Dibuat larutan baku kerja Cd dengan rentang 0-100 ppb dari larutan baku induk Cd 1000 ppm.
Diperoleh data sbb:
Sampel berupa air minum dalam kemasan dipipet 0,5 mL dan diencerkan hingga volume tepat 50,0
mL dalam air bebas mineral. Hasil intensitasnya menunjukkan nilai sebesar 4800;4800;4900
Berdasarkan data tersebut, bagaimanakah pendapat anda terhadap kualitas air minum tersebut
mengacu pada Permenkes 492/2010?
Spektrofotometri UV-Na-Benzoat
Dibuat larutan baku induk asam benzoat ±1000 ppm kemudian diencerkan hingga diperoleh larutan
baku kerja sbb:
Untuk setiap ekstraksi dipipet 25,0 ml minuman berperisa berkarbonasi. Larutan sampel kemudian
diasamkan dengan HCl dan diekstraksi dengan kloroform sebanyak 3x10 mL. Fase kloroform
kemudian dikumpulkan dan diuapkan. Residu kemudian dilarutkan dalam 50,0 mL solven dan
diencerkan 50x. Berdasarkan pembacaan diperoleh nilai A = 0,418; 0,400; 0,435
Berapa kadar Na-Benzoat yang anda dapatkan (dalam mg/100 ml). Bagaimanakah pendapat anda
terkait hal tersebut apabila mengacu pada Peraturan BPOM No 11/2019, apabila diketahui bahwa
berat jenis minuman sebesar 1 g/mL
Formol-Protein Susu
PK protein dalam susu:
Data yang didapat pada saat praktikum:
Volume titrasi pertama (mL) Volume titrasi kedua (mL)
0,00-2,18 0,00-3,20
0,00-2,19 2,19-5,19
0,00-2.18 0,00-3,22
0,00-2,13 2,13-5,13
Nb : perencanaan pemipetan sampel ditentukan dari kadar protein susu pada pasar
Kompleksometri-Ca2+
Seorang apoteker diminta untuk melakukan analisis kandungan Ca2+air sumur. Berdasarkan dari
ketersediaan bahan dan alat yang ada di laboratorium tempat apoteker tersebut bekerja, maka
dilakukanlah analisis tersebut menggunakan metode kompleksometri.
Sebelum memulai melakukan titrasi pada sampel, terlebih dahulu dilakukan pembakuan larutan Na
EDTA dengan baku primer ZnSO4 dengan data pembakuan sebagai berikut :
Setelah melakukan proses pembakuan tersebut lalu dilakukan titrasi penetapan kadar ca dengan
menggunakan metode titrasi terbalik kompleksometri datanya sebagai berikut :
1. Berdasarkan data tersebut berapa kadar logam Ca2+ pada air sumur tersebut?
2. Bandingkan dengan persyaratan kadar
Spektrofotometri UV-Na Sakarin
Dibuat larutan baku induk sakarin ± 1000 ppm kemudian diencerkan hingga diperoleh larutan baku
kerja sbb:
Pertama sampel berupa bir merk “bulan”ditimbang sejumlah tertentu (kurang lebih sama setiap
replikasi) ditambahkan HCl dan kloroform, dilakukan ekstraksi cair cair 3 x10 mL fase kloroform
tersebut diuapkan pada almari asam dan dicuci dg aseton dan ditambahkan NaOH hingga volume
100,0 mL dan periksa pada lamda maksimal dan didapat absorbansi sebagai berikut:
Rep Absorbansi
1 0,483
2 0,470
3 0,473
Buatlah perencaanaan berapa mg larutan tersebut yang harus ditimbang jika saus memenuhi
persyaratan keamanan pangan?
Sebuah larutan ABC mengandung sukrosa. Tertera dalam label tertulis mengandung sukrosa ± 60%.
b/b
Praktikan mencoba menetapkan kadar sukrosa dalam larutan tersebut menggunakan metode Luff
Schoorl. Titran yang digunakan adalah Na-thiosulfat. Pada awal nya praktikan tersebut melakukan
pembakuan Na-thiosulfat dg KIO3 dan didapatkan hasil N Na-thiosulfat adalah 0,1050N
• Buatlah simulasi pembakuan, dari awal penimbangan KIO3 hingga didapatkan hasil
pembakuan Na-thiosulfat adalah 0,1005N (min 4 replikasi)
Proses 1
Sampel larutan ditimbang sejumlah tertentu ditambah 25 ml aqua demineralisata dan 10 ml HCl
30% dipanaskan di tangas air 67 -70oC selama 10 menit. Didinginkan pada suhu kamar, dinetralkan
dengan NaOH 45 %, dan diencerkan sampai 100,0 ml
selanjutnya dipipet 25,0 mL dari larutan awal ditambah 25,0 ml larutan L.S., dipanaskan 10 menit,
didinginkan, + larutan H2SO4 26,5% sebanyak 25,0 ml dan ditambah 15 ml larutan KI 20%. Pada saat
yang sama dilakukan titrasi blanko
Proses 2
Sampel larutan yang sama ditimbang sejumlah tertentu diencerkan hingga 50,0 ml, dipipet 25,0
mL dan ditambah 25,0 ml larutan L.S., dipanaskan 10 menit, didinginkan, + larutan H2SO4 26,5%
sebanyak 25,0 ml dan ditambah 15 ml larutan KI 20%. Pada saat yang sama dilakukan titrasi blanko