Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Skema Kerja dan Fungsi Perlakuan


2.2.1 Persiapan Sampel
Pada langkah pertama yaitu persiapan sampel, yang harus pertama kali
dilakukan ialah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat
melakukan praktikum. Bahan yang digunakan meliputi kacang merah, kacang
hijau, kacang tunggak, edamame, dan kacang koro kratok. Sedangkan alat yang
digunakan berupa ayakan 80 mesh, timbangan analitis, baskom pada masing-
masing bahan dan bahan yang diperlukan lainnya. Bahan berupa kacang-kacangan
dilakukan pengecilan ukuran untuk memenuhi bentuk dan spesifikasi ukuran yang
diinginkan. Lalu dilakukan pengayakan 80 mesh yang bertujuan untuk
memisahkan bubuk berdasarkan ukuran partikelnya, lalu setelah itu diletakkan
pada baskom yang sudah disediakan. Setelah dilakukan pengayakan, maka
dilanjutkan dengan penimbangan masing-masing sampel tersebut. Kemudian
dilakukan proses defatting untuk menghilangkan lemak yang terkandung dalam
sambel kacang-kacangan menggunakan pelarut lemak. Langkah selanjutnya
sampel yang telah diberi penambahan pelarut lemak akan menjadi sampel tepung
bebas lemak. Dan langkah terakhir, yaitu melakukan penimbangan ulang pada
tepung tanpa lemak sesuai takaran yang telah ditentukan.
Kacang-kacangan 200 gram

Pengecilan ukuran

Pengayakan 80 mesh

Penimbangan

n-heksana
(2L) Defatting Lemak

Tepung tanpa lemak

Penimbangan 1 gr

Gambar 1. Diagram Alir Persiapan Sampel


2.2.2 Analisa Kadar Serat Pangan
Pada analisis kadar serat pangan hal yang pertama dilakukan ialah
memasukkan sampel seberat 1 gram ke dalam Erlenmeyer, diikuti dengan
penambahan air desilat sebanyak 20 ml untuk penghomogenan. Selanjutnya
1g
Filtrasi
ditambahakan
sampel HCL sebanyak 4M hingga pH mencapai 1.5 untuk menentukan
tinggi atau rendahnya kandungan asam basa pada sampel dalam erlenmeyer.
Filtrat
Peletakan dalam
Selanjutnya ditambahkan pepsin sebanyak 100 mg, untuk menguraikan protein
beaker glass
pada sampel, lalu diinkubasi dan diagitasi dengan menggunakan suhu 45°C
Peneraan 100 ml (+Aquades)
selama2070mlmenit.
Penambahan Lalu
air destilat dilakukan penambahan air desilat 20 ml diikuti dengan
penambahan NaOH hingga pH mencapai 6,8. Penambahan NaOH hingga
mencapai pH tertentu berfungsi untuk mengontrol tingkat keasaman pada sampel.
Penuangan dalam beaker
Penambahan HCl 4M (hingga pH 1,5)
Kemudian, dilakukan penambahanglass
100300
mgmlpankreatin, lalu Erlenmeyer sesudah
penambahan ditutup dan diinkubasi pada suhu 60°C selama 70 menit disertai
Penambahan 280 ml etanol 95%
Penuangan dalam Selanjutnya ditambahkan
pengagitasian. HCL 4M hingga pH turun menjadi 4.5,
erlenmeyer
lalu disaring menggunakan kertas saring yang sebelumnya sudah dilakukan
penimbangan
Penambahan untuk
100 mg pepsin mengetahui beratnya.
Penutupan Tujuan
beaker glass penyaringan ini ialah untuk
dengan aluminium foil
filtrasi dan mengambil filtrat pada sampel. Kemudian dilakukan pencucian
dengan air desilat 2x10 ml yang bertujuan
Filtrasi
untuk mengetahui kejernihan pada
Filtrat
Inkubasi + agitasi Residu
sampel.
(45oC,Lalu
70’) dilakukan pencucian kembali dengan etanol 95% sebanyak 2x10 ml

yang bertujuan untuk melarutkan residu


Pencucian 2x10 pada
ml air sampel.
distilat Lalu dilakukan pencucian
Penuangan dalam Pencucian 2x10 ml air distilat
lagi dengan
beaker glass etanol aseton sebanyak 2x10 ml yang kemudian dilakukan
penyaringan dengan kertas saring untuk mendapatkan filtrat. Kemudian
Penambahan 20 ml air destilat Pencucian
dikeringan 105°C selama 24 jam lalu2x10 ml etanol
diikuti 95% pendinginan selama 15 menit
dengan Pencucian 2x10 ml etanol 95%
pada desikator, yang bertujuan agar berat kertas saring dan residu stabil sebelum
dilakukan
Penambahan penimbangan.
NaOH (hingga pH 6,8) Selanjutnya dilakukan penimmbangan dan dilakukan
Pencucian 2x10 ml etanol aseton
pengabuan dengan suhu 500°C selama 5 jam. SelanjutnyaPencucian
didinginkan
2x10 lagi padaaseton
ml etanol
desikator dan dilanjutkan dengan penimbangan yang akan menghasilkan serat
Penuangan dalam
larut air (SDF).
erlenmeyer
Pada pengujian serat tidak larut air (IDF) dilakukan dengan
Pengeringan residu
penyaringan residu yang dilakukan pencuciaan
(105oC ; 24 jam) 2x10 ml air destilat, pencucian
Pengeringan residu
Penambahan 100 mg pankreatin (105oC ; 24 jam)
2x10 ml etanol 95% dan pencucian pencucian 2x10 etanol aseton. Lalu dilakukan
Pendinginan (desikator)
pengeringan dengan suhu 105°C selama 24 jam untuk menghilangkan kadar
Pendinginan air
15 menit
dan residu
Penutupan pada kertas
erlenmeyer saring. Lalu dilakukan penimbangan dan dilakukan
Penimbangan
Penimbangan
pengabuan dengan suhu 500°C selama 5 jam. Langkah terakhir ialah melakukan
pendinginan dengan desikatorPengabuan
dan penimbangan pada sampel.
(500oC ; 5 jam)
Inkubasi + agitasi Pengabuan (500oC ; 5 jam)
(60oC, 70’)

Pendinginan (desikator)
Pendinginan (desikator)
Penuangan dalam
beaker glass
Penimbangan
Penimbangan
Penambahan HCl 4M (hingga pH 4,5)
SDF
Gambar 2.Diagram Alir Analisa Kadar Serat Pangan IDF

Anda mungkin juga menyukai