Anda di halaman 1dari 7

PENGUJIAN KESADAHAN PADA AIR TANAH

DI WILAYAH KAMPUS IPB DRAMAGA, BOGOR

HARDNESS TESTING OF GROUND WATER IN IPB CAMPUS


DRAMAGA REGION

Fahrudin Hendro Priyono1, Muhammad Nofal2

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jln. Kamper, Kampus IPB
Dramaga, Bogor, 16680

Adien.hendro@gmail.com, muhammadnofal23@gmail.com

Abstrak : Kesadahan dalam air disebabkan oleh kation bervalensi dua seperti Magnesium (Mg 2+ ),
Mangan (Mn2+ ), Calsium (Ca 2+ ), Stronsium (Sr 2+ ), Ferro (Fe2+ ), dll. Tujuan dilakukannya percobaan
ini adalah menetukan kesadahan total contoh uji air tanah dan membandingkan konsentrasi
kesadahan total terhadap standar baku mutu Keputusan Menteri Kesehatan NO. 907 Tahun 2002
tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Metode yang digunakan dalam
percobaan ini adalah Titrasi Kompleksometri Etilen Diamin Tetra Asetat (EDTA). Indikator yang
digunakan adalah Eriochrome Black T. (EBT). Prinsip pengukuran didasarkan atas kemampuan
senyawa EDTA membentuk senyawa kompleks Calsium dan Magnesium pada kondisi pH tertentu.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa volume rata-rata larutan EDTA yang digunakan dalam titrasi
contoh uji adalah 2,05 ml, sehingga dapat nilai konsentrasi kesadahan total dapat dihitung, yaitu 41
mg CaCO3/L. Data hasil percobaan menunjukkan bahwa konsentrasi kesadahan total terkecil terdapat
di daerah Dramaga Cantik Blok N yaitu 13 mg CaCO3/L. Sedangkan konsentrasi kesadahan total
terbesar terdapat di daerah Cifor, yaitu 91 mg CaCO3/L.
Kata kunci: Eriochrome Black T, Etilen Diamin Tetra Asetat (EDTA ), Kesadahan Air

Abstract : Hardness in water is caused by divalent cations such as magnesium (Mg2+ ), manganese
(Mn 2+ ), calcium (Ca 2+ ), strontium (Sr 2+ ), Ferro (Fe2+ ), etc. The purpose of this experiment is to
determine the total hardness of ground water sample and compare the concentration of total hardness
with the quality standards of Health Decree NO. 907 of 2002 on the Terms and Drinking Water
Quality Monitoring. The method used in this experiment is Complexometry Titration Ethylene Diamine
Tetra Acetate (EDTA). The indicator used was Eriochrome Black T (EBT). The principle of
measurement is based on the ability of compounds to form complexes of EDTA Calcium and
Magnesium in certain pH conditions . The calculations show that the average volume of EDTA
solution used in the titration test sample was 2.05 ml, so the concentration of total hardness value can
be calculated, 41 mg CaCO3 / L. The data experimental results show that the smallest concentration of
total hardness in the IPB Campus region is Dramaga Cantik at 13 mg CaCO3/L. While the largest
concentration of total hardness of the region is CIFOR with 91 mg CaCO3/L.
Keywords: Eriochrome Black T, Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA), Water Hardness

PENDAHULUAN
Air merupakan unsur penting dalam kehidupan. Hampir seluruh kehidupan di
dunia ini tidak terlepas dari adanya unsur air ini. Sumber utama air yang mendukung
kehidupan di bumi ini adalah laut, dan semua air akhirnya akan kembali ke laut yang
bertindak sebagai reservoir atau penampung. Air dapat mengalami daur hidrologi.
Selama menjalani daur itu air selalu menyerap zat-zat yang menyebabkan air itu tidak
lagi murni. Oleh karena itu, pada hakikatnya tidak ada air yang betul-betul murni.
Zat-zat yang diserap oleh air alam dapat diklasifikasikan sebagai padatan terlarut, gas
terlarut dan padatan tersuspensi. Pada umumnya, jenis zat pengotor yang terkandung
dalam air bergantung pada jenis bahan yang berkontak dengan air itu, sedangkan
banyaknya zat pengotor bergantung pada waktu kontaknya. Bahan-bahan mineral
yang dapat terkandung dalam air karena kontaknya dengan batu-batuan terutama
terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3), magnesium karbonat (MgCO3), kalsium sulfat
(CaSO4), Magnesium Sulfat (MgSO4), dan sebagainya. Air yang banyak
mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai kesadahan (Atastina,
2005).
Masalah yang timbul karena tingginya tingkat kesadahan air antara lain adalah
dalam penggunaan air rumah tangga mengakibatkan konsumsi sabun lebih banyak
dikarenakan sabun menjadi kurang efektif akibat sabun yang dimasukkan kedalam air
bereaksi dengan karbonat dari Ca2+ dan Mg2+ (Sari 2009). Tujuan dari percobaan ini
adalah menentukan konsentrasi kesadahan total dari contoh uji dan membandingkan
konsentrasi kesadahan dengan standar baku mutu Keputusan Menteri Kesehatan NO.
907 Tahun 2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.

TINJAUAN PUSTAKA
Pada umumnya kesadahan disebabkan oleh adanya logam-logam atau kation-
kation yang bervalensi dua seperti Fe2+, Ca2+, Mn2+, Mg2+, dan Sr2+, tetapi penyebab
utama dari kesadahan adalah Kalsium dan Magnesium. Reaksi kimia awal
pembentukan kesadahan yaitu,

CaCO3 + CO2 + H2O Ca2+ + 2HCO3 -

CaMg(CO3)2 + 2CO2 + 2H2O Ca2+ + Mg2+ + 4HCO3-

Kalsium (Ca) dalam air dapat bersenyawa dengan bikarbonat, sulfat, klorida, dan
nitrat. Sementara itu magnesium (Mg) dapat bersenyawa dengan bikarbonat, klorida,
dan sulfat (Metcalf dan Eddy 2004). Senyawa kalsium dan magnesium bereaksi
dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air. Oleh
karena senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka
senyawa-senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan
atau presipitat yang akhirnya menjadi kerak (Atastina 2005). Reaksi pengendapan
sabun akibat keadahan dapat dilihat di bawah ini,

Ca2+2CH3 (CH2)16COO-(ag) Ca (CH3(CH2)16COO2) (s)

Tingkat kesadahan di berbagai tempat berbeda-beda, pada umumnya air tanah


mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi. Hal ini terjadi karena air tanah mengalami
kontak dengan batuan kapur yang ada pada lapisan tanah yang dilalui air. Air
permukaan tingkat kesadahannya rendah (air lunak/soft water), kesadahan karbonat
dalam air permukaan bersumber dari kalsium sulfat yang terdapat dalam tanah liat
dan endapan lainnya. Kesadahan air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kesadahan sementara (temporer) dan kesadahan tetap (permanen). Kesadahan
sementara disebabkan oleh garam-garam karbonat (CO32-) dan bikarbonat (HCO3-)
dari kalsium dan magnesium, kesadahan ini dapat dihilangkan dengan cara
pemanasan atau pembubuhan kapur tohor. Kesadahan tetap disebabkan oleh adanya
garam-garam klorida (Cl-) dan sulfat (SO42-) dari kalsium dan magnesium. Kesadahan
ini juga disebut kesadahan non karbonat yang tidap dapat dihilangkan dengan cara
pemanasan (Metcalf dan Eddy 2004). Adapun juga kesadahan total, yaitu jumlah dari
kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Persamaan untuk menentukan konsentrasi
kesadahan total yaitu,

kesadahan total (mg CaCO3/L) = (1000/VCU) x (V EDTA x M EDTA x 100)

METODOLOGI PERCOBAAN
Percobaan kesadahan total dilakukan di Laboratorium Polusi dan Kualitas Udara
IPB pada tanggal 14 Maret 2014. Bahan-bahan yang digunakan adalah larutan
penyangga buffer pH 10, larutan Na2EDTA 0,01 M, dan indikator EBT. Percobaan
ini menggunakan metode Titrasi Kompleksometri Etilen Diamin Tetra Asetat
(EDTA). Titrasi Kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan
persenyawaan kompleks yang terbentuk melalui reaksi ion logam, sebuah kation, dan
sebuah anion atau molekul netral. Prinsip pengukuran didasarkan atas kemampuan
senyawa EDTA membentuk senyawa kompleks kalsium dan magnesium pada
kondisi pH tertentu. Indikator yang digunakan adalah Eriochrome Black T. (EBT).
Eriochrome Black T. (EBT) membentuk senyawa kompleks Ca-EDTA dan Mg-
EDTA. Titik akhir titrasi diamati dengan perubahan warna merah-ungu menjadi biru
muda.
Percobaan pengukuran kesadahan contoh uji dilakukan secara duplo. Langkah
awal yang dilakukan dalam percobaan adalah contoh uji sebanyak 50 ml dimasukkan
ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml. Setelah itu ditambahkan 2 tetes larutan buffer
dengan pH 10 dan dikocok. Kemudian, ditambahkan 30-50 mg EBT ke dalam labu
Erlenmeyer dan dihomogenkan / dikocok hingga larutan berubah warna menjadi
merah-ungu. Setelah itu contoh uji dititrasi dengan menggunakan larutan Na2EDTA
hingga warnanya berubah menjadi biru, lalu dicatat volume Na2EDTA yang terpakai
untuk titrasi contoh uji. Nilai volume tersebut dimasukkan ke dalam persamaan
kesadahan total, sehingga diperoleh konsentrasi kesadahannya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kesadahan disebabkan oleh adanya logam-logam atau kation-kation yang
bervalensi dua seperti Fe2+, Ca2+, Mn2+, Mg2+, dan Sr2+, tetapi penyebab utama dari
kesadahan adalah kalsium dan magnesium. Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, diperoleh data konsentrasi kesadahan total dari daerah-daerah di sekitar
kampus IPB, Dramaga, salah satunya yaitu di daerah Lingkar Perwira. Perolehan data
konsentrasi kesadahan di daerah Lingkar Perwira dapat dilihat pada tabel di bawah ini,
Tabel 1. Perolehan Konsentrasi Kesadahan Di Daerah Lingkar Perwira
Pengulangan Vcu (ml) V EDTA (ml) M EDTA (M) Kesadahan (mg CaCO3/L)
1 50 2,1 0,01 42
2 50 2,0 0,01 40

Contoh perhitungan : (pengulangan 2)


kesadahan total (mg CaCO3/L) = (1000/VCU) x (V EDTA x M EDTA x 100)
kesadahan total (mg CaCO3/L) = (1000/50) x (2,0 x 0,01 x 100)
kesadahan total (mg CaCO3/L) = 40

Dari tabel dan contoh perhitungan di atas dapat diketahui bahwa perbedaan
volume titrasi oleh larutan Na2EDTA antara pengulangan pertama dan pengulangan
kedua yaitu 0,1 ml. Rata-rata volume titrasi dari dua pengulangan percobaan adalah
2,05 ml. Sedangkan rata-rata kesadahan total yang diperoleh adalah 41 mg CaCO3/L.
Hasil konsentrasi tersebut masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan konsentrasi
kesadahan di beberapa daerah sekitar kampus IPB, Dramaga. Data-data konsentrasi di
daerah sekitar kampus IPB, Dramaga dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Data tabel menunjukkan bahwa dari enam daerah di sekitar Dramaga IPB yang
memiliki tingkat konsentrasi kesadahan yang paling tinggi adalah daerah Cifor yaitu
sebesar 91 mg CaCO3/L. Sedangkan daerah yang memiliki konsentrasrasi kesadahan
yang paling kecil adalah daerah Dramaga Cantik yaitu 13 mg CaCO3/L. Daerah
Dramaga Cantik merupakan daerah perumahan elit yang pembangunannya sudah
dirancang sedemikian rupa sehingga daerah tersebut terjamin kesehatan dan kualitas
lingkungannya khususnya dalam kualitas air. Hal tersebut dibuktikan dalam
percobaaan-percobaan sebelumnya bahwa Dramaga Cantik memiliki tingkat
pencemaran air yang sangat sedikit, sehingga kualitas airnya pun sangat baik. Data-
data percobaan-percobaan sebelumnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini,

Tabel 2. Perbandingan Konsentrasi Kesadahan Di Daerah Sekitar Dramaga IPB


Kesadahan (mg
Kelompok Lokasi CaCO3/L)
1 Cibanteng 32
2 Cifor 91
3 Lingkar Perwira 41
4 Balebak RT 02/05 51
5 Balio RT 02/10 68
6 Dramaga Cantik 13

Tabel di bawah ini terdapat beberapa parameter kualitas air yang ditinjau dari
konsentrasi BOD, COD, kandungan Nitrit, dan kesadahan. Berdasarkan tabel di atas
dapat diketahui bahwa dalam konsentrasi BOD tertinggi berada di daerah Lingkar
Perwira yaitu 0,77 mg/L, sedangkan konsentrasi BOD terendah terdapat di daerah
Dramaga Cantik yaitu 0,06 mg/L. Namun, dalam tingkat konsentrasi COD daerah
Lingkar Perwira memiliki konsentrasi COD yang paling kecil yaitu 8,451 mg/L,
sedangkan konsentrasi COD tertinggi berada di daerah Balebak RT 02/05 sebesar
25,353 mg/L. Parameter kandungan Nitrit terbesar berada di daerah Balio RT 02/10
yaitu 0,081 ppm, sedangkan kandungan nitrit terkecil berada di daerah Dramga
Cantik yaitu 0,00084 ppm.

Tabel 3. Perbandingan BOD, COD, Nitrit, dan Kesadahan Di Sekitar Kampus IPB, Dramaga
Kesadahan
Kelompok Lokasi BOD (mg/L) COD (mg/L) Nitrit (ppm) (mg
CaCO3/L)
1 Cibanteng 0,731 14,085 0,0018 32
2 Cifor 0,366 13,709 0,0023 91
3 Lingkar Perwira 0,77 8,451 0,0025 41
4 Balebak RT 02/05 0,1 25,353 0,0035 51
5 Balio RT 02/10 0,15 9,390 0,081 68
6 Dramaga Cantik 0,06 9,437 0,00084 13

Dari beberapa parameter yang ada dalam tabel, dapat diketahui bahwa tingkat
konsentrasi tertinggi dari masing-masing parameter berada di wilayah yang berbeda-
beda. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor utama yang menimbulkan
pencemaran air di daerah titik sampel juga berbeda-beda. Misalnya, di daerah Lingkar
Perwira memiliki tingkat BOD yang paling tinggi disebabkan di daerah tersebut
terdapat lahan pertanian yang tanahnya mengandung senyawa-senyawa organik
akibat penggunaan pupuk dan insektisida.
Besarnya konsentrasi BOD dan COD menunjukkan jumlah oksigen yang
dibutuhkan bakteri/mikroorganisme untuk melakukan proses degradasi senyawa
organik yang hasil degradasi tersebut salah satunya adalah karbondioksida.. Menurut
Effendi (2003), kesadahan perairan berasal dari kontak air dengan tanah dan bebatuan
yang mengandung ion-ion penyusun kesadahan. Larutnya ion-ion itu lebih banyak
disebabkan oleh aktivitas bakteri di dalam tanah yang banyak mengeluarkan
karbondioksida. Keberadaan karbondioksida membentuk kesetimbangan dengan
asam karbonat. Asam karbonat merupakan senyawa pembentuk kesadahan air tanah
jika bereaksi dengan logam kation, khususnya kalsium dan magnesium. Namun, data-
data konsentrasi BOD dan COD contoh uji dari beberapa titik sampel tidak
menunjukkan relevansi dengan nilai kesadahan. Contohnya sampel air tanah Cifor
dengan konsentrasi BOD 0,366 mg/L dan COD 13,709 mg/L memiliki nilai
kesadahan 91 mg CaCO3/l. Padahal, sampel air tanah Balebak RT 02/05 dengan
konsentrasi BOD 0,1 mg/L dan COD 25,353 mg/L hanya memiliki nilai kesadahan
51 mg CaCO3/l. Artinya, nilai kesadahan dari beberapa sampel air tanah lebih banyak
dipengaruhi oleh faktor kondisi batuan di daerah itu.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Minum menyatakan bahwa batas kadar kesadahan maksimum yang diperbolehkan
adalah 500 mg/L. Sedangkan kesadahan yang diperoleh dari contoh uji hanya 41
mg/L, sehingga air di daerah Lingkar Perwira layak untuk digunakan dalam aktivitas
sehari-hari. Kesadahan dapat dikurangi atau diminimalisir dan dihilangkan dengan
beberapa cara di antaranya yaitu menggunakan zeolit alam Lampung sebagai penukar
kation (Atastina 2005), menggunakan sekam padi (Lembang 1995).

KESIMPULAN
Penelitian konsentrasi nitrit, BOD, COD, dan kesadahan sebagai parameter
pencemaran air tanah telah dilakukan. Data-data yang diperoleh menunjukkan faktor
pencemaran air tanah di daerah sekitar kampus IPB, Dramaga sangat bervariasi.
Masing-masing daerah pengambilan sampel mempunyai tingkat pencemaran yang
tergantung dari parameter yang ditinjau. Namun, dari semua daerah sampel uji,
kompleks Dramaga Cantik yang menunjukkan kualitas air tanah yang paling baik.

SARAN
Data-data pencemaran air tanah pada praktikum mata kuliah polusi tanah dan air
tanah ini sebaiknya dikumpulkan dan dipublikasikan di lingkungan kampus IPB,
Dramaga. Karena dari data-data ini dapat dijadikan rujukan bagi mahasiswa IPB yang
ingin mencari hunian di sekitar kampus IPB. Disamping itu, data-data ini juga dapat
dijadikan sebagai acuan bagi pihak-pihak terkait (misalnya pemerintah daerah,
pengelola perumahan/kostan/kontrakan) untuk memperbaiki kualitas air tanah di
daerahnya.

DAFTAR PUSTAKA
Atastina S B. 2005. Penghilangan Kesadahan Air Yang Mengandung Ion Ca 2+
Dengan Menggunakan Zeolit Alam Sebagai Penukar Kation. Depok: Jurusan
Teknik Gas dan Petrokimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
Effendi. 2003. Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Yogyakarta: Kanisius.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 907/MENKES/SK/
VII/2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum
Lembang J T, Seleng T. 1995. Pemanfaatan Sekam Padi dalam Industri. Ujung
Pandang: Balai Penelitian Ujung Pandang.
Metcalf dan Eddy. 2004. Wastewater Engineering: Treatment and Reuse. 4th Ed. New
York: McGraw-Hill.Inc.
Sari. 2009. Penurunan Kesadahan Dengan Menggunakan Lamella Separator.
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002
Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum

Parameter Satuan Kadar Maksimum yang Keterangan


diperbolehkan
1 2 3 4
Ammonia mg/L 1,5
Alumunium mgl 0,2
Klorida mg/L 250
Copper mg/L 1
Kesadahan mg/L 500
Hidrogen sulfida mg/L 0.05
Besi mg/L 0.3
Mangan mg/L 0.1
pH - 6,5 – 8,5
Sodium mg/L 200
Sulfate mg/L 250
Total padatan terlarut mg/L 1000
Seng mg/L 3

Lampiran 2 Dokumentasi Penentuan Kesadahan Total Air Tanah

Anda mungkin juga menyukai