Anda di halaman 1dari 22

HASILKALI KELARUTAN

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Larutan adalah campuran homogeny dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapa dibedakan
lagi secara fisik, larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Larutan jenuh
merupakan larutan yang melewati titik jenuh, dalam upaya untuk
melarutkan lebih banyak zat terlarut melebihi titik jenuh, kelebihan zat
terlarut akan membentuk endapan dibagian bawah, memisahakan dirinya
menjadi fase padat.Hal ini terjadi untuk mempertahankan batas zat
terlarut bahwa larutan yang bosa menahan pada suhu dan tekanan
tertentu.
Hampir semua besar zat dapat melarut di dalam air, hanya ada
yang mudah dan bahkan ada pula yang sukar atau sedikit sekali
larut.Kemampuan melarut suatu zat didalam sejumlah pelarut pada suhu
tertentu berbeda-beda antara satu dengan lainnya.Jumlah maksimal zat
terlarut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu inilah yang disebut
kelarutan (solubility). Sedangkan Hasilkali kelarutan menggambarkan
perkalian konsentrasi ion-ion elektrolit yang sukar larut dalam larutan.
Jenuhnya pada suhu tertentu, dipangkalkan dengan koefisien masing-
masing.
Faktor-faktor yang mempengaruhi larutan adalah jenis pelarut, suhu
dan pengadukan. Sebenarnya tanpa kita sadari begitu banyak konsep
kimia yang sering kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari meskipun
hanya mencampurkan dua larutan sederhana akan tetapi telah ada
bentuk reaksi didalamnya.Dari percobaan ini kita akan mengetahui apa
itu kelarutan dan cara menentukan hasil kali kelarutan dari garam
karbonat, didasari dari betapa pentingnya mengetahui system
kesetimbangan maka dilakukan praktikum ini, dasar yang berisi materi
hasil kali kelarutan yang dapat membantu dalam hal ini.

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

1.2 Maksud Praktikum


Menentukan tetapan hasilkali kelarutan
1.3 Tujuan Praktikum
1. Membuat larutan jenuh suatu garam karbonat
2. Menentukan kelarutan garam karbonat
3. Menentukan hasilkali kelarutan garam karbonat

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan yang mengandung zat
terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan
antara zat terlarut yang larut dan yang tak larut. Pembentukan larutan
jenuh dapat dipercepat dengan pengadukan yang kuat dari zat terlarut
yang berlebih. Banyaknya zat terlarut yang melarut dalam pelarut yang
banyaknya tertentu, untuk menghasilkan suatu larutan jenuh disebut
kelarutan zat terlarut. Lazimnya kelarutan dinyatakan dalam gram zat
terlarut per 100 cm3 atau 100 gram pelarut pada temperatur yang sudah
ditentukan KSP disebut konstanta hasil kelarutan ( solubility product
constan), yaitu hasil kali konsentrasi tipa ion yang dipangkatkan dengan
koefisien masing-masing.(Raymond, Cyang 2004)
Dalam penelitian ilmiah kesetimbangan hasil kali kelarutan dapat
digunakan dalam teori. Misalnya dengan tujuan pemurnian larutan garam
dapur. Dengan melakukan proses kimia yaitu caranya dengan
penambahan floukulan dalam reaksi pengendapan CaCO3 dan
MgOH2. Maka akan didapat kadar yang sesuai spesifikasi larutan garam
sebagai umpan elektrolyzerLarutan adalah campuran homogeny dua zat
atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya
tidak dapa dibedakan lagi secara fisik, larutan terdiri atas zat terlarut dan
pelarut ( Lustika, 2005).
Kelarutan suatu senyawa dalam suatu pelarut didefinisikan
sebagai jumlah terbanyak yang akan larut dalam kesetimbangan dalam
volume tertentu dan suhu tertentu.Suatu larutan lewat jenuh biasanya
dibuat dengan membuat larutan jenuh pada temperatur yang lebih
tinggi. Menurut prinsip Le Chatelier, sistem pada keadaan setimbang
menanggapi peningkatan salah satu pereaksinya dengan cara
menggeser kesetimbangan dimana arah pereaksi tersebut dikonsumsi.

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

Kelarutan senyawa ion yang sedikit larut semakin rendah kelarutannya


dengan kehadiran senyawa lain yang memberikan ion senama. Pengaruh
ion senama yang ditambahkan dalam larutan jenuh adalah menurunkan
kelarutan, sedangkan pengaruh ion tak senama yang lebih dikenal
dengan istilah pengaruh garam, cenderung meningkatkan kelarutan
(Oxtoby, 2001).
Nilai Ksp berguna untuk menentukan keadaan senyawa ion
dalam larutan, apakah belum jenuh, tepat jenuh, atau lewat jenuh, yaitu
dengan membandingkan hasil kali ion dengan hasil kali kelarutan,
kriterianya adalah sebagai berikut : Apabila hasil kali ion-ion yang
dipangkatkan dengan koefisiennya masing-masing kurang dari nilai Ksp
maka larutan belum jenuh dan tidak terjadi endapan. Apabila hasil kali
ion-ion yang dipangkatkan koefisiennya masing-masing sama dengan
nilai Ksp maka kelarutannya tepat jenuhnamun tidak terjadi endapan.
Apabila hasil kali ion-ion yang dipangkatkan koefisiennya lebih dari nilai
Ksp, maka larutan disebut lewat jenuh dan terbentuk endapan
(Syukri,1999).
Ksp = HKK = hasil perkalian kation dengan anion dari larutan jenuh
suatu elektrolit yang sukar larut menurut kesetimbangan heterogen.
Kelarutan suatu elektrolit ialah banyaknya mol elektrolit yang sanggup
melarut dalam tiap liter larutannya.
Contoh:
AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq)
K = [Ag+] [Cl-]/[AgCl]
K . [AgCl] = [Ag+][Cl-]
KspAgCl = [Ag+] [Cl-]
Bila Ksp AgCl = 10-10 , maka berarti larutan jenuh AgCl dalam
air pada suhu 25oC, Mempunyai nilai [Ag+] [Cl-] = 10-10 (Sopian, 2009).

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

2.2 Uraian Bahan


1. AQUADEST (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : AQUADESTRLIATA
Nama lain : Air suling
BM : 18,00 gr/mol
RM : H2O
H O H
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau, dan
tidak berasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai Pelarut
2. BaCO3 (Ditjen POM. 1995)
Nama Resmi : BARIUM CARBONAT
Nama lain : Barium karbonat
RM : BaCO3
O

O C O

Ba

BM : 197,4 gr/mol
Pemerian : Serbuk putih tidak berbau, hablur mikrn
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air sangat sanagt sukar
Dalam air, mengandung karbon dioksida
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan : Sebagai sampel

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

3. CaCO3 (Ditjen POM. 1979)


Nama Resmi : CALCII CARBONAT
Nama lain : Kalium karbonat
RM : CaCO3
O

O C O

Ca

BM : 68,09 gr/mol
Pemerian : Serbuk putih tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air sangat sanagt sukar
Dalam air, mengandung karbon dioksida
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan : Sebagai sampel
4. HCL (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : ACIDUM HYDROCLORIDIUM
Nama lain : Asam klorida
RM : HCL
H Cl
BM : 36,46 gr/mol
Pemerian : cairan tidak berwarana,berasa bau merangsang,
jika diencerkan dengan dua bagian volume air,
agsr hilang
Kelarutan : larut dalam air dan atenol 95%
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

Kegunaan : Sebagai titran


5. MgCO3 (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : MAGNESIUM CARBONAT
Nama lain : Magnesium karbonat
RM : MgCO3
O

O C O

Mg
BM : 68,84 gr/mol
Pemerian : serbuk putih tidak berbau volume 15 g, kurang
lebih 100 ml
Kelarutan : praktis, tidak larut dalam air, larutan dalam air,
larut dalam asam encer disertai dengan
terjadinya gelembung gas yang kuat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan : Sebagai sampel
6. NaOH (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama lain : Natrium Hidroksida
RM : NaOH
Na OH
BM : 40,00 gr/mol
Pemerian : Butiran, massa hablur atau keping, kering, keras,
rapuh dan menunujukkan susuanan hablur :

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

putih mudah meleleh basah.sangat alkalis dan


korosif, szzegera menyerap karbon dioksida
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dari dalam etanol
(95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2015)
A. 1. Ambil larutan MgCO3 jenuh sebanyak 25 ml dengan pipet
gondok, masukkan kedalam erlemmeyer 100 ml tambah dengan 5
ml larut HCl 0,1 gunakan piprt volum 5 ml.
2. kedalam larutan campuran (1) itu tambah 10 ml larutan NaOH 0,1
M dan kemudian tambah larutan
penunjuk fenolmerah.
3. Ambil larutan baku HCl 0.1 M masukkan kedalam buret.
4.Larutkan campuran hasil kerja (2) dititrasi dengan larutan HCl baku
yang telah ada siapkan dilangkah (3). Pada saat dititrasi,
erlemmeyer digoyangkan agar terjadi reaksi sempurna dan
merata.
5. Hentikan penambahan larutan HCl dari buret, bila larutan telah
berubah warna dari merah ke jingga ( antara merah dan kuning).
6. Catat volume HCl 0,1 M pada akhir titrasi.
B. kerjakan persis sama yang dilakukan di cara kerja A, tetati larutan
yang di ambil adalah CaCO3.
C. kerjakan persis sama yang dilakukan di cara kerja A, tetati larutan
yang di ambil adalah BaCO3.

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat-alat praktikum yang digunakan pada percobaan Hasilkali
kelarutan sebagai berikut : buret 50 ml, erlenmayer 100 ml, gelas kimia
200 ml, pipet volume 25 ml, pipet volume 10 ml, dan pipet volume 5 ml.
3.2 Bahan Praktikum
Untuk bahan-bahan praktikum yang digunakan pada percobaan
Hasilkali kelarutan sebagai berikut : Alumunium foil, Larutan jenuh
BaCO3, CaCO3, MgCO3, Larutan baku HCl 0,1 M, Larutan baku HCl
0,1134 M, Larutan baku NaOH 0,1 M dan indikator fenolmerah
3.3 Cara Kerja
Diambil larutan BaCO3 sebanyak 25 ml dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 100 ml, ditambahkan 5 ml larutan HCl 0,1 M, setelah itu,
ditambahkan 10 ml larutan NaOH 0,1 M, kemudian ditambahkan larutan
penunjuk fenol merah, diambil larutan baku HCl 0,1 M dimasukkan ke
dalam buret, Larutan campuran tadi, dititrasi dengan larutan HCl yang
telah disiapkan. Pada saat titrasi, erlenmeyer digoyangkan agar larutan
homogen sempurna, Hentikan penambahan larutan HCl dari buret, bila
warna telah berubah menjadi merah-jingga, Catat volume HCl 0,1 M
pada akhir titrasi. Lakukan langkah tersebut pada larutan CaCO3 dan
MgCO3

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
A. Tabel Data Pengamatan KSP
Larutan Volume
Penambahan Penambahan Larutan Warna
jenuh yang HCL
HCL 0,1 M NaOH 0,1 M Peununjuk Larutan
diamati 0,1139 M
Ungu-
25 ml MgCO3 5 ml 10 ml 3 tetes 5,8 ml
kuning
Ungu-
25 ml CaCO3 5 ml 10 ml 3 tetes 5,1 ml
kuning
Ungu-
25 ml BaCO3 5 ml 10 ml 3 tetes 4,8 ml
kuning

B. Perhitungan
1. MgCO3
a. HCL yang bereaksi dengan NaOH sisa
titran
=
(1000)
0.1139
5,8 ml = 1000

= 6,606,2 . 104 mol


b. NaOH yang di tambahkan
NaOH
=
(1000 ml)

0.1
10 ml = 1000

= 103 mol

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

c. NaOH yang bereaksi dengan HCL sisa


= NaOH yang ditambahkan NaOH sisa
= 10-3 - 6,6062 . 10-4
= 3,3938. 10-4
d. HCl yang di tambahkan

HCL
=
(1000 ml)
0.1
5 ml = 1000

= 5. 104 mol
e. HCl yang bereaksi dengan MgCO3
= HCL yang tambahkan HCL sisa
= 5.10-4 3,3938.10-4
= 1,6062.10-4
f. Jumlah Mol MgCO3
Yang bereaksi dengan MgCO3
=
2
4
1,6068.10
=
8
= 0,8031. 10 -4
g. Kepekatan MgCO3

Jumlah mol MgCO3


=
25. 10-3 L

4
0,8031.10
= 3
25.10
= 0,032124. 10 -4 M

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

h. Jadi kelarutan MgCO3


= 0,032124. 10-1 M
MgCO3 Mg 2+ + C032-
Ksp = Mg 2+ + CO32-
=5.5
=( 0,032124. 10 -1 )
= 1,03195 . 10-5
2. CaCO3
a. HCL yang bereaksi dengan NaOH sisa

titran
=
(1000)
0.1139
5,1 ml = 1000

= 5,8089 . 104 mol


b. NaOH yang di tambahkan
0.1
10 ml = 1000

= 103 mol
c. NaOH yang bereaksi dengan HCL sisa
= NaOH yang ditambahkan NaOH sisa
= 10-3 - 5,8089. 10-4
= 4,1911 . 10-4
d. HCL yang di tambahkan

HCL
=
(1000 ml)

0.1
5 ml = 1000

= 5. 104 mol

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

e. HCL yang bereaksi dengan CaCO3


HCL yang tambahkan HCL sisa
= 5.10-4 4,1911 .10-4
= 0,8089 .10-4
f. Jumlah Mol CaCO3
Yang bereaksi dengan MgCO3
=
2
4
0,8089 .10
=
2
= 0,40445. 10 -4
g. Kepekatan CaCO3

Jumlah mol CaCO3


=
25. 10-3 L

4
0,40445 . 10
= 3
25.10
= 0,016178 . 10 -4 M
h. Jadi kelarutan CaCO3
=0,06178. 10-1 M

MgCO3 Ca 2+ + C032-

Ksp = Ca 2+ + CO32-
=5.5
=( 0,1016178. 10 -1 )2
= 2,61173 . 10-6

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

3. BaCO3
a. HCL yang bereaksi dengan NaOH sisa
titran
=
(1000)
0.1139
4,8 ml = 1000

= 5,4672. 104 mol


b. NaOH yang di tambahkan
0.1
10 ml = 1000

= 103 mol
c. NaOH yang bereaksi dengan HCL sisa
= NaOH yang ditambahkan NaOH sisa
= 10-3 - 5,4672 . 10-4
= 4,1911 . 10-4
d. HCL yang di tambahkan
HCL
=
(1000 ml)

0.1
5 ml = 1000

= 5. 104 mol
e. HCL yang bereaksi dengan CaCO3
= HCL yang tambahkan HCL sisa
= 5.10-4 4,5328 .10-4
= 0,4672 .10-4
f. Jumlah Mol BaCO3
Yang bereaksi dengan BaCO3
=
2

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

4
0,4672 .10
=
2
= 0,2336. 10 -4
g. Kepekatan BaCO3

Jumlah mol BaCO3


=
25. 10-3 L

4
0,2336 . 10
= 3
25.10
= 0,009344 . 10 -4 M
h. Jadi kelarutan BaCO3
=0,009344. 10-1 M

BgCO3 Ba 2+ + C032-

Ksp = Ba 2+ + CO32-
=5.5
=( 0,009344. 10 -1 )2
= 8,7310336 . 10-7

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

4.2 Pembahasan
Hasil kali kelarutan (Ksp) menggambarkan perkalian konsentrasi
ion-ion elektrolit yang sukar larut dalam larutan jenuhnya pada suhu
tertentu, dipangkatkan dengan koefisien masing-masing. Harga Ksp suatu
elektrolit dapat digunakan untuk memperkirakan apakah elektrolit itu larut
atau mengendap dalam suatu larutan.
Dalam percobaan ini bahan yang digunakan adalah aluminium foil
agar larutan tidak menguap. Indikator fenol merah berfungsi sebagai
larutan penunjuk. Larutan baku HCl 0,1139 M yang digunakan sebagai
titran, yaitu untuk menentukan bahwa suatu larutan mencapai titik akhir
titrasi yang ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi kuning.
Larutan HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M sebagai titran berfungsi sebagai alat
ukur volume larutan baku. Larutan jenuh BaCO3 0,1 M, larutan jenuh
CaCO3 0,1 M dan larutan jenuh MgCO3 0,1 M berfungsi sebagai larutan
sampel.
Berdasarkan praktikum, diperoleh hasil kali kelarutan (Ksp) MgCO3
= 1,03195 x 10-5 M2 sedangkan secara teoritis Ksp MgCO3 = 2,6 x 10-5
sehingga berdasarkan praktikum larutan ini merupakan larutan kurang
jenuh. Dalam percobaan Ksp CaCO3 = 2,6173 x 100-6 M2 sedangkan
secara teoritis Ksp CaCO3 = 9 x 10-9 sehingga berdasarkan praktikum
larutan ini juga merupakan larutan kurang jenuh. Dan dalam percobaan
Ksp BaCO3 = 8,7310336 x 10-7 M2 sedangkan secara teoritis Ksp BaCO3
= 8,1 x 10-9 sehingga bedasarkan praktikum larutan ini merupakan larutan
lewat jenuh.
Berdasarkan hasil percobaan nilai Ksp yang diperoleh tidak sesuai
dengan nilai Ksp secara teoritis dimana Ksp MgCO3 =2,6 x 10-5 , Ksp
CaCO3 = 9 x 10-9 dan Ksp BaCO3 = 8,7310336 x 10-7 M2 , hal ini
menyebabkan kelarutan MgCO3, CaCO3 dan BaCO3 berbeda. Hal ini
disebabkan oleh adanya faktor kesalahan misalnya dalam pengambilan

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

larutan mungkin saja volume larutan tidak tepat besarnya, sehingga


mempengaruhi hasil titrasi yang kemudian akan berpengaruh pada hasil
perhitungan hasil kali kelarutannya atau kesalahan praktikan dalam
menentukan volume yang digunakan. Kebersihan alat-alat juga sangat
berpengaruh, kemungkinan alat yang digunakan tidak dalam keadaan
baik, kurang bersih dan terkontaminasi dengan zat lain yang
memungkinkan data yang diperoleh kurang akurat. Larutan MgCO3,
CaCO3 dan BaCO3 tidak benar-benar dalam keadaan jenuh.
Kemungkinan selanjutnya adalah larutan baku yang digunakan, NaOH
dan HCl, memiliki konsentrasi yang tidak tepat 0,001 M atau larutan
tersebut telah terkontaminasi dengan zat-zat lain.

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan didapatkan pada larutan BaCO3 besar ksp
8,7310336 . 10-7, pada CaCO3 besar Ksp 2,61173 . 10-6 , pada MgCO3
besar Ksp 1,032124. 10 -4 M. sedangkan harga ksp teoritisnya adalah
4,810-9M2. Nilai BaCO3 lebih besar dari hasil teoritasnya maka di sebut
sebagai larutan lewat jenuh,dan CaCO3 ,MgCO3 jauh lebih kecil dari nilai
Ksp teoritisnya maka di sebut sebagai larutan kurang jenuh Perbedaan
hasil percobaan dengan literatur disebabkabkan terjadinya kesalahan
pada saat praktikum, seperti kurang telitinya dalam pembacaan volume,
atau kesalahan dalam melakukan titrasi.
5.2 Saran
Agar memperoleh hasil yang maksimal dalam praktikum,
diharapkan kepada praktikum agar lebih teliti dalam percobaan, agar
tidak terjadi kesalahan.

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2015., Penuntun Praktikum Kimia Umum, Universitas Muslim


Indonesia ; Makassar.
Chang, Raymond., 2004, Kimia Dasar, Erlangga ; Jakarta.
Ditjen POM, 1979., Farmakope Indonesia Edisi ke III, Jakarta , Departemen
Kesehatan RI.
Oxtoby, D, 2001., Prinsip-prinsip Kimia Modern, Erlangga ; Jakarta.
Lustika, 2005., Pemurnian Larutan Garam (Brine) dan Impuritas Ca2+ dan
Mg2+ dengan Penambahan Na2CO3 dan NaOH, Erlangga ; Jakarta.
Syukri, 1999., Kimia Dasar Jilid 2, ITB ; Bandung.
Sopian, 2009., Konsep Kelarutan, Erlangga ; Jakarta.

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

LAMPIRAN
A. - Larutan baku MgCO3 sebelum titrasi

- Larutan baku MgCO3 sesudah titrasi

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

B. - Larutan baku CaCO3 sebelum titrasi

- Larutan baku CaCO3 sesudah titrasi

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028
HASILKALI KELARUTAN

C. - Larutan baku BaCO3 sebelum titrasi

D. - Larutan baku BaCO3 sesudah titrasi

RAFIKA FIRDA U.HATIBIE RIFKY SALDI A.WAHID. S. Farm


15020150028

Anda mungkin juga menyukai