Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN GEOPOLIMER DARI KAOLIN SEBAGAI ADSORBEN

UNTUK MENGOLAH AIR GAMBUT

Imelda Dewi Agusti 1), Edy Saputra 2), Lita Darmayanti2)


1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, 2) Dosen Teknik Kimia dan Sipil
Fakultas Teknik Universitas Riau
Kampus Binawidya Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 , Pekanbaru Kode Pos 28293
E-mail : imeldadeag@yahoo.com

ABSTRACT

Basicly peat water is belong to surface water which is found in the wet land,
like Riau Province. The characteristic of peat water are high color intensites
(yellow or brown red), high organic content and low pH values about 2-5. For
use as water source for domestic purposes, it was a process to change peat water
toward clean water. One of the process was adsorption way. In this research is
required by kaolin based geopolymers as adsorbent.
The variable that used in this research is the mass of the adsorbent (1; 1,5;
2; and 2,5 gram, and stirring (time between 30,60 and 90 seconds) then tested of
organic content. The best result from this research is that the adsorbent mass of 1
gram and the stirring time of 30s while adsorbent can increase from 51,192 mg/l
to 0,63 mg/l on organics content. The results of this research indicated that the
peat water treatment in accordance with the Decree of the Minister of the Health
No. 416 Year 1990 and could be use kaolin based geopolymer as an alternative to
peat water treatment .

Keyword : Kaolin, Geopolymer, Adsorption, Peat Water

PENDAHULUAN gambut tersebut sebagian besar


Air yang terdapat di bumi terdapat di 4 pulau besar yaitu
terbagi menjadi 97,5% air laut dan Sumatera 35%, Kalimantan 32%,
2,5% air tawar. Dari 2,5% air tawar, Sulawesi 3%, dan Papua 30%
70% tersimpan di kutub. Sisanya 30% (Wahyunto et al., 2003).
merupakan air tanah dan air Air gambut merupakan air
permukaan termasuk air sungai, permukaan dari tanah bergambut
danau, dan rawa (Suwandi, 2008). dengan ciri mencolok karena
Walaupun demikian tidak seluruhnya warnanya merah kecoklatan,
dapat dimanfaatkan oleh manusia mengandung zat organik tinggi,
untuk memenuhi kebutuhan rasanya asam, pH 2-5 dan tingkat
hidupnya. Menurut Najiyati (2005), kesadahannya rendah (Kusnaedi,
Indonesia merupakan negara keempat 2002). Oleh sebab itu, secara
dengan luas lahan rawa gambut kuantitas air gambut dapat dijadikan
terluas di dunia, yaitu sekitar 20 juta sebagai sumber daya air, namun
hektar setelah Kanada (170 juta ha), secara kualitas air gambut belum bisa
Uni Soviet (150 juta ha), dan Amerika dimanfaatkan. Agar air gambut bisa
Serikat (40 juta ha). Lahan rawa dimanfaatkan, air harus diolah

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 1


terlebih dahulu supaya parameter pembuatan beton untuk mengurangi
pada air gambut sesuai dengan emisi CO2 (Arini, 2013), sedangkan
persyaratan kualitas air bersih Mužek et al.(2013) dan López (2013)
berdasarkan Peraturan Menteri memanfaatkan geopolimer sebagai
Kesehatan RI No. adsorben dalam pengolahan air.
416/MENKES/PER/IX/1990. Mužek et al. (2013)
Salah satu ciri air gambut menggunakan fly ash dari batu bara
adalah kadar warna yang tinggi. pembangkit listrik sebagai bahan
Warna dari air gambut disebabkan dasar pembuatan geopolimer. Namun
oleh zat organik (asam humus) yang permasalahannya adalah fly ash dari
tinggi dimana asam humus batubara pembangkit listrik
merupakan gugus aromatik (Pahlevi, dikategorikan sebagai limbah B3 (PP
2010). Banyak cara menghilangkan No. 85 tahun 1999 tentang
senyawa aromatik, salah satunya Pengelolaan Limbah Bahan
dengan adsorpsi, selain untuk Berbahaya dan Beracun), sehingga
menurunkan warna, kandungan zat penggunaan fly ash dirasa kurang
organik, dan untuk menaikkan pH, tepat untuk pengolahan air gambut
juga diperlukan penghilangan bau menjadi air bersih. Oleh sebab itu
dari air gambut, sehingga metode pada penelitian ini digunakan kaolin
pengolahan yang dirasa mampu sebagai bahan dasar pembuatan
mencakup parameter tersebut adalah geopolimer.
adsorpsi. Adsorpsi adalah penyerapan
suatu zat, pada permukaan adsorben
yang berupa padatan (Reynolds dan BAHAN DAN ALAT
Richard,1995). Pengolahan air Bahan
gambut dengan metode adsorpsi Bahan-bahan yang digunakan
sudah banyak dilakukan. Mahmud et dalam penelitian ini adalah: air
al. (2012) mengadsorpsi bahan gambut dari Desa Air Terbit, kaolin,
organik alami (BOA) air gambut natrium hidroksida (NaOH), HCl,
dengan menggunakan tanah lempung natrium silikat (Na2SiO3), dan
yang diaktivasi sebagai adsorben, aquadest.
Natalina (2006) memanfaatkan
karbon aktif tempurung kelapa sawit Alat
sebagai adsorben untuk menurunkan Peralatan yang digunakan
warna pada air gambut dan Ningsih et dalam penelitian ini adalah: neraca
al. (2013) menggunakan zeolit alam analitik, viknometer, gelas piala, gelas
sebagai adsorben untuk menurunkan ukur, sendok, mixer, cetakan, kertas
warna pada air gambut. aluminium foil, oven, mortar, saringan
Geopolimer memiliki komposisi 200 mesh, jar test, centrifuge,
kimia seperti zeolit (Mužek et al., stopwatch, corong dan kertas saring.
2013). Geopolimer merupakan bahan
polimer sintetis yang bisa dibuat dari METODOLOGI
fly ash, kaolin, sekam padi dan bahan Penelitian dilakukan dalam
lain yang banyak mengandung silika beberapa tahapan yaitu :
dan alumina. Geopolimer telah
dimanfaatkan dalam inovasi

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 2


Persiapan Percobaan ke dalam 200 ml air gambut.
Pembuatan Adsorben Geopolimer Kemudian diaduk dengan
Larutan NaOH 8 M dicampur menggunakan jar test berkecepatan
dengan Natrium silikat sambil terus pengadukan 240 rpm. Variasi lama
diaduk hingga keduanya tercampur pengadukan adalah 30, 60 dan 90
dengan baik. Larutan ini disebut detik. Larutan disaring dan diuji kadar
larutan aktivator. Kaolin dan larutan zat organiknya
aktivator dimasukkan ke dalam
wadah. Diaduk selama 10-15menit Efisiensi Penyisihan Zat Organik
dengan adukan yang konstan. Selama Perhitungan efisiensi adsorpsi
pengadukan, aquadest sebagai add sebagai berikut:
water dituangkan sedikit demi sedikit
hingga campuran tersebut membentuk
pasta. Setelah selesai diaduk, pasta
tersebut dimasukkan ke dalam
cetakan, kemudian dibungkus dengan
alumunium foil. Selanjutnya HASIL DAN PEMBAHASAN
dipanaskan selama 24 jam di dalam Pengaruh Massa
oven dengan temperatur 85°C. Efisiensi penurunan kadar zat
Sampel geopolimer dikeluarkan dari organik tertinggi juga pada massa 1
oven dan diletakkan pada suhu gram, yaitu 98,77% dimana
ruangan selama beberapa hari (waktu penurunan terjadi dari 51,192 mg/l
perawatan). Geopolimer dicuci menjadi 0,63 mg/l.
dengan aquadest hingga pHnya netral. Dari Grafik 1 dapat dilihat
Kemudian geopolimer digerus dan bahwa terjadi penurunan pada massa
diayak dengan menggunakan saringan 1 gram hingga 2,5 gram. Hal ini
No. 200 disebabkan karena lama pengadukan
yang digunakan hanya 30-90 detik,
Pengambilan Sampel Air Gambut sehingga jumlah adsorben yang
Sampel air gambut diambil di efektif digunakan adalah 1 gram.
Desa Air Terbit, Kecamatan Tapung, Menurut Asip (2008), semakin sedikit
Kabupaten Kampar. Prosedur massa adsorben yang digunakan,
pengambilan air gambut sesuai semakin cepat waktu pengadukan
dengan SNI 6989.57:2008 tentang yang digunakan. Dari hasil penelitian
Metode Pengambilan Contoh Air ini dapat terlihat bahwa massa
Permukaan. Lokasi pengambilan air adsorben yang optimum digunakan
di daerah hulu sungai Desa Air Terbit, adalah 1 gram. Selain itu, ukuran
Kampar. Kemudian diuji kandungan adsorben yang digunakan adalah lolos
organik awal dari sampel. Untuk hasil saringan 200 mesh. Hal ini
yang lebih maksimal, sebelum proses menyebabkan semakin tinggi massa,
adsorpsi, pH dari air gambut maka akan semakin banyak adsorben
diturunkan dengan menggunakan berukuran halus sehingga larutan
HCl. lebih keruh dan ini dapat
Variasi massa adsorben yang mempengaruhi hasil pengujian zat
digunakan dalam penelitian ini adalah organik.
1; 1,5; 2; dan 2,5gram ditambahkan

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 3


Grafik 1 Pengaruh Massa dan Waktu Terhadap Efisiensi Penurunan Zat organik
Pengaruh Lama Pengadukan Kesehatan RI No.
Dari Grafik 1 dapat dilihat 416/MENKES/PER/IX/1990.
efisiensi penurunan kandungan zat
organik paling tinggi adalah pada Tabel 1 Perbandingan Outlet
lama pengadukan 30 detik. Kemudian Terhadap Baku Mutu
turun pada lama pengadukan 60 detik Zat
dan kembali naik pada lama Sampel*) Organik Keterangan
pengadukan 90 detik, ini menandakan (mg/l)
terjadinya desorpsi yaitu melepaskan G30-1,0 0,63 Sesuai Baku Mutu
kembali adsorbat yang telah G30-1,5 10,11 Melewati Baku Mutu
diadsorpsi. Menurut Setyawan dkk G30-2,0 21,49 Melewati Baku Mutu
(2013), hal tersebut mengindikasikan G30-2,5 22,75 Melewati Baku Mutu
ikatan antara gugus yang terdapat
G60-1,0 18,96 Melewati Baku Mutu
dalam adsorben dengan zat organik
G60-1,5 25,28 Melewati Baku Mutu
semakin melemah dan akhirnya lepas
kembali ke dalam larutan, sehingga G60-2,0 37,29 Melewati Baku Mutu
hanya gugus yang berikatan kuat G60-2,5 39,18 Melewati Baku Mutu
dengan adsorben saja yang masih G90-1,0 8,85 Sesuai Baku Mutu
dapat berikatan. G90-1,5 17,70 Melewati Baku Mutu
G90-2,0 29,07 Melewati Baku Mutu
Perbandingan Pengolahan Dengan G90-2,5 36,66 Melewati Baku Mutu
Persyaratan Air Bersih
G90-3,0 22,12 Melewati Baku Mutu
Hasil air olahan yang
*)Huruf G merupakan simbol dari geopolimer
didapatkan dalam penelitian ini sedangkan angka setelah huruf G berturut-
dibandingkan dengan baku mutu air turut menerangkan lama pengadukan dan
bersih yaitu Peraturan Menteri massa adsorben.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 4


Perbandingan hasil perlakuan 3. Diperlukan penelitian lanjutan
adsorpsi dengan baku mutu air bersih untuk mengukur efisiensi
yang digunakan disajikan dalam terhadap parameter lainnya
Tabel 1. Dari tabel tersebut dapat seperti rasa, bau dan logam.
dilihat bahwa hasil uji air olahan ada
yang sesuai dengan baku mutu dan UCAPAN TERIMA KASIH
ada yang belum memenuhi baku Penulis mengucapkan terima
mutu. Dimana kandungan zat organik kasih kepada Allah SWT, keluarga,
awal sebelum perlakuan adalah Pak Edy Saputra, MT., Ph D, Ibu
51,192 mg/l dan standar maksimum Lita Darmayanti, MT dan teman
zat organik untuk air bersih adalah 10 sepenelitian Kartika Pratama Syafitri
mg/l. Sampel yang memenuhi baku dan Ade Anggriawan yang telah
mutu dengan parameter zat organik memberikan bantuan tenaga,
adalah sampel dengan adsorben 1 semangat maupun pengetahuan dalam
gram dan lama pengadukan 30 detik penelitian ini.
(G30-1,0) dan G90-1,0.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Efisiensi zat organik pada air Kusnaedi. (2002). Pengolahan Air
gambut yang tertinggi yaitu pada saat Gambut dan Air Tanah.
massa adsorben 1 gram dan lama Jakarta: Penebar Swadaya.
pengadukan 30 detik dengan Lòpez, F.J., Sugita, S., & Kobayashi,
penurunan zat organik 98,77%. Hasil T. (2014). Cesium-adsorbent
pengolahan air gambut dalam Geopolymer Foams Based
menurunkan zat organik dengan on Silica from Rice Husk
metode adsorpsi menggunakan and Metakaolin. Journal of
geopolimer berbahan dasar kaolin Chem. Lett, 2014, 43, 128-
yang memenuhi baku mutu air bersih 130
adalah pada variasi massa adsorben Mahmud, S. N., Padmi, T., &
geopolimer 1 gram, lama pengadukan Soewondo, P. (2012).
30 dan 90 detik. Tingginya efisiensi Adsorpsi Bahan Organik
penurunan warna dan zat organik Alami (BOA) Air Gambut
dalam penelitian ini membuktikan Pada Tanah Lempung
bahwa metode ini layak dijadikan Gambut Alami dan
sebagai salah satu alternative Teraktivasi: Studi
pengolahan air gambut. Kesetimbangan Isoterm dan
Kinetika Adsorpsi. Jurnal
SARAN INFO TEKNIK, Vol. 13
1. Pada penelitian lanjutan No.1, Juli 01/1998
dilakukan dengan proses Mužek, M. N., Svilović, S., dan Zelić,
kontiniu J. (2013). Fly Ash-Based
2. Pada penelitian selanjutnya Geopolymeric Adsorbent for
sebaiknya dilakukan uji BET copper Ion Removal from
untuk mengetahui ukuran pori Waste Water. Balaban
adsorben. Desalination Publication.
DOI:

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 5


10.1080/19443994.2013.792 fulica). KIMIA STUDENT
015, 1-8. JOURNAL, Vol. 1, No. 2,
Najiyati, S., Asmana, A., dan pp. 201-207
Suryadiputra, I.N.N. (2005). Suwandi, M. 2008. Air.
Pemberdayaan Masyarakat Http://warling.blogspot.com/
di Lahan Gambut. Bogor: 2008/05/green-tips-2-mei-
Wetlands International – 2008-air.html, diakses pada
Indonesia Programme 16 Juli 2014
Natalina, F. 2006. Penurunan Warna Wahyunto, Ritung, S., & Heryanto, B.
dengan Karbon Aktif 2003. Inventarisasi Lahan
Tempurung Kelapa Sawit Rawa Gambut Di Pulau
Pada Air Gambut Sungai Sumatera Berbasis
Sebangau kota Palangkaraya. Teknologi Penginderaan
Ningsih, R. et al.2009. Kajian Jauh Dan (SIG). Bogor
Penggunaan Zeolit Alam
untuk Menurunkan Kadar Fe
(Besi), Mn (Mangan), dan
Derajat Warna Pada Air
Gambut. Undergraduated
thesis, Fakultas Pertanian
UNIB
Pahlevi, M. R. 2009. Analisis Kadar
Besi (Fe) dan mangan (Mn)
dari Air Gambut Setelah
Dijernihkan dengan
Penambahan Tulang Ayam.
Tesis. Program Magister lmu
Kimia Universitas Sumatera
Utara
Reynold, T. D., & Richards, P. A.
(1995). Unit Operations and
Processes in Environmental
Engineering. Boston: PWS
Publishing Company.
Suwandi, M. 2008. Air.
Http://warling.blogspot.com/
2008/05/green-tips-2-mei-
2008-air.html, diakses pada
16 Juli 2014
Styawan, F. L., Darjito., Khunur, M.
M. 2013. Pengaruh pH dan
Lama Kontak Pada Adsorpsi
Ca2+ Menggunakan
Adsorben Kitin
Terfosforilasi dari Limbah
Cangkang Bekicot (Achatina

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 6

Anda mungkin juga menyukai