MINGGU KE II
2. TUJUAN
Mampu menjelaskan prinsip pembuatan larutan dengan berbagai
konsentrasi dan mampu menjelaskan prinsip standarisasi larutan serta
mampu melakukan standarisasi larutan.
3. DASAR TEORI
Bahan:
Kertas Label
NaOH (Natrium Hidroksida) Teknis 0,25 N
Asam Oksalat (H2C2O4) 0,1 N
HCL (Asam Klorida) Pa 0,25 N
Aquadest
Indikator Phenolphtalein (PP)
5. PROSEDUR KERJA
a. Pembuatan larutan:
Larutan HCl
o Menyiapkan alat dan bahan seperti: larutan asam klorida yang
diketahuinya normalitasya (0,25 N), gelas ukur 10ml, labu ukur 250
ml, aquades, erlenmeyer 100 ml, dan kertas label.
o Menghitung volume HCl yang akan dibuat.
o Mengambil 5,20 ml HCl 0,25 N menggunakan gelas ukur 25 ml.
o Masukkan ke dalam labu ukur 250 ml dan encerkan menggunakan
aquades sampai tanda tera.
o Menghomogenkan larutan yang sudah sudah dibuat.
o Memberi label pada labu ukur HCl 0,25 N.
Larutan NaOH
o Menyiapkan alat dan bahan.
o Menghitung gram NaOH yang akan ditimbang.
o Menimbang NaOH 2,5 gram yang diketahui normalitasnya 0,25 N
menggunakan neraca analitik.
o Mencatat hasil timbangan sampai 4 desimal dibelakang koma (0,000).
o Memasukan NaOH 0,25 N yang sudah ditimbang ke dalam gelas
beker lalu encerkan dengan aqudes dan homogenkan.
o Masukan larutan NaOH tersebut ke dalam labu ukur 250ml dan
cukupkan dengan aquades hingga tanda tera lalu homogenkan.
c. Standarisasi larutan
Standarisasi larutan NaOH dengan asam oksalat ( H2C2O4)
o Menyiapkan alat dan bahan.
o Memasukan larutan NaOH yang telah dibuat ke dalam buret statif
25ml.
o Menyiapkan larutan asam oksalat yang sudah ada di dalam
erlenmeyer.
o Menambahkan indikator Phenolpthaelin sebanyak 3 tetes pada
larutan asam oksalat.
o Melakukan proses titrasi dengan cara memutar keran buret dan
menggoyang-goyangkan erlenmeyer secara perlahan.
o Mengamati larutan sampai larutan berwarna pink seulas.
o Mencatat volume NaOH yang digunakan.
o Mengitung standarisasi larutan.
LarutanNaOH
Masukkan NaOH 0,25N yang sudah ditimbang ke dalam gelas beker lalu
encerkan dengan aqudes dan homogenkan.
Masukan larutan NaOH tersebut ke dalam labu ukur 250ml dan cukupkan dengan
aquades hingga tanda tera lalu homogenkan.
LarutanAsamOksalat
Tambahkan indikator Phenol phtaeilin sebanyak 3 tetes pada larutan asam oksalat
Lakukan proses titrasi dengan cara memutar keran buret dan menggoyang-
goyangkan erlenmeyer secara perlahan.
Lakukan proses standarisasi larutan dengan cara memutar kran buret dan
menggoyang-goyangkan erlenmeyer secara perlahan-lahan.
7. HASIL PENGAMATAN
Pembuatan larutan
a) NaOH 0,25 N
Diketahui:
N= 0,25 N
BM NaOH= 40
V= 250 ml
Ditanya X=....?
Maka:
N= X/BM x 1000/V
0,25= X/40 x 1000/250
0,25= X/40 x 4
X = 40 x 0,25 / 4
X = 10 / 4
X = 2,5 gram
b) HCl 0,25N
Diketahui:
N1= 12
V2= 250ml
N2= 0,2 5
Ditanya V1=....?
Maka:
V1 x N1= V2 x N2
Standarisasi larutan
Diketahui:
Asam oksalat = 0,1277 gram
Volume titrasi = 6,55 ml
Maka: N NaOH = gr asam oksalat X 2 / 0,126 X ml titrasi NaOH
N NaOH = 0,1277 X 2 / 0,126 X 6,55
N NaOH = 0,2488 N
2. Titrasi asam oksalat Kedua
Diketahui:
Asam oksalat = 0,1008 gram
Volume titrasi = 6,55 ml
Maka: N NaOH = gr asam okslat X 2 / 0,126 X ml titrasi NaOH
N NaOH = 0,1008 X 2 / 0,126 X 6,55
N NaOH = 0,2443 N
N = N NaOH I + N NaOH II / 2
= 0,2488 + 0,2496 / 2
= 0,24
Diketahui: N1 ? V1 = 25
N2 = 0,2492 V2 = 21,85
Ditanya: N1..?
Maka: V1 x N1 = V2 x N2
25 x N1 = 21,85 x 0,2492
N1 = 5,4450 / 25
N1 = 0,2178 N
Diketahui: N1 ? V1 = 25
N2 = 0,2492. V2 = 21,35
Maka: V1 x N1 = V2 x N2
25 x N1 = 21,35 x 0,2492
N1 = 5,3204 / 25
N1 = 0,2128 N
8. PEMBAHASAN
Larutan merupakan campuran karena terdiri dari dua bahan dan disebut
homogen karena sifat-sifatnya sama disebuah cairan. Karena larutan adalah
campuran molekul biasanya molekul-molekul pelarut agak berjauhan dalam
larutan bila dibandingkan dengan larutan murni.
Larutan standar biasanya kita teteskan dari suatu buret ke dalam suatu
erlenmeyer yang mengandung zat yang akan ditentukan kadarnya sampaiselesai.
Selesainya suatu reaksi dapat dilihat karena terjadi perubahan warna . perubahan
ini dapat dihasilkan oleh larutan standarnya sendiri atau karena penambahan suatu
zat yang disebut dengan indikator. Titik dimana terjadinya perubahan warna
indikator ini disebut titik akhir titrasi.
Perhitungan larutan standar NaOH dengan asam oksalat yaitu sebesar 0,2492 N
sedangkan hasil perhitungan larutan standar NaOH dengan HCl yaitu sebesar
0,2153 N dari kedua hasil perhitungan tersebut terlihat sedikit terjadi perubahan
angka dari konsentrasi yang diberikan oleh dosen yaitu NaOH 0,25N dan HCl
0,25N.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hasil titrasi kurang akurat yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
1. Fardiaz, D., dkk. 1995. Analisis Pangan. Penuntun Pratikum. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
2. Sudarmadji, S., dkk. 1990. Prosedur Analisa Makanan dan Pertanian.
Penerbit Erlangga, jakarta.
3. Sumari, 2001. Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia. Jurnal Ilmu
Kimia dan Pembelajarannya, No.2, Tahun 5, Agustus 2001.