Anda di halaman 1dari 49

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PRODI DII JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES MEDAN

DISUSUN OLEH:

CLAUDIA THERESIA OCTAVIA BR SIBURIAN

P01031122105

1C, DIII GIZI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES


KEMENKES MEDAN TAHUN 2022

1
PENGENALAN ALAT-ALAT KIMIA

Tanggal praktikum :

Prinsip : Keterampilan diperlukan dalam penanganan peralatan dan


instrument laboratorium, untuk dapat mengerjakan percobaan
dan pengukuran kimia.

Fungsi alat-alat kimia :

2
3
Gambar-gambar alat kimia:

4
5
ANALISA ALKALIMETRI / ACIDIMETERI

STANDARISASI ALKALIMETRI
Prinsip :

Penetralan suatu asam dengan basa atau penetralan suatu basa dengan
asam, titik netral ditentukan dengan indikator.

Bahan

 Aquadesh
 Asam oksalat (H2C2O4) 0,1 N
 NaOH 0,1 N
 Phenophtalin (PP) 0,1%
 Methyl Red (MR) 0,1%
 Methyl Orange (MO) 0,1%

Prosedur pembuatan bahan :

Asam oxalat

 Timbang sejumlah Kristal asam oxalate yang setara dengan 0,1N


sesuai dengan kebutuhan
 Masukkan kedalam gelas kimia
 Pindahkan larutan tersebut kedalam labu seukuran dengan
menggunakan corong
 Encerkan dengan aquadesh sampai tanda batas dan kocok sampai
homogeny

Larutan NaOH
 Timbang larutan NaOH pekat yang bebas CO2 sebanyak 20 gr
kedalam gelas kimia
 Pindahkan kedalam labu seukuran dengan menggunakan corong dan
tambahkan aquadesh sampai tanda batas

6
 Kocok sampai homogeny kemudian pindahkan larutan tersebut
kedalam botol tertutup

Larutan NaOH 0,1N


 Timbang larutan NaOH pekat yang bebas CO2 sebanyak 20 gr
kedalam gelas kimia dan larutkan dengan 25 ml aquadesh simpan
dalan keadaan tertutup pada suhu ruangan selama1 hari.

Larutan NaOH 0,1N

 Pipet larutan NaOH 1N masukkan kedalam labu seukuran 1000 ml


tambahkan aquadesh sampai tanda batas kocok sampai homogeny
 Pindahkan larutan tersebut kedalam botol tertutup bersih dan kering

 Atau memakai rumus:

N X BM X Vol
G= -----------------
Val

Prosedur penentuan

 Pipet 10,00 ml larutan H2C2O4 0,1 N kedalam Erlenmeyer


 Tambahkan 3 tetes indikator PP 0,1%
 Titrasi dengan basa NaOH 0,1%

 Titik akhir dari titrasi adalah merah muda (pink), lakukan percobaan ini
paling sedikit 3 kali

 Ulangi percobaan diatas tetapi dengan menggunakan indikator Methyl


Red (MR) 0,1 dan Methyl Orange (MO) 0,1%

 Hitung normalitas NaOH dengan rumus : V1.N1 = V2.N2

7
STANDARISASI ACIDIMERI

Prinsip :
Penetralan suatu asam dan basa

Bahan :

 HCl 0,1 N
 Phenophtalin 0,1 %
 NaOH 0,1N (yang telah distandarisasi)

Prosedur Pembuatan Bahan :

Larutan HCl

 Ambil / Ukur 8,6 ml HCL (0,86 ml / 100 ml)

 Masukan kedalam gelas kimia dan tema bahan aquadesh sampai 1000
ml. Kocok sampai homogen

Prosedur Penentuan :

 Pipet 10,00 ml larutan HCL, tambahkan 3 tetes indikator PP 0,1% dan


dititrasi dengan NaOH 0,1N (yang sudah distandarisasi)

 Titik akhir titrasi berwarna merah muda pink

Penghitungan

V1.N1 = V2.N2

Keterangan:

V1 = Volume HCL (10,00)


N1 = N HCL yang dicari
V2 = Volume NaOH
N2 = N

8
PENENTUAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT
DALAM TABLET ASPIRIN
Prinsip ;

Asam acetyl salycilat yang bebas dinetralkan dengan NaOH, kemudian


dengan menambahkan NAOH yang berlebihan, aspirin dihidrolisa.
Kelebihanan NAOH dititrasi dengan HCL.

Bahan:

 Aspirin(tablet)
 Alkohol 96%
 Indikator PP 0,1 %
 NaOH 0,1 N
 HCL 0,1

Prosedur Pembuatan Larutan Bahan/Aspirin :

 Timbangan lebih kurang 1 gram aspirin, masukkan kedalam gelas


kimia dan larutkan dengan sdikid alcohol 96%

 Pindahkan kedalam labu seukuran 100 ml dan tambahkan alcohol 96%


sampai tanda batas.

Prosedur :

 Pipet 10,00 ml larutan bahan, masukkan kedalam erlenmayer dan


tambahkan 3 tetes indicator PP,Titrasi dengan NaOH 0,1N sampai
warna merah muda
 Tambahkan 25 ml lg NaOH 0,1N melalui buret
 Panaskan sampai mendidih dalam keadaan tertutup,kemudian
dinginkan
 Setelah dingin kelebihan NaOH dititrasi dengan HCL 0,1 N sampai
warna merah hilang

9
 Setiap ml 0,1 N basa alkali akan setara dengan 10 mg asam asetil
salisilat.
 Buat blanko yg terdiri dari :

 25,00 ml NaOH,0,1N melalu buret

 10,ml alcohol 96% sampai tanda batas

 Panaskan dalam keadaan tertutup sampai mendidih ,kemudian


dinginkan

 Kelebihan NaOH dititrasi dengan HCL 0,1N dengan indikator PP 3


tetes

Perhitungan:

Banyaknya asam asetil salisilat dalam aspirin :

V NaOH x 18 mg x N NaOH Vol pengenceran

……………………………… x …………………. = A
mg

0,1 vol yang di pipet

Jadi kadar yang asam asetil salisilat dalam aspirin :

A
………………X 100% = B gram
Penimbangan

10
PENENTUAN KADAR ASAM LAKTAT (C3H6O3)

Prinsip :
Asam laklat ditambahkan dengan NaOH berlebihan, kelebihan NaOH
dititrasi
dengan HCL

Bahan :
 C3H6O3 pekat
 NaOH 0,1N
 HCL O,1N
 Indikator PP 0,1%

Prosedur :

 Pipet Asam Laktat pekat sebanyak 0,1 ml kedalam erlenmeyer


 Encerkan bahan tersebut dengan 50 ml aquadest
 Tambahkan 50,00 ml NaOH 0,1N, didihkan perlahan selama 5 menit
 Dinginkan, lalu tambahkan indikator PP sebanyak 3 tetes
 Titrasi dengan HCL 0,1N
 Lakukan penetralan blanko, 1ml NaOH 0,1N setara dengan 9,008
gram (C3H6O3)

Perhitungan :

Kadar Asam Laktat :

N NaOH 100
(B – S) ………… X 9.008 X …………
0,1N Berat Zat

B = ml Blanko

S = ml Sampel

N NaOH = Normalitas NaOH yang sebenarnya

11
9.008 = Faktor asam laktat (1ml 0,1N NaOH setara dengan 9,008
gram asam salisilat)

JUDUL PRAKTEK :

TANGGAL PRAKTEK :

1. HASIL PENGAMATAN

12
II. PERHITUNGAN

III. PEMBAHASAN

13
IV. KESIMPULAN

V. DAFTAR PUSTAKA

14
JUDUL PRAKTEK :

TANGGAL PRAKTEK :

I. HASIL PRAKTEK

15
II. PERHITUNGAN

III. PEMBAHASAN

IV. KESIMPULAN

V. DAFTAR PUSTAKA

16
ANALISA YODOMETRI

STANDARISASI YODOMETRI

Prinsip :

K2Cr2O7 dalam suasana asam akan menghasilkan onaxen, onaxen akan


membentuk ion Yodium (I) dan Yodida (I 2 ) yang terbentuk dititrasi
dengan Na2S2O3.

Bahan :

 Aquadesh

 Na2S2O3

 K2Cr2O7 0,1N

 HCL 6N

 Larutan Thio 0,1 N

 Amilum 1%

 Kl 20%

Prosedur pembuatan reagen :

Larutan Natrium Thiosulfat ( Na2S2O3 0,1 N)

 Panaskan 1 liter aqudesh selama 10 menit, kemudian didinginkan


sampai suhunya sama dengan suhu ruang.

 Timbang 25 gram Na2S2O3 5 H2O, larutkan dengan aquadesh tadi,


tambaahkan 0,1 gram Na2Co3 ke dalam larutan tersebut.
17
 Larutkan ini harus dibuat sehari sebelum praktek.

Larutan Amilum 1%

 Timbang 0,5 gram amilum yang dapat larut secara kualitatif dan
larutkan dengan 50 ml aquadesh

 Kemudian panaskan sampai warna larutan menjadi jernih

Larutan KI 20%

 Timbang 10 gram KI dilarutkan dalam 50 ml aquadesh

Larutan K2Cr2O7 0,1N

 Timbang K2Cr2O7 setara dengan 0,1N sesuai dengan kebutuhan

 Masukkan ke dalam beker glass, larutkan dengan sedikit aqudesh lalu


pindahkan larutan tersebut sampai tanda batas.

Prosedur Penentuan :

 Standarisasi larutan. Na2S2O3 dengan K2Cr2O7 0, sebagai larutan baku

 Pipet 10,00 ml larut K2Cr2O7 ke dalam erienmeyer. Tambahkan 3 ml KI


20% dan 5 ml HCL 6N serta 10 ml aquadesh, kocok sampai rata

 Titrasi dengan larutan Na2S2O3 sampai campuran tersebut berwarna


kuning kehijauan

 Tambahkan 3 ml larutan amilum 1% warna larutan akan berubah


menjadi biru gelap . Lanjutkan titrasi sampai warna biru gelap menjadi
hilang dan menjadi hijau muda terang.

Perhitungan :

Perhitungan ini dimaksudkan untuk mencari normalitas Na 2S2O3 yaitu


menggunakan rumus : V1.1N=V2.N2

Keterangan : V1 = Volume rata-rata Na2S2O3

18
N1 = Normalitas Na2S2O3 yang akan dicari

V2 = Volume K2Cr2O3 yang akan dicari

N2 = Normalitas K2Cr2O7 (sudah ditentukan N.nya dari data


penimbangan)

JUDUL PRAKTEK :

TANGGAL PRAKTEK :

I. HASIL PENGAMATAN

II. PERHITUNGAN

19
III. PEMBAHASAN

IV. KESIMPULAN

20
V. DAFTAR PUSTAKA

PENENTUAN KADAR CHLOR BAHAN PEMUTIH

Prinsip :

Chlor yang dibebaskan akan berikatan dengan KI dan Yodida yang


dihasilkan akan dititrasi oleh Na2S2O3

Catatan :

Unsur yang aktif dalam bahan pemulih adalah hypochlorite dan biasanya
berada dalam bentuk garam kalsium chlorit. Dalam suasana bahan
pemutih membebaskan chlor.

Bahan :

 Aquadesh

 Larutan bahan (sampel)

 H2SO4 6N

 Amylum Na2S2O3 0,1N

Prosedur pembuatan Larutan Bahan :

 Tibang bahan kurang lebih 1 gram. Masukkan ke dalam gelas kimia


dan larutkan dengan sedikit aquadesh. Pindahkan larutan tersebut ke
dalam labu 100 ml dan encerkan 1%.

 Lanjutkan titrasi, titik akhir berwarna jernih.

21
Perhitungan :

Kadar CaOCL2 yang murni :

Na2S2O3 X BM CaOCL2 Vol Pengenceran 100 1


………………………….. X ………………... X .…. X …… = S gram
%
Valensi CaOCL2 Vol yang dipipet BZ 1000

Jadi kadar CXL dalam CaOCL2 =

BM C L2
…………………... X S = T gram%
BM CaOCL2
Keterangan :

BZ = Berat Zat (bahan / sampel yang ditimba)

N = Normalitas

BM= Berat Molekul

V = Volume

22
PENENTUAN KADAR CuSO4

Prinsip :

Yodida yang ditimbul akan setara dengan jumlah Cu yang ada dan akan
berikatan dengan Na2S2O3.

Bahan :

 Aquades

 H7SO4 4N

 Na2S2O3 0,1 N

 CuSO4 0,1 N

 Kl 20%

 Amylum 1%

Prosedur pembuatan bahan :

 Timbang sejumlah CuSO4 untuk 0,1 N sesuai dengan kebutuhan

 Masukkan ked alam gelas kimia dan larutkan dengan sdikid aquades

 Pindahkan larutan tersebut kedalam labu seukuran dan tambahkan


aquades sampai tanda batas

 Kocok sampai homogeny dan saring bila perlu

23
Prosedur penentuan :

 Pipet 10,00 ml larutan bahan, masukkan kedalam Erlenmeyer


tambahkan 5 ml H2SO4 dan 3 ml larutan Kl 20% serta 10 ml aquadesh.

 Pindahkan larutan tersebut ked alam labu seukuran dan tambahkan


aquadesh sampai tanda batas.

 Kocok sampai homogeny dan saring bila perlu

Prosedur penentuan :

 Pipet 10,00 ml larutan bahan, masukkan kedalam Erlenmeyer


tambahkan 5 ml H2SO4 4 N dan 3 ml larutan Kl 20% serta 10 ml
aquadesh

 Titrasi dengan larutan Na 2S2O3 0,1 N sampai warna coklat


muda,tambahkan 3 ml amilum 1% dan titrasi di lanjutkan sampai
larutan berwarna putih susu

Perhitungan : N Na2S2O3 100 1


Kadar CuSO4 = ml Na2S2O3 X ………….. X Faktor CuSO4 X …… X …...
0,1 N BZ 1000
Keterangan :

BZ = Berat zat yang di timbang

Faktor CuSO4 = 1 ml Na2S2O3 0,1 N BM = CuSO4/Valensi CuSO4

24
JUDUL PRAKTEK :

TANGGAL PRAKTEK :

I. HASIL PENGAMATAN :

25
II. PERHITUNGAN

III. PEMBAHASAN

IV. KESIMPULAN

26
V. DAFTAR PUSTAKA

ANALISA OKSIDOMETRI

STANDARISASI OKSIDIMETRI

Prinsip : KMnO4 dalam suasana asam akan melepaskan onaxen.


Onaxsen yang di bebaskan akan mengoksidasi H 2C2O4

Reagen Yang dibutuhkan :

 Aquadesh
 H2SO4

 Larutan Asam Oksalat 0,1 N

 KMnO4 0,1 N

Prosedur Pembuatan Bahan :

Membuat Larutan KMnO4 0,1 N

 Timbang 32 gram KMnO4 dilarutkan dalam 1 liter aquades. Panaskan


sampai mendidih atau larutkan Kristal yang di timbang dengan lebih
kurang 100 ml aquades.

 Didihkan larutan tersebut dan sisa aquades di panaskan

27
 Setelah larutan KMnO4 mendidih masukkan dalam aquades panas
(900 ml)

 Aduk sampai homogen, kemudian larutan tersebut di saring dan


filtratnya di masukkan ked alam botol yang berwarna dan bertutup.

 Simpan di tempat yang gelap, bila terjadi endapun,maka larutan


tersebut harus di saring distandarisasi.

Prosedur Penentuan (Standarisasi larutan KMnO4)

 Pipet 10,00 ml

 Tumbuhkan 5 ml H2SO4 N, panaskan sampai suhu 80 derajat celcius


ukur dengan thermometer.

 Titrasi dng Lartan KmnO4 sampai warna merah muda pertama tidak
hilang selama 30 detik suhu akhir titrsai harus diatas 60 derajat
celcius .

Perhitungan : V1 x N1 = V2x N2

Dimana : V1 = volume asam aksalat

N1 = Normalitas Asam oksalat

V2 = Volume rata- rata KMnO4 dari hasil titrasi

N2 = Normalitas KMnO4 yang di cari

28
JUDUL PRAKTEK :

TANGGAL PRAKTEK :

I. HASIL PENGAMATAN :

29
II. PERHITUNGAN

III. PEMBAHASAN

IV.KESIMPULAN

30
V. DAFTAR PUSTAKA

PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM DOLOMIT/MARBLE

Prinsip : Kalsium dalam dolomit dilarutkan dalam HCl, kemudian kalsium


diendapkan oleh NH4 Oksalat membentuk Kalsium Oksalat
Oksalat dilarutkan oleh H2SO4 dan asam oksalat yang terbentuk
dititrasi KMnO4.

Reagen yang dibutuhkan :

- Larutan CaCO3 0,1 N

- Aquades

- Indikator MM

- CaC12 5%

- KMnO4 0,1N

- HCl 6 N

31
- Amonium Oksalat 4,2%

- NH4OH 10%

- H2SO4 SN

Prosedur Pembuatan bahan /Reagen

Larutan CaCO3 0,1 N

- Timbang sejumlah bahan (CaCO3) 0,1 sesuai dengan kebutuhan

- Masukkan ke dalam cawan penguap

- Tambahkan 10 – 15 ml Hcl 6 N, panaskan diatas penangis air sampai


volume kurang lebih 5 ml

- Larutkan cairan tersebut dengan aquades dan masukkan kedalam labu


seukuran 100 ml

- Tambahkan aquades sampai tanda batas, kocok sampai homogen

Prosedur Penentuan :

- Pipet 10,00 ml bahan dna masukkan ke dalam Erlenmeyer

- Tambahkan 10 ml larutan amoium oksalat 4,2% dan 3 tetes indicator


MM kemudian panaskan

- Setelah mendidih netralkan dengan NH40H tetes demi tetes sampai


larutan merah hilang (jingga)

- Dinginkan, setelah dingin masukkan kedalam lemari es selama satu


jam

- Endapan yang didapat disaring dan dicuci dengan aquades sampai


bebas dari ion-ion oksalat. Endapan tersebut dengan 3 x 10 ml
aquades panas

32
- Titrasi filtral dengan KMnO4 0,1 N pada suhu 80 derajat celcius sampai
mendapatkan warna merah muda yang tetap

- Suhu pada kahir titrasi di atas 60 derajat celcius

Perhitungan :

Kadar CaCo3

Vol KMnO4 x N KMnO4 x BM KMnO4 Vol. Pengeceran 100 1


------------------------------------------- X ----------------- X ------ X --------
Valensi KMnO4 Vol, Yang Dipipet BZ 1000

= Y gr %

Jadi kadar Ca dalam CaCO3 = BA Ca


-------------- x Y gr % = X gr %
BM CaCO3

JUDUL PRAKTEK :

TANGGAL PRAKTEK :

I. HASIL PENGAMATAN

33
II.PERHITUNGAN

III.PEMBAHASAN

34
IV.KESMPULAN

V.DAFTAR PUSTAKA

PENENTUAN KEMURNIAN GARAM MOHR (Fe (SO4)2 (NH4) 2 6H2O)

Prinsip : perubahan Fe yang bervalensi 2 menjadi Fe bervalensi 3 dalam


suasana asam pada suhu ruang.

Reagen yang dibutuhkan :

- Larutan bahan (Garam Mohr)


- Aquades

- H2SO4 5N

- KMnO4 0,1 N

Prosedur pembuatan Bahan/ Reagen :

35
Larutan garam Mohr :

- Timbang sejumlah garam mohr 0,1 N sesuai dengan kebutuhan

- Masukkan kedalam gelas kimia dan larutkan dengan sedikit aquades,


saring bila perlu

- Pindahkan larutan tersebut kedalam labu seukuran 100ml dan


tambahkan aquades sampai tanda batas, kocok sampai homogeny.

Prosedur Penentuan :

- Pipet 10,00 ml larutan dan masukkan nkedalam Erlenmeyer

- Tambahkan 4 ml H2SO4 5 N

- Titrasi dengan KMnO4 0,1 N sampai warna merah muda yang tetap

Perhitungan :

Kemurnian garam Mohr :

V x N x BM V Pengeceran 100 1
----------------- x -------------------- x ------- x -------- = %
Valensi V. Yg dipipet BZ 1000

Keterangan : V : Volume KMnO4

N : Normalitas KMnO4

BM : Berat molekul Garam Mohr

36
BZ : Berat Zat

JUDUL PRAKTEK :

TANGGAL PRAKTEK :

II. HASIL PENGAMATAN

37
II.PERHITUNGAN

III.PEMBAHASAN

38
IV. KESIMPULAN

V.DAFTAR PUSTAKA

ANALISA ARGENTOMETRI

Standarisasi Argentometri

Prinsip :

Metode Mohr :

Dalam suasana netral NaCl dengan AgNO32 akan membentuk endapan


AgCl. Kelebihan AgNO3 dengan K2CrO4 membentuk endapan merah
bata.

39
Metode Volhard :

Dalam suasana asam (+ HnO3 6 N) dengan KSCN membentuk larutan


AgSCN. Kelebihan AgSCN dengan Fe Allum membentuk larutan merah
bata.

Reagen yang dibutuhkan :

- AgNO3 0,1 N

- NaCl 0,1 n

- K2CrO4 2%

- Fe Allum

- Aquades

- KSCN 0,1 N

- HNO3 0,1 N

- HNO3 6 N

Prosuder Pembuatan Bahan :

1.Membuat Larutan AgNO3 0,1 N

- Timbang Kristal AgNO3 sebanyak 16,9 gr, larutkan dengan Aquades


sebanyak 1 liter.

- Simpan dalam botol berwarna dan taruh pada tempat yang gelap
dalam keadaaan tertutup

2. Membuat larutan Kalium Thsianat (KSCN) 0,1

- Timbang 9,72 gr Kristal KSCN dan larutkan dalam aquades sebanyak


1 liter

- Simpan dalam botol tertutup

3. Membuat Larutan NaCl 0,1 N

40
- Timbang sejumlah NaCl 0,1 N sesuai dengan kebutuhan

- Masukkan ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan sedikit


aquades

- Pindahkan ke dalam labu seukuran dan tambahkan aquades tanda

batas

PROSEDUR STANDARISASI LARUTAN AgNO3 DENGAN METODE


MOHR

- Larutan AgNo3 distandarkan oleh larutan NaCl

- Pipet 10,00 ml NaCl dan masukkan dalam Erlenmeyer

- Tambahkan 8 tetes K2CrO4 2%

- Kocok sampai rata dan titrasi dengan AgNO3 0,1 N sampai


perubahan warna yang pertama tetap (Agak kemerahan)

PROSEDUR STANDARISASI LARUTAN KSCN DENGAN AgNO3

METODE VOLHARD

- Pipet 10,00 ml AgNo3 0,1 N

- Tambahkan 5 ml HNO3 6 N

- Tambahkan 1 ml Fe Allum

- Titrasi dengan larutan KSCN sampai berwarna merah kecoklatan

- Selama melakukan titrasi, kocok Erlenmeyer agak keras

Perhitungan :

41
1. Metode Mohr : V1 x N1 = V2 x N2

V1 = Volume NaCl

N1 = Normalitas NaCl

V2 = Volume AgNO3

N2 = Normalitas AgNO3

2. Metode Volhard : V1 x N1 = V2 x N2

V1 = Volume AgNO3

N1 = Normalitas AgNO3

N2 = Normalitas KSCN

PENENTUAN KADAR CHLORIDA DALAM AIR

Prinsip : Chlorida yang ada dalam air akan diendapkan oleh AgNo3

Reagen yang di butuhkan :

- Netral red

- Phenol red

- NaHCO3 Berax

- CaCO3

- Aquades

- KMnO$

- H2O2

- K2CrO4 5%

- AgNO3 0,01

PROSEDUR PENENTUAN :

42
- Mula-mula air dites dengan netral red phenol red, bila air tersebut
asam maka perlu ditambahkan NaHCO3 bora atau CaCO3

- Jika PH air 6,8 dapat langsung di gunakan untuk penentuan. Tetapi


bila air tidak jernih mka harus ditambah KMnO4 berlebihan dan biarkan
15 menit.

- Kelebihan KMnO4 dihilangkan dengan menambah beberapa tetes


H2O2

- Untuk percobaan ambil air jernih sebanyak 100 ml (+ NaHCO3 bila


perlu)

- Tambah 1 – 2 ml K2CrO4 5%

- Titrasi dengan AgNO3 0,01 n sampai warna merah coklat pusat.

- Kemudian encerkan dengan aquades sampai 150 m

- Titrasi kembali sampai larutan merah coklat

Perhitungan :

N KMnO4 100

Kadar chloride = ml KMnO4 x …………… x BA Cl x …...

0,01 N BZ

43
PENENTUAN NACI DALAM KECAP

PRINSIP : NaCl dalam kecap akan di endapkan oleh AgNO3 yang di


tambahkan secara berlebihan. Kelebihan AgNO3 akan
dititrasi kembali oleh KSCN

Reagen Yang Dibutuhkan :

- Larutan bahan (kecap Manis, Asin)

- AgNO3 6N

- HNO3 6N

- Aquades

- Fe Allum

- KSCN o,1 N

Prosedur Pembuatan Bahan (kecap)

- Pipet 5,00 ml larutan kecap

- Masukkan ked alam Erlenmeyer

- Tambahkan 10,00 AgNo3 0,1 N + 5 ml HNO3 6 N + 1ml Fe Allum 40%

- Titrasi dengan KSCN 0,1 N sampai warna larutan menjadi merah


kecoklatan

- Buat blanko yang terdiri dari :

- 10,00 AgNO3 0,1 + N + 5 ml HNO3 6 N + 1 ml Fe Allum 40%

44
- Titrasi dengan KSCN 0,1 N sampai larutan merah kecoklatan

Perhitungan :

100 Vol. Pengenceran 1

Kadar NaCl ….. x ………………….. x kadar pada Std x …….

Valensi Vol.yg di pepet 1000

Kadar pada standar = Perhitungan yang di dapat berdasarkan


konsentrasi Cl yang didapat pada analisa

45
I.JUDUL PRAKTEK :

TANGGAL PRAKTEK :

III.HASIL PENELITIAN :

II.PERHITUNGAN :

46
III. PEMBAHASAN :

IV. KESIMPULAN

V.DAFTAR PUSTAKA

47
DAFTAR PUSTAKA

R.A Day, jr, A.L Underwood. ANALISA KIMIA


KUANTATIF (penterjemah : Drs. R. Soendoro) Erlangga, Jakarta 1983.

DR Muhilal, Dkk, PEDOMAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR, Akademi


GIZI

Jakarta, 1989.

48
49

Anda mungkin juga menyukai