KIMIA ANALISIS
(TKK-2257)
A-...
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR KIMIA ANALISIS
(TKK-2257)
Ibu Nia
A.S. Dwi Saptati N.H., S.T., M.T. Khiva Haidar Shauma Tassno
NIP. 2012018308272001 NIM. 195061100111046
PERCOBAAN 4
METODE TITRIMETRI
ABSTRAK
Kesadahan pada prinsipnya adalah terkontaminasi air dengan unsur kation seperti Na,
Ca, Mg. didalam kesadahan yang paling banyak dijumpai adalah air laut. Pada air tawar
permukaan umumnya kandungan Ca dan Mg dalam kadar yang tinggi (>200 ppm)
CaCO3. Sehingga air yang mengalir pada daerah batuan kapur akan mempunyai tingkat
jelaskan metode!
kesadahan tinggi. Dalam percobaan ini menggunakan metode titrimetri EDTA, dengan
tujuan percobaan untuk menentukan nilai kesadahan total dalam sampel air yang telah
ada. Percobaan dilakukan dengan memberi sampel air yang ada dengan larutan
penyangga pH 10 dan indikator erichrome black T (EBT) kemudian dititrasi dengan
larutan Na2EDTA, perbuahan warna yang didapatkan ialah dari warna merah anggur
menjadu biru pucat. Dari percobaan yang dilakukan didapatkan nilai kesadahan total
untuk sampel A dan B, pada sampel A nilai kesadahan total sebesar 110,5 mg/L CaCO3
dan pada sampel B nilai kesadahan total sebesar 166,6 mg/L CaCO3. Beerdasarkan
hasil data tersebut nilai sampel memenuhi standar baku mutu kesadahan air yang tertulis
di Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 yang
menyatakan kualitas air minum yaitu maksimum 500 mg/L.
Baku mutu air minum adalah ukuran batas atau kadar makhluk
hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur
pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air. Standar baku mutu
yang ditetapkan Menteri kesehatan untuk baku mutu air minum Cr-VI adalah
(0,05 ppm). (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32
ini berapa dalam mg/l?
Tahun 2017)
Keterangan :
VEDTA = volume titrasi Na2EDTA sampai TAT
MEDTA = molaritas Na2EDTA yang digunakan untuk titrasi
BM = berat molekul CaCO3 (100 g/mol)
(Pertiwi, 2013)
No Alat Jumlah
1 Erlenmeyer 3 buah
2 Pipet Volume 1 buah
3 Gelas ukur 1 buah
4 Labu Ukur 1 buah
5 Buret 1 buah
6 Pipet Tetes 1 buah
7 Corong Kaca 1 buah
8 Gelas Beaker 1 buah
9 Bola hisap 1 buah
10 Statif dan Klem 1 buah
11 Botol Semprot 1 buah
12 Neraca Analitik 1 unit
13 Hotplate 1 unit
3.2 Bahan
Tabel 3.2 Bahan
No Bahan Jumlah
1 Kalsium Karbonat (CaCO3) 10 mL
8 Larutan Penyangga 1 – 2 ml
Keterangan :
1. Statif
2. Labu Erlenmeyer
3. Kran Buret
4. Buret
5. Klem
ada yang kurang
200 mg EBT
+
100 g kristal NaCl
perbaiki!
Gerus Campuran
Indikator Erichrome
Black T (EBT)
4.2 Pembuatan Larutan Standar Kalsium Karbonat (CaCo3) 0,01 M
Masukkan ke labu
erlenmeyer
Asam klorida 1 : 1
+ Larutkan perbaiki!
200 ml air demin
Beberapa tetes
Dinginkan
indikator metil merah
3,723 g NA2EDTA
dihidrat
10 mL larutan CaCO3
Campuran Berwarna
Merah-Ungu
25 ml sampel air
tabel 5.1
Standarisasi Na2EDTA
No Penggunaan Konsentrasi
Na2EDTA Na2EDTA
(ml) (M)
1 11,7 0,008547
2 11,8 0,008474
Rata-rata 11,75 0,008510
perhatikan format
perhatikan margin
5.2 Pembahasan
VIII. LAMPIRAN
= 0,008547 M
Data No.2
𝑀𝐶𝑎𝐶𝑂3 𝑥 𝑉𝐶𝑎𝐶𝑂3
MEDTA = (𝑚𝑚𝑜𝑙/𝑚𝐿)
𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴
0,01 𝑥 10
= 11,8
= 0,008474 M
Data Rata-Rata
𝑀𝐶𝑎𝐶𝑂3 𝑥 𝑉𝐶𝑎𝐶𝑂3
MEDTA = (𝑚𝑚𝑜𝑙/𝑚𝐿)
𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴
0,01 𝑥 10
= 11,75
= 0,0085 M
Kesadahan Aquades/Blanko
1000
mg CaCO3/L = 𝑥 1,1 𝑥 0,0085 𝑥 100
25
= 37,4 mg/L
8.4 Perhitungan Kesadahan Sampel A
Kesadahan Sampel A
1000
mg CaCO3/L = 𝑥 3,25 𝑥 0,0085 𝑥 100
25
= 110,5 mg/L
8.5 Perhitungan Kesadahan Sampel B
Kesadahan Sampel B
1000
mg CaCO3/L = 𝑥 4,9 𝑥 0,0085 𝑥 100
25
= 166,6 mg/L
urutkan sesuai urutan dafpus!