0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3K tayangan2 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur standarisasi larutan NaOH 0,1 N dengan asam oksalat 0,1 N melalui titrasi asam-basa menggunakan indikator fenolftalein. Larutan NaOH dan asam oksalat dibuat terlebih dahulu dengan menimbang bahan kimia murni dan melarutkannya dalam aquades. Titrasi dilakukan dengan menambahkan NaOH ke larutan asam oksalat hingga terjadi perubahan warna
Dokumen ini menjelaskan prosedur standarisasi larutan NaOH 0,1 N dengan asam oksalat 0,1 N melalui titrasi asam-basa menggunakan indikator fenolftalein. Larutan NaOH dan asam oksalat dibuat terlebih dahulu dengan menimbang bahan kimia murni dan melarutkannya dalam aquades. Titrasi dilakukan dengan menambahkan NaOH ke larutan asam oksalat hingga terjadi perubahan warna
Dokumen ini menjelaskan prosedur standarisasi larutan NaOH 0,1 N dengan asam oksalat 0,1 N melalui titrasi asam-basa menggunakan indikator fenolftalein. Larutan NaOH dan asam oksalat dibuat terlebih dahulu dengan menimbang bahan kimia murni dan melarutkannya dalam aquades. Titrasi dilakukan dengan menambahkan NaOH ke larutan asam oksalat hingga terjadi perubahan warna
NaOH ditimbang sebanyak 0,4000 gram dengan seksama kemudian dimasukkan kelabu ukur 100mL, lalu dilarutkan dengan aquades hingga larut. Tambahkan aquades hingga tanda batas, dikocok dan dihomogenkan.
2. Pembuatan Asam Oksalat 0,1 N
Asam oksalat kristal ditimbang sebanyak 0,6300 gram dengan seksama kemudian dimasukkan kelabu ukur 100mL, lalu dilarutkan dengan aquades hingga larut. Tambahkan aquades hingga tanda batas, dikocok dan dihomogenkan.
3. Standarisasi NaOH 0,1N
a. Buret diisi dengan larutan NaOH 0,1N. b. Larutan asam oksalat 0,1N dipipet sebanyak 25mL ke erlenmeyer c. ditambahkan 3 tetes indikator phenopthalein (pp) d. Setelah itu, larutan asam oksalat dititrasi dengan NaOH 0,1N hingga terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi merah muda. e. Volume penitar dicatat. f. Langkah a sampai e diulangi sebanyak 2 kali.