NPM : 066117371
1. Metode Gravimetri
2. Metode Permanganometri
3. Metode Spektrofotometri
1. METODE SPEKTROFOTOMETRI
HASIL SPEKTROFOTOMETRI
Waktu stabil didapat pada menit ke- 90 yang ditunjukkan dengan perubahan
absorbansi yang sangat kecil pada menit tersebut.
Pembuatan Kurva Baku Asam Galat dengan Reagen Folin Ciocalteu
Kurva baku asam galat dibuat dari larutan baku kerja dengan penambahan
pereaksi Folin Ciocalteu yang diamati dengan menggunakan
spektrofotometri Visibel pada panjang gelombang 765,5 nm. Hasil sebagai
berikut
Konsentrasi Absorba
(bpj) nsi
1,0 0,156
2,0 0,242
3,0 0,313
4,0 0,409
5,0 0,508
6,0 0,590
7,0 0,687
KV 1,52%
Dari penelitian penetapan kuantitatif kadar tanin pada kulit buah pisang masak secara
spektrofotometri, diperoleh rata-rata kadar tanin sebesar 2,45% b/b GAE.
2. METODE PERMANGANOMETRI
Ditimbang dalam botol timbang asam oksalat 2H2O sebanyak + 0,693 gram,
dilarutkan dengan aqua demineralisata secukupnya. Dimasukkan ke dalam
labu ukur 100,0 ml, lalu ditambah aqua demineralisata sampai batas tanda pada
labu ukur. Dihitung N asam oksalat 2H2O.
Sebanyak + 2 gram serbuk kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca L.)
dimasukkan ke dalam beaker glass. Lalu ditambahkan 50 ml aqua
demineralisata, dipanaskan di atas waterbath sampai mendidih selama 30
menit sambil diaduk. Didiamkan beberapa menit, diendapkan, lalu dituang
melalui kertas saring ke dalam labu ukur 250,0 ml dan didapat filtrat.
Ampasnya disari kembali dengan aqua demineralisata mendidih dan
dimasukkan ke dalam labu ukur yang sama. Penyarian dilakukan beberapa
kali hingga residu tidak menunjukkan perubahan warna menjadi berwarna
biru hitam apabila direaksikan dengan FeCl3.
0,888
X+SD +
0,031
KV 3,5%
Hasil Penetapan Normalitas KMnO4
Dari penelitian penetapan kuantitatif kadar tanin pada kulit buah pisang masak secara
permanganometri, dipeoleh hasil rata-rata kadar tanin sebesar 0,88%.
JUDUL JURNAL : PENGARUH WAKTU EKSTRAKSI DALAM PENGAMBILAN TANIN
DARI KLUWEK (Pangium edule Reinw) MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL 70 %
Penulis : Sukaryo
3. METODE GRAVIMETRI
HASIL GRAVIMETRI
Berat kluwek dan waktu ekstraksi sangat berpengaruh terhadap kadar tanin yang diperoleh.
Variabel yang digunakan adalah variabel benas yaitu massa 25 gram; 37,5 gram; dan 50 gram serta
lama waktu ekstraksi yaitu: 1 jam, 2 jam dan 3 jam. hasil analisa kadar tanin dengan menggunakan
metode gravimetri. Proses ekstraksi dengan solven etanol 70 % yang dilakukan selama 1 jam
dengan massa 25 gram kluwek diperoleh kadar tanin sebesar 4,894 %. Untuk sampel kluwek yang
massanya 37,5 gram kadar taninnya sebesar 5,8681 %, sedangkan untuk kluwek yang massanya 50
gram diperoleh kadar tannin 9,0670 %. Pada ekstraksi menggunakan kluwek sebanyak 50 gram
selama 1 jam kadar taninnya adalah 9,0670%, ekstraksi selama 2 jam kadar tanin yang diperoleh
adalah 11,2917% dan terus meningkat ketika diekstraksi selama 3 jam, kadar tanin yang diperoleh
adalah 12,0396%. Hal ini menunjukan bahwa banyaknya kluwek (massa kluwek) yang digunakan
dan lamanya waktu ekstraksi sangat berpengaruh terhadap kadar tanin yang diperoleh, karena
semakin banyak kluwek yang digunakan tanin yang larut dalam solven etanol akan semakin besar.
Lama waktu ekstraksi juga berpengaruh pada semakin banyaknya kontak yang terjadi sebagaimana
yang dikemukan Yoviza dkk. (2006),Semakin lama ekstraksi kluwek yang menggunakan solven
etanol 70%, maka menghasilkan kadar tanin yang yang semakin tinggi dengan kata lain tanin yang
dihasilkan semakin pekat.