Anda di halaman 1dari 9

1.

Analisa
 Analisa Logam Berat
 Analisa TPC
 Analisa Serat Kasar
2. Perlakuan pendahuluan (mengurangi kadar logam berat)
3. Proses alkalisasinya
4. Analisa produk
 Analisa Kadar Air
 Analisa Kadar Abu
 Analisa Warna
 Analisa pH
1. Analisa
 Analisa Logam Berat
Pengujian logam berat diawali dengan penimbangan sampel sebanyak
2,5 gram serbuk kulit biji kakao. Setelah itu, sampel di-muffle pada suhu
250˚C selama 2 jam kemudian ditambahkan 5 ml HNO3 dan diuapkan pada
steam bath. Selanjutnya, sampel kembali di-muffle pada suhu 450˚C selama 1
jam lalu dilarutkan pada 5 ml 6M HCl dan tambahkan 25 ml air distilasi.
Terakhir, larutan dianalisa dengan atomic absorption spectrophotometric
(AAS) untuk kadmium (Cd) pada panjang gelombang 2144,37 dan timbal (Pb)
pada panjang gelombang 2203,62 (Lee, C.K dan K.S Low, 1985).

2,5 gram sampel

Pengabuan dalam muffle suhu 250oC selama 2 jam

Penambahan 5 mL HNO3

Penguapan pada steam bath

Pengabuan dalam muffle suhu 450oC selama 1 jam

Pelarutan dalam 5 mL HCl 6 M

Penambahan 25 mL air distilasi

Peneraan dengan atomic absorption spectrophotometric (AAS) pada


λ = 2144,37 untuk Cd dan λ = 2203,62 untuk Pb
 Analisa TPC
Media yang digunakan adalah Plate Count Agar (PCA) dengan metode
tuang. Sebanyak 25 gram sampel dimasukkan ke dalam plastik steril yang
kemudian ditambahkan 225 mL larutan NaCl 0,89 % steril. Dari hasil
homogenisasi ini diperoleh pengenceran 10-1. Buatlah satu seri pengenceran
denan 9 ml NaCl 0,89 % steril dan dari setiap pengenceran dipipet sebanyak 1
ml yang kemudian dimasukan ke dalam cawan petri. Tuangkanlah 15-20 ml
media PCA di atasnya (suhu ±45˚C). Homogenkan perlahan-lahan, setelah
media memadat lalu semua cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik pada
suhu 37˚C selaa 24-48 jam dan hitunglah semua koloni yang tumbuh (Mailia,
2014).
25 gram sampel

225 mL larutan
Pemasukkan ke dalam plastik steril
0,89% NaCl steril

Pengenceran 10-1

Pembuatan satu seri pengenceran

Pemipetan 1 mL larutan dari setiap pengenceran


ke dalam cawan petri

Penuangan 15-20 mL media PCA pada tiap cawan petri;


T= 45oC

Penghomogenan

Media padat

Penginkubasian dalam posisi terbalik;


T= 37oC dan t = 24-48 jam

Penghitungan koloni
2. Perlakuan Pendahuluan  disusun dalam kata2
- Penghilangan Logam Berat
Biji kakao pre-roasted

Pemecahan

Pemisahan kulit biji kakao dengan keping biji kakao Keping biji

Kulit biji

Pengayakan

Kulit biji kakao (> 1 mm)

Penggilingan dan penghancuran

Pencucian dengan aqueous bicarbonate buffer

Pengalkalisasian dengan larutan K2CO3 dan NaOH

Penambahan larutan asam sitrat sebagai chelating agent

Pengeringan dibawah tekanan atmosfer; T = 100oC

Penghancuran dan penghalusan

Bubuk kulit biji kakao


3. Proses Alkalisasi
Alkali (kalium karbonat; kalsium hidroksida)

Penimbangan setiap konsentrasi


(0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0)%

Air Pelarutan

100 gram bubuk kulit biji Larutan Alkali

Pelarutan bubuk dalam alkali hingga homogen

Alkalisasi dengan media pemanas deep frying


T = 100oC ; t = 60 menit

Bubuk teralkalisasi

Pengeringan

Bubuk kering teralkalisasi

Penghalusan dengan blender

Bubuk teralkalisasi halus

Pengayakan Bubuk tidak lolos ayakan


4. Analisa Produk Akhir
 Analisa Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (SNI 3747:2009)
Masukkan dengan seksama 2 gram contoh (sampel) ke dalam cawan
bertutup yang sudah diketahui bobot tetapnya, tutup dan timbang. Keringkan
cawan yang berisi sampel dalam oven pada suhu (100±2)ºC dalam kondisi
tutup dibuka hingga bobotnya konstan. Tutup cawan pada saat masih dalam
oven dan pindahkan ke dalam desikator, dinginkan selama 20 menit sampai
dengan 30 menit kenudian timbang. Hitung kadar air dalam contoh.

 Analisa Kadar Abu dengan Metode Thermogravimetri (SNI 3747:2009)


Sampel (S) ditimbang sebanyak 2 gram dalam cawan porselin yang
sudah konstan (C). Kemudian sampel dalam kurs (K+S) dilakukan
pengarangan, selanjutnya diabukan di dalam muffle furnace pada suhu 600ºC
selama 2 jam. Abu yang telah diperoleh dipindahlan ke dalam oven selama 6
jam lalu ditimbang sampai diperoleh berat konstan (K+S)’ dengan didahului
pendinginan dalam desikator.

 Analisa Serat Kasar  Pake Sudarmadji bukan (AOAC, 2005)


Mula-mula sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 7 gram
lalu dimasukan ke tabung sentrifugasi dengan 100 ml eter, kemudian
disentrifugasi. Setelah itu, cairan dalam tabung sentrifugasi dibuang dan
residu yang tertinggal dikeringkan dengan steam bath lalu dioven pada 100˚C.
Kemudian campuran yang tertinggal di botol dicuci dengan 100 ml H2O pada
suhu kamar, kocok dengan baik sampai tidak ada sampel yang menempel di
botol. Setelah itu, sentrifugasi lagi selama 10-15 menit lalu cairanya dibuang
lagi. Kemudian residu dicuci dengan 100 ml alkohol dan 100 ml eter.
Pindahkan residu pada cawan petri, keringkan sampai beratnya konstan.
Setelah itu, sampel kering ditimbang sebanyak 2 gram dan dihitung % serat
kasarnya.
Sampel kering

Penghalusan dan pengayakan sampel

Sampel kering halus (ukuran < 1 mm)

Penimbangan 2 gram sampel

Pengekstrasian lemak menggunakan soxhlet

Pemindahan sampel ke erlenmeyer 600ml

Penambahan 0,5 g asbes pijar dan 3 tetes antifoam agent (jika ada)

Penambahan 200 ml larutan 0,255 N H2SO4 didih

Penutupan dengan pendingin balik

Pendidihan selama 30 menit disertai penggoyangan berkala

Penyaringan suspensi dengan kertas saring Filtrat

Residu

X
X

Pencucian dengan aquades didih hingga tidak asam

Pencucian dengan 0,313 N NaOH didih sebanyak 200 ml

Pendidihan dengan pendingin balik selama 30 menit disertai penggoyangan berkala

Penyaringan dengan kertas saring disertai pencucian dengan larutan K2SO4 10% Filtrat

Residu

Pencucian dengan aquades didih dan 15 ml alkohol 95%

Pengeringan kertas saring atau kurs dengan isinya hingga berat konstan
T = 100⁰C

Pendinginan dalam desikator

Penimbangan
 Analisa Warna dengan metode yang dilakukan Awad Sewed (2004)
menggunakan Chromameter Konica Minolta tipe CR-400  revisi lagi

 Analisa pH (SNI 3747:2009)

Larutkan sampel dengan aquades, keringkan elektroda dengan kertas


tissue. Selanjutnya, bilas elektroda dengan aquades. Celupkan elektroda ke
dalam sampel uji sampai pH meter menunjukkan pembacaan yang tetap. Catat
hasil pembacaan skala atau angka pada tampilan dari pH meter.

Anda mungkin juga menyukai