke lahan maka kocor dengan POC Vegetatif dengan dosis 1
liter + 200 liter, cukup asal basah saja ke tiap lobang
Umur 7 hari semprot dengan ROMA ++
Umur 14 hari kocor dengan POC Vegetatif dengan dosis 1 liter + TRICHODERMA 1
liter + 200 liter, cukup asal basah saja ke tiap lobang
Buang tunas air/ tunas yang tumbuh di bawah cabang pertama
Lakukan prunning / pemotongan tunas setelah tanaman berdaun 8-10, 1cm dari
tunas
Kembali lakukan prunning/pemotongan ketika muncul bunga pertama di atas cabang
kedua
Umur 25 hari kocor dengan ROTAN 100 ml + TRICHODERMA 100 ml + POC Vegetatif
1 liter + gula kg + air 200 liter dengan dosis 1 gelas untuk 1 tangki (14 liter)
Setelah muncul bunga kembali maka semprot dengan POC Generatif 1 liter + 150
liter air setiap seminggu sekali bergantian dengan ROMA ++.
Amati adanya serangan hama dan penyakit, bila terjadi gejala serangan harus cepat
kita atasi secara mekanik (kita ambil hama dan daun yang terserang tersebut, lalu
kita pisahkan tanaman yang sehat dan yang sakit agar mudah dalam pengelolaan
hama maupun penyakit). Jika musim kemarau sebaiknya sering disiram daunnya
untuk mengurangi serangan kutu. Lakukan penyemprotan dengan ROMA+ Bawang
Putih + Cabe Rawit merah + Tembakau

Catatan :
Hal paling pokok adalah pastikan dalam pembuatan pupuk organic harus benar2
berhasil / matang. Terutama Kohe harus di sterilkan dari microba/bakteri pathogen
dengan Ramuan Organik Hama (ROMA)

Pemberian ROTAN/POC dan ROMA di aplikasikan selang satu minggu, minggu 1


ROTAN / POC
minggu ke 2 ROMA dan begitu seterusnya..

Dari pengalaman pola spt di atas tanaman cabe benar2 sehat dan tidak terkena
hama/penyakit. Dan hasil sampai 2x lipat dari pola biasa.

Moga berhasil !!!


CARA TANAM TOMAT POLA ORGANIK
By. Ayah Manjel Dech

Yang perlu kita persiapkan sebelum kita menanam Tomat organik adalah:

1. Benih tomat unggulan dan sehat


2. Pupuk organik/ Pupuk kandang 3 4 ton / Ha
3. Trichoderma
4. ROTAN, POC Vegetatif, POC Generatif
5. Pestisida organik / ROMA

Teknik Cara Penanam Tomat :

Pengolahan Lahan
Buat bedengan/leleran dengan lebar 1 meter dan panjang sesuaikan dengan lahan
Masukan pupuk kandang (yg terbaik pupuk kandang ayam broiler) sebanyak 1
karung untuk bedengan yang panjangnya 10 meter
Kocor dengan ROMA + Bawang Putih + Tomat Rawit Merah + Tembakau di atas
pupuk kandang tsb dengan dosis 1 liter + 10 liter air, kemudian baru di aduk/campur
dengan tanah. Biarkan 1-2 hari
Kocor dengan ROTAN 1 liter + PGPR 1 liter + TRICHODERMA 1 liter + Gula 1 kg + air
200 liter, kocor sampai terlihat basah setiap bedengannya.
Tutup dengan mulsa dan biarkan jangan dulu diberi lobang selama 2 minggu / 14 hari
Setelah 2 minggu baru diberi lobang dengan jarak 40x40 cm tiap baris dan jarak
antar baris 50 cm

Pembenihan
Rendam benih biji tomat dalam air hangat selama 3-5 menit, kemudian tiriskan
Rendam benih biji tomat dalam ROMA selama 10-15 menit, kemudian tiriskan
Rendam benih biji tomat kedalam ROTAN + PGPR selama 12 jam

Persiapan Penyemaian
Campurkan Tanah bawah bambu + Pupuk Kandang kemudian kocor dengan ROMA++
dan biarkan selama 1-2 hari
Hari ke 3 semprot/kocor dengan ROTAN + PGPR + TRICHODERMA dan biarkan
selama 1 minggu
Masukan tanah ke dalam tempat penyemaian, kemudian masukan benih biji yang
sudah disiapkan sebelumnya masing2 1 butir ke setiap tempat, kemudian siram
dengan ROTAN dosis 10 ml / liter air, kemudian langsung tutup dengan mulsa/terpal
biarkan sampai keluar daun pertama selanjutnya buka tutup mulsa/terpal
Setelah berdaun lima (kira-kira umur 2 minggu) tomat kita tanam dalam lahan yang
sudah kita persiapkan. 2 minggu sebelumnya.
Pemupukan dan Perawatan

Ketika benih tomat pindah ke lahan maka kocor dengan POC Vegetatif dengan dosis
1 liter + 200 liter, cukup asal basah saja ke tiap lobang
Umur 7 hari semprot dengan ROMA ++
Umur 14 hari kocor dengan POC Vegetatif dengan dosis 1 liter + TRICHODERMA 1
liter + 200 liter, cukup asal basah saja ke tiap lobang
Buang tunas air/ tunas yang tumbuh di bawah cabang pertama
Lakukan prunning / pemotongan tunas setelah tanaman berdaun 8-10, 1cm dari
tunas
Setelah prunning/pemotongan tunas, kocor dengan POC Vegetatif 1 liter + PGPR 1
liter + air 150 liter
Umur 25 hari kocor dengan ROTAN 100 ml + TRICHODERMA 100 ml + POC Vegetatif
1 liter + gula kg + air 200 liter dengan dosis 1 gelas untuk 1 tangki (14 liter)
Setelah muncul bunga kembali maka semprot dengan POC Generatif 1 liter + 150
liter air setiap seminggu sekali bergantian dengan ROMA ++.
Amati adanya serangan hama dan penyakit, bila terjadi gejala serangan harus cepat
kita atasi secara mekanik (kita ambil hama dan daun yang terserang tersebut, lalu
kita pisahkan tanaman yang sehat dan yang sakit agar mudah dalam pengelolaan
hama maupun penyakit). Jika musim kemarau sebaiknya sering disiram daunnya
untuk mengurangi serangan kutu. Lakukan penyemprotan dengan ROMA+ Bawang
Putih + Tomat Rawit merah + Tembakau

Catatan :
Hal paling pokok adalah pastikan dalam pembuatan pupuk organic harus benar2
berhasil / matang. Terutama Kohe harus di sterilkan dari microba/bakteri pathogen
dengan Ramuan Organik Hama (ROMA)

Pemberian ROTAN/POC dan ROMA di aplikasikan selang satu minggu, minggu 1


ROTAN / POC
minggu ke 2 ROMA dan begitu seterusnya..

Dari pengalaman pola spt di atas tanaman tomat benar2 sehat dan tidak terkena
hama/penyakit. Dan hasil sampai 2x lipat dari pola biasa.

Moga berhasil !!!


TIPS AGAR LAHAN SEHAT DAN CUKUP MAKRO MIKRO
By : Ayah Manjel Dech

Yang harus dipersiapkan :


1. ROMA (Ramuan Organik Hama)
2. ROTAN (Ramua Organik Tanaman)
3. Asam Amino
4. POC Vegetatif
5. POC Generatif
6. Trichoderma

Langkah-langkah yang harus dilakukan :


1. Kocor lahan yang akan ditanami dengan ROMA, komposisi 1 liter roma + air 10 liter,
semakin pekat semakin bagus

2. Tebarkan pupuk kandang (apa saja bleh yang masih baru boleh yang sudah lama alias
bebas) lebih banyak lebih bagus. Idealnya 1 ha butuh 4 ton

3. Kocor lagi ROMA diatas pupuk kandang yang sudah ditebarkan, besoknya kocor dengan
ROTAN dan Trichoderma ( 1 liter Rotan + 1 liter Tricho + air 100 liter) 1 ha kurang lebih
butuh 4 liter ROTAN dan Trichoderma

4. Lahan langsung di campur/aduk dan lapisan teratas adalah tanah kurang lebih setebal 2-3
cm. Setelah selesai siram sampai benar-benar lembab

5. Biarkan selama 2 minggu, baru boleh masuk tanaman

6. Asam amino, POC Vegetatif dan generatif diberikan cukup di sekitar tanaman saja,
sebaiknya diberikan per 1 minggu sekali atau paling lama 2 minggu sekali.

Catatan : pemberian ROMA disesuaikan dengan kondisi di lapangan, untuk pencegahan


sebaiknya masuk seminggu sekali

Moga manfaat !!
TIPS AGAR TANAMAN CEPAT BERBUAH
DAN MENCEGAH BUNGA & BUAH RONTOK
By. Ayah Manjel Dech

Bahan :
Mol buah (sawo dll) : 2 liter
Pupuk P : 3 liter
Pupuk K : 5 liter
Rotan : 100 ml
Gula/molases : kg
Air : 50 liter

Cara Aplikasi :
- Campur semua bahan dan aduk aduk sampai merata, biarkan tertutup selama 24
jam
- Siram / kocorkan ke tanaman atau lahan setiap 1-2 minggu sekali. Jangan dicampur
air lagi.
- Lakukan pada masa generatif atau masa bau keluar bunga

Catatan :
- Untuk tanaman besar (buah, mangga, cengkeh dll) satu pohon 2-3 liter
- Untuk tanaman horti (cabe, tomat, kacang dll) satu pohon 100 ml
- Jika cuaca musim penghujan dosis bisa ditambah menjadi 2x lipat

Moga berhasil !!
TIPS MENCEGAH DAN MENGATASI VIRUS GEMINI DAN CMV

By : Ayah Manjel Dech

Bahan :
1. ROMA 1 liter (buah pinang+sereh+daun sirsak+bawang putih+cabe rawit)
2. daun bunga pukul empat sore 1 ons
3. daun bayam duri 1 ons
4. daun bunga pagoda 1 ons
5. eceng gondok 2 ons

Cara buat :
a. ekstrak (blender yg gampang) semua bahan ( 2 - 5 ) masing2 secara terpisah. tambahkan
air 1 liter masing2
b. saring semua, kemudian biarkan selama sehari semalam
c.campurkan semua bahan pada saat akan diaplikasikan (dadakan)

Aplikasi dan dosis :


a. semprotkan pada semaian yg baru berumur 5 hari dengan dosis 1 gelas+ air 10 liter
b. semprotkan pada umur 10 hari setelah tanam dengan dosis sama
c. semprotkan pada umur 30 hari setelah tanam dengan dosis sama
d. semprotkan pada umur 45 hari setelah tanam dengan dosis 1.5 gelas untuk 10 liter

Semoga berhasil !!
TIPS MENGATASI MASALAH TANAH
By. Ayah Manjel Dech

Ada beberapa macam cara untuk menyuburkan tanah :

1. Tanah liat.
Jenis tanah ini banyak mengandung makanan tapi sayang tidak bisa dimakan oleh
tumbuhan karena kekurangan kadar oksigen (O2). Untuk menanggulanginya yaitu
mengupayakan agar tersedia O2. Caranya adalah dengan memberikan : kompos,
bokashi pupuk kandang arang, atau bahan organik lainnya dan probiotik (ROTAN)
sehingga tanah menjadi gembur.

2. Tanah berpasir.
Jenis tanah ini adalah sulit mengikat air, cepat kering dan merana. Adapun cara
mengatasi tanah seperti ini adalah dengan menambahkan bahan organic seperti :
kompos, bokashi pupuk kandang, pupuk organik daun hijau yang mudah busuk
ditambah dengan kotoran hewan, tanah, Rotan dan air dengan perbandingan 1: 1: 1:
1, simpan didalam drum dan biarkan selama 3 minggu.

3. Tanah berkapur.
Jenis tanah ini memiliki keasaman yang tinggi, mudah longsor, makanan mikronya
kurang tersedia (contoh : zat besi, seng, tembaga). Untuk mengatasi jenis tanah
seperti ini adalah dengan memberikan pupuk kompos, dan dedaunanyang hijau
apalagi bila dedaunannya jenis tanaman yang berbunga kupu-kupu seperti kacang-
kacangan, johar, turi, dll. Dan untuk menurunkan tingkat keasaman dilakukan
dengan cara memberikan pupuk yang mengandung belerang, plus aplikasikan Rotan
rutin seminggu sekali.

4. Tanah Gambut
Tanah ini kaya akan zat organik namun belum bisa dijadikan makanan oleh
tumbuhan karena belum terurai dan pHnya rendah atau asam. Sirkulasi udara yang
kurang baik sehingga bakteri tidak bisa bekerja secara maksimal. Pada tanah yang
seperti ini hanya beberapa jenis tanaman saja yang dapat hidup seperti karet. Cara
mengatasi jenis tanah yang seperti ini :
a. Memberikan kompos dari pupuk kandang, arang atau bokashi pupuk kandang
arang.
b. Membuat tali parit atau parit sebanyak mungkin.
c. Memberikan kultur campuran mikro organisme yang menguntungkan Rotan setiap
sebulan sekali
d. Memberikan bakteri yang berasal dari limbah yang mengandung banyak protein
seperti : limbah tahu, darah, atau ikan busuk.

5. Tanah podsolik merah kuning.


Tanah ini banyak terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Cara mengatasi jenis tanah
seperti ini dengan cara :
a. Memberikan bahan organic berupa kompos yang banyak.
b. Menutup tanah atau memberi mulsa pada setiap tanaman sehingga lapisan atas
tanah akan terlindungi dari erosi ketika hujan.
c. Memberikan bakteri yang menguntungkan seperti Rotan sebulan sekali minimal.

6. Tanah yang bersifat asam.


Tanda-tanda tanah yang bersifat asam bila di sawah warna air kuning berkarat, bila
di darat suka ditumbuhi alang-alang, haredong (sunda)/ sedudu, bila ditanami jagung
buah jagungnya menguning dan bila ditanami kacang tanah tidak ada buah yang
berenas. Apabila menemukan tanah seperti ini keasamannya (pH) berkisar antara 3
5. Dengan demikian pHnya harus disesuaikan dahulu sesuai dengan keinginan
tanaman. Untuk mengatasi masalah tanah seperti ini ada banyak cara diantarnya :
a) Tanah dijemur.
Tanah dicangkul, dibajak. Tanah yang berupa bongkahan dibiarkan terjemur oleh
sinar matahari selama 2 minggu.
b) Diberi arang sekam.
Tanah ditaburi arang sekam selanjutnya dicangkul hingga arang tersebut
bercampur dengan tanah.
c) Memperbaiki tata udara dalam tanah.
Tanah diolah kemudian dibuat parit-parit untuk menghindari genangan air dan
pada tanah gambut dibuat memanjang dengan jarak 25 m agar terjadi pencucian
dan yang asam mengalir.
d) Menambahkan pupuk organik.
Dengan menambah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan yang
banyak, maka secara bertahap pH tanah akan berangsur-angsur naik atau
dengan kata lain keasaman berkurang secara bertahap.
e) Memberikan probiotik Rotan sebulan sekali secara rutin
f) Pengapuran .
Untuk menurunkan tingkat keasaman atau menaikkan pH dapat ditaburkan
kapur pertanian di atas tanah yang sudah dicangkul kemudian dicangkul
kemudian diaduk dengan tanah, apabila sudah tercampur kapur pertanian
dengan tanah siram dengan air dapat pula denga air hujan, biarkan 10 sampai 15
hari, baru ditanam. Untuk penambahan jumlah kapur dapat dilakukan dengan
cara perhitungan berikut sebagai contoh :

Bila diketahui pH tanah kita 4,5. Tanah yang pH yang kita inginkan 6, maka 6
4.5 = 1,5. Kemudian kita dari tabe1 di bawah. Tabel Kebutuhan Kapur Dolomite
pada selisih pH 1.5 maka diperoleh pemberian kapur pertanian 5.25 ton/Ha.
Penambahan selanjutnya dapat dilakukan lagi setelah 3 5 tahun.

Tabel Kebutuhan Kapur Dolomite


Selisih pH dan Kapur yang harus ditambahkan
2,0 6.83 Ton
1,9 6,51 Ton
1,8 6,19 Ton
1,7 5,88 Ton
1,6 5,56 Ton
1,5 5,23 Ton
Jenis Tanaman pH yang
dibutuhkan
1,4 4,93 Ton
1,3 4,61 Ton Padi 5,00 7,00
1,2 4,30 Ton Jagung 5,50 7,50
1,1 3,99 Ton Umbi rambat 5,25 6,50
1,0 3,66 Ton
Kentang 4,50 6,50
0,9 3,35 Ton
0,8 3,03 Ton Kacang tanah 5,25 6,25
0,7 2,72 Ton Kacang kedelai 6,00 7,00
0,6 2,40 Ton Sorgum 6,50 7,00
0,5 2,08 Ton Tembakau 5,50 7,50
0,4 1,77 Ton Kapas 5,00 6,00
0,3 1,45 Ton Tomat 5,50 7,50
0,2 1,13 Ton
Kubis 5,50 7,50
0,1 0,82 Ton
0,0 0,50 Ton Seledri 6,00 7,00
Bawang 6,00 7,00
Cabai 5,50 6,00
KESIMPULAN DARI TEKNIK PENYUBURAN Nenas 5,00 6,50
TANAH INI ADALAH : Tebu 6,00 8,00
Pisang 6,00 7,50
1. Memberikan bahan organic berupa kompos
Teh 4,00 5,50
atau bokashi hal mutlak perlu dilakukan untuk
menyuburkan tanaman. Karet 4,75 8,00
2. Menjaga ekosistem kehidupan didalam Kopi 4,50 7,50
tanah membuat tumbuhan tumbuh secara optimum Kelapa 6,00 7,50
3. Mengatur tata udara dan air untuk Coklat 5,00 7,00
membantuk menyuburkan tanah
4. Memberikan probiotik seperti Rotan dll.
5. Sasaran perbaikan ditujukan kepada
fisik, kimia dan biologi tanah.

Anda mungkin juga menyukai