Anda di halaman 1dari 17

LOGBOOK

OPTIMASI TRANSFORMASI GEN CIDR1α-


PfEMP1 PADA Escherichia coli BL21 (DE3)
MENGGUNAKAN METODE HEATSHOK

Oleh:
Dicky Dewantoro

Fakultas Kedokteran
Universitas Jember
2021
ALUR PENELITIAN

Persiapan dan sterilisasi


alat & bahan

Transformasi dengan
metode heat shock

4 x 50 µL
E. coli BL21 (DE3)

Perlakuan 1 Perlakuan 2 Perlakuan 3 Kontrol

1,5 µL (150 ng) 1,5 µL (150 ng) 1,5 µL (150 ng) 1 µL (10 pg)
pET30a- CIDR1α pET30a- CIDR1α pET30a- CIDR1α pUC19

Heat shock: Heat shock: Heat shock: Heat shock:


42oC - 30 detik 42oC - 50 detik 42oC - 70 detik 42oC - 30 detik

Penghitungan jumlah koloni

Perhitungan nilai efisiensi transformasi

Konfirmasi kloning gen

Pembuatan stok gliserol bakteri transforman

1
PEMBUATAN MEDIA AGAR
1. Resep Utama
No. Bahan Aturan Pembuatan
1 LB Padat 1 gr LB bubuk + 0,7 gr Agar Bacto → untuk 50 mL Aquadest
2 LB Cair 1 gr LB bubuk → Untuk 50 mL Aquadest
3 Kanamisin Konsentrasi: (50 mg/mL) → 1 µL untuk setiap 1 mL media
4 Ampisilin Konsentrasi: (50 mg/mL) → 1 µL untuk setiap 1 mL media

2. Pembuatan LB Agar + Antibiotik


A. LB Agar + Kanamisin
Butuh 10 Plate dengan volume masing-masing 30 mL → Butuh 300 mL LB Agar
Jumlah Bubuk LB = 300/50 x 1 gr = 6 gram LB
Jumlah Agar Bacto = 300/50 x 0,7 gr = 4,2 gram Agar Bacto
Jumlah Kanamisin = 1 µL x 300 = 300 µL Kanamisin (50mg/mL)
Langkah Kerja
1. 6 gr LB bubuk + 4,2 gr Agar Bacto + 300 mL Aquadest → Magnetic Stirrer
2. Tutup erlenmeyer dengan Alfo dan Autoclave 121o C selama 15 menit
3. Tunggu suhu turun hingga 70oC kemudian keluarkan dari Autoclav
4. Tunggu suhu turun hingga tabung dapat dipegang (Sekitar 40-50oC)
5. Segera masukkan 300 µL Kanamisin (Konsentrasi 50 mg/mL)
6. Kocok tabung erlenmeyer dengan gerakan memutar
7. Tuang ke dalam 10 plate sama rata (Sekitar 30 mL / plate)
8. Biarkan hingga membeku dalam LAF
9. Segel dengan seal dan simpan pada kulkas suhu 4oC
B. LB Padat + Ampisilin
Butuh 2 Plate dengan volume masing-masing 30 mL → Butuh 60 mL LB Agar
Jumlah Bubuk LB = 60/50 x 1 gr = 1,2 gram LB
Jumlah Agar Bacto = 60/50 x 0,7 gr = 0,84 gram Agar Bacto
Jumlah Kanamisin = 1 µL x 60 = 60 µL Kanamisin (50mg/mL)
Langkah Kerja
1. 1,2 gr LB bubuk + 0,84 gr Agar Bacto + 60 mL Aquadest → Magnetic Stirrer
2. Tutup erlenmeyer dengan Alfo dan Autoclave 121o C selama 15 menit
3. Tunggu suhu turun hingga 70oC kemudian keluarkan dari Autoclav
4. Tunggu suhu turun hingga tabung dapat dipegang (Sekitar 40-50oC)
5. Segera masukkan 60 µL Ampisilin (Konsentrasi 50 mg/mL)
6. Kocok tabung erlenmeyer dengan gerakan memutar
7. Tuang ke dalam 10 plate sama rata (Sekitar 30 mL / plate)
8. Biarkan hingga membeku dalam LAF
9. Segel dengan seal dan simpan pada kulkas suhu 4oC

2
PEMBUATAN SEL KOMPETEN
1. Persiapan
Sterilisasi alat dan bahan dengan autoklaf:
1) 100 ml 0,1 M CaCl2
dibuat dengan melarutkan 1,47 gram CaCl2 dalam 100 ml aquadest.
2) 10 ml 0,1 M CaCl2 gliserol 15%
dibuat dengan melarutkan 0,147 gram CaCl2 + 1,5 ml gliserol 99% + 8,5 ml aquadest
3) Tip mikropipet 1000 ul
4) Dua tube sentrifuge 50 ml
5) Tube Eppendorf 1,5 mL minimal 30 tube
6) 2 ml LB cair dalam tabung ulir (Resep pada halaman 2)
7) 50 ml LB cair dalam erlenmeyer 250 ml (Resep pada halaman 2)
8) Siapkan shaker incubator suhu 28oC 150 rpm

2. Langkah Pengompetenan Sel

1. E. coli BL21(DE3) pabrik sebanyak 1 eppendorf dimasukkan ke dalam 2 ml medium


LB cair kemudian diinkubasi pada suhu ruang dalam shaker incubator 150 rpm
selama semalam (16 jam)
2. Sebanyak 1 ml starter kultur dimasukkan ke dalam 50 ml medium LB cair dalam
erlenmeyer kemudian diinkubasi pada suhu ruang dalam shaker incubator 150 rpm
selama 2,5 jam atau hingga OD600 mencapai 0,4
3. Kultur dibagi ke dalam dua tube sentrifuge 50 ml kemudian disentrifuge dengan
kecepatan 7000 rpm suhu 4 oC selama 5 menit. Supernatant dibuang sedangkan pellet
dilarutkan dengan 25 ml 0,1 M CaCl2 sambil dipipetting on ice kemudian diinkubasi
on ice selama 15 menit.
4. Setelah diinkubasi, larutan disentrifuge dengan kecepatan 7000 rpm suhu 4 oC selama
5 menit. Supernatant dibuang sedangkan pellet dilarutkan dengan 15 ml 0,1 M CaCl 2
sambil dipipetting on ice kemudian diinkubasi on ice selama 15 menit.
5. Setelah diinkubasi, larutan disentrifuge dengan kecepatan 7000 rpm suhu 4 oC selama
5 menit. Supernatant dibuang sedangkan pellet dilarutkan dengan 1 ml 0,1 M CaCl2
gliserol 15% sambil dipipetting on ice.
6. Sel pada setiap tube centrifuge dibagi ke dalam eppendorf masing-masing 100 uL
Sebanyak-banyaknya yang didapatkan. Minimal 20 tube x 100 uL sel kompeten
7. Segera siram dengan nitrogen cai hingga membeku sempurna
8. Simpan dalam freezer suhu -80 oC.
Note: Modifikasi Centrifuge
Centrifuge Lab Biokim maksimal 4600 rpm → Durasi diperpanjang jadi 9 menit (dr. Erma)

3
PERSIAPAN PLASMID
1. DNA Rekombinan: CIDR1α-pET30a
DNA pabrik:
- 4,1 µg Supercoiled DNA
- 5913 bp
- Titik ligasi pada BamHI dan XhOI
- Simpan dalam -20oC

Tahap Pengenceran
1. DNA pabrik (powder) diencerkan dengan 15 µL Aquabidest
2. Didapatkan 15 µL Stok DNA dengan konsentrasi 273 ng/µL
3. Stok DNA (273 ng/µL) diambil sebanyak 2,2 µL + 3,8 µL Aquabidest
4. Didapatkan 6 µL DNA aliquot dengan konsentrasi 100 ng/µL
5. Yang digunakan untuk transformasi adalah 1,5 µL (150 ng DNA) untuk setiap perlakuan

Note:
Hingga akhir penelitian, kira-kira sisa Stok DNA rekombinan ± 6 µL (273 ng/µL)

2. Plasmid Kontrol: Puc19


Plasmid Pabrik:
pUC19 disertakan pada kemasan Sel Kompeten Thermoscientific
- Konsentrasi 10 pg/µL
- Volume 50 µL
- Simpan dalam -20oC
- Rekomendasi penggunaan: 1 µL (10pg) untuk 50 µL Sel Kompeten

4
TRANSFORMASI
1. Langkah Transformasi
1. Cairkan 2 tube sel kompeten (masing-masing berisi 100 µL) ke dalam es (5 menit)
Jangan menggoncang tabung sel kompeten sedikitpun
Tempatkan juga 4 Eppendorf tube (ukuran 1,5 mL) ke dalam es.

2. Setelah 5 menit, kemudian buat 50 mL Aliquot sel kompeten ke dalam 1,5 mL


Eppendorf tube. Berikan label 1,2,3, dan 4.

3. Tambahkan DNA sebagai berikut:


- Tube 1,2,3 → Tambahkan 1,5 µL (100 ng/µL) DNA rekombinan. Masing-masing
tube mendapatkan 150 ng DNA rekombinan
- Tube 4 → Tambahkan 1 uL (10pg/µL) pUC19
Campur merata dengan cara menyentil (flicking) secara halus (gently) beberapa kali.

4. Inkubasi sel di dalam es selama 30 menit.

5. Berikan heat shock dengan waterbath/dry heat block sebagai berikut:


Tube 1 Tube 2 Tube 3 Tube 4
42 C – 30 detik
o
42 C – 50 detik
o
42 C – 70 detik
o
42 C – 30 detik
o

Jangan menggoncang tube sedikitpun

6. Inkubasi sel ke dalam es selama 2 menit.

7. Tambahkan 250 µL S.O.C Medium yang memiliki suhu ruang pada semua tube

8. Tempatkan tabung pada shaker incubator. Gunakan isolasi untuk memastikan tabung
tidak terlepas.

9. Shake tabung pada 225 rpm dan suhu 37o C selama 1 jam.

10. Spread bakteri transforman dengan volume yang berbeda (200µL dan 100µL)
Tube 1 Tube 2 Tube 3 Tube 4
LB agar + Kanamisin LB agar + Kanamisin LB agar + Kanamisin LB agar + Ampisilin
- 200 µL label K1 - 200 µL label K3 - 200 µL label K5 - 200 µL label A1
- 100 µL label K2 - 100 µL label K4 - 100 µL label K6 - 100 µL label A2
Pelajari Teknik spreading → Hingga kering

11. Segel dan Invert plate lalu inkubasi pada suhu 37o C selama satu malam (Overnight)
12. Keesokan harinya amati pertumbuhan koloni bakteri. JANGAN TERLAMBAT

5
2. Rumus Efisiensi Transformasi

3. Hasil Transformasi
Label Keterangan Gambar
K1 Transformasi CIDR1α
- Heatshock 42oC 30 detik
- Plating: 200 uL
- Koloni: 5 Koloni

- Efisiensi Transformasi: 5 x 10 CFU/µg

K2 Transformasi CIDR1α
- Heatshock 42oC 30 detik
- Plating: 100 uL
- Koloni: 1 Koloni

- Efisiensi Transformasi: 2 x 10 CFU/µg

6
K3 Transformasi CIDR1α
- Heatshock 42oC 50 detik
- Plating: 200 uL
- Koloni: 19 Koloni

- Efisiensi Transformasi:
1,9 x 102 CFU/µg

K4 Transformasi CIDR1α
- Heatshock 42oC 50 detik
- Plating: 100 uL
- Koloni: 2 koloni

- Efisiensi Transformasi:
4 x 10 CFU/µg

K5 Transformasi CIDR1α
- Heatshock 42oC 70 detik
- Plating: 200 uL
- Koloni: 0 koloni
- Efisiensi Transformasi: 0 CFU/µg

7
K6 Transformasi CIDR1α
- Heatshock 42oC 70 detik
- Plating: 100 uL
- Koloni: 0 Koloni
- Efisiensi Transformasi: 0 CFU/µg

A1 Transformasi pUC19
- Heatshock 42oC 30 detik
- Plating: 200 uL
- Koloni: 298 Koloni

- Efisiensi Transformasi:
4,47 x 107 CFU/µg

A2 Transformasi pUC19
- Heatshock 42oC 30 detik
- Plating: 100 uL
- Koloni: 136 Koloni

- Efisiensi Transformasi:
4,08 x 107 CFU/µg

4. Pemilihan Koloni untuk Konfirmasi Kloning


Diambil dari perlakuan dengan efisiensi paling tinggi yaitu K3
Foto Asli Koloni Terpilih

8
PEMBUATAN KULTUR UNTUK ISOLASI PLASMID
1. Persiapan
Sterilisasi alat dan bahan dengan autoclave 121 oC selama 15 menit:
- 4 Erlenmeyer berukuran 25 mL
- 4 x 30 mL LB agar → dijadikan 4 plate (Resep sesuai halaman 2)
- 4 x 10 mL LB cair → dijadikan 4 erlenmeyer (Resep sesuai halaman 2)
- Microtip kuning dan biru
- Ose bulat

2. Prosedur:
1. 4 koloni terpilih kemudian dipindahkan pada Media LB Agar + Kanamisin dengan
metode streaking. Masing-masing plate diberi label koloni 1,2,3, dan 4.

2. Seal plate dengan rapat dan invert. Inkubasi pada suhu 37oC selama 15-16 jam
(overnight)

3. Keesokan harinya, Bakteri yang tumbuh pada LB agar kemudian dipindahkan ke


dalam 10 mL LB cair yang telah ditambahkan kanamisin dengan menggunakan ose
bulat secukupnya.

4. Erlenmeyer diberi label sesuai koloni yang dipindahkan. Tabung kemudian seal rapat
menggunakan alfo dan plastic wrap

5. Shaker Incubator 150 rpm, suhu 37oC hingga OD600 mencapai 0,6

6. Segera lakukan isolasi plasmid, atau simpan pada suhu 4 oC

9
ISOLASI PLASMID BAKTERI TRANSFORMAN

1. Perhatikan Sebelum Bekerja


1. Larutkan Zyppy Wash Buffer dalam Etanol 100% dengan konsentrasi 1:4
Misal 6 mL Zyppy Wash Buffer + 24 mL Etanol 100%
2. 7X Lysis Buffer perlu di pre-warm pada 30-37oC selama 30 menit dan dicampur dengan
cara membolak-balikkan tabung
3. Lisis yang berlebihan dapat menyebabkan denaturasi DNA. Jika jumlah sampel banyak,
direkomendasikan untuk bekerja tim dengan sampel 10 atau kurang pada satu waktu.
Lanjutkan dengan 10 sampel selanjutnya setelah 10 sampel pertama telah ternetralisasi
dan tercampur merata.
4. Zyppy Elution Buffer mengandung 10 mM Tris-HCl, pH 8,5, dan 0,1 mM EDTA. Jika
diperlukan, aquadest (pH normal) juga dapat digunakan untuk elusi DNA.

2. Prosedur

1. Tambahkan 600 µl kultur bakteri yang telah ditumbuhkan pada medium LB cair ke
dalam tabung microcentrifuge 1,5 ml.
Juga dapat digunakan untuk prosedur klasik sentrifugasi yang dapat mencapai 3 ml
kultur bakteri, dengan modifikasi sebagai berikut:
1A) Sentrifugasi 1,5 ml kultur bakteri dengan kecepatan maksimum selama 30 detik
1B) buang supernatan
1C) ulangi langkah 1A dan 1B bila diperlukan
1D) tambahkan 600 µl TE atau air ke dalam pellet dan resuspensi.
Note: Pada penelitian ini digunakan Langkah 1A-1D sebanyak 2 kali pengulangan
2. Tambahkan 100 µl 7X Lysis Buffer (biru) dan campur dengan cara membolak-balikkan
tube 4-6 kali. Lanjutkan ke langkah 3 dalam 2 menit.
Catatan:
Setelah penambahan 7X Lysis Buffer maka akan terjadi perubahan warna dari putih
menjadi biru yang menandakan lisis sel komplit.
3. Tambahkan 350 µl Cold Neutralization Buffer (kuning) dan campur merata. Sampel
akan berubah warna menjadi kuning ketika netralisasi telah komplit dan akan terbentuk
presipitasi kekuningan. Bolak-balikkan sampel sekitar 2-3 kali untuk memastikan
netralisasi terjadi sempurna.

10
4. Sentrifugasi pada 11.000 – 16.000 x g selama 2-4 menit.
5. Pindahkan supernatan (sekitar 900 µl) ke dalam Zymo-Spin IIN column. Jangan sampai
menyentuh pelet yang mengandung debris sel.
6. Tempatkan column ke dalam collection tube dan sentrifugasi selama 15 detik.
7. Buang flow-through dan tempatkan kembali column ke dalam collection tube yang sama
dengan sebelumnya.
8. Tambahkan 200 µl Endo-Wash Buffer ke dalam column. Sentrifugasi selama 30 detik.
Tidak perlu mengosongkan collection tube.
9. Tambahkan 400 µl Zyppy Wash Buffer ke dalam column. Sentrifugasi selama 1 menit.
10. Pindahkan column ke dalam 1,5 ml tabung microcentrifuge, kemudian tambahkan 30 µl
Zyppy Elution Buffer langsung ke dalam column matrix dan berdirikan dalam suhu ruang
selama 1 menit.
11. Sentrifugasi selama 30 detik untuk elusi plasmid DNA.

Note:
Prosedur diatas dilakukan untuk semua koloni bakteri transforman
Didapatkan sekitar 30 µl plasmid untuk setiap koloni

11
PEMOTONGAN ENZIM
1. Pembacaan Konsentrasi Plasmid Hasil Isolasi
K1 K2 K3 K4
47,5 ng/mL 56 ng/mL 71 ng/mL 61,5 ng/mL

Karena konsentrasi plasmid terlalu rendah dan tidak homogen, maka dilakukan optimasi
volume reaksi pemotongan enzim.
Target Konsentrasi plasmid yang seharusnya: 500 – 1000 ng untuk setiap reaksi

Perhitungan Volume yang dipakai


K1 500 (target) : 47,5 (konsentrasi plasmid) = 10,5 uL
K2 500 (target) : 56 (konsentrasi plasmid) = 8,9 uL
K3 750 (target) : 71 (konsentrasi plasmid) = 10,5 uL
K4 750 (target) : 61,5 (konsentrasi plasmid) = 12,2 uL

2. Pemotongan 1 Enzim (BamHI)


1. Pencampuran Komponen reaksi
Dengan penyesuaian volume, maka komponen reaksinya adalah:
K1 K2 K3 K4
Plasmid 10,5 8,9 10,5 12,2
Buffer 2 2 2 2
Enzim (BamHI) 1 1 1 1
Total 13,5 11,9 13,5 15,2
Aquabidest 6,5 8,1 6,5 4,8
Volume Akhir 20 20 20 20
2. Campur hingga merata dengan pipetting dan seal yang rapat
3. Inkubasi pada suhu 37oC selama 15 jam
4. Denaturasi enzim pada suhu 80oC selama 20 menit
5. Lanjut elektroforesis atau simpan dalam -20oC

3. Pemotongan 2 Enzim (BamHI + XhOI)


1. Lakukan pemotongan enzim pertama (BamHI) persis seperti tahap nomor 2
2. Setelah denaturasi enzim pertama, lanjutkan pemotongan enzim 2 (XhOI) dengan
komponen reaksi:
K1 K2 K3 K4
Hasil pemotongan BamHI 20 20 20 20
Buffer 4 4 4 4
Enzim (XhOI) 1 1 1 1
Aquabidest 15 15 15 15
Volume Akhir 40 40 40 40
3. Campur hingga merata dengan pipetting dan seal yang rapat
4. Inkubasi pada suhu 37oC selama 15 jam
5. Denaturasi enzim pada suhu 80oC selama 20 menit
6. Lanjut elektroforesis atau simpan dalam -20oC

12
ELEKTROFORESIS
1. Pembuatan Gel dan Buffer
1. TAE Buffer 1X
Butuh 500 mL (Running Buffer) dan 500 mL (Gel Buffer)
Stok TAE Buffer kita 10X
- Running Buffer: 50 TAE buffer 10X + 450 Aquadest steril
- Gel Buffer: 50 TAE buffer 10X + 450 Aquadest steril
2. Agarose Gel 1%
- Casting 10 well (25 mL gel)
1. Sebanyak 0,25 gram Agarose powder + 25 mL TAE 1X
2. Microwave kira-kira 3x40 detik → Hingga larut
3. Dinginkan hingga bisa dipegang dengan tangan telanjang
4. Tambahkan 2,5 uL EtBr → Aduk merata
5. Tuangkan pada cetakan dan pasang comb
6. Tunggu hingga mengeras (30 menit)
7. Lepaskan comb dan pindahkan gel pada chamber
8. Siram dan genangi gel dengan Running Buffer

- Casting 16 well (100 mL gel)


1. Sebanyak 1 gram Agarose powder + 100 mL TAE 1X
2. Langkah selanjutnya sama

Note: Penggunaan SYBR


Jika tidak ada EtBr, bisa digunakan SYBR Green dgn perbandingan Volume SYBR:Agarose
gel adalah 1:10.000
Contoh: 2,5 uL SYBR untuk 25 mL TAE (Agarose 0,25 gram) → 1% jel

Atau bisa juga dilakukan staining SYBR setelah proses running selesai dengan cara:
1. Campurkan SYBR dengan TAE Buffer 1X dengan perbandingan 1:10.000
Misal: 2,5 uL SYBR dalam 25 mL TAE Buffer 1X
2. Rendam gel yang telah dilakukan elektroforesis di dalam larutan SYBR-TAE Buffer
pada suhu ruang selama 10-40 menit
3. Perendaman gel dilakukan dalam kondisi gelap (Bisa dilapisi aluminium foil) atau
disarankan benar-benar pada tempat yang gelap sempurna.

2. Persiapan Sampel & Marker


1. Plasmid Hasil Isolasi (Tanpa pemotongan enzim)
1. 3 uL Loading Dye dibagi menjadi 4 titik diatas kertas parafilm
2. 2 uL sampel dipipetting pada titik Loading Dye. Satu titik untuk satu sampel
3. Masukkan dalam well urut dari kiri ke kanan
4. Tambahkan 4 uL DNA marker pada well paling kiri

2. Plasmid Pemotongan 1 Enzim (BamHI)


1. 4 uL Loading Dye dibagi menjadi 4 titik diatas kertas parafilm
2. 5 uL sampel dipipetting pada titik Loading Dye. Satu titik untuk satu sampel

13
3. Masukkan dalam well urut dari kiri ke kanan
4. Tambahkan 6 uL DNA marker pada well paling kiri

3. Plasmid Pemotongan 2 Enzim (BamHI+XhOI)


1. 4 uL Loading Dye dibagi menjadi 4 titik diatas kertas parafilm
2. 10 uL sampel dipipetting pada titik Loading Dye. Satu titik untuk satu sampel
3. Masukkan dalam well urut dari kiri ke kanan
4. Tambahkan 6 uL DNA marker pada well paling kiri

3. Running
Voltase 75 V selama 50 menit

Note: Jika tidak ada EtBr, bisa digunakan SYBR Green dgn perbandingan Volume
SYBR:Agarose gel adalah 1:10.000

4. Hasil Elektroforesis
1. Plasmid Hasil Isolasi (Tanpa pemotongan enzim)

M: Marker
1: Koloni 1
2: Koloni 2
3: Koloni 3
4: Koloni 4

2. Plasmid Pemotongan 1 Enzim


(BamHI)

14
M: Marker
1: Koloni 1
2: Koloni 2
3: Koloni 3
4: Koloni 4

3. Plasmid Pemotongan 2 Enzim (BamHI+XhOI)

M: Marker
1: Koloni 1
2: Koloni 2
3: Koloni 3
4: Koloni 4

15
PEMBUATAN STOK GLISEROL BAKTERI TRANSFORMAN
Prosedur:
1. Koloni bakteri pada LB agar, hasil streaking (Sisa dari tahap pembuatan kultur untuk
isolasi plasmid) dipindahkan dalam 2 mL LB Cair-Kanamisin di tabung ulir. Berikan
label koloni 1,2,3, dan 4
2. Shaker incubator 150 rpm 37oC selama 16 jam (overnight)
3. Tuang masing-masing starter kultur (2 mL) pada 50 mL LB cair-kanamisin di
Erlenmeyer. Berikan label koloni 1,2,3,4 pada Erlenmeyer. Total ada 4 erlenmeyer
masing-masing berisi 50 mL kultur
4. Shaker incubator 150 rpm 37oC hingga OD600 mencapai 0,6
5. Aliquot masing-masing kultur bakteri sebanyak 650 uL pada Eppendorf tube ukuran
1,5 mL. Sebanyak mungkin.
Jika kultur pada Erlenmeyer sisa, dibuang saja
6. Tambahkan 350 uL Gliserol 40% pada masing-masing tube hingga merata
7. Siram nitrogen cair hingga beku sempurna
8. Simpan dalam freezer -80oC

Konfirmasi Keberhasilan Pembuatan Stok Gliserol


Untuk memastikan bahwa stok gliserol dapat digunakan setelah disimpan, maka diambil satu
tube stok gliserol secara acak untuk dikultur pada LB padat. Hasilnya:

Stok Gliserol Bakteri Transforman


CIDR1α tetap dapat tumbuh pada
media LB Agar-Kanamisin setelah
kurang lebih 1 bula penyimpanan

16

Anda mungkin juga menyukai