Anda di halaman 1dari 8

Pebrin Manurung 240210090132 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Pengamatan dan Perhitungan Penetapan kadar Mg2+ Kel 21 22 23 24 Vol EDTA 0,1 M 7 ml 5,5 ml 10 ml 15 ml 6 ml 6 ml = 14,592 mg Mg2+ Kadar Mg2+

Keterangan: 1 ml EDTA 0,1 M = 2,432 mg

(asam

Penetapan Kadar Kalsium Kel 21 22 23 24 Vol EDTA 0,1 M 1 ml 2 ml 2 ml 2 ml 1,75 ml 1,75 ml = 0,7014 mg Ca2+ Kadar Ca2+

Keterangan:

Penentuan Kesadahan Total dalam Air Kel 21 22 Vol EDTA 0,01 M 6ml 5,4 ml 5,7 ml 23 24 6 ml 5,4 ml 5,7 ml Hasil Perhitungan Kesadahan total (air keran dan air mium) Kesadahan Total 5,7 ml 5,7 mg CaCO3 = 5,7 x 10-3 gr CaCO3 5,7 ml = 5,7 mg CaCO3 5,7 x 10-3 gr CaCO3 Air Minum Air Keran Keterangan

Penentuan Kesadahan Tetap Kel 21 22 Vol EDTA 0,01 M 6ml 5,6 ml 5,8 ml 23 24 3,4 ml 5,2 ml 4,3 ml Kesadahan Tetap 5,8 ml 5,8mg CaCO3 = 5,8 x 10 gr CaCO3 4,3 ml 4,3 mg CaCO3 = 4,3 x 10-3 gr CaCO3
-3

Kesadahan Sementara = Kesadahan total kesadahan tetap 5,7-5,8 = 0 Kesadahan total kesadahan tetap

Ket

Air Keran

Air

5,7-4,3 = 1,4 mg Minum CaCO3

Hasil perhitungan: Kesadahan tetap (air keran) Kesadahan tetap (air minum) Kesadahan sementara (air keran)

Sehingga tidak terdapat kesadahan sementara pada sampel air keran. Kesadahan sementara (air minum)

5.2. Pembahasan Kcocokan dari bahan kompleks seperti EDTA sebagai titran untuk ion logam telah ditulis di atas. EDTA berpotensi sebagai ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan sebuah ion logam melalui gugus dua nitrogen dan empat karboksilnya. Dalam kasus lain, EDTA dapat bertindak sebagai ligan kuinkedentar atau kuadridentat dengan satu atau dua gugus karboksilnya bebas dari interaksi kuat dengan logam. Untuk mudahnya, bentuk asam bebas dari EDTA sering disingkat H4Y (JR, R.A. Day & A.L. Underwood. 1998).

Penentuaan Kadar Magnesium percobaan penetapan kadar magnesium menggunakan prinsip titrasi langsung. 10 ml MgSO 4 ditambahkan dengan 15 ml aquades. Aquades yang ditambahkan kedalam ion Mg berfungsi untuk memudahkan dalam mengamati titik akhir titrasi, karena larutan yang digunakan sangat sedikit. Selain itu aquades juga sebagai pelarut EDTA. Mg+2 + 2H2O Mg(OH)2 + 2H+

Pada percobaan, digunakan larutan buffer pada pH 10. Fungsi dari larutan buffer ini adalah untuk menjaga terjadinya perubahan pH besar dalam titrasi karena harga pH dapat mempengaruhi panjang daerah kesetaraan dan selang peralihan warna indikator pada saat titrasi. Dengan larutan buffer pH 10, maka akan diperoleh kadar Mg selama titrasi. Secara normal, larutan dari ion logam yang akan dititrasi dengan EDTA disangga sehingga pH nya konstan meskipun terjadi pelepasan H3O+ ketika kompleks terbentuk. Untuk itu biasanya ada dasar yang jelas untuk penentuan Keff, dan dengan nilai ini mudah untuk menghitung kurva titrasi, sehingga perhitungan kelayakan dapat dibuat sama seperti dalam kasus titrasi asam-basa. pH pada umumnya dibuat dengan nilai serendah mungkin yang konsisten dengan kelayakan. Pada pH tinggi banyak ion logam cenderung untuk terhidrolisis dan bahkan mengendap sebagai hidroksida. Dalam kelayakan titrasi, konsentrasi dari kation dipertahankan rendah, yaitu dari 0,010 sampai 0,0010 M, demi mengurangi kemungkinan pengendapan.

Volume EDTA yang didapat dikonversikan dengan mg Mg, yaitu

1 ml

EDTA 0,01 M 2,432 mg Mg, sehingga rata-rata kadar magnesium yang didapat dalam percobaan ini adalah 14,592 mg Mg. Mg(OH)2 + 2H+ + H In-2
( biru )

MgIn- + 2H2O
( merah )

MgIn - + H4Y-2
( EDTA )

MgY2- + H+ + H In-2
( tidak berwarna ) ( biru )

Penetapan Kadar Kalsium Dalam penetapan kadar kalsium, larutan buffer yang digunakan sama seperti pada penentuan kadar Mg yaitu yang mempunyai pH 10, karena larutan EDTA akan terdisosiasi sempurna dengan Ca pada pH ini, sehingga pH larutan akan tetap walaupun terjadi pelepasan H3O+. indikator yang digunakan untuk reaksi kompleks ini adalah murexide, karena bila indikator EBT kurang baik sebagai indikator untuk titrasi Ca2+ dengan EDTA dalam larutan yang tidak mengandung Magnesium. Bila ingin menggunakan indicator EBT pada titrasi Ca, maka larutan EDTA perlu ditambah sedikit Mg sebelum larutan distandarkan. Dengan demikian zat penitrasi terdiri dari campuran MgY2- dan H2Y2- dan titik akhir titrasi terjadi sesuai yang diharapkan. Volume EDTA yang didapat dikonversikan dengan mg Ca, yaitu 1 ml EDTA 0,01 M 0,4008 mg Ca, sehingga rata-rata kadar kalsium yang didapat dalam percobaan ini adalah 0,7014 mg Ca.

Penetapan Kesadahan Total dalam Air Air sadah didefenisikan sebagai air yang mengandung garam kalsium dan magnesium (Basset, J. Dkk. 1994). Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk

mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan resin penukar ion (Wikipwdia 2010). Dari data tersebut air keran dan air minum memiliki nilai kesadahan yang sama besarnya yaitu 228 ppm CaCO3.

Penentuaan Kesadahan Tetap Kesadahan air dibedakan atas kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawasenyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah : Ca(HCO3)2 (aq) > CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g) Kesadahan sementara diperoleh dengan mengurangi kasadahan total dengan kesadahan tetap. Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan proses pemanasan. Kesadahan sementara tidak mungkin bernilai negatif, harus lebih besar atau sama dengan nol. Hasil perhitungan negatif pada kesadahan sementara terjadi karena ketidaktelitiaan dalam melakukan titrasi atau kesalahan prosedur dalam melaksanakan praktikum. Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawasenyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan

karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+. CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) > CaCO3 (s) + 2NaCl (aq) Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) > MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq) Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas dari ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah terbebas dari kesadahan. Dari hasil pengamatan, air keran memiliki nilai kesadahan sementara yang negatif, berarti tidak terdapat kesadahan sementara. Sedangkan pada air minum, memiliki nilai kesadahan sementara 52.

KESIMPULAN

Kadar Mg adalah 14,592 mg Mg Kadar Ca adalah 0,7014 mg Ca. Pada sampel air minum dan air keran memiliki kesadahan total sama besar, yakni 228 ppm. kesadahan tetap pada air minum lebih kecil dibandingkan dengan air keran, yakni kesadahan air minum (172 ppm) dan air minum (232 ppm) Kesadahan sementara pada air minum adalah 52. Sedangkan pada kesadahan sementara dengan sampel air keran tidak terdapat kesadahan sementara karena bernilai negatif.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.

2010.

Kesadahan

Air.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air

(diakses tanggal 25 Oktober 2010) Basset, J. Dkk. 1994. Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Terjemahan A. Hadyana Pudjaatmaka dan L. Soitiono. Penerbit Kedokteran EGC. Jakarta. JR, R.A. Day & A.L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi keenam, Penerjemah : Dr. Ir. Iis Sopyan, M.Eng. Penerbit Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai