Anda di halaman 1dari 4

Alkalimetri

Prinsip Alkalimetri

Metode dengan melihat reaksi netralisasi, yang diamana reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari
asam dengan air hidroksida yang berasal dari basa, kemudian membentuk molekul air.

Alat dan Bahan yang digunakan

Alat : Bahan :

- Gelas Beker - Fenolftalein


- Batang Pengaduk - NaOH 0,05 N dan 0,1 N
- Pipet tetes - Etanol 90% dan 95 %
- Gelas Ukur - Merah Fenol

Pembuatan Reagen :

200 mg fenolftalein yang kemudian dilarutkan dalam 60 mL etanol 90%

Pembuatan air bebas CO2

Sejumlah air didihkan selama beberapa menit yang kemudian didinginkan di tempat yang terlindung
oleh cahaya

Pembuatan merah fenol

Merah fenol ditimbang lebih kurang 50 mg yang kemudian dilarutkan dalam campuran 2,85 mL NaOH
dan 5 mL etanol 90%, apabila sudah larut sempurna tambahkan etanol 90% secukupnya hingga 250 mL

Pembuatan etanol netral

Setelah meneteskan 1 tetes merah fenol, ditambahkan beberapa test NaOH 0,1 N hingga larutan
bewarna merah.

Pembuatan dan Pembakuan Larutan Baku Basa

Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

- Buret 50 mL - Pipet tetes - Kalium biftalat


- Gelas Ukur 100 mL - Natrium hidroksida
- Labu takar 500 mL - Air bebas CO2
- Erlenmeyer - Indikator Fenolftalein
- Gelas Beker
- Timbangan analitik
- Kaca arloji
Prosedur

Pembuatan Natrium Hidroksida 0,1 N

Natrium Hidroksida ditimbang kemudian dilarutkan dengan air bebas CO2 hingga tiap 500 mL larutan
mengandung 2,00 g asam klorida

Pembakuan Natrium Hidroksida 0,1 N

400 mg kalium biftalat ditimbang seksama kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, lalu dimasukkan
75 mL air bebas CO2 yang sambil ditiup dan dikocok sampai larut. Setelah itu larutan di titrasi dengan
NaOH 0,1 N dengan indikatornya fenolftalein hingga warna larutan berubah dari tidak berwarna menjadi
warna merah muda.

Pengamatan

Hasil interval oh fenolftalein adalah 8,0 – 10,0.warna yang sebelumnya tidak berwarna menjadi merah
muda.

Reaksi

Pembakuan NaOH dilakukan dengan menggunakan senyawa KHP (kalium hidrogen ptalat) yang
merupakan standar primer yang sangat baik untuk penentuan suatu larutan basa. Pembakuan NaOH
bertujuan untuk menstandarisasi larutan NaOH yang merupakan larutan sekunder . Titrasi pembakuan
NaOH dengan KHP menggunakan indokator Fenol ftalein yang dilakukan hingga terjadi perubahan warna
menjadi merah muda.

Rumus Perhitungan

Menghitung Normalitas Larutan Titer NaOH

Mgrek NaOH = Mgrek KH Ftalat

Berat KH Ftalat
V NaOH x N NaOH =
BE KH Ftalat

Berat KH Ftalat
N NaOH =
BE KH Ftalat X V NaOH
mg Kalium bif talat
N NaOH =
BE Kalium biftalat X mL NaOH

Keterangan :

BE Kalium biftalat = BM Kalium Biftalat = 204,23 g/mol

Berat Kalium biftalat = Lebih kurang 400 mg

mL NaOH = Volume larutan titer yang diperlukan pada proses titrasi

Aplikasi Metode Alkalimetri dalam Analisis Kuantitatif

Penetapan Kadar Asam Salisilat

Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

- Buret 25 mL - Etanol merah


- Gelas Ukur 50 mL - NaOH 0.1 N
- Erlenmeyer - Merah Fenol

Prosedur

250 mg sampel ditimbang dengan seksama kemudian dilarutkan dalam 15 mL etanol netral, dan
ditambahkan 20 mL air. Kemudian dilakukan titrasi dengan NaOH 0,1 N dengan indicator merah fenol
hingga warna kuning menjadi warna merah.

Pengamatan

Interval pH merah fenol yang didapat adalah 6,8 – 8,4. Terdapat perubahan warna yang semula kuning
menjadi merah muda. Pada suasana asam merah fenol berubah menjadi kuning dan pada saat suasana
basa warna berubah menjadi merah muda.

Reaksi
1 mol asam salisilat bereaksi dengan 1 mol NaOH sehingga berat ekuivalen asam salisilat sama dengan
berat molekulnya. Oleh karena itu, setiap 1 ml NaOH 0,1N setara dengan 13,81 mg asam salisilat.

Perhitungan

mL NaOH X N NaOH X 13,81


Kadar Asam Salisilat = X 100%
mg bahan x 0,1

Keterangan :

mL NaOH = Volume larutan titer yang diperlukan

N NaOH = Normalitas NaOH hasil pembakuan

BE Asam Salisilat = BM = 138,12

Pertanyaan dan Pembahasan :

1. Mengapa dalam pembuatan larutan standar NaOH harus digunakan air bebas CO2 ?

Air harus bebas CO2 agar NaOH tidak bereaksi dengan CO2 membentuk natrium
karbonat,sehingga titran tidak murni NaOH atau yang distandarisasi bukan lagi NaOH.

Selain itu CO2 juga dapat bereaksi dengan air sehingga membentuk asam karbonat, sehingga
asam akan meningkat dan butuh banyak NaOH untuk titrasi yang menyebabkan kadar yang
diperoleh tidk akurat. Sebelum dititrasi dengan NaOH ditambahkan indikator fenolftalein dengan
titik akhir titrasi warna merah muda.

2. Mengapa harus dijauhkan dari sinar matahari? = + energy jadi Co02 kan malah bisa menguap?

Seharusnya digunakan kapur tohor (CaO) pada tabung khusus yang diletakkan pada penutup
botol sehingga CO2 udara akan bereaksi dulu dengan CaO menjadi CaCO3 dan tidak masuk
kedalam botol pereaksi

Anda mungkin juga menyukai