A. Prinsip
Campuran Na2CO3 dan NaOH dapat dititer dengan HCl. Mula-mula dengan
indikator PP kemudian dengan indicator MO. Pada penitaran pertama (indikator PP)
seluruh NaOH akan bereaksi dengan HCl. Sedangkan Na 2CO3 hanya bereaksi sampai
terjadi NaHCO3. Pada penitaran kedua (indikator MO) NaHCO3 yang terbentuk akan
Alat- alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah buret, labu ukur 50 mL
dan 100 mL, gelas ukur 50 mL, pipet tetes, erlenmeyer 250 mL, neraca analitik, gelas
kimia 250 mL, statif, klem, batang pengaduk, labu semprot, pipet volume dan bulp.
C. Reaksi
D. Prosedur
1. Pembuatan indikator PP 0,5 %
terbentuk endapan.
kemudian dihomogenkan.
erlenmeyer 250 mL. Kemudian ditetesi dengan indikator MO sebanyak 2-3 tetes.
Dititrasi dengan HCl 0,1 N hingga berubah warna dari kuning ke merah muda.
Sampel ditimbang 1 gram dan dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 mL.
Ditambahkan 2-3 tetes indikator pp. dititrasi dengan larutan standar HCl 0,1 N.
dicatat volume yang digunakan. Kemudian ditambahkan 2-3 tetes indikator MO.
Dicatat volume yang digunakan. Dihitung kadar natrium karbonat dan natrium
E. Perhitungan
fp x 2 ( b−a ) x N 53 x 1
% Na2CO3 : x 100
mg sampel
fp x ( 2 a−b ) x N 53 x 1
% NaOH : x 100
mg sampel
Catatan: