Tujuan
- Dapat melakukan analisa kadar protein dalam suatu
bahan pangan
- Dapat mengetahui kadar protein dalam bahan
Fungsi
-
Metode Kjeldahl digunakan secara luas di seluruh dunia dan masih
merupakan metode standar dibanding metode lain.
- Sifatnya yang universal, presisi tinggi dan reprodusibilitas baik membuat
metode ini banyak digunakan untuk penetapan kadar protein.
Kerugian :
Kalkulasi Titrasi
Kadar nitrogen diambil dari Kadar ammonia ditentukan
hasil titrasi dan dihitung dengan cara titrasi asam
dengan rumus % TKN x basa dengan menggunakan
bilangan faktor pembentuk Na2CO3
protein
Automatic Digestion
Automatic Destilation
REVIEW JURNAL
PENDAHULUAN
Makanan adalah bahan yang sangat penting untuk
menjaga kelangsungan hidup manusia, karena
tubuh manusia memerlukan energi yang digunakan
untuk aktifitas sehari-hari. Bahan makanan
umumnya terdiri dari zat-zat kimia yang terbentuk
secara alami atau sintesis dalam beragam kombinasi
dan berperan sama pentingnya bagi kehidupan
(Almatsier, 2001).
Pada umumnya kerang remis (Corbiculla moltkiana
Prime) dikonsumsi oleh masyarakat setelah
mengalami proses pengolahan dengan cara
perebusan atau penggorengan. Cara ini digunakan
untuk meningkatkan rasa, menonaktifkan
mikroorganisme dan meningkatkan mutu makanan
agar lebih tahan lama (Salamah, et al, 2012).
Metode Kjeldahl digunakan secara luas di seluruh dunia dan
masih merupakan metode standar yang digunakan untuk
penetapan kadar protein. Sifatnya yang universal, presisi
tinggi dan dibutuhkan sebagai makanan bagi sel-sel tubuh
seperti syaraf, darah, sel-sel otot untuk membentuk tubuh
(Sediaoetama, 2004).
Protein sebagai sumber energi memberikan 4 Kkal per
gramnya. Jumlah total protein tubuh adalah sekitar 19%
dari reprodusibilitas baik membuat metode ini banyak
digunakan untuk penetapan kadar protein. Metode
Kjeldahl memiliki kekurangan yaitu purina, pirimidina,
vitamin-vitamin, asam amino besar, dan kreatina ikut
teranalisis dan terukur sebagai nitrogen. Walaupun
demikian, cara ini masih digunakan dan dianggap cukup
teliti digunakan sebagai penentu kadar protein (Winarno,
2004)
Metodologi Penelitian
Alat Bahan
Kerang remis (Corbiculla moltkiana
Labu Kjehdal 100 mL Prime)
Alat destilasi Aquades
Buret H2SO4 pekat p.a
Beaker glass 250 mL NaOH p.a
Erlenmeyer 100 mL Selenium p.a
Labu ukur 100 mL
Cupri sulfat p.a
Gelas ukur 100 mL
Pipet volume 10 mL Indikator metyl red
Tabung reaksi Na2SO4 p.a
Timbangan analitik Indikator pp
Kaca arloji HCl p.a
Cawan penguap HNO3 pekat p.a
Natrium tetra borat p.a
Katalisator selenium
Penyiapan Sampel dan
Identifikasi Sampel
Sampel kerang remis (Corbiculla moltkiana Prime)
yang diambil dari Danau Singkarak Kabupaten Solok
Provinsi Sumatera Barat.
Sampel diambil dengan menggunakan jala yang
sudah dimodifikasi kemudian dipisahkan dari kotoran
dan dicuci sampai bersih
kemudian kerang remis diidentifikasi dahulu
sebelum dijadikan sampel.
Penentuan Kadar Air
Cawan
Dinginkan pada
dipanaskan Masukkan 2 gr
desikator,
dalam oven sampel kedalam
kemudian
(100˚C - 105 ˚C) ± cawan penguap
timbang
30 menit
1 mL sampel
Buat larutan ditambah 1 mL Endapan putih
sampel 2% dalam HNO3 pekar, segera menjadi
aquadest kemudian kuning
panaskan (positif)
Uji Kuantitatif
(Metode Kjehdahl)
Tahap Destruksi
pipet 10 mL
Ditimbang 1 gr Masukkan H2SO4 pekat,
sampel yang kedalam labu masukkan
telah diblender kjehdahl 100 mL kedalam labu
kjehdahl
Hasil destilasi yang
Titik akhir titrasi
ditampung dalam Titrasi dengan
ditandai dengan warna
erlenmeyer berisi HCl menggunakan
merah muda menjadi
0,1 N ditetesi indikator larutan NaOH 0,1
kuning ( dilakukan
methyl red sebanyak 5 N.
triplo)
tetes
Pengolahan Data
HASIL
Perhitungan untuk memperoleh kadar
protein
N HCL
V HCl yang ditambahkan : 10 ml
N NaOH : 0,1 N
: 0,1 N
CO
DESTRUKSI :
CARBON
CO2
(NH4)2
N SO4
Destilasi :
Memecahkan
(NH4)2
SO4
NH
3
NH4CL
TITRASI :