PENDAHULUAN
3.1.2 Alat
1) Gelas piala
2) Alat sentrifugal
3) Tabung reaksi
4) Kertas Saring
5) Corong
6) Cawan penguap
7) Pemanas
8) Kaca arloji
9) Pipet tetes
4.1 Hasil
Massa Volume Warna
Zat
No. Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
1. Bubuk kapur - - 25 ml 5 ml keruh bening
sedikit
2. - - - - bening
Garam dapur keruh
biru
3. 5g - 25 ml 10 ml biru muda
CuSO4 pekat
4. Naftalen - - - - bening bening
±1
5. - - - putih
Gula pasir sendok hitam
1. Campuran Kapur-Air
Dimasukan bubuk kapur ke dalam gelas kimia lalu di larutan dan
dimasukkan kedalam alat sentifugal. Setelah itu akan terlihat endapan yang
terpisah secara sempurna antar air dan endapan kapur.
2. Garam dapur –Air
Larutan garam dapur dimasukkan kedalam cawan penguap yang sudah
dilapisi oleh aluminium kemudian dimasukkan air dan di panaskan di atas
hotplate dalam suhu 100ºC.
3. CuSO4
CuSO4 dimasukkan ke dalam gelas kimia kemudian dilarutkan dengan
aquadest. Lalu dimasukkan batu didih kemudian dipanaskan hingga yang awalnya
25 ml menjadi 10 ml.
4. Naftalen
Dimasukkan sedikit naftalen kedalam cawan penguap yang sebelumnya
sudah dilapisi oleh aluminium kemudian di tambahkan auadest. Lalu ditutup
dengan kaca arloji yang berisi air. Cawan penguap yang akan berisi naftalen
dipanaskan dan terjadi perubahan bubuk naftalen menjadi kristal.
5. Gula pasir
Pada larutan gula pasir terjadi proses ekstraksi karena gula ditambahkan 2
tetes 2 tetes H2SO4 pekat, lalu gula pasir mengalami perubahan warna menjadi
coklat dan lama kelamaan menjadi hitam.
4.2 Pembahasan
Dalam percobaan pertama, campuran kapur dengan air dapat dipisahkan
dengan cara pengendapan. Mulanya kapur dimasukkan kedalam gelas kimia dan
ditambahkan aquadest sebanyak 25 ml. Diambil sebagian dari campuran kapur
dan dipindahkan kedalam tabung reaksi menggunakan corong. Kemudian, larutan
kapur tersebut diletakkan pada rak tabung untuk diamati dengan menggunakan
metode gravitasi. Setelah itu diamati lagi dengan menggunakan alat sentrifugal
yaitu dengan memasukkan larutan kapur pada alat tersebut. Diamati selama
beberapa menit pada campuran kapur terendap secara sempurna.
Dalam percobaan kedua, garam dapur dengan air, merupakan larutan yang
bersifat homogen dan tidak bisa dipisahkan secara mekanis. Pada percobaan ini,
garam dapur yang awalnya dilarutkan dalam gelas kimia kemudian di masukkan
kedalam cawan penguap. Lalu dipanasan diatas hotplate dengan suhu 100ºc.
Diamati perubahan yang terjadi dengan lama kelaman akan menguap dan garam
mengkristal. Cara ini dilakukkan karena titik didih air lebih kecil sehingga saat
dipanaskan air akan menguap.
Pada percoban ketiga rekristalisasi, campuran antara CuSO4 dengan aquades.
Pada proses rekristalisasi campuran CuSO4 dan aquades dipanaskan diatas
hotplate. Hasil dari proses ini adalah aquades lebih cepat menguap, habis dan
yang tersisa adalah kristal CuSO4 didasar gelas kimia. Hal ini terjadi karena titik
didih aquades lebih rendah dari CuSO4. Titk didih aquades adalah 100oC
sedangkan titik didh CuSO4 adalah 150oC. Percobaan ini dipengaruhi oleh titik
didih dan titik uap. Dimana jika titik uapnya tinggi maka titik didihnya rendah dan
sebaliknya jika titik didihnya rendah maka titik didihnya tinggi.
Pada percobaan keempat sublimasi, pencampuran antara naftalena dan garam.
Pada proses sublimasi campuran naftalena dan garam pada cawan penguap
ditutup. Hasil dari proses ini adalah terdapat kristal-kristal naftalena yang
menempel pada dinding corong kaca. Percobaan ini dipengaruhi oleh titik didih.
Hal itu terjadi karena titik didih naftalena lebih rendah daripada titik didih garam.
Titik didih naftalena adalah 218oC sedangkan titik didih garam adalah 1465oC.
Sehingga naftalena yang menempel pada dinding corong kaca.
Dalam selanjutnya yaitu proses distraksi pada gula pasir yang di tambahkan 2
tetes H2SO4 pekat. Dalam percobaan ini gula langsung bereaksi dengan perubahan
warna muali dari coklat sampai akhirnya berwarna hitam. Hal ini terjadi karena
gula pasir telah bereaksi membentuk karbon, ini terjadi pelepasan ikatan H dan O
dari molekul gula yang terdiri dari C, H, dan O. Dan adanya perubahan struktur
dalam gula.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.3 Kesimpulan
1. Pemisahan dan pemurnian bertujuan untuk mendapatkan zat murni dari
suatu dari suatu zat yang telah tercampur atau tercemar. Zat atau materi
dapat dipisah dari campurannya karena karena campuran tersebut memiliki
perbedaan sifat. Itulah yang mendasari pemisahan dan pemurnian
campuran. Berikut adalah beberapa prinsip yang digunakan dalam proses
pemisahan dan pemurnian campuran.
2. Metode-metode yang digunakan dalam pemisahan dan pemurnian yaitu
Dekantasi, filtrasi, kristalisai, Sublimasi, ekstraksi dan lain-lain tergantung
dari jenis campuran yang dipisahkan.
3. Pemisahan dan pemurnian campuran dilakukan berdasarkan pada zat-zat
yang tercampur tersebut. Misalnya campuran air dan pasir dipisahkan
dengan menggunakan pengendapan atau dekantasi. Campuran air dan
garam dipisahkan dengan menggunakan metode kristalisasi. Campuran air
dan kapur dipisahkan dengan menggunakan metode penyaringan atau
filtrasi, dan sebagainya.
4. Prinsip proses filtrasi adalah perbedaan ukuran partikel, prinsip dekantasi
yaitu perbedaan berat jenis partikel, prinsip sublimasi naftalena
yaitu perbedaan titik didihnya, prinsip ekstraksi air dan minyak tanah
yaitu perbedaan kepolaran serta massa jenisnya.
4.4 Saran
1. Sebaiknya praktikan memahami prosedur praktikum agar tidak terjadi
kesalahan saat praktikum pemisahan dan pemurnian.
2. Dalam pelaksanaan praktikum, Hendaknya mahasiswa dapat belajar dan
bereaksi dengan baik, Tidak ribut dan bermain-main, Serta berhati-hati.
3. Gunakan alat pelindung keselamatan selama praktikum demi keselamatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Apa perbedaan perubahan sifat kimia dan fisika dan beri contoh masing-
masing 3 contoh!
Perubahan fisika yaitu tidak menghasilkan bau, dapat kembali ke bentuk
semula, dan tidak terjadi perubahan struktur kimia unsur penyusunnya.
Contoh : Es mencair, uap air mengembun, deposisi uap air menjadi salju.
Perubahan fisika yaitu menghasilkan bau, tidak dapat kembali ke bentuk
semula, dan terjadi perubahan struktur kimia unsur penyusunnya. Contoh:
kayu yang di bakar menjadi arang, fotosintesis, besi berkarat.