Anda di halaman 1dari 9

Rhaca RhiaTra

Syahriana Manurung || 03 November 1995 || Pendidikan Teknologi Kimia Industri, MEDAN ^_^

Senin, 09 Desember 2013

Pembuatan NaOH 0,1 N dan Standarisasi dengan Asam Oksalat

STANDARISASI LARUTAN NaOH

I. Tujuan

Praktikan dapat memahami dan menstandarisasi larutan baku sekunder NaOH dengan larutan baku
primer H2C2O4 2H2O sebanyak 1,5753 gr.

Dapat melakukan proses titrasi dan mengetahui konsentrasi NaOH yang sebenarnya.

II. Dasar Teori

Reaksi asam basa adalah reaksi yang terjadi antara larutan asam dengan larutan basa, hasil reaksi ini
dapat bersifat netral disebut juga reaksi penetralan asam basa tergantung pada larutan yang
direaksikan. Larutan yang direaksikan ini salah satunya disebut larutan baku. Larutan baku adalah
larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat dan dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi larutan lain. Larutan baku ada dua yaitu larutan baku primer dan larutan baku sekunder.

Larutan baku primer adalah larutan baku yang konsentrasinya dapat ditentukan dengan jalan
menghitung dari berat zat terlarut yang dilarutkan dengan tepat. Larutan baku primer harus dibuat
dengan:

a) Penimbangan dengan teliti menggunakan neraca analitik

b) Dilarutkan dalam labu ukur

Bahan kimia yang dapat digunakan sebagai bahan membuat larutan standar primer harus memenuhi
tiga persyaratan berikut:

a) Benar-benar ada dalam keadaan murni dengan kadar pengotor <>

a) Stabil secara kimiawi, mudah dikeringkan dan tidak bersifat higroskopis.

a) Memiliki berat ekivalen besar, sehingga meminimalkan kesalahan akibat penimbangan.


Pada percobaan kali ini larutan yang digunakan sebagai larutan baku primer adalah H2C2O4. 2H2O
(asam oksalat). Asam oksalat adalah zat padat , halus, putih, larut baik dalam air. Asam oksalat adalah
asam divalent dan pada titrasinya selalu sampai terbentuk garam normalnya. .berat ekivalen asam
oksalat adalah 63.

Larutan baku sekunder adalah larutan baku yang konsentrasinya harus ditentukan dengan cara titrasi
terhadap larutan baku primer. Pada percobaan kali ini larutan yang digunakan sebagai larutan baku
sekundere adalah NaOH. Larutan NaOH tergolong dalam larutan baku sekunder yang bersifat basa.
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, adalah sejenis basa logam kaustik.
Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Natrium
hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun
larutan jenuh 50%. NaOH bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbondioksida dari udara
bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. NaOH juga larut dalam
etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan
KOH. NaOH tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non polar lainnya.

NaOH

Nama sistematis

Natrium hidroksida

Nama lain

Soda kaustik

Rumus Molekul

NaOH

Densitas

2,1 g/ cm3, padat

Titik leleh

318oC (591 K)

: Titik didih

1390oC (1663 K)

Kelarutan dalam air

111 g/ 100 mL (20oC)

Massa molar
39,9971 g/mol

Penampilan

zat padt putih

Titik nyala

tidak mudah terbakar

Indikator asam basa sebagai zat penunjuk derajat keasaman kelarutan adalah senyawa organik dengan
struktur rumit yang berubah warnanya bila pH larutan berubah. Indikator dapat pula digunakan untuk
menetapkan pH dari suatu larutan. Indikator merupakan asam lemah atau basa lemah yang memiliki
warna cukup tajam, hanya dengan beberapa tetes larutan encer-encernya, indikator dapat digunakan
untuk menetapkan titik ekivalen dalam titrasi asam basa ataupun untuk menentukan tingkat keasaman
larutan. Pada percobaan kali ini indikator yang akan digunakan adalah indikator phenolphtalein atau
sering disebut dengan indikator PP. Indikator PP memiliki warna asam tak berwarna, rentang pH
perubahan warna antara 8,3 – 10,0 dan warna basa merah.

III. Alat dan Bahan

A. Alat

1. Buret

2. Pipet Volume 10,0 mL (pipet gondok)

3. Erlenmeyer 250,0 mL

4. Beaker Glass

5. Statif

6. Karet Isap

7. Botol Semprot

B. Bahan

1. LarutanNaOH 0,1 N

2. Larutan baku primer H2C2O4 2H2O 0,1000 N

3. Indikator PP
4. Aquadesh

IV. Cara Kerja

ü Pembuatan NaOH 0,1 N

- Dipipet 5 ml larutan Sorensen

- Dilarutkan dalam 1 L aquadesh yang telah dipanaskan

- Kemudian distandarisasi dengan asam oksalat memakai indikator PP

ü Pembuatan Asam Oksalat 0,1 N

- Dipipet 10 ml asam oksalat dengan ppipet gondok

- Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer

- Ditambahkan indikator PP sebanyak 3 tetes

ü Standarisasi

- Disiapkan alat-alat untuk melakukan titrasi

- Buret dibilas dengan larutan NaOH

- Dilakukan titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai terjadi warna yang konstan (dengan cara
meletakkan erlenmeyer di bawah buret, membuka kran buret dan meneteskan larutan NaOH 0,1 N ke
dalam Erlenmeyer yang berisi larutan H2C2O4.2H2O, sambil menggoyang-goyangkan Erlenmeyer)

- Dicatat volume NaOH yang terpakai dan hitung N NaOH yang sebenarnya.

V. Data Pengamatan dan Perhitungan

A. Data Pengamatan

ü Pembuatan NaOH 0,1 N

Tersedia larutan serenson : NaOH 50 %

Bj : 1,52 gr/ml

V2 = V larutan NaOH : 1 L

N1 = N Sorensen : % . Bj . 1000

BE

= 50/100.1,52.1000 = 19 N
40

V1 . N1 = V2 . N2

V1 . 19 N = 1000 ml . 0,1 N

V1 = 100 ml / 19 = 5,26 ml

*dipipet 5,26 ml larutan Sorensen sampai 1 L

ü Pembuatan Larutan Asam Oksalat

Ditimbang H2C2O4.2H2O = 1,5753 gr

Volume H2C2O4.2H2O = 250 ml

BM H2C2O4.2H2O = 126 gr/ml

BE H2C2O4.2H2O = ½ x BM = ½ x 126 = 63

N= gr/BE x 1000/V = 1,5753/63 x 1000/250 = 0,1000 N

ü TITRASI

V1 = volume asam oksalat = 10 ml

N1 = N asam oksalat = 0,1000 N

V2 = volume NaOH utk titrasi = 8,15 ml

V titrasi I = 8,10 ml

V titrasi II = 8,20 ml

V rata-rata NaOH = 8,15 ml

ü Menghitung Konsentrasi NaOH

V1 . N1 = V2 . N2

10 ml . 0,1000 N = 8,15 ml . N2

N2 = 1N/8,15 = 0,1227 N

B. Perhitungan

N1 X V1 (Basa)= N2 X V2 (Asam)

N1 X V1 (NaOH) = N2 X V2 (Asam Oksalat)


N NaOH = N H2C2O4 X V H2C2O4

V NaOH

N NaOH = 0,1000 N X 10 mL

8,15 mL

= 0,1227 N

VI. Pembahasan

Pada percobaan kali ini praktikan melakukan analisa kuantitatif untuk menstandarisasi larutan baku
sekunder dengan larutan baku primer. dimana pada percobaan kali ini larutan baku sekunder yang akan
digunakan adalah NaOH (natrium hidroksida) dan larutan baku primer H2C2O4 2H2O (asam oksalat).

Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa telah terjadi reaksi asam basa antara asam oksalat
(sebagai asam lemah) dan NaOH (sebagai basa kuat). Pada pembuatan larutan standar natrium
hidroksida indikator yang digunakan yaitu fenophtalein (indikator PP). Indikator fenophtalein digunakan
dalam percobaan ini karena fenophtalein tak berwarna dengan pH antara 8,3-10,0 akan mempermudah
praktikan dalam mengetahui bahwa dalam proses sudah mencapai titik ekivalen. Perubahan yang terjadi
pada proses penitrasian ini adalah berubah menjadi warna merah yang konstan dari warna asal mula
bening. Perubahan warna ini terjadi karena telah tercapainya titik ekivalen. Volume NaOH yang
diperlukan untuk titrasi sebanyak 8,15 mL yang dihitung dari rata-rata lima kali percobaan. Dan pada
penentuan konsentrasi NaOH didapat normalitas NaOH sebesar 0,1227 N.

Reaksi yang terjadi saat titrasi yaitu:

C2H2O4 2H2O + 2NaOH → Na2C2O4 + 4H2O

VII. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat setelah melakukan percobaan ini adalah:

Standarisasi yang dilakukan pada percobaan bertujuan untuk menentukan konsentrasi dari larutan
standar.

Pada penentuan konsentrasi NaOH didapatkan normalitas NaOH sebesar 0,1227 N.

Volume rata-rata NaOH yang diperlukan saat titrasi yaitu 8,15 mL

Adek Sya di 07.26

Berbagi
5 komentar:

rayhan sampagita16 April 2015 21.16

Pakek sorensen jg buat nyebut NaOH 50% :D

Balas

medy29 September 2016 01.19

Tiket Pesawat Murah Online, dapatkan segera di SELL TIKET Klik disini:

selltiket.com

Booking di SELLTIKET.COM aja!!!

CEPAT,….TEPAT,….DAN HARGA TERJANGKAU!!!

Ingin usaha menjadi agen tiket pesawat??

Yang memiliki potensi penghasilan tanpa batas.

Bergabung segera di agen.selltiket.com

INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :

No handphone : 085365566333

PIN : D2E26405

Segera Mendaftar Sebelum Terlambat. !!!

Balas
rafli Yudhistira7 Februari 2017 07.46

Writer lulusan mana nih penyebutan nya sorensen wkwk

Balas

rafli Yudhistira7 Februari 2017 07.46

Writer lulusan mana nih penyebutan nya sorensen wkwk

Balas

Unknown9 Mei 2017 04.31

cukup membantu

Balas

Muat yang lain...

Beranda

Lihat versi web

Me ^_^

Foto saya

Adek Sya

Wellcome To My Blog :)
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai